Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MUHAMMAD FADILLAH EFENDI

NIM : 043071281
KODE MATAKULIAH : LUHT4219
KELAS TUTON : PENGANTAR ILMU PERTANIAN 09
TUGAS KE :2

1. Teknologi tepat guna di pedesaan memberikan manfaat jika sesuai dengan mata pencaharian
masyarakat di Pedesaan. Teknologi tepat guna dimanfaatkan untuk memcahkan persoalan yang
dialami masyarakat. Dengan demikian teknologi tersebut akan benar-benar memberikan manfaat.
Coba Anda sebutkan jenis teknologi tepat guna beserta contohnya?
JAWABAN :

1. Mesin Penebar Pupuk

Jika sebelumnya masyarakat harus bersusah payah menyebarkan pupuk dan harus rata yang
ternyata membutuhkan waktu tidak sebentar, kehadiran mesin penebar pupuk ini sangat
membantu karena mampu menyebarkan pupuk lebih cepat dan rata dan tentunya tidak
mengeluarkan energi sebanyak ketika menebarkan pupuk secara manual.

2. Mesin Perontok Padi

Jika sudah memasuki musim panen, para petani tentunya bersiap untuk melakukan perontokan
padi dan kemudian menjualnya. Namun kegiatan merontokkan padi ternyata membutuhkan
tenaga yang besar karena harus dipukul dan ditumbuk. Selain itu, merontokkan padi dengan cara
ini juga beresiko membuat biji padi menjadi pecah dan menghasilkan beras yang kurang bagus.
Sejak ditemukannya mesin perontok padi, para petani tentu sangat dimudahkan dalam
merontokkan padi, selain itu alat ini juga mampu meningkatkan kualitas beras.

3. Mesin Pemipil Jagung

Ketika telah memasuki musim panen, sebelum jagung dijual biasanya dijemur dan dilakukan
pemipilan terlebih dahulu. Pemipilan ini merupakan proses perontokan biji jagung dari
tongkolnya yang prosesnya tidaklah mudah karena mampu menguras tenaga khususnya pada
bagian jari-jari tangan. Jika dirasa tidak memiliki tenaga lagi, pasti proses ini akan dihentikan
sejenak untuk beristirahat yang pada akhirnya membutuhkan waktu yang lama untuk
menyelesaikannya. Dengan menggunakan mesin pengupil jagung, proses pengupilan jadi lebih
cepat, hemat tenaga dan tentunya waktu.

Sumber : http://berinovasi.com/2017/11/29/macam-macam-teknologi-tepat-guna/

2. Pola tanam merupakan pengaturan penggunaan lahan pertanaman dalam kurun waktu tertentu.
Pola tanam dapat digunakan sebagai landasan untuk meningkatkan produktivitas lahan. Pola
tanam memiliki berbagai jenis yaitu polikultur, monokultur, dan tanam bergilir. Coba Anda
identifikasi perbedaanya?

JAWABAN :

a.Monokultur
Pertanian monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah
ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai saja. Tujuan menanam secara monokultur adalah
meningkatkan hasil pertanian.

Penanaman monokultur menyebabkan terbentuknya lingkungan pertanian yang tidakmantap.


Buktinya tanah pertanian harus diolah, dipupuk dan disemprot dengan insektisida. Jika tidak,
tanaman pertanian mudah terserang hama dan penyakit. Jika tanaman pertanian terserang
hama, maka dalam waktu cepat hama itu akan menyerang wilayah yang luas. Petani tidak
dapat panen karena tanamannya terserang hama. Kelebihan sistem ini yaitu teknis
budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu
jenis. Di sisi lain, kelemahan sistem ini adalah tanaman relative mudah terserang hama
maupun penyakit.

b.Polikultur
Polikultur berasal dari kata poli yang artinya banyak dan kultur artinya budaya. Polikultur
ialah pola pertanian dengan banyak jenis tanaman pada satu bidang lahan yang terusun dan
terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang lebih baik.
Dengan pemilihan tanaman yang tepat, sistem ini dapat memberikan beberapa keuntungan,
antara lain :

- Mengurangi serangan OPT (pemantauan populasi hama)

- Menambah kesuburan tanah

- Siklus hidup hama atau penyakit dapat terputus

c. Tanam Bergilir

Merupakan penanaman dua jenis tanaman atau lebih yang dilakukan secara bergiliran. Setelah
tanaman yang satu dipanen kemudian baru ditanam tanaman berikutnya pada sebidang lahan
tersebut.

3. Budidaya tanaman pangan dilakukan pada hamparan lahan. Teknik budidaya yang digunakan
untuk menentukan keberhasilan. Menurut Anda kegiatan apa saja yang dilakukan dalam
budidaya tanaman pangan?

JAWABAN :

1. Pengolahan lahan

Kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan lahan hingga siap untuk digunakan sebagai media
tanam. Cara pengolahan yang dilakukan bisa dengan cara dibajak atau dicangkul, lalu dihaluskan
agar tanah menjadi gembur.

2. Penanaman

Dalam standar penanaman, berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:

 Penanaman benih dilakukan dengan mengikuti teknik budi daya yang dianjurkan. Jarak
tanam dan kebutuhan benih per hektare disesuaikan dengan persyaratan spesifik bagi
setiap jenis tanaman, varietas, dan tujuan penanaman.
 Penanaman dilakukan pada musim tanam yang sesuai dengan jadwal tanam dalam
manajemen produksi tanaman.
 Pada saat penanaman, lakukan antisipasi agar tanaman tidak kekeringan, kebanjiran,
tergenang, atau terancam faktor abiotik lainnya.
 Untuk menghindari serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada daerah
endemis dan eksplosif, benih atau bahan tanaman dapat diberi perlakuan yang sesuai
sebelum ditanam.
 Melakukan pencatatan tanggal penanaman pada buku kerja, guna memudahkan jadwal
pemeliharaan, penyulaman, pemanenan, dan hal-hal lainnya. Jika benih memiliki label,
penanda tersebut harus disimpan.

3. Pemupukan tanaman

Dalam pemupukan usahakan untuk dapat menimbulkan manfaat sebanyak-banyaknya dengan


dampak seminimal mungkin. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemupukan, antara lain
tepat jenis, tepat mutu, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat cara aplikasi.

4. Pemeliharaan tanaman

Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, penyulaman, dan pembumbunan. Penyiraman


berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah.

Penyulaman adalah upaya menanam kembali untuk mengganti benih atau bibit yang tidak
tumbuh atau tidak normal. Sedangkan pembumbunan berguna untuk menutup pangkal batang
dengan tanah.

5. Pengendalian OPT

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) kerap dilakukan agar kegiatan budi daya
tanaman menjadi lebih produktif. Upaya ini dilakukan dengan teknik pengendalian hama dan
penyakit tanaman maupun teknik lainnya. Tujuannya agar tidak menimbulkan kerugian atau
kerusakan pada hasil tanaman di masa depan.

6. Panen dan Pasca Panen

Panen adalah tahap terakhir dalam proses dan teknik budi daya tanaman pangan. Setelah panen,
hasil panen akan memasuki tahapan pascapanen.
Sumber : https://kumparan.com/kabar-harian/teknik-budi-daya-tanaman-pangan-ini-6-
prosesnya-1wmxDmOqr2a/2

4. Potensi pasar berpeluang besar jika memiliki akses pasar, berupa usaha perkebunan terbukti
cukup tangguh bertahan dari krisis moneter yang melanda Indonesia. Dalam era perdagangan
bebas, komoditas perkebunan merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang mampu
memberikan meningkatkan devisa negara. Menurut Anda, sejauh mana fungsi perkebunan dalam
upaya meningkatkan devisa negara dan kesejahteraan masyarakat?

JAWABAN :

Dengan meningkatnya peran sub sektor perkebunan terhadap terhadap perekonomian nasional
diharapkan dapat memperkokoh pembangunan perkebunan secara menyeluruh, demikian harapan
Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Ir. Gamal Nasir,MS., pada saat menyampaikan arahan
di depan kepala satker lingkup Ditjen. Perkebunan baik pusat maupun daerah (provinsi dan
kabupaten) seluruh Indonesia, pada pertemuan percepatan kegiatan pembangunan perkebunan
Tahun 2015 di Bogor-Jawa Barat (8/1).

Dirjenbun mengingatkan penyelenggaraan perkebunan mengemban amanat dalam mendukung


pembangunan nasional, hal ini sebagaimana yang diamanatkan dalam UU no 39 tahun 2014
tentang perkebunan yang menyatakan bahwa perkebunan adalah segala kegiatan pengelolaan
sumber daya alam, sumber daya manusia, sarana produksi, alat dan mesin, budidaya, panen,
pengelolaan dan pemasaran terkait tanaman perkebunan.

Dengan pengertian tentang perkebunan yang lebih luas tersebut, penyelenggaraan perkebunan


mengemban amanat dalam mendukung pembangunan nasional. Amanat tersebut mengharuskan
penyelenggaraan perkebunan ditujukan antara lain :

(1) untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

(2) untuk meningkatkan sumber devisa negara.

(3) menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.


(4) untuk meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas, nilai tambah, daya saing dan pangsa
pasar

(5) untuk meningkatkan dan memenuhi kebutuhan konsumsi serta bahan baku industri dalam
negeri.

(6) untuk memberikan perlindungan pada pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.

(7) untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya perkebunan secara optimal, bertanggung
jawab dan lestari.

(8) untuk meningkatkan pemanfaatan jasa perkebunan, tegas Dirjenbun.

Lebih lanjut Dirjen menyampaikan, program strategis ditjen. perkebunan Tahun 2015-2019
adalah peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan berkelanjutan,  dengan
kegiatan yang meliputi :

(1) Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman semusim.

(2) Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman rempah penyegar.

(3) Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman tahunan.

(4) Dukungan penanganan pascapanen dan pembinaan usaha.

(5) Dukungan perlindungan perkebunan.

(6) Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya.

(7) Dukungan pengujian, pengawasan mutu benih dan penerapan teknologi proteksi tanaman
perkebunan BBP2TP Medan, BBP2TP Surabaya dan BBP2TP Ambon;

Sementara itu Sekretaris Ditjen Perkebunan (Sesdit), Ir. Irmidjati R Nurbahar, M.Sc., dalam
sambutan ketua panitia Pertemuan Percepatan Kegiatan Pembangunan Perkebunan Tahun 2015
melaporkan bahwa pertemuan ini dilaksanakan dalam rangka memantapkan persiapan percepatan
pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015, sehingga segala
sesuatu yang telah direncanakan sebelumnya dapat dioperasionalkan secara cepat dan tepat serta
sesuai dengan peraturan perundangan.

Pertemuan ini dihadiri oleh 275 orang yang terdiri dari para penanggungjawab kegiatan
Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015 baik di Pusat, Provinsi maupun Kabupaten, serta
narasumber dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian yang akan memberikan arahan
tentang simpul-simpul kritis pelaksanaan kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015,
tegas Sesdit.

Lebih lanjut Sesdit mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan forum silaturahmi dan diskusi
keluarga besar Direktorat Jenderal Perkebunan dari Pusat dan Daerah.

Sumber : https://ditjenbun.pertanian.go.id/peran-perkebunan-dalam-perekonomian-nasional/

Anda mungkin juga menyukai