PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Melaksanakan demontrasi plot sebagai wujud pemberdayaan
dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani
dalam menerapkan inovasi teknologi sesuai rekomendasi;
b. sebagai percontohan dalam penerapan teknologi;
c. sebagai sarana pembelajaran bagi petani di sekitar lokasi
percontohan;
d. Meningkatkan kinerja penyuluh dalam implementasi dan
diseminasi teknologi.
1.3 Sasaran
Sasaran petunjuk teknis ini adalah para penyelenggara penyuluhan di
tingkat Kabupaten, Kecamatan, penyuluh dan petani pelaksana
pemberdayaan petani melalui demplot dan demfarm.
1.4 Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
a. Terwujudnya pemberdayaan petani dengan meningkatnya
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menerapkan inovasi
teknologi;
b. Terlaksananya unit percontohan penerapan teknologi melalui
demontrasi plot;
c. Terlaksananya pembelajaran di BPP sebagai sarana tempat
belajar para petani dan masyarakat pertanian;
d. Meningkatnya produksi dan produktivitas;
e. Meningkatnya kinerja penyuluh dalam mendukung program
pertanian.
1.5 Dampak
Menumbuhkan keswadayaan dan kemampuan agribisnis petani serta
mendorong kegiatan demontrasi plot menjadi upaya dalam
meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian tanaman pangan,
peternakan, perikanan dan kehutanan sekaligus dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani.
II. PERENCANAAN, PERSIAPAN DAN METODOLOGI
2.2. Pengertian
Dalam petunjuk teknis ini yang dimaksud dengan :
a) Pemberdayaan petani adalah segala upaya untuk mengubah pola
pikir petani dalam peningkatan usaha tani, penumbuhan dan
penguatan kelembagaan petani guna meningkatkan kesejahteraan;
b) Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta
keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang
pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
c) Kelompoktani adalah kumpulan petani yang dibentuk atas dasar
kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,
ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan
mengembangkan usaha tani anggota;
d) Metoda penyuluhan adalah teknik penyampaian materi penyuluhan
oleh para penyuluh kepada para petani anggota
kelompoktani/gabungan kelompoktani beeserta keluarganya baik
secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau
dan mampu menerapkan teknologi;
e) Demontrasi usahatani adalah suatu metode penyuluhan
dilapangan untuk memperlihatkan secara nyata, peragaan
penerapan suatu teknologi yang sudah teruji (secara teknis mudah
diterapkan, secara ekonomi menguntungkan dan secara sosial
budaya dapat diterima di masyarakat) yang dilakukan oleh petani
( Demplot), oleh kelompoktani (Demfarm) dan Gabungan
kelompktani (Demarea);
f) Demontrasi Plot ( Demontrasi usaha tani perorangan) adalah
demontrasi yang dilakukan secara perorangan
(petani-nelayan/kontaktani nelayan) dengan mengusahakan
komoditi tertentu (tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan
perikanan), dengan areal 0,1 – 0,5 hektar untuk komoditi yang
memerlukannya;
g) Demontrasi Farming (Demfarm) adalah salah satu metode
penyuluhan yang dilakukan melalui demontrasi usaha tani oleh
petani anggota kelompoktani di lahan usahataninya dalam luasan
1 – 5 hektar/unit;
h) Rencana Definitif Kelompok (RDK) adalah rencana kegiatan
kelompoktani untuk satu tahun yang berisi rincian kegiatan dan
kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani;
i) Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) adalah rencana
kebutuhan kelompoktani untuk periode satu musim tanam yang
disusun berdasarkan musyawarah anggota anggota kelompoktani
meliputi ; kebutuhan benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin
pertanian serta modal kerja untuk mendukung pelaksanaan usaha
taninya;
j) Farmers Field Daya atau Hari Temu Lapang adalah pertemuan
antara para petani untuk saling tukar menukar informasi untuk
menyebarluaskan tentang teknologi yang diterapkan melalui
demontrasi usahataninya yang dihasilkan serta umpan baliknya;
k) Penyuluh Pertanian adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-
TBPP) yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak
secara penuh untukmelakukan kegiatan penyuluhan;;
l) Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk menilai efisiensi, efektivitas
dan dampak dari suatu kegiatan penyuluhan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan;
m) Programa Penyuluhan adalah rencana tertulis yang disusun secara
sistematis untuk memberikaan arah dan pedoman serta sebagai
alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan;
n) Rencana Kerja Tahunan Penyuluh adalah jadwal kegiatan yang
disusun oleh penyuluh berdasarkan programa penyuluhan
setempat yang dilengkapi dengan hal-hal yang dianggap perlu
untuk berinteraksi dengan pelaku utama dan pelaku usaha.
Hari temu lapang adalah pertemuan antara para petani untuk saling
tukar menukar informasi untuk menyebarl luaskan tentang teknologi
yang diterapkan melalui demontrasi usahatani yang dihasilkan serta
umpan baliknya, pada kegiatan ini dapat dihadirkan para petani,
peneliti dan penyuluh agar mereka dapat memperoleh umpan balik
dari petani tentang teknologi yang dihasilkan dengan tujuan :
- Menyebar luaskan teknologi dikalangan petani secara lebih cepat
- Membuka kesempatan bagi petani untuk mendapatkan informasi
teknologi
- Membukan kesempatan bagi para peneliti untuk mendapatkan
umpan balik hasil penelitiannya
- Menjalin hubungan keakraban antara petani, peneliti, penyuluh dan
POPT.
2.9. Petugas Pembimbing dan Pendamping
3.3. Persemaian
a. Pilihlah lahan persemaian yang dekat dengan lahan pertanian.
b. Luas persemaian kira – kira 4% dari luas pertanaman (4% x 0,14
ha = 56 m2).
c. Olahlah/bajaklah tanah sampai melumpur baik.
d. Buatlah bedengan persemaian dengan tinggi 5 cm – 10 cm, lebar
1 m – 1,2 m dan panjangnya sesuai dengan petakan sawah.
e. Buatlah selokan antar bedengan 25 cm – 30 cm.
f. Bibit di pupuk dengan urea dengan dosis 20 gr – 40 gr/m. Untuk
memudahkan pencabutan bibit terutama penggunaan bibit muda.
g. Persemaian seharusnya terletak di tempat yang aman dari
serangan tikus dan pasang pagar plastik dan bubu perangkap,
mudah dikontrol dan jauh dari sumber cahaya di malam hari dan
agar terhindar dari serangan hama.
3.4. Penanaman
Gunakan bibit muda yang berumur 10 – 15 Hari Setelah Sebar
(HSS) dan tanamlah 1 – 2 bibit atau 3 bibit per rumpun.
Tanam dengan jajar legowo 2 : 1 (20 cm x 15 cm x 40 cm) yaitu cara
tanam berselang selip (dua) baris dan 1 (satu) benih kosong
sekitar 4.
a. m.
3.5. Pemupukan
Agar efektif dan efisien, penggunaan pupuk disesuaikan dengan
kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara di tanah. Kebutuhan N
tanaman dapat diketahui dengan mengukur tingkat kehijauan warna
daun padi menggunakan Bagan Warna Daun (BWD).
Sedangkan untuk mengukur status hara P, K dan pH tanah yang
dapat dikerjakan langsung dilapangan secara cepat, mudah dan
cukup akurat dengan menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah
(PUTS).
4.2 Pelaporan
Pelaksanaan kegiatan dilaporkan secara berjenjang mulai dari
demontrator (desa) penyuluh pembina, kecamatan (BPP) hingga ke
Kabupaten Dinas Pertanian
Mekanisme Pelaporan
Alur mekanisme pelaporan sebagai berikut:
Penyuluh Wilbin BPP Dinas
III. PENUTUP
Disusun oleh
OOM SRI KOMALWATI, SP
Penyuluh Pertanian Muda
DINAS PERTANIAN
BPP KECAMATAN LOHBENER
KABUPATEN INDRAMAYU
2020