MKWU4108/BAHASA INDONESIA
KURNIAWATI
048358949
UPBJJ BANDAR LAMPUNG
Tentu masih perlu. Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia itu memiliki 2 peran yaitu menjadi
identitas bangsa dan menjadi pemersatu atas proses komunikasi antar masyarakatnya. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa sipil yang digunakan di negara kita tercinta. Bahasa Indonesia
dalam bahasan linguistik mengandung beberapa konsep yang diantaranya :
Konsep Komunikasi, dimana bahasa Indonesia menjadi jalan untuk berkomunikasi antara
penduduk yang satu dengan yang lainnya. Kita tahu bersama bahwa antar satu daerah dengan
yang lain memiliki perbedaan bahasa, misalnya antara penduduk Sumatera dan Jawa. oleh
karena itu dibuatlah bahasa Indonesia agar satu daerah dengan yang lain dapat berkomunikasi
dengan lancar.
Jawab artikel:
1. Meninjau / survey: Secara sederhana gaya asuh otoriter adalah gaya asuh di mana
orangtua memaksakan kehendaknya tanpa begitu memperhatikan atau mempedulikan
bagaimana perspektif sang anak. Gaya asuh orangtua berwibawa adalah gaya asuh di
mana orangtua menjadi panutan yang teladan, memberikan batasan yang cermat untuk
putra-putrinya, dan memberikan pujian untuk upaya yang telah putra-putrinya lakukan.
Gaya asuh permisif adalah gaya asuh di mana orangtua tidak memberikan batasan kepada
anakanaknya, semisal tidak memberikan garis yang jelas apa yang boleh dilakukan atau
tidak. Memercayakan putra-putrinya untuk melakukan apa yang ia inginkan, cenderung
tidak mengintervensi kecuali untuk hal yang bersifat sangat serius. Gaya asuh
overprotektif adalah gaya asuh di mana orangtua sangat melindungi putra-putrinya dari
segala hal buruk, rasa sakit, pengalaman yang buruk, dan lain-lain. Karena itu banyak
membatasi putra-putrinya di berbagai aspek.
2. Pertanyaan / question :
a. Apa Saja Jenis – jenis gaya Parenting?
b. Apa saja fase – fase gaya asuh orang tua di Jepang?
c. Jenis gaya asuh orang tua apa yang diterapkan di Jepang?
3. Membaca / read:
Jenis – jenis Parenting ada 4, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu
protektif. Fase – Fase gaya asuh orang tua di Jepang - Fase Balita (0-5 Tahun), anak
diajak untuk bersosialisasi dengan keluarga dan kerabat sehingga dapat lebih mengenal
saudara dan mudah bersosialisasi. Orang tua beranggapan sebisa mungkin menemani
putra-putrinya - Fase Anak - Anak (5-15 Tahun), Fase ini mengajari anak-anak untuk
dapat berkontribusi melakukan cara-cara yang telah dilakukan secara turun temurun. Pada
fase ini orangtua memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban anak, apa
yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan - Fase Remaja (15-20 Tahun), Fase
ini mempersiapkan anak untuk melakukan kegiatan keterampilan bagi dirinya sendiri dan
keluarga serta belajar bertingkahlaku yang baik dan sopan (menurut adat Jepang). Anak
mulai diajarkan independent (mandiri) dan dipersiapkan untuk dapat siap menjadi orang
dewasa 3. Jenis Gaya Asuh Orang Tua di Jepang merupakan perpaduan antara sedikit
gaya permisif dan gaya authoritative (berwibawa)
4. Penjelasan (recite) : 1.Jenis gaya asuh orang tua pada umumnya ada 4 yaitu - Otoriter
dimana orang tua Memaksakan kehendaknya tanpa begitu memperhatikan perspektif
anak, - Berwibawa dimana orang tua menjadi panutan teladan bagi anak – anaknya -
Permisif dimana orang tua tidak memberikan batasan – batasan pada anaknya - Protektif
dimana orang tua banyak memberikan batasan – batasan pada anaknya 2. Fase – fase
gaya asuh orang tua di Jepang - Fase Balita (0-5 Tahun), pada fase ini hubungan orang
tua dan anak sangat dekat, orang tua sebisa mungkin menemani anak – anaknya, pada
fase ini anak dibiarkan bebas bereksplorasi - Fase Anak – anak (5-15 Tahun), pada fase
ini anak mulai diajak dan diajarkan disiplin, mulai diberi batasan – batasan - Fase Remaja
(15-20 Tahun), Pada Fase ini anak dipersiapkan untuk menjadi dewasa, orang tua
memberikan ruang untuk anak menjadi lebih mandiri, sehingga hubungan orang tua dan
anak tidak hanya sebatas orang tua tetapi juga menjadi teman 3. Dilihat dari Fase – fase
yang ada Nampak jelas Jenis gaya asuh orang tua di Jepang adalah perpaduan antara
Gaya Permisif dan gaya berwibawa, dimana anak diberi kebebasan namun peran orang
tua tetap menjadi panutan bagi anak – anak nya.
5. Review:
Ada Empat Jenis Parenting yaitu Otoriter, Berwibawa, Permisif dan Protektif. Di Jepang
Gaya asuh orang tua diterapkan pada beberapa fase seperti fase Balita (0-5 Tahun), Fase
Anak – Anak (5-15 Tahun) dan Fase Remaja (15-20 Tahun). Pada masing – masing fase
ini gaya asuh orang tua di Jepang berkembang dari Gaya Permisif perlahan menjadi Gaya
Berwibawa, Pada fase balita dibiarkan untuk bebas bereksplorasi, lalu pada fase anak –
anak mulai diajarkan kedisiplinan hingga pada fase remaja orang tua mempersiapkan
anak – anak nya untuk mandiri untuk menjadi dewasa. Meskipun terjadi pergeseran dan
perubahan nilai budaya barat yang menginspirasi, Namun gaya asuh orang tua di Jepang
dalam menyayangi anak – anaknya tidak berubah