Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tutorial 1 MKWU 4108.

630

Nama: Willy Aditya Nugraha

NIM: 048694672

Pertanyaan

Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan baik.

1. Jelaskan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday.


2. Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres
VII s.d. XI dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).
3. Bacalah artikel berikut dengan menerapkan teknik SQ3R!
Jawaban
1. Explanations in the Functions of Language (1973) buku ciptaan M.A.K Halliday
menjelaskan bahwa terdapat 7 Fungsi Bahasa, yaitu:
1. Fungsi personal, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan pendapat,
pikiran, sikap atau perasaan pemakainya.
2. Fungsi regulator, yaitu penggunaan bahasa untuk mempengaruhi sikap atau
pikiran/pendapat orang lain, seperti rujukan, rayuan, permohonan atau perintah
3. Fungsi informatif, yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi, ilmu
pengetahuan atau budaya.
4. Fungsi interaksional, yaitu penggunaan bahasa untuk menjalin kontak dan
menjaga hubungan sosial, seperti sapaan, basa-basi, simpati atau penghiburan.
5. Fungsi imajinatif, yaitu penggunaan bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan
rasa estetis (indah), seperti nyanyian dan karya sastra.
6. Fungsi heuristik, yaitu penggunaan bahasa untuk belajar atau memperoleh
informasi seperti pertanyaan atau permintaan penjelasan atau sesuatu hal.
7. Fungsi instrumental, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan keinginan
atau kebutuhan pemakainya.
2. Berikut adalah peta konsep perkembangan bahasa Indonesia berdasarkan hasil
kongres VII s.d XI
3. A. Survey
Judul, Sisi Positif Parenting Budaya Jepang
Bagian Pembuka, Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin
tinggi kesadaran masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu
parenting agar dapat diimplementasikan bagi putra-putrinya, atau sebagai
bekal untuk membina rumah tangga di kemudian hari. Terdapat 4 jenis gaya
parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu protektif.
Sub Judul, Hubungan antara orangtua dan anak sangat dekat, Orang tua adalah
cerminan anak, Orangtua dan anak adalah setar, Memperhatikan tentang
perasaan dan emosi.
Bagian Penutup, Setelah membaca gaya asuh orangtua di Jepang, dapat
dipahami bahwa gaya asuh mereka merupakan perpaduan antara sedikit gaya
permisif dan gaya authorative (berwibawa). Demikian perbedaan gaya asuh
orangtua di Amerika dan gaya asuh orangtua di Jepang.
Penulis, Buyung Okita
Tahun Terbit, 2020
Nama majalah/sumber, Dimodifikasi dari:
https://www.kompasiana.com/buyungokita/%205f22b2a4d541df59d84bebe2/
sisi-positif-parenting-budaya-jepang?page=all#section2

B. Question
1. Apa saja jenis-jenis gaya Parenting?
2. Apa saja fase-fase gaya asuh orang tua di Jepang?
3. Jenis gaya asuh apa yang diterpakan di Jepang?
C. Read
1. Jenis-jenis parenting ada 4 yakni otoriter, berwibawa, permisif dan terlalu
Protektif

2. Fase – Fase gaya asuh orang tua di Jepang

- Fase Balita (0-5 Tahun), anak diajak untuk bersosialisasi dengankeluarga


dan kerabat sehingga dapat lebih mengenal saudara danmudah bersosialisasi.
Orang tua beranggapan sebisa mungkinmenemani putra-putrinya

- Fase Anak - Anak (5-15 Tahun), Fase ini mengajari anak-anakuntuk dapat
berkontribusi melakukan cara-cara yang telahdilakukan secara turun temurun.
Pada fase ini orangtuamemberikan batasan yang jelas mengenai hak dan
kewajibananak, apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan
.- Fase Remaja (15-20 Tahun), Fase ini mempersiapkan anak untukmelakukan
kegiatan keterampilan bagi dirinya sendiri dan keluargaserta belajar
bertingkahlaku yang baik dan sopan (menurut adatJepang). Anak mulai
diajarkan independent (mandiri) dandipersiapkan untuk dapat siap menjadi
orang dewasa

3. Jenis Gaya Asuh Orang Tua di Jepang merupakan perpaduan antara


sedikitgaya permisif dan gaya authoritative (berwibawa).

D. Recite

1. Jenis gaya asuh orang tua pada umumnya ada 4 yaitu- Otoriter dimana
orang tua Memaksakan kehendaknya tanpa begitu memperhatikan perspektif
anak.- Berwibawa dimana orang tua menjadi panutan teladan bagi anak –
Anaknya.- Permisif dimana orang tua tidak memberikan batasan – batasan
pada Anaknya.- Protektif dimana orang tua banyak memberikan batasan –
batasan pada anaknya.

2. Fase – fase gaya asuh orang tua di Jepang

- Fase Balita (0-5 Tahun), pada fase ini hubungan orang tua dan anak sangat
dekat, orang tua sebisa mungkin menemani anak – anaknya, pada fase ini anak
dibiarkan bebas bereksplorasi

- Fase Anak – anak (5-15 Tahun), pada fase ini anak mulai diajak dan
diajarkan disiplin, mulai diberi batasan – batasan.

- Fase Remaja (15-20 Tahun), Pada Fase ini anak dipersiapkan untuk menjadi
dewasa, orang tua memberikan ruang untuk anak menjadi lebih mandiri,
sehingga hubungan orang tua dan anak tidak hanya sebatas orangtua tetapi
juga menjadi teman.

3. Dilihat dari Fase – fase yang ada Nampak jelas Jenis gaya asuh orang tua di
Jepang adalah perpaduan antara Gaya Permisif dan gaya berwibawa, dimana
anak diberi kebebasan namun peran orang tua tetap menjadi panutan bagi
anak – anak nya.
E. Review

Ada Empat Jenis Parenting yaitu Otoriter, Berwibawa, Permisif dan


Protektif.Di Jepang Gaya asuh orang tua diterapkan pada beberapa fase seperti fase Balita (0-
5 Tahun), Fase Anak – Anak (5-15 Tahun) dan Fase Remaja (15-20 Tahun).Pada masing –
masing fase ini gaya asuh orang tua di Jepang berkembang dari Gaya Permisif perlahan
menjadi Gaya Berwibawa, Pada fase balita mereka dibiarkan untuk bebas bereksplorasi, lalu
pada fase anak – anak mulai diajarkan kedisiplinan hingga pada fase remaja orang tua
mempersiapkan anak – anak nya untuk mandiri untuk menjadi dewasa. Meskipun terjadi
pergeseran dan perubahan nilai budaya barat yang menginspirasi, Namun gaya asuh orang
tua di Jepang dalam menyayangi anakanaknya tidak berubah.

Anda mungkin juga menyukai