Anda di halaman 1dari 3

Nama : Suhandi

Npm : 049187292
Matkul : Bahasa Indonesia

1.

2. Tentu masih. Hal ini dikarenakan menurut saya sendiri, bahasa Indonesia itu memiliki 2
peran penting yaitu menjadi identitas bangsa dan menjadi pemersatu atas proses
komunikasi antar masyarakatnya Bahasa Indonesia merupakan bahasa sipil yang
digunakan di negara kita tercinta. Bahasa Indonesia dalam bahasan linguistik
mengandung beberapa konsep yang diantaranya :
• Konsep Ekspresi, dimana bahasa Indonesia menjadi perlambangan ekspresi dari
masyarakatnya. Misalkan : jika dalam rapat kita merasa ingin mengekspresikan
ketidaksetujuan maka kita dapat mengungkapkannya dengan bahasa Indonesia
karena dalam bahasa ini sudah tersusun unsur kesopanan kata.
• Konsep Adaptasi, dimana bahasa Indonesia menjadi penyesuaian negara dengan
geografisnya. Karena negara kita pada zaman dahulu menggunakan bahasa
Melayu maka dibuatlah bahasa khusus yaiyu bahasa Indonesia yang konsepsinya
tidak jauh beda dengan Bahasa Melayu.
• Konsep Komunikasi, dimana bahasa Indonesia menjadi jalan untuk
berkomunikasi antara penduduk yang satu dengan yang lainnya.
Jadi menurut saya ada 2 peran mencolok dari Bahasa Indonesia yaitu sebagai identitas
dan sebagai pemersatu. Dikatakan sebagai identitas, sebab kehadiran bahasa
Indonesia menjadi sumber pandangan negara lain bahwa Indonesia memiliki identitas
juga dalam bidang linguistik. Dikatakan sebagai pemersatu, sebab kehadiran bahasa
Indonesia menjadi jalan untuk berkomunikasi antara penduduk yang satu dengan
yang lainnya. Kita tahu bersama bahwa antar satu daerah dengan yang lain memiliki
perbedaan bahasa, misalnya antara penduduk Sumatera dan Jawa. Oleh karena itu
dibuatlah bahasa Indonesia agar satu daerah dengan yang lain dapat berkomunikasi
dengan lancer.
3. 1. Survey
Secara sederhana gaya asuh otoriter adalah gaya asuh di mana orangtua memaksakan
kehendaknya tanpa begitu memperhatikan atau mempedulikan bagaimana perspektif sang
Anak. Gaya asuh orangtua berwibawa adalah gaya asuh di mana orangtua menjadi
panutan yang teladan, memberikan batasan yang cermat untuk putra-putrinya, dan
memberikan pujian untuk upaya yang telah putra-putrinya lakukan. Gaya asuh permisif
adalah gaya asuh di mana orangtua tidak memberikan batasan kepada anak-anaknya,
semisal tidak memberikan garis yang jelas apa yang boleh dilakukan atau tidak.
Memercayakan putra-putrinya untuk melakukan apa yang ia inginkan, cenderung tidak
mengintervensi kecuali untuk hal yang bersifat sangat serius. Gaya asuh overprotektif
adalah gaya asuh di mana orangtua sangat melindungi putra-putrinya dari segala hal
buruk, rasa sakit, pengalaman yang buruk, dan lain-lain. Karena itu banyak membatasi
putra-putrinya di berbagai aspek.

3. 2. Question
1. Apa Saja Jenis – jenis gaya Parenting?
2. Apa saja fase – fase gaya asuh orang tua di Jepang?
3. Jenis gaya asuh orang tua apa yang diterapkan di Jepang?

3. 3. Read
Jenis – jenis Parenting ada 4, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu
protektif

Fase – Fase gaya asuh orang tua di Jepang – Fase Balita (0-5 Tahun), anak diajak untuk
bersosialisasi dengan keluarga dan kerabat sehingga dapat lebih mengenal saudara dan
mudah bersosialisasi. Orang tua beranggapan sebisa mungkin menemani putra-putrinya –
Fase Anak – Anak (5-15 Tahun), Fase ini mengajari anak-anak untuk dapat berkontribusi
melakukan cara-carayang telah dilakukan secara turun temurun. Pada fase ini orangtua
memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban anak, apa yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan – Fase Remaja (15-20 Tahun), Fase ini
mempersiapkan anak untuk melakukan kegiatanketerampilan bagi dirinya sendiri dan
keluarga serta belajar bertingkahlaku yang baik dan sopan (menurut adat Jepang). Anak
mulai diajarkan independent (mandiri) dan dipersiapkan untuk dapat siap menjadi orang
dewasa 3. Jenis Gaya Asuh Orang Tua di Jepang merupakan perpaduan antara sedikit
gaya permisif dan gaya authoritative (berwibawa)
3. 4. Recite
1. Jenis gaya asuh orang tua pada umumnya ada 4 yaitu – Otoriter dimana orang
tua Memaksakan kehendaknya tanpa begitu memperhatikan perspektif anak, - Berwibawa
dimana orang tua menjadi panutan teladan bagi anak – anaknya – Permisif dimana orang
tua tidak memberikan batasan – batasan pada anaknya – Protektif dimana orang tua
banyak memberikan batasan – batasan pada anaknya
2. Fase – fase gaya asuh orang tua di Jepang – Fase Balita (0-5 Tahun), pada fase
ini hubungan orang tua dan anak sangat dekat, orang tua sebisa mungkin menemani anak
– anaknya, pada fase ini anak dibiarkan bebas bereksplorasi – Fase Anak – anak (5-15
Tahun), pada fase ini anak mulai diajak dan diajarkan disiplin, mulai diberi batasan –
batasan – Fase Remaja (15-20 Tahun), Pada Fase ini anak dipersiapkan untuk menjadi
dewasa, orang tua memberikan ruang untuk anak menjadi lebih mandiri, sehingga
hubungan orang tua dan anak tidak hanya sebatas orang tua tetapi juga menjadi teman 3.
Dilihat dari Fase – fase yang ada Nampak jelas Jenis gaya asuh orang tua di Jepang
adalah perpaduan antara Gaya Permisif dan gaya berwibawa, dimana anak diberi
kebebasan namun peran orang tua tetap menjadi panutan bagi anak – anak nya

3. 5. Review
Ada Empat Jenis Parenting yaitu Otoriter, Berwibawa, Permisif dan Protektif. Di
Jepang Gaya asuh orang tua diterapkan pada beberapa fase seperti fase Balita (0-5
Tahun), Fase Anak – Anak (5-15 Tahun) dan Fase Remaja (15-20 Tahun). Pada masing –
masing fase ini gaya asuh orang tua di Jepang berkembang dari Gaya Permisif perlahan
menjadi Gaya Berwibawa, Pada fase balita dibiarkan untuk bebas bereksplorasi, lalu pada
fase anak – anak mulai diajarkan kedisiplinan hingga pada fase remaja orang tua
mempersiapkan anak – anak nya untuk mandiri untuk menjadi dewasa. Meskipun terjadi
pergeseran dan perubahan nilai budaya barat yang menginspirasi, Namun gaya asuh
orang tua di Jepang dalam menyayangi anak – anaknya tidak berubah
Jadi menurut saya ada 2 peran mencolok dari Bahasa Indonesia yaitu sebagai identitas
dan sebagai pemersatu. Dikatakan sebagai identitas, sebab kehadiran bahasa
Indonesia menjadi sumber pandangan negara lain bahwa Indonesia memiliki identitas
juga dalam bidang linguistik. Dikatakan sebagai pemersatu, sebab kehadiran bahasa
Indonesia menjadi jalan untuk berkomunikasi antara penduduk yang satu dengan yang
lainnya. Kita tahu bersama bahwa anta

Anda mungkin juga menyukai