Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dwi Amelia Andrianingtyas

Nim : 042733674

2. Bahasa Indonesia masih sangat diperlukan oleh Bangsa Indonesia menjadi alat komunikasi bagi
bangsa Indonesia, Bahasa Indonesia dapat dikatakan menjadi bahasa pemersatu Bangsa Indonesia
meskipun banyak dari berbagai suku yang mempunyai bahasa daerah masing – masing. Bahasa
Indonesia menjadi salah satu identitas asli negara Indonesia, maka dari itu kita wajib melestarikan
dan menjaganya. Bahasa Indonesia juga sangat penting digunakan oleh para pelajar di Indonesia
agar dapat berinteraksi atau berkomunikasi langsung tanpa bingung untuk berkomunikasi dengan
suku atau daerah masing – masing. Contoh : Seseorang yang berasal dari Jawa, dan bertemu
dengan orang yang beraal dari luar Jawa. Apabila kita sebagai orang Jawa tidak bisa berbahasa
Indonesia maka seseorang tersebut akan mengalami kesulitan memahami bahasa atau
pembicaraan tersebut. Dan hal tersebut menimbulkan perbedaan, dan itu sangat perlu bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional bahasa persatuan bangsa Indonesia. Hal tersebut untuk
menghindari perbedaan antar sesama warga nega Indonesia.

3. Menerapkan teknik SQ3R


1) Survey (meninjau)
a. Judul : Sisi Positif Parenting Budaya Jepang
b. Nama Artikel : Parenting
c. Bagian Pembuka : Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini, semakin tinggi
kesadaran masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu – ilmu parenting
agar dapat diimplementasikan bagi putra – putrinya, atau sebagai bekal untuk
membina rumah tangga dikemudian hari.
d. Subjudul : 1. Hubungan antar orang tua dan anak yang sangat dekat
2. Orang tua adalah cerminan anak
3. Orang tua dan anak adalah setara
4. Memperhatikan perasaan dan emosi
e. Bagian Penutup : Orang tua di Jepang tidak menganggap gaya asuh mereka
menjadi gaya asuh terbaik. Begitu pula dewasa ini nilai budaya barat pun
menginspirasi cara orang tua di Jepang mendidik anaknya. Namun meskipun
terjadi pergeseran dan perubahan, gaya asuh orang tua di Jepang yang
menyayangi putra – putrinya tidak berubah.
f. Penulis : Buyung Okita
2) Question (bertanya)
1. Apa saja 4 jenis gaya Parenting Budaya Jepang?
2. Mengapa orang tua di Jepang sangat mengajarkan dan memperhatikan gaya
asuh?
3. Disaat dan dimana orang tua di Jepang menasehati anaknya ketika melakukan
hal yang dirasa kurang panta?
4. Siapa yang menjadi tokoh dalam mempelajari ilmu parenting?
5. Kapan orang tua di Jepang memperbolehkan anaknya melakukan apa saja?
6. Bagaimana gaya asuh orang tua di Jepang?
3) Read (membaca)
1. Apa saja 4 jenis gaya Parenting Budaya Jepang? Gaya asuh otoriter, gaya asuh
berwibawa, gaya asuh permisif, dan gaya asuh overprotektif.
2. Mengapa orang tua di Jepang sangat mengajarkan dan memperhatikan gaya
asuh? Karena orang tua di Jepang selalu memperhatikan gaya asuh anak untuk
bertingkah laku baik, sopan, dan selalu disiplin.
3. Disaat dan dimana orang tua di Jepang menasehati anaknya ketika melakukan hal
yang dirasa kurang pantas? Orang tua di Jepang memilih menunggu situasi dan
tempat yang lebih privasi untuk menasehatinya.
4. Siapa yang menjadi tokoh dalam mempelajari ilmu parenting? Orang tua dan
anak.
5. Kapan orang tua di Jepang memperbolehka anaknya melakukan apa saja? Disaat
sudah dianggap resmi menjadi dewasa .
6. Bagaimana gaya asuh orang tua di Jepang? Gaya asuh di Jepang merupakan
perpaduan antara sedikit gaya permisif dan gaya authoritative (berwibawa).
4) Recite (menceritakan kembali)
1. Apa saja 4 jenis gaya Parenting Budaya Jepang? Gaya asuh otoriter, gaya asuh
berwibawa, gaya asuh permisif, dan gaya asuh overprotektif.
2. Mengapa orang tua di Jepang sangat mengajarkan dan memperhatikan gaya
asuh? Karena orang tua di Jepang selalu memperhatikan gaya asuh anak untuk
bertingkah laku baik, sopan, dan selalu disiplin.
3. Disaat dan dimana orang tua di Jepang menasehati anaknya ketika melakukan hal
yang dirasa kurang pantas? Orang tua di Jepang memilih menunggu situasi dan
tempat yang lebih privasi untuk menasehatinya.
4. Siapa yang menjadi tokoh dalam mempelajari ilmu parenting? Orang tua dan
anak.
5. Kapan orang tua di Jepang memperbolehka anaknya melakukan apa saja? Disaat
sudah dianggap resmi menjadi dewasa .
6. Bagaimana gaya asuh orang tua di Jepang? Gaya asuh di Jepang merupakan
perpaduan antara sedikit gaya permisif dan gaya authoritative (berwibawa).

5) Reviw (mengulangi)
a. Terdapat 4 jenis gaya parenting yaitu, gaya asuh otoriter, gaya asuh berwibawa,
gaya asuh permisif, dan gaya asuh overprotektif.
b. Gaya asuh orang tua di Jepang meliputi : hubungan orang tua dan anak yang
dekat, orang tua adalah cerminan anak, orang tua dan anak adalah setara,
memperhatikan perkembangan emosi.
c. Gaya asuh di Jepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya permisif dan gaya
authoritative (berwibawa).

Anda mungkin juga menyukai