Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUHAMMAD FADILLAH EFENDI

NIM : 043071281
KODE MATAKULIAH : MKWU4108
KELAS TUTON : BAHASA INDONESIA 741
TUGAS KE :1

1. Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII s.d.
XI dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).
JAWABAN :
1. Kongres Bahasa Indonesia VII di Jakarta (26-30 Oktober 1998)
Hasil kesimpulan dari Kongres ini, mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa
Indonesia
2. Kongres Bahasa Indonesia VIII di Jakarta (14-17 Oktober 2003)

Pada kongres ini, para pakar dan pemerhati bahasa Indonesia menyimpulkan bahwa
berdasarkan Kongres Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan
bahwa para pemuda memiliki satu bahasa, yakni bahasa Indonesia. Bulan Oktober ditetapkan
sebagai bulan bahasa.

3. Kongres Bahasa Indonesia IX di Jakarta (28 Oktober – 1 November 2008)

Kongres ini dilaksanakan dalam rangka memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional, 80
tahun Sumpah Pemuda, dan 60 tahun berdirinya Pusat Bahasa.

4. Kongres Bahasa Indonesia X di Jakarta (28 Oktober – 31 Oktober 2013)

Kongres ini dihadiri oleh sekitar 1.168 peserta dari seluruh Indonesia dan luar negeri, seperti
Jepang, Rusia, Pakistan, Jerman, Belgia, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, China,
Italia dan Timor Leste.

5. Kongres Bahasa Indonesia XI di Jakarta (28 Oktober – 31 Oktober 2018)

Kongres ini digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta dengan mengusung tema “Menjayakan
Bahasa dan Sastra Indonesia”. Dalam kongres ini, diluncurkan beberapa produk kebahasaan
dan kesastraan seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia Braile, buku Bahasa dan Peta Bahasa,
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Daring, dan lain sebagainya.
2. Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini? Penjelasan Anda harus
disertai dengan alasan yang logis dan disertai contoh.
JAWABAN :
Tentu masih. Hal ini dikarenakan menurut personali saya sendiri, bahasa Indonesia itu memiliki
2 peran yaitu menjadi identitas bangsa dan menjadi pemersatu atas proses komunikasi antar
masyarakatnya.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa sipil yang digunakan di negara kita tercinta. Bahasa
Indonesia dalam bahasan linguistik mengandung beberapa konsep yang diantaranya :

1. Konsep Ekspresi, dimana bahasa Indonesia menjadi perlambangan ekspresi dari


masyarakatnya. Misalkan : jika dalam rapat kita merasa ingin mengekspresikan
ketidaksetujuan maka kita dapat mengungkapkannya dengan bahasa Indonesia karena dalam
bahasa ini sudah tersusun unsur kesopanan kata.
2. Konsep Adaptasi, dimana bahasa Indonesia menjadi penyesuaian negara dengan
geografisnya. Karena negara kita pada zaman dahulu menggunakan bahasa Melayu maka
dibuatlah bahasa khusus yaiyu bahasa Indonesia yang konsepsinya tidak jauh beda dengan
Bahasa Melayu.
3. Konsep Komunikasi, dimana bahasa Indonesia menjadi jalan untuk berkomunikasi antara
penduduk yang satu dengan yang lainnya. Nah, menurut personali saya ada 2 peran mencolok
dari Bahasa Indonesia yaitu sebagai identitas dan sebagai pemersatu. Dikatakan sebagai
identitas, sebab kehadiran bahasa Indonesia menjadi sumber pandangan negara lain bahwa
Indonesia memiliki identitas juga dalam bidang linguistik. Dikatakan sebagai pemersatu,
sebab kehadiran bahasa Indonesia menjadi jalan untuk berkomunikasi antara penduduk yang
satu dengan yang lainnya. Kita tahu bersama bahwa antar satu daerah dengan yang lain
memiliki perbedaan bahasa, misalnya antara penduduk Sumatera dan Jawa. Nah, oleh karena
itu dibuatlah bahasa Indonesia agar satu daerah dengan yang lain dapat berkomunikasi dengan
lancar.
3. Bacalah artikel berikut dengan menerapkan teknik SQ3R!
a. Berdasarkan hasil survey (meninjau) Anda, topik/subtopik apa saja yang menurut Anda
penting?
JAWABAN :
Secara sederhana gaya asuh otoriter adalah gaya asuh di mana orangtua memaksakan
kehendaknya tanpa begitu memperhatikan atau mempedulikan bagaimana perspektif sang
anak.
Gaya asuh orang tua berwibawa adalah gaya asuh di mana orangtua menjadi panutan
yang teladan, memberikan batasan yang cermat untuk putra-putrinya, dan memberikan
pujian untuk upaya yang telah putra-putrinya lakukan.
Gaya asuh permisif adalah gaya asuh di mana orangtua tidak memberikan batasan kepada
anak-anaknya, semisal tidak memberikan garis yang jelas apa yang boleh dilakukan atau
tidak. Memercayakan putra-putrinya untuk melakukan apa yang ia inginkan, cenderung tidak
mengintervensi kecuali untuk hal yang bersifat sangat serius.
Gaya asuh overprotektif adalah gaya asuh di mana orangtua sangat melindungi putra-
putrinya dari segala hal buruk, rasa sakit, pengalaman yang buruk, dan lain-lain. Karena itu
banyak membatasi putra-putrinya di berbagai aspek.

b. Tuliskan daftar pertanyaan (question) berkaitan dengan informasi yang Anda perlukan pada
bacaan tersebut.
JAWABAN :
1. Apa Saja Jenis – jenis gaya Parenting?
2. Apa saja fase – fase gaya asuh orang tua di Jepang?
3. Jenis gaya asuh orang tua apa yang diterapkan di Jepang?

c. Berdasarkan hasil membaca (read) Anda, Informasi apa yang Andaperoleh dari bacaan
tersebut.
JAWABAN :
1. Jenis – jenis Parenting ada 4, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu
protektif
2. Fase – Fase gaya asuh orang tua di Jepang - Fase Balita (0-5 Tahun), anak diajak untuk
bersosialisasi dengan keluarga dan kerabat sehingga dapat lebih mengenal saudara dan
mudah bersosialisasi. Orang tua beranggapan sebisa mungkin menemani putra-putrinya -
Fase Anak - Anak (5-15 Tahun), Fase ini mengajari anak-anak untuk dapat berkontribusi
melakukan cara-carayang telah dilakukan secara turun temurun. Pada fase ini orangtua
memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban anak, apa yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan - Fase Remaja (15-20 Tahun), Fase ini
mempersiapkan anak untuk melakukan kegiatanketerampilan bagi dirinya sendiri dan
keluarga serta belajar bertingkahlaku yang baik dan sopan (menurut adat Jepang). Anak
mulai diajarkan independent (mandiri) dan dipersiapkan untuk dapat siap menjadi orang
dewasa
3. Jenis Gaya Asuh Orang Tua di Jepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya permisif
dan gaya authoritative (berwibawa)
d. Ceritakan/jelaskan (recite) pengalaman membaca Anda berkaitan dengan bacaan / wacana
tersebut.

JAWABAN :
1. Jenis gaya asuh orang tua pada umumnya ada 4 yaitu - Otoriter dimana orang tua
Memaksakan kehendaknya tanpa begitu memperhatikan perspektif anak, - Berwibawa
dimana orang tua menjadi panutan teladan bagi anak – anaknya - Permisif dimana orang
tua tidak memberikan batasan – batasan pada anaknya - Protektif dimana orang tua
banyak memberikan batasan – batasan pada anaknya

2. Fase – fase gaya asuh orang tua di Jepang - Fase Balita (0-5 Tahun), pada fase ini
hubungan orang tua dan anak sangat dekat, orang tua sebisa mungkin menemani anak –
anaknya, pada fase ini anak dibiarkan bebas bereksplorasi - Fase Anak – anak (5-15
Tahun), pada fase ini anak mulai diajak dan diajarkan disiplin, mulai diberi batasan –
batasan - Fase Remaja (15-20 Tahun), Pada Fase ini anak dipersiapkan untuk menjadi
dewasa, orang tua memberikan ruang untuk anak menjadi lebih mandiri, sehingga
hubungan orang tua dan anak tidak hanya sebatas orang tua tetapi juga menjadi teman

3. Dilihat dari Fase – fase yang ada Nampak jelas Jenis gaya asuh orang tua di Jepang adalah
perpaduan antara Gaya Permisif dan gaya berwibawa, dimana anak diberi kebebasan
namun peran orang tua tetap menjadi panutan bagi anak – anak nya

e. Berdasarkan langkah akhir dari SQ3R (review), apakah informasi yang Anda perlukan
sesuai daftar pertanyaan sudah cukup?
JAWABAN :
Ada Empat Jenis Parenting yaitu Otoriter, Berwibawa, Permisif dan Protektif. Di Jepang
Gaya asuh orang tua diterapkan pada beberapa fase seperti fase Balita (0-5 Tahun), Fase
Anak – Anak (5-15 Tahun) dan Fase Remaja (15-20 Tahun). Pada masing – masing fase ini
gaya asuh orang tuadi Jepang berkembang dari Gaya Permisif perlahan menjadi Gaya
Berwibawa, Pada fase balita dibiarkan untuk bebas bereksplorasi, lalu pada fase anak –
anak mulai diajarkan kedisiplinan hingga pada fase remaja orang tua mempersiapkan anak
– anak nya untuk mandiri untuk menjadi dewasa. Meskipun terjadi pergeseran dan
perubahan nilai budaya barat yang menginspirasi, Namun gaya asuh orang tua di Jepang
dalam menyayangi anak – anaknya tidak berubah

Anda mungkin juga menyukai