Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN

Bahasa indonesia

Nama : Haris Fadillah

NPM : 22125815

1. Meninjau (Survey)

Judul : Sisi Positif Parenting Budaya Jepang

Nama Majalah (Sumber) :

https://www.kompasiana.com/buyungokita/%205f22b2a4d541df59d84bebe2/sisi-positif-
parenting-budaya-jepang?page=all#section2

Bagian Pembuka : Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi

kesadaran masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu

parenting agar dapat diimplementasikan bagi putra-putrinya, atau

sebagai bekal untuk membina rumah tangga di kemudian hari.

Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa,

permisif, dan terlalu protektif.

Sub Judul : Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat, Orang

tua adalah cerminan anak, Orang tua dan anak adalah setara,

Memperhatikan tentang perasaan dan emosi.

Bagian Penutup : Setelah membaca gaya asuh orang tua di Jepang, dapat dipahami

bahwa gaya asuh mereka merupakan perpaduan antara sedikit gaya

permisif dan gaya authoritative (berwibawa). Demikian, perbedaan

gaya asuh orang tua di amerika dan gaya asuh orang tua di Jepang.

Penulis : Buyung Okita

Tahun Terbit : 2020


2. Questions

1.Sebutkan 4 jenis gaya parenting ?

2.Sebutkan dua jenis budaya positif parenting di Jepang ?

3.Bagaimana gaya asuh orang tua di Jepang ?

4.Apa itu gaya asuh permisif?

3. Read

- Jenis-jenis Parenting ada 4, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan

terlalu protektif.

- Fase Fase gaya asuh orang tua di Jepang :

 Fase Balita (0-5 Tahun), anak diajak untuk bersosialisasi dengan keluarga dan

kerabat sehingga dapat lebih mengenal saudara dan mudah bersosialisasi.

Orang tua beranggapan sebisa mungkin menemani putra-putrinya.

 Fase Anak-Anak (5-15 Tahun), Fase ini mengajari anak-anak untuk dapat

berkontribusi melakukan cara-cara yang telah dilakukan secara turun temurun.

Pada fase ini orangtua memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan

kewajiban anak, apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

 Fase Remaja (15-20 Tahun), Fase ini mempersiapkan anak untuk melakukan

kegiatan keterampilan bagi dirinya sendiri dan keluarga serta belajar

bertingkahlaku yang baik dan sopan (menurut adat Jepang). Anak mulai

diajarkan independent (mandiri) dan dipersiapkan untuk dapat siap menjadi

orang dewasa.

- Jenis Gaya Asuh Orang Tua di Jepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya

permisif dan gaya authoritative (berwibawa).


4. Recite

Penjelasan yang dapat saya ambil ialah jenis gaya asuh orang tua pada umumnya ada 4 yaitu ; Otoriter
dimana orang tua Memaksakan kehendaknya tanpa begitu memperhatikan perspektif
anak.Berwibawa dimana orang tua menjadi panutan teladan bagi anak-anaknya.Permisif dimana
orang tua tidak memberikan batasan-batasan pada anaknya.Protektif dimana orang tua banyak
memberikan batasan-batasan pada anaknya.

Fase - fase gaya asuh orang tua di Jepang :

Fase Balita (0-5 Tahun), pada fase ini hubungan orang tua dan anak sangat dekat, orang tua sebisa
mungkin menemani anak-anaknya, pada fase ini anak dibiarkan bebas bereksplorasi.

Fase Anak-anak (5-15 Tahun), pada fase ini anak mulai diajak dan diajarkan disiplin, mulai diberi
batasan-batasan.

Fase Remaja (15-20 Tahun), Pada Fase ini anak dipersiapkan untuk menjadi dewasa, orang tua
memberikan ruang untuk anak menjadi lebih mandiri, sehingga hubungan orang tua dan anak tidak
hanya sebatas orang tua tetapi juga menjadi teman.

Dilihat dari Fase - fase yang ada Nampak jelas Jenis gaya asuh orang tua di Jepang adalah perpaduan
antara Gaya Permisif dan gaya berwibawa, dimana anak diberi kebebasan namun peran orang tua
tetap menjadi panutan bagi anak – anaknya.

5. Riview

Untuk informasi dari daftar pertanyaan saya sepertinya sudah cukup dari penjelasan yang telah saya
tulis.

Anda mungkin juga menyukai