Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHAMMAD FADILLAH EFENDI

NIM : 043071281
KODE MATAKULIAH : MKWU4101
KELAS TUTON : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 592
TUGAS KE :1

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban


(QS. Al Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
JAWAB :
Surat Al-Baqarah Ayat 165
َ‫ُون ٱهَّلل ِ َأندَادًا يُ ِحبُّونَهُ ْم َكحُبِّ ٱهَّلل ِ ۖ َوٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا َأ َش ُّد ُحبًّا هَّلِّل ِ ۗ َولَوْ يَ َرى ٱلَّ ِذينَ ظَلَ ُم ٓو ۟ا ِإ ْذ يَ َروْ ن‬
ِ ‫اس َمن يَتَّ ِخ ُذ ِمن د‬
ِ َّ‫َو ِمنَ ٱلن‬
ِ ‫د ْٱل َع َذا‬pُ ‫اب َأ َّن ْٱلقُ َّوةَ هَّلِل ِ َج ِميعًا َوَأ َّن ٱهَّلل َ َش ِدي‬
‫ب‬ َ ‫ْٱل َع َذ‬
Arab-Latin: Wa minan-nāsi may yattakhiżu min dụnillāhi andāday yuḥibbụnahum
kaḥubbillāh, wallażīna āmanū asyaddu ḥubbal lillāhi walau yarallażīna ẓalamū iż
yaraunal-'ażāba annal-quwwata lillāhi jamī'aw wa annallāha syadīdul-'ażāb
Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya
orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari
kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat
siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
(Referensi : https://tafsirweb.com/644-surat-al-baqarah-ayat-165.html)
b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?
JAWAB :
Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar
biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah
berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau
kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
JAWAB :
Iman identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan.
Asyaddu adalah kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang
menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada atau
terhadapAllah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude), yaitu
kondisimental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap
Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan
jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah
kepadanya.
d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
JAWAB :
Surat Al-A’raf Ayat 179
ِ ‫نس ۖ لَهُ ْم قُلُوبٌ اَّل يَ ْفقَهُونَ بِهَا َولَهُ ْم َأ ْعي ٌُن اَّل يُ ْب‬ ‫ْأ‬
َ‫ان اَّل يَ ْس َمعُون‬ ٌ ‫صرُونَ بِهَا َولَهُ ْم َءا َذ‬
ٓ ٓ ِ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِيرًا ِّمنَ ْٱل ِجنِّ َوٱِإْل‬
َ ‫ضلُّ ۚ ُأ ۟و ٰلَِئ‬
َ‫ك هُ ُم ْٱل ٰ َغفِلُون‬ َ ‫بِهَٓا ۚ ُأ ۟و ٰلَِئكَ َكٱَأْل ْن ٰ َع ِم بَلْ هُ ْم َأ‬
Arab-Latin: Wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum qulụbul lā
yafqahụna bihā wa lahum a'yunul lā yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā yasma'ụna bihā,
ulā`ika kal-an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn
Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
(Referensi : https://tafsirweb.com/2633-surat-al-araf-ayat-179.html )
e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?
JAWAB :
Iman adalah meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan
menggunakan seluruh indera yang ada. Manusia dan jin dianugerahkan allah dengan hati,
namun sayangnya hati tersebut tidak digunakan untuk meyakini ayat-ayat allah serta tidak
mengimani allah. Manusia dan jin lebih mendahulukan hawa nafsunya sehingga tidak
menggunakan segala pemberiannya untuk semakin menguatkan keimanan dan
ketakwaannya. Seharusnya dengan hati, akal, dan seluruh anggota tubuh yang
dianugerahkan oleh allah, manusia dan jin dapat semakin yakin akan beradaan allah,
kebesaran, dan kekuasaan allah. Manusia dan jin akan semakin taat dan mau beribadah
hanya kepada allah.
f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
JAWAB :

Iman kepada Allah menurut QS. Al-Baqarah ayat 165 adalah Orang yang beriman
kepada Allah itu ialah orang yang sangat besar cintanya kepada Allah

Sedangkan menurut QS. Al-A'raf ayat 179 Orang yang beriman kepada Allah itu
ialah orang yang memiliki hati ia gunakan untuk memahami ayat-ayat Allah, orang yang
memiliki mata ia gunakan untuk melihat tanda tanda kekuasaan Allah, dan orang yang
memiliki telinga ia gunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya.
Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian
tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam
kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut kedua ayat tersebut!

JAWAB :

‫ب‬ ٍ ‫ار اَل ٰ ٰي‬


ِ ۙ ‫ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا‬ ِ َ‫ف الَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫اِ َّن فِ ْي خَ ْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
‫هّٰللا‬
َ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْقتَ ٰه َذا بَا ِطاًل ۚ ُسب ْٰحنَك‬
ِ ۚ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَا ًما َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي خ َْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫فَقِنَا َع َذ‬

191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan semesta
alam dengan segala kesempurnaannya. Dan hanya para ulul albab sajalah yang
dapat menyadari hal tersebut.

b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut
ayat tersebut!

JAWAB :

‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ٱِإْل ن ٰ َسنَ َونَ ْعلَ ُم َما تُ َوس ِْوسُ بِِۦه نَ ْف ُسهۥُ ۖ َونَحْ نُ َأ ْق َربُ ِإلَ ْي ِه ِم ْن َحب ِْل ْٱل َو ِري ِد‬

Arab-Latin: Wa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa naḥnu


aqrabu ilaihi min ḥablil-warīd

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,

(Referensi : https://tafsirweb.com/9822-surat-qaf-ayat-16.html)

Dalam ayat ini hakikat manusia yang dimaksud adalah secara keseluruhan baik itu
orang beriman maupun orang kafir. Dan semuanya ada malaikat pencatat di setiap
sisinya

c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

JAWAB :

- Allah telah menciptakan manusia dengan sangat sempurna bentuknya tanpa ada
kekurangan.

- Allah menciptakan manusia dengan akal pikiran yang membuat manusia dapat berpikir.

- Allah mencipatakan manusia dan makhluk lainnya tidak ada yang sia-sia.
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?

JAWAB :

Terminologis masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki hubungan


erat yang disebabkan oleh kesamaan dalam sistem, tradisi, konvensi  dan hukum yang
mengarah kepada kehidupan yang kolektif dimana di dalam sistem tersebut masyarakat
saling berhubungan satu sama lainnya dalam bentuk suatu kesatuan.

b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan
QS. Az-Zukhruf: 32

JAWAB :

- Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa.

- Kemudian Allah jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu menjadi sebuah
masyarakat. Untuk bisa saling mengenal.

- Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Karena sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling
bertakwa.

- Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari sebagian


yang lain beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut untuk
sebagian yang lain.

- Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah sebagian


diberikan kekayaan lebih agar bisa membantu sebagian yang lain (orang yang
kekurangan harta).

c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!

JAWAB :

Kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat


madani adalah masyarakat yang dapat memaknai kehidupannya. Selain memaknai
kehidupannya, masyarakat beradab dan sejahtera juga menjalankan kehidupannya
dengan semestinya, serta hubungan sosialnya terhadap sesama manusia lainnya juga
baik.

d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!

JAWAB :

Masyarakat beradab adalah masyarakat yang mempertimbangkan kemoralan


dalam setiap tindakannya sehingga memunculkan rasa kemanusiaan yang tinggi.
Masyarakat beradab ini bisa menciptakan keseimbangan dalam kehidupannya.
Masyarakat beradab juga seringkali dikenal dengan istilah masyarakat madani. Salah
satu ciri khas dari masyarakat beradab adalah adanya kebebasan yang bertanggung
jawab dan hal ini ditunjukkan dengan adanya perilaku yang bermoral pada setiap
tindakan manusianya.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari masyarakat beradab:

 Tingginya rasa simpati dan empati pada setiap individu.


 Tergabungnya masyarakat ke dalam suatu kelompok masyarakat tertentu atau
lembaga sosial.
 Tidak adanya kekuasaan yang terlalu mendominasi.
 Meningkatnya kepercayaan kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai