Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siska Arnita

Nim : 044959967
UPBJJ : 14/Padang
Tugas 1

1.Jelaskan perkembangan peningkatan Bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII s.d XI
dengan menggunakan peta konsep ( Mind Mapping)

a.Kongres Bahasa Indonesia VII di Jakarta (26-30 Oktober 1998) hasil kesempulan dari
kongres ini , menghasilkan usulan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa Indonesia.

b. Kongres Bahasa Indonesia VII di Jakarta ( 14-17 Oktober). Pada kongres ini para pemerhati
dan pakar bahasa Indonesia menyimpulkan bahwa berdasarkan kongres Sumpah pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan bahwa para pemuda memiliki satu bahasa,
yakni bahasa Indonesia . Bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa.

c.Kongres Bahasa Indonesia X di Jakarta ( 28 Oktober – 31 Oktober 2013) yang di hadiri oleh
1.168 peserta dari seluruh Indonesia dan luar negeri seperti, Malaysia, Brunei Darussalam,
Singapura, Timur Leste, Jepang, Pakistan, China, Jerman, Belgia, Rusua dan Italia.

d. Kongres Bahasa Indonesia XI di Jakarta ( 28 Oktober-31 Otober 2018). Digelar di Hotel


Grand Sahid Jaya, Jakarta dengan mengusung tema “ Menjayakan Bahasa Indonesia Dan
Satra Indonesia”. Dan juaga diluncurkan beberapa produk kebahasaan dan kesastraan, yaitu
Kamus Besar Bahasa Indonesia Braille, Buku Bahasa dan peta Bahasa, Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia( UKBI) daring, Korpus Indonesia, Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing
(BIPA) daring, dan lainnya.

(Modul 2/ MKWU4108)

2. Masih perlukah Bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini? Penjelasan Anda harus
disertai dengan alasan yang logis dan disertai contoh.

Jawab : Menurut Saya sangat perlu, karena Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan
resmi bangsa Indonesia, bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari- hari yang sudah
diajarkan kepada anak- anak di sekolah sejak dini. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Contohnya dalam kehidupan bermasyarakat kita tinggal tidak
hanya dengan orang yang satu daerah namun ada berbagai daerah, seperti di Kota Sawahlunto
masyarakatnya ada yang berasal dari minang dan dari Jawa, untuk berkomunikasi sehari- hari
masyarakat sawahlunto lebih sering menggunakan bahasa Indonesia untk berkomunikasi satu
sama lain.

3. Berdasarkan hasil survey ( meninjau) Anda, Topik atau sub topic apa saja yang menurut
anda penting.

Jawab :
Judul : Sisi Parenting Budaya Jepang
Sumber : https:/www.kompasiana.com/buyungokita?%205f22b2a4d541df59d84bebe2/sisi-
positif-parenting-budaya-jepang?page=all/section2
Bagian : Parenting menjadi isu yang sangat hangat saat ini, secara sederhana terdapat 4
Pembuka jenis gaya parenting yaitu gaya otoriter, berwibawa, permisif dan terlalu
Proktektif
Sub Judul : Stereotip mengasuh ala orang tua di jepang dapat kita lihat sebagai hal positif
sebagai berikut :
1. Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat
2. Orang tua adalah cerminana anak
3. Orangtua dan anak adalah setara
4. Memperhatikan tentang perasaaan dan emosi
Bagian Dapat dipahami bahwa gaya asuh orang tua di Jepang merupakan perpaduan
Penutup atanara sedikik gaya permisif, gaya authoritative (berwibawa)
Penulis : Buyung Okita

2. Tuliskan daftar pertanyaan (question) berkaitan dengan infromasi yang Anda perlukan pada
bacaan tersebut.

Jawab:

1. Apa yang di maksud dengan gaya asuh otoriter,gaya asuh berwibawa, gaya asuh
permisif dan gaya asuh overprotektif?
2. Bagaimana cara pola asuh orang jepang yang menjadikan hubungan antara orang tua
dan anak sangat dekat?
3. Mengapa Orang tua adalah cerminan anak? Jelaskan menurut pola asuh orang jepang
4. Orang tua dan anak adalah setara,jelaksan menurut pola asuh orang jepang!
5. Memperhatikan tentang perasaan dan emosi, jelaskan menurut pola asuh orang jepang.

3. Berdasarkan hasil membaca (read) anda , infromasi apa yang anda peroleh dari bacaan
tersebut.

Jawab : Berdasarkan hasil bacaan tersebut, informasi yang saya dapat adalah:

A. Ada 4 macam gaya parenting


a) Gaya pola asuh Otoriter yaitu gaya pola asuh dimana orang tua memaksakan
kehendaknya tanpa begitu memperhatikan atau mepedulikan bagaimana pendapat
sang anak.
b) Gaya pola asuh berwibawa adalah gaya asuh dimana orang tua menjadi panutan
yang teladan, memberikan batasan yang cermat untuk putra-putrinya, dan
memberikan pujian untuk upaya yang telah putra-putrinya lakukan.
c) Gaya asuh permisif adalah gaya asuh dimana orang tua tidak memberikan batasan
kepada anak-anaknya. Mempercayakan putra-putrinya untuk melakukan apa yang ia
inginkan , cenderung tidak mengintervensi kecuali untu hal yang bersifat serius.
d) Gaya asuh Overprotektif adalah gaya asuh dimana orang tua sangat melindungi
putra-putrinya dari segala hal buruk, rasa sakit, pengalaman yang buruk, dan
lainnya, karena itu banyak orang tua yang membatasi anaknya dari berbagai aspek.

B. Cara pola asuh orang jepang dalam menjadikan hubungan orang tua dan anak yang
sangat dekat adalah setidaknya sampai usia 5 tahun anak tidur dengan oaring tua, Ibu
selalu menemani dimanapun anaknya berada. Bahkan hamper setiap orang tua yang
telah melahirkan dan menjadi ibu rella untuk berhenti bekerja dan focus untuk mendidik
anaknya di rumah.

Anak usia 0-5 tahun diperbolehkan melakukan apa saja , namun orang tua tetap
menstimulus dengan hal yang positif dan menjadi rle model yang baik. Anak di ajak
bersosialisasi dengan keluarga dan kerabat dekat.

C. Mengapa Orang tua adalah cerminan anak , dalam pola asuh orang jepang orang tua
cenderung menstramisikan apa yang ia lakukan kepada anaknya, sehingga orang tua
sepenuhnya menjadi role model bagi anaknya.

Fase umur 5 tahun anak boleh berekspolrasi melakukan sesuatu, lalu usia 5-15 tahun
anak mulai diajari untuk malakukan kegiatan membersihkan rumah dan lainya, fase ini
mengajari anak untuk berkontribusi untuk melakukan cara yang dilakukan secara turun
temurun.

D. Orang tua dan anak adalah setara, menurut pola asuh orang jepang adalah bukan
hanya sekedar orang tua dan anak , tetapi juga sebagai teman , anak didukung menjadi
pribadi yang mandiri, yang berfikir dan menentukan pilihan atau lebih bersifat
demokratis.

E. Memperhatikan tentang perasaan dan emosi menurut pola asuh orang jepang adalah
anak juga diberikan semangat untuk memahami dan menghormati perasaanya sendiri.
Orang tua Jepang menunggu situasi dan tempat yang lebih privasi untuk menasehati
anaknya. Anak diajarkan untuk dapat memiliki sifat empati dan saling menghormati
orang lain.

4. Ceritakan pengalaman membaca Anda berkaitan dengan bacaan tersebut


Jawab :Pengalaman Saya dalam membaca wacana tersebut Saya mengetahu ada Ada 4
macam pola asuh 1. Pola asuh Otoriter , 2. Pola asuh Berwibawa, 3. Pola asuh permisif
dan 4. Pola asuh overprotektif. Dan saya juga mengetahui Cara mengasuh pola orang
Jepang yang dapat di tiru adalah 1. Hubungan antara orangtua dan anak yang sangat
dekat, 2.Orang tua adalah cerminan anak, 3. Orang tua dan anak adalah setara, 4.
Memperhatikan tentang perasaan dan emosi.
5. Apakah Informasi yang dapat sesuai daftar pertanyaan sudah cukup?
Jawab : Sudah sesuai dengan daftar pertanyaan seperti ada 4 macam gaya parenting:
a) Gaya pola asuh Otoriter yaitu gaya pola asuh dimana orang tua memaksakan
kehendaknya tanpa begitu memperhatikan atau mepedulikan bagaimana pendapat
sang anak.
b) Gaya pola asuh berwibawa adalah gaya asuh dimana orang tua menjadi panutan
yang teladan, memberikan batasan yang cermat untuk putra-putrinya, dan
memberikan pujian untuk upaya yang telah putra-putrinya lakukan.
c) Gaya asuh permisif adalah gaya asuh dimana orang tua tidak memberikan batasan
kepada anak-anaknya. Mempercayakan putra-putrinya untuk melakukan apa yang ia
inginkan , cenderung tidak mengintervensi kecuali untu hal yang bersifat serius.
d) Gaya asuh Overprotektif adalah gaya asuh dimana orang tua sangat melindungi
putra-putrinya dari segala hal buruk, rasa sakit, pengalaman yang buruk, dan
lainnya, karena itu banyak orang tua yang membatasi anaknya dari berbagai aspek

Cara pola asuh orang jepang yang bisa di tiru di antaranya :

1.Cara pola asuh orang jepang dalam menjadikan hubungan orang tua dan anak yang sangat
dekat adalah setidaknya sampai usia 5 tahun anak tidur dengan oaring tua, Ibu selalu
menemani dimanapun anaknya berada. Bahkan hamper setiap orang tua yang telah melahirkan
dan menjadi ibu rella untuk berhenti bekerja dan focus untuk mendidik anaknya di rumah.

Anak usia 0-5 tahun diperbolehkan melakukan apa saja , namun orang tua tetap menstimulus
dengan hal yang positif dan menjadi rle model yang baik. Anak di ajak bersosialisasi dengan
keluarga dan kerabat dekat.

2.Orang tua adalah cerminan anak , dalam pola asuh orang jepang orang tua cenderung
menstramisikan apa yang ia lakukan kepada anaknya, sehingga orang tua sepenuhnya menjadi
role model bagi anaknya.

Fase umur 5 tahun anak boleh berekspolrasi melakukan sesuatu, lalu usia 5-15 tahun anak
mulai diajari untuk malakukan kegiatan membersihkan rumah dan lainya, fase ini mengajari
anak untuk berkontribusi untuk melakukan cara yang dilakukan secara turun temurun.

3.Orang tua dan anak adalah setara, menurut pola asuh orang jepang adalah bukan hanya
sekedar orang tua dan anak , tetapi juga sebagai teman , anak didukung menjadi pribadi yang
mandiri, yang berfikir dan menentukan pilihan atau lebih bersifat demokratis.

4.Memperhatikan tentang perasaan dan emosi menurut pola asuh orang jepang adalah anak
juga diberikan semangat untuk memahami dan menghormati perasaanya sendiri. Orang tua
Jepang menunggu situasi dan tempat yang lebih privasi untuk menasehati anaknya. Anak
diajarkan untuk dapat memiliki sifat empati dan saling menghormati orang lain.

Dapat dipahami bahwa gaya pola asuh orang Jepang merupakan perpaduan antara sedikit
permisif dan gaya authoritative (berwibawa).

Anda mungkin juga menyukai