1. Fungsi Instrumental
2. Fungsi Regulasi
Contoh : Seorang ibu mengatakan pada anaknya "Jika kamu nakal, kamu tidakmendapat
uang jajan" dalam contoh ini fungsi regulasi bahasamengendalikan perilaku anak.
3. Fungsi Representasional
4. Fungsi Interaksional
5. Fungsi Personal
Contoh : "Wah, indah sekali pemandangan di gedung ini" dalam contoh ini fungsipersonal
bahasa menunjukkan perasaan kagum dari pembicara mengenaipemandangan yang ia lihat.
6. Fungsi Heuristik
Fungsi heuristik ialah fungsi bahasa yang ditujukan untuk memperolehpengetahuan dan
mempelajari lingkungan sekitar.
Yang dimaksud dengan fungsi imajinatif ialah penggunaan bahasa untukmenciptakan hal-hal
atau peristiwa-peristiwa fiktif ( tidak nyata ), seperti dongeng.
2. Kongres Bahasa Indonesia (KBI) adalah pertemuan para ahli bahasa, penutur, pengajar,
dan peneliti bahasa Indonesia yang diselenggarakan secara periodik oleh pemerintah Indonesia.
Kongres ini bertujuan untuk membahas berbagai isu dan permasalahan terkait pengembangan,
pemakaian, dan penyebarluasan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara dan sebagai bahasa
pengantar dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, sastra, media, hukum, dan sebagainya. KBI
dianggap sebagai salah satu wadah penting dalam menghasilkan kebijakan dan standar bahasa
Indonesia yang baik dan benar, serta mempromosikan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa
identitas dan jati diri bangsa Indonesia.
Kongres Bahasa Indonesia VII dilaksanakan pada tanggal 26-30 Oktober 1998 di Jakarta.
Kongres ini menghasilkan keputusan tentang pembentukan Badan Pertimbangan Bahasa
Indonesia yang bertugas menyusun dan menyusun pedoman penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Kongres Bahasa Indonesia VIII dilaksanakan pada tanggal 14-17 Oktober 2003 di Jakarta.
Kongres ini menghasilkan pengusulan bulan Oktober sebagai bulan bahasa, yang diharapkan
dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat
Indonesia tentang pentingnya bahasa Indonesia.
Sumber artikel :
https://www.kompasiana.com/buyungokita/%205f22b2a4d541df59d84bebe2/sisi-
positif-parenting-budaya-jepang?page=all#section2
Bagian pembuka: Parenting menjadi sebuah isu belakangan ini. Semakin tinggi
tingkat kesadara masyarakat belakangan ini tentang ilmu-ilmu parenting untuk di
terapkan pada anak mereka atau untuk di masa yang akan datang nanti.
Sub judul: Hubungan antar orang tua dan yang sangat dekat, orang tua adalah
cerminan anak, orang tua dan anak adalah setara, memperhatikan tentang perasaan
dan emosi.
Bagian penutup: Dapat di pahami bahwa perpaduan antara gaya permisif dan gaya
authoritative.
2. (Question)
3. (Langkah Read)
A. Ada 4 jenis dalam gaya asuh yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa,
permisif, dan terlalu protektif
4. (Langkah Recite)
pada fase ini hubungan orang tua dan anaksangat dekat, orang tua sebisa
mungkin menemani anak – anaknya, padafase ini anak dibiarkan bebas
bereksplorasi
pada fase ini anak mulai diajak dandiajarkan disiplin, mulai diberi batasan –
batasan.
3. Gaya asuh otoriter adalah pola asuh ini hanya mengutamakan komunikasi
satu arah melalui berbagai larangan dan perintah secara ketat. Tak jarang
orang tua dengan pola asuh otoriter memberikan hukuman atau
menerapkan disiplin keras untuk mengendalikan perilaku anak, seperti
memberikan hukuman fisik.
5. (Review)