Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 Bahasa Indonesia

Nama :Bela Lovita permata sari


NIM:044962507
Prodi:Manajemen

1.

2 Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini? Penjelasan Anda harus disertai
dengan alasan yang logis dan disertai contoh.

Jawab: Masih,
karena untuk mejaga persatuan dan integrasi di negara kita yang memiliki perbedaan, hal
yang dapat
menyatukan kita semua adalah bahasa Indonesia. Sehingga kisa sebagai warga Indonesia
masih harus menjaga
dan menggunakan bahasa Indonesia.
Contohnya; Saat kita bertemu dengan teman yang berbeda suku, Bahasa daerah kita
berbeda, maka dari itu
Bahasa Indonesia yang kita gunakan untuk berkomunikasi.

3..Bacalah artikel berikut dengan menerapkan teknik SQ3R!


Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan artikel di atas.
1. Berdasarkan hasil survey (meninjau) Anda, topik/subtopik apa saja yang menurut Anda
penting?
2. Tuliskan daftar pertanyaan (question) berkaitan dengan informasi yang Anda perlukan
pada bacaan
tersebut.
3. Berdasarkan hasil membaca (read) Anda, Informasi apa yang Andaperoleh dari bacaan
tersebut.
4. Ceritakan/jelaskan (recite) pengalaman membaca Anda berkaitan dengan
bacaan/wacana tersebut.
5. Berdasarkan langkah akhir dari SQ3R (review), apakah informasi yang Anda perlukan
sesuai daftar
pertanyaan sudah cukup
Jawaban:

1.Survey
Judul Sisi positif parenting Budaya Jepang
Nama https://www.kompasiana.com/buyungokita/%205f22b2a4d541df59d84bebe2/sisi
majalah positif-parenting-budaya-jepang?page=all#section2
(sumber)

Bagian Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi
pembuka kesadaran masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu
parenting agar dapat diimplementasikan bagi putra-putrinya, atau
sebagai bekal untuk membina rumah tangga di kemudian hari.
Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya parenting yaitu asuh
otoriter,berwibawa,permisif dan terlalu protektif.

Sub judul Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat, Orang tua
adalah cerminan anak, Orang tua dan anak adalah setara,
Memperhatikan tentang perasaan dan emosi

Bagian Setelah membaca gaya asuh orang tua di Jepang, dapat dipahami
penutup bahwa gaya asuh mereka merupakan perpaduan antara sedikit gaya
permisif dan gaya authoritative (berwibawa). Demikian, perbedaan
gaya asuh orang tua di amerika dan gaya asuh orang tua di Jepang

Penulis Buyung okita

Tahun 2020
terbit

2.. Question
a. Apa Saja Jenis – jenis gaya Parenting?
b. Apa saja fase – fase gaya asuh orang tua di Jepang?
c. Jenis gaya asuh orang tua apa yang diterapkan di Jepang?

3. Read
a. Jenis – jenis Parenting ada 4, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan
terlalu protektif
b. Fase – Fase gaya asuh orang tua di Jepang
i. Fase Balita (0-5 Tahun), anak diajak untuk bersosialisasi dengan keluarga
dan kerabat sehingga dapat lebih mengenal saudara dan mudah
bersosialisasi. Orang tua beranggapan sebisa mungkin menemani putra-
putrinya
ii. Fase Anak - Anak (5-15 Tahun), Fase ini mengajari anak-anak untuk dapat
berkontribusi melakukan cara-cara yang telah dilakukan secara turun
temurun. Pada fase ini orangtua memberikan batasan yang jelas mengenai
hak dan kewajiban anak, apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh
dilakukan
iii. Fase Remaja (15-20 Tahun), Fase ini mempersiapkan anak untuk
melakukan kegiatan keterampilan bagi dirinya sendiri dan keluarga serta
belajar bertingkahlaku yang baik dan sopan (menurut adat Jepang). Anak
mulai diajarkan independent (mandiri) dan dipersiapkan untuk dapat siap
menjadi orang dewasa
c. Jenis Gaya Asuh Orang Tua di Jepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya
permisif dan gaya authoritative (berwibawa).

4. Recite
A. Jenis gaya asuh orang tua pada umumnya ada 4 yaitu
Otoriterdimana orang tua Memaksakan kehendaknya tanpa begitu
memperhatikan
perspektif anak,
Berwibawa dimana orang tua menjadi panutan teladan bagi anak – anaknya
Permisif dimana orang tua tidak memberikan batasan – batasan pada anaknya
Protektif dimana orang tua banyak memberikan batasan – batasan pada anaknya
B. Fase – fase gaya asuh orang tua di Jepang
Fase Balita (0-5 Tahun), pada fase ini hubungan orang tua dan anak sangat dekat,
orang tua sebisa
mungkin menemani anak – anaknya, pada fase ini anak dibiarkan bebas
bereksplorasi
Fase Anak – anak (5-15 Tahun), pada fase ini anak mulai diajak dan diajarkan
disiplin, mulai diberi
batasan – batasan
Fase Remaja (15-20 Tahun), Pada Fase ini anak dipersiapkan untuk menjadi
dewasa, orang tua
memberikan ruang untuk anak menjadi lebih mandiri, sehingga hubungan orang
tua dan anak tidak
hanya sebatas orang tua tetapi juga menjadi teman
C. Dilihat dari Fase – fase yang ada Nampak jelas Jenis gaya asuh orang tua di
Jepang adalah perpaduan antara
Gaya Permisif dan gaya berwibawa, dimana anak diberi kebebasan namun peran
orang tua tetap menjadi panutan bagi anak – anak nya.
5. . Review
Ada Empat Jenis Parenting yaitu Otoriter, Berwibawa, Permisif dan Protektif. Di
Jepang Gaya asuh orang tua
diterapkan pada beberapa fase seperti fase Balita (0-5 Tahun), Fase Anak – Anak
(5-15 Tahun) dan Fase Remaja
(15-20 Tahun). Pada masing – masing fase ini gaya asuh orang tua di Jepang
berkembang dari Gaya Permisif
perlahan menjadi Gaya Berwibawa, Pada fase balita dibiarkan untuk bebas
bereksplorasi, lalu pada fase anak –
anak mulai diajarkan kedisiplinan hingga pada fase remaja orang tua
mempersiapkan anak – anak nya untuk
mandiri untuk menjadi dewasa. Meskipun terjadi pergeseran dan perubahan nilai
budaya barat yang
menginspirasi, Namun gaya asuh orang tua di Jepang dalam menyayangi anak
anaknya tidak berubah.

Anda mungkin juga menyukai