Anda di halaman 1dari 6

1.

Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres


VII s.d. XI dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).
2. Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini? Penjelasan Anda
harus disertai dengan alasan yang logis dan disertai contoh.

Bahasa sejatinya memiliki fungsi utama yaitu sebagai alat komunikasi. Dari fungsi itulah
Bahasa digunakan sebagai alat untuk mengungkap pikiran dan perasaan. Bahasa Indonesia
sendiri mulai disadari masyarakat sebagai kebutuhan, khusunya bagi para pejuang bangsa
Indonesia. Mengapa demikian? Karena pada mulanya Bahasa Indonesia tidak hadir sendiri.
Bahasa Indonesia lahir dan besar melalui perjuangan Bahasa Indonesia sendiri. Bahasa
Indonesia berasal dari Bahasa melayu, kemudian sampai saat ini terus mengalami
perkembangan mengikuti perkembangan zaman, dan teknologi. Sehingga dapat dikatakan
hingga saat ini Bahasa Indonesia masih sangat dibutuhkan oleh bangsa atau rakyat Indonesia
sendiri.

Di dasarkan pada sumpah pemudan Bahasa Indonesia merupakan Bahasa nasional, yang
memiliki fungsi, diantaranya yaitu:

 Sebagai lambing kebanggaan nasional


 Sebagai lambang identitas nasional
 Sebagai alat komunikasi antaretnik
 Sebagai alat pemersatu bangsa

Selain sebagai Bahasa nasional, Bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai Bahasa negara, yang
memiliki fungsi, diantaranya adalah:

 Sebagai Bahasa resmi negara


 Sebagai Bahasa pengantar dalam dunia Pendidikan
 Sebagai alat perhubungan tingkat nasional
 Sebagai alat pengembang kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi

Sehingga berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa bangsa Indonesia atau rakyat Indonesia
hingga saat ini masih membutuhkan Bahasa Indonesia baik sebagai Bahasa nasional, maupun Bahasa
negara. Hal ini dapat dilihat melalui beberapa contoh di bawah ini:

 Penggunaan Bahasa Indonesia pada siaran radio maupun siaran televisi.


 Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pengantar pada semua jenjang Pendidikan, baik
dari tk sampai perguruan tinggi.
 Penggunaan Bahasa Indonesia untuk menerjemahkan jurnal,karya ilmiah,hingga novel.

3.Bacalah artikel berikut dengan menerapkan teknik SQ3R!

1. Langkah survey,

 Judul: Sisi Positif Parenting Budaya Jepang


 Nama penulis: Buyung okita
 Tahun terbit: 2020
 Jumlah halaman: 4
 Pendahuluan: Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran
masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu parenting agar dapat
diimplementasikan bagi putra-putrinya, atau sebagai bekal untuk membina rumah tangga
di kemudian hari. Secara sederhana terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh
otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu protektif.
 Subjudul: Hubungan antara orangtua dan anak yang sangat dekat, . Orang tua adalah
cerminan anak, Orangtua dan anak adalah setara, Memperhatikan tentang perasaan dan
emosi.
 Penerbit: www.kompasiana.com

2.langkah questions

 Sebutkan 4 jenis gaya parenting jepang


 Bagaimana cara kita melihat pola asuh orang tua di jepang
 Bagaimana gaya asuh atau parenting orang tua di jepang

3.langkah membaca

 Terdapat 4 jenis gaya parenting di jepang, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif,
dan terlalu protektif.
 Cara kita melihat pola asuh orang tua di jepang yaitu dengan melihat hubungan antara
orang tua dan anaknya yang dekat, melihat orang tua sebagai cerminan anak,
memperhatikan tentang perasaan dan emosi anak tersebut
 Gaya asuh orang tua di jepang yaitu dengan cara memaduan antara sedikit gaya permisif,
gaya authoritative (berwibawa)

4.langkah Recite

Di jepang terdapat 4 jenis gaya asuh yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu
protektif. Dimana dalam prakteknya orang tua di jepang menggunakan sedikit perpaduan gaya
permisif, gaya authoritative (berwibawa). beberapa stereotip mengasuh ala orangtua di Jepang
yang dapat kita lihat yaitu:

 Hubungan antara orangtua dan anak yang sangat dekat


 Orang tua adalah cerminan anak
 Orangtua dan anak adalah setara
 Memperhatikan tentang perasaan dan emosi.

Berdasarkan stereotip yang ada maka dapat diketahui bahwa pola asuh di jepang
menggunakan sedikit gaya permisif, dan gaya authoritative. Seiring dengan adannya kemajuan
zaman, dan teknologi pola asuh di jepang tidak lagi menjadi pola asuh yang terbaik karena
mulai masuknya ajaran barat tentang pola asuh. Terlepas dari itu semua gaya asuh orang tua
jepang terhadap putra-putrinya dengan cara menyayanginya tidak ada akan berubah.
5. Langkah review

 Parenting merupakan istilah modern untuk menyebutkan pola asuh orang tua terhadap
anak.
 Parenting merupakan istilah modern untuk menyebutkan pola asuh orang tua terhadap
anak.
 Di jepang terdapat empat jenis gaya asuh.
 Stereotip mengasuh ala orang jepang yang dapat kita ambil, yaitu: Hubungan antara
orangtua dan anak yang sangat dekat, Orang tua adalah cerminan anak, kesetaraan
orang tua dan anak, Memperhatikan tentang perasaan dan emosi.
 Pola asuh di jepang adalah pola asuh yang baik, berdasakan stereotip diatas.

Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan artikel di atas.

1. Berdasarkan hasil survey (meninjau) Anda, topik/subtopik apa saja yang menurut


Anda penting?

 Parenting atau pola asuh terhadap anak merupakan hal yang penting sehingga
harus dipelajari sebelum berumah tangga
 Terdapat empat macam gaya pola asuh di jepang
 Berdasarkan pada stereotip yang bagus pada pola parenting di jepang maka pola
asuh di jepang dapat kita contoh dan terapkan di indonesia

2. Tuliskan daftar pertanyaan (question) berkaitan dengan informasi yang Anda


perlukan pada bacaan tersebut.

 Sebutkan 4 jenis gaya parenting jepang


 Bagaimana cara kita melihat pola asuh orang tua di jepang
 Bagaimana gaya asuh atau parenting orang tua di jepang

3. Berdasarkan hasil membaca (read) Anda, Informasi apa yang Andaperoleh dari


bacaan tersebut.

 Terdapat 4 jenis gaya parenting di jepang, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa,
permisif, dan terlalu protektif.
 Cara kita melihat pola asuh orang tua di jepang yaitu dengan melihat stereotip positif,
yaitu: hubungan antara orang tua dan anaknya yang dekat, melihat orang tua sebagai
cerminan anak, memperhatikan tentang perasaan dan emosi anak tersebut
 Gaya asuh orang tua di jepang yaitu dengan cara memadukan antara sedikit gaya
permisif, gaya authoritative (berwibawa

4. Ceritakan/jelaskan (recite) pengalaman membaca Anda berkaitan dengan


bacaan/wacana tersebut.
Di jepang terdapat 4 jenis gaya asuh yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan
terlalu protektif. Dimana dalam prakteknya orang tua di jepang menggunakan sedikit
perpaduan gaya permisif, gaya authoritative (berwibawa). beberapa stereotip
mengasuh ala orangtua di Jepang yang dapat kita lihat yaitu:

 Hubungan antara orangtua dan anak yang sangat dekat


 Orang tua adalah cerminan anak
 Orangtua dan anak adalah setara
 Memperhatikan tentang perasaan dan emosi.

Berdasarkan stereotip yang ada maka dapat diketahui bahwa pola asuh di jepang
menggunakan sedikit gaya permisif, dan gaya authoritative. Seiring dengan adannya
kemajuan zaman, dan teknologi pola asuh di jepang tidak lagi menjadi pola asuh yang
terbaik karena mulai masuknya ajaran barat tentang pola asuh. Terlepas dari itu semua
gaya asuh orang tua jepang terhadap putra-putrinya dengan cara menyayanginya tidak
ada akan berubah.

5. Berdasarkan langkah akhir dari SQ3R (review), apakah informasi yang Anda
perlukan sesuai daftar pertanyaan sudah cukup?

Saya merasa sudah cukup, karena dengan metode ini saya merasa paham terhadap isi
artikel tersebut dengan cepat sehingga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya.

Sumber:

Anang Santoso, M. A. (2022). Bahasa Indonesia (BMP) ; 1-9 / MKWU4108 / 3SKS . Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

Materi inisiasi 3

Anda mungkin juga menyukai