Anda di halaman 1dari 4

BAHASA INDONESIA

jakanlah soal-soal berikut dengan baik

1. Jawab :

2. Tentu masih. Hal ini dikarenakan menurut saya sendiri, bahasa Indonesia
itu memiliki 2 peran penting yaitu menjadi identitas bangsa dan menjadi
pemersatu atas proses komunikasi antar masyarakatnya
Bahasa Indonesia merupakan bahasa sipil yang digunakan di negara kita
tercinta. Bahasa Indonesia dalam bahasan linguistik mengandung beberapa
konsep yang diantaranya :
 Konsep Ekspresi, dimana bahasa Indonesia menjadi perlambangan
ekspresi dari masyarakatnya. Misalkan : jika dalam rapat kita
merasa ingin mengekspresikan ketidaksetujuan maka kita dapat
mengungkapkannya dengan bahasa Indonesia karena dalam bahasa
ini sudah tersusun unsur kesopanan kata.
 Konsep Adaptasi, dimana bahasa Indonesia menjadi penyesuaian
negara dengan geografisnya. Karena negara kita pada zaman
dahulu menggunakan bahasa Melayu maka dibuatlah bahasa
khusus yaiyu bahasa Indonesia yang konsepsinya tidak jauh beda
dengan Bahasa Melayu.
 Konsep Komunikasi, dimana bahasa Indonesia menjadi jalan untuk
berkomunikasi antara penduduk yang satu dengan yang lainnya.
Jadi menurut saya ada 2 peran mencolok dari Bahasa Indonesia
yaitu sebagai identitas dan sebagai pemersatu. Dikatakan sebagai
identitas, sebab kehadiran bahasa Indonesia menjadi sumber
pandangan negara lain bahwa Indonesia memiliki identitas juga
dalam bidang linguistik. Dikatakan sebagai pemersatu, sebab
kehadiran bahasa Indonesia menjadi jalan untuk berkomunikasi
antara penduduk yang satu dengan yang lainnya. Kita tahu bersama
bahwa antar satu daerah dengan yang lain memiliki perbedaan
bahasa, misalnya antara penduduk Sumatera dan Jawa. Oleh karena
itu dibuatlah bahasa Indonesia agar satu daerah dengan yang lain
dapat berkomunikasi dengan lancar.

3. Sudah membaca artikel.

Jawaban Jawablah Pertanyaan Berikut ini berdasarkan artikel diatas

1. Jawab :
Secara sederhana gaya asuh otoriter adalah gaya asuh di mana orangtua
memaksakan kehendaknya tanpa begitu memperhatikan atau
mempedulikan bagaimana perspektif sang Anak. Gaya asuh orangtua
berwibawa adalah gaya asuh di mana orangtua menjadi panutan yang
teladan, memberikan batasan yang cermat untuk putra-putrinya, dan
memberikan pujian untuk upaya yang telah putra-putrinya lakukan. Gaya
asuh permisif adalah gaya asuh di mana orangtua tidak memberikan
batasan kepada anak-anaknya, semisal tidak memberikan garis yang jelas
apa yang boleh dilakukan atau tidak. Memercayakan putra-putrinya
untuk melakukan apa yang ia inginkan, cenderung tidak mengintervensi
kecuali untuk hal yang bersifat sangat serius. Gaya asuh overprotektif
adalah gaya asuh di mana orangtua sangat melindungi putra-putrinya dari
segala hal buruk, rasa sakit, pengalaman yang buruk, dan lain-lain.
Karena itu banyak membatasi putra-putrinya di berbagai aspek.

2. Jawab
a. Apa Saja Jenis – jenis gaya Parenting?
b. Apa saja fase – fase gaya asuh orang tua di Jepang?
c. Jenis gaya asuh orang tua apa yang diterapkan di Jepang?

3. Jawab :
Jenis – jenis Parenting ada 4, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa,
permisif, dan terlalu protektif :
Fase – Fase gaya asuh orang tua di Jepang – Fase Balita (0-5 Tahun),
anak diajak untuk bersosialisasi dengan keluarga dan kerabat sehingga
dapat lebih mengenal saudara dan mudah bersosialisasi. Orang tua
beranggapan sebisa mungkin menemani putra-putrinya – Fase Anak –
Anak (5-15 Tahun), Fase ini mengajari anak-anak untuk dapat
berkontribusi melakukan cara-carayang telah dilakukan secara turun
temurun. Pada fase ini orangtua memberikan batasan yang jelas
mengenai hak dan kewajiban anak, apa yang boleh dilakukan dan yang
tidak boleh dilakukan – Fase Remaja (15-20 Tahun), Fase ini
mempersiapkan anak untuk melakukan kegiatanketerampilan bagi
dirinya sendiri dan keluarga serta belajar bertingkahlaku yang baik dan
sopan (menurut adat Jepang). Anak mulai diajarkan independent
(mandiri) dan dipersiapkan untuk dapat siap menjadi orang dewasa 3.
Jenis Gaya Asuh Orang Tua di Jepang merupakan perpaduan antara
sedikit gaya permisif dan gaya authoritative (berwibawa).

4. Jawab :
Jenis gaya asuh orang tua pada umumnya ada 4 yaitu – Otoriter dimana
orang tua Memaksakan kehendaknya tanpa begitu memperhatikan
perspektif anak, - Berwibawa dimana orang tua menjadi panutan teladan
bagi anak – anaknya – Permisif dimana orang tua tidak memberikan
batasan – batasan pada anaknya – Protektif dimana orang tua banyak
memberikan batasan – batasan pada anaknya. Fase – fase gaya asuh
orang tua di Jepang – Fase Balita (0-5 Tahun), pada fase ini hubungan
orang tua dan anak sangat dekat, orang tua sebisa mungkin menemani
anak – anaknya, pada fase ini anak dibiarkan bebas bereksplorasi – Fase
Anak – anak (5-15 Tahun), pada fase ini anak mulai diajak dan diajarkan
disiplin, mulai diberi batasan – batasan – Fase Remaja (15-20 Tahun),
Pada Fase ini anak dipersiapkan untuk menjadi dewasa, orang tua
memberikan ruang untuk anak menjadi lebih mandiri, sehingga hubungan
orang tua dan anak tidak hanya sebatas orang tua tetapi juga menjadi
teman. Dilihat dari Fase – fase yang ada Nampak jelas Jenis gaya asuh
orang tua di Jepang adalah perpaduan antara Gaya Permisif dan gaya
berwibawa, dimana anak diberi kebebasan namun peran orang tua tetap
menjadi panutan bagi anak – anak nya.

5. Jawab
Ada Empat Jenis Parenting yaitu Otoriter, Berwibawa, Permisif dan
Protektif. Di Jepang Gaya asuh orang tua diterapkan pada beberapa fase
seperti fase Balita (0-5 Tahun), Fase Anak – Anak (5-15 Tahun) dan Fase
Remaja (15-20 Tahun). Pada masing – masing fase ini gaya asuh orang tua
di Jepang berkembang dari Gaya Permisif perlahan menjadi Gaya
Berwibawa, Pada fase balita dibiarkan untuk bebas bereksplorasi, lalu
pada fase anak – anak mulai diajarkan kedisiplinan hingga pada fase
remaja orang tua mempersiapkan anak – anak nya untuk mandiri untuk
menjadi dewasa. Meskipun terjadi pergeseran dan perubahan nilai budaya
barat yang menginspirasi, Namun gaya asuh orang tua di Jepang dalam
menyayangi anak – anaknya tidak berubah.

Anda mungkin juga menyukai