Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1 BAHASA INDONESIA

Nama: Jennifers S D
NIM: 044756455

1. Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII s.d. XI
dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).
2. Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini? Penjelasan Anda harus disertai
dengan alasan yang logis dan disertai contoh.
3. Bacalah artikel berikut dengan menerapkan teknik SQ3R!
1. Berdasarkan hasil survey (meninjau) Anda, topik/subtopik apa saja yang menurut Anda
penting?
2. Tuliskan daftar pertanyaan (question) berkaitan dengan informasi yang Anda perlukan
pada bacaan tersebut.
3. Berdasarkan hasil membaca (read) Anda, Informasi apa yang Andaperoleh dari bacaan
tersebut.
4. Ceritakan/jelaskan (recite) pengalaman membaca Anda berkaitan dengan bacaan/wacana
tersebut.
5. Berdasarkan langkah akhir dari SQ3R (review), apakah informasi yang Anda perlukan
sesuai daftar pertanyaan sudah cukup

Jawaban:
1.
Tentu masih. Hal ini
dikarenakan menurut saya
sendiri, bahasa Indonesia itu
memiliki
2 peran penting yaitu menjadi
identitas bangsa dan menjadi
pemersatu atas proses
komunikasi antar
masyarakatnya
Tentu masih. Hal ini
dikarenakan menurut saya
sendiri, bahasa Indonesia itu
memiliki
2 peran penting yaitu menjadi
identitas bangsa dan menjadi
pemersatu atas proses
komunikasi antar
masyarakatnya
Tentu masih. Hal ini
dikarenakan menurut saya
sendiri, bahasa Indonesia itu
memiliki
2 peran penting yaitu menjadi
identitas bangsa dan menjadi
pemersatu atas proses
komunikasi antar
masyarakatnya
2. Tentu masih. Hal ini dikarenakan menurut sava sendiri. bahasa Indonesia itu memilik 2 peran
penting yaitu menjadi identitas bangsa dan menjadi pemersatu atas proses komunikasi antar
masyarakatnya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa sipil yang digunakan di negara kita tercinta.
Bahasa Indonesia dalam bahasan linguistik mengandung beberapa konsep yang diantaranya:
 Konsep Ekspresi dimana Bahasa Indonesia menjadi perlambangan ekspresi dari
masyarakatnya. Misalkan : jika dalam rapat kita merasa ingin mengekspresikan
ketidaksetujuan maka kita dapat mengungkapkannya dengan bahasa Indonesia karena
dalam bahasa in sudah tersusun unsur kesopanan kata
 Konsep Adaptasi, dimana bahasa Indonesia menjadi penyesuaian negara dengan
geografisnya. Karena negara kita pada zaman dahulu menggunakan Bahasa Melayu maka
dibuatlah bahasa khusus yaitu bahasa Indonesia yang konsepsinya tidak jauh beda dengan
Bahasa Melayu.
 Konsep Komunikasi, dimana bahasa Indonesia menjadi jalan untuk berkomunikasi antara
penduduk yang satu dengan yang lainnya.
Jadi menurut saya ada 2 peran mencolok dari Bahasa Indonesia yaitu sebagai identitas dan sebagai
pemersatu. Dikatakan sebagai identitas, sebab kehadiran Bahasa Indonesia menjadi sumber pandangan
negara lain bahwa Indonesia memiliki identitas juga dalam bidang linguistik. Dikatakan sebagai
pemersatu, sebab kehadiran Bahasa Indonesia menjadi jalan untuk berkomunikasi antara penduduk yang
satu dengan yang lainnva. Kita tahu bersama bahwa antar satu daerah dengan yang lain memiliki
perbedaan bahasa, misalnya antara penduduk Sumatera dan Jawa. Oleh karena itu dibuatlah bahasa
Indonesia agar satu daerah dengan yang lain dapat berkomunikasi dengan lancar.

3. 1. Survey
Secara sederhana gay asun otoriter adalah gay asul di mana orangtua memaksakan kehendaknya
tanpa begitu memperhatikan atau mempedulikan bagamana perspektit sang Anak. Gaya asuh
orangtua berwibawa adalah gaya asuh di mana orangtua meniadi panutan vang teladan,
memberikan batasan vang cermat untuk putra-putrinya, dan memberikan pujan untuk upaya yang
telan putra-putrinya lakukan. Gaya asuh permisif adalah gaya asuh di mana orangtua tidak
memberikan batasan kepada anak-anaknya, semisal tidak memberikan garis yang jelas apa yang
boleh dilakukan atau tidak. Memercayakan putra-putrinya untuk melakukan apa yang ia inginkan,
cenderung tidak mengintervensi kecuali untuk hal yang bersifat sangat serius. Gaya asuh
overprotektif adalah gaya asuh di mana orangtua sangat melindungi putra-putrinya dari segala hal
buruk, rasa sakit, pengalaman yang buruk, dan lain-lain. Karena itu banyak membatasi putra-
putrinya di berbagai aspek.

2. Question :
1. Apa Saja Jenis - jenis gaya Parenting?
2. Apa saja fase - fase gaya asuh orang tua di Jepang?
3. Jenis gaya asuh orang tua apa yang diterapkan di Jepang?

3. Read
 Jenis - jenis Parenting ada 4, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu
protektif
 Fase - Fase gaya asuh orang tua di Jepang - Fase Balita (0-5 Tahun), anak diajak untuk
bersosialisasi dengan keluarga dan kerabat sehingga dapat lebih mengenal saudara dan
mudah bersosialisasi. Orang tua beranggapan sebisa mungkin menemani putra-putrinya -
Fase Anak - Anak (5-15 Tahun), Fase ini mengajari anak-anak untuk dapat berkontribusi
melakukan cara-carayang telah dilakukan secara turn temurun. Pada tase in1 orangtua
memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban anak, apa yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan - Fase Remaja (15-20 Tahun), Fase ini
mempersiapkan anak untuk melakukan kegiatanketerampilan bagi dirinya sendiri dan
keluarga serta belajar bertingkahlaku yang baik dan sopan (menurut adat Jepang). Anak
mulai diajarkan independent (mandiri) dan dipersiapkan untuk dapat siap menjadi orang
dewasa.

4.Recit

 Jenis gaya asuh orang tua pada umumnya ada 4 yaitu otoriter dimana orang tua
memaksakan kehendaknya tanpa begitu memperhatikan perspektif anak,Berwibawa
dimana orang tua menjadi panutan teladan bagi anak – anaknya. Permisif dimana orang
tua tidak memberikan batasan - batasan pada anaknya. Protektif dimana orang tua banyak
memberikan batasan - batasan pada anaknya.
 Fase - fase gaya asuh orang tua di Jepang - Fase Balita (0-5 Tahun), pada fase ini
hubungan orang tua dan anak sangat dekat, orang tua sebisa mungkin menemani anak -
anaknva. dada fase ini anak dibiarkan bebas bereksolorasi - Fase Anak anak (5-15
Tahun), pada fase ini anak mulai diajak dan diajarkan disiplin, mulai diberi batasan -
hatasan - Fase Remaia (15-20 Tahun). Pada Fase ini anak dipersiapkan untuk menjadi
dewasa, orang tua memberikan ruang untuk anak menjadi lebih mandiri, sehingga
hubungan orang tua dan anak tidak hanya sebatas orang tua tetapi juga menjadi teman
 Dilihat dari Fase - fase yang ada Nampak jelas jenis gaya asuh orang tua di Jepang adalah
perpaduan antara Gaya Permisif dan gaya berwibawa, dimana anak diberi kebebasan
namun peran orang tua tetap menjadi panutan bagi anak - anak nya

5.Review
Ada 4 jenis parenting yaitu Otoriter, Berwibawa, Permisif dan Protektif. Di Jepang gaya asuh
orang tua diterapkan pada beberapa fase seperti fase Balita (0-5 Tahun), Fase Anak - Anak (5-15
Tahun) dan Fase Remaja (15-20 Tahun). Pada masing - masing fase ini gaya asuh orang tua di
Jepang berkembang dari Gaya Permisif perlahan menjadi gaya Berwibawa, pada fase balita
dibiarkan untuk bebas bereksplorasi, lalu pada fase anak- anak mulai diajarkan kedisiplinan
hingga pada fase remaja orang tua mempersiapkan anak - anaknya untuk mandiri untuk menjadi
dewasa. Meskipun terjadi pergeseran dan perubahan nilai budaya barat yang menginspirasi,
Namun gaya asuh orang tua di Jepang dalam menyayangi anak - anaknya tidak berubah.

Anda mungkin juga menyukai