Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jeremi Heru Thimon Sakbana

NIM : 300054015
Prodi : Bisnis Digital
Universitas Citra Bangsa
Tugas 1 MKDU Universitas Terbuka Bahasa Indonesia

1. Jelaskan perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII sd XI dengan
menggunakan peta konsep ( mind mapping )!
2. Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini? Penjelasan Anda harus disertai
dengan alasan yang logis dan disertai contoh.

Bacalah artikel berikut dengan menerapkan teknik SQ3R! Artikel berjudul “Sisi Positif Parenting
Budaya Jepang oleh: Buyung Okita dan jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan artikel tersebut!
1. Hasil Berdasarkan survey (meninjau) Anda, topik/subtopik apa saja yang menurut Anda penting?
2. Daftar pertanyaan ( question ) berkaitan dengan informasi yang Anda perlukan pada bacaan tersebut.
3. Berdasarkan hasil membaca (read ) Anda, Informasi apa yang Andaperoleh dari bacaan tersebut.
4. Ceritakan/jelaskan ( baca ) pengalaman membaca Anda berkaitan dengan bacaan/wacana tersebut.
5. Berdasarkan langkah akhir dari SQ3R ( review ), apakah informasi yang Anda perlukan sesuai daftar
sudah cukup?

Jawaban :
1.
2. Menurut saya, bahasa Indonesia masih sangat perlu bagi bangsa Indonesia karena bahasa Indonesia
adalah bahasa pemersatu yang sudah susah payah diperjuangakan pemuda dalam kongres bahasa
sehingga bahasa Indonesia adalah salah satu dari isi sumpah pemuda. Selain itu, bahasa Indonesia
juga nantinya akan menjadi salah satu bahasa internasional yang saat ini di luar negeri banyak
pelajaran bahasa Indonesia yang mereka pelajari dalam sistem pendidikan mereka. Dengan
memperhatikan arah dan perkembangan bahasa Indonesia yang sudah jelas dan pasti tidak dapat
dipungkiri bahwa bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional. Kita sebagai pengguna
bahasa Indonesia harus mendukung arah tersebut dengan menggunakan bahasa Indonesia dan lebih
mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia daripada bahasa asing.

1. Setelah membaca artikel tersebut, ada beberapa topik yang menurut saya penting yaitu :

 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu protektif.
 4 fase dalam mendidik anak, sebagai orang tua harus memperhatikan hal tersebut agar perkembangan
anak menjadi lebih baik, contohnya gaya asuh orang Jepang.
 Gaya asuh orang Jepang dalam mengasuh anaknya menjadi salah satu contoh gaya asuh yang baik
karena mereka menggunakan gaya asuh perpaduan antara permisif dan berwibawa.

2. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang saya buat mengenai artikel tersebut :

1. Apakah dengan gaya asuh yang dilakukan oleh orangtua di Jepang dapat membuat anak-anak
mereka senang atau malah justru mereka merasa tertekan harapan orangtua agar putra-putrinya dapat
lulus masuk ke sekolah atau kampus yang bergengsi?
2. Pada fase kedua yaitu orang tua cerminan anak, apakah dapat dilakukan jika orang tua-nya juga
memiliki cerminan yang buruk bagi anaknya sehingga membuat anaknya mengikuti perbuatan
orangtua yang semestinya tidak boleh mereka lakukan seperti merokok atau berkata kasar?
3. Bagaimana cara gaya asuh orang tua di Jepang dalam menangani kasus jika anaknya suka
menyendiri atau pendiam agar anak tersebut dapat bersosialisasi dengan orang di sekitar?

3. Berdasarkan bacaan tentang parenting, informasi yang saya dapat yaitu :

 Gaya asuh orang tua di Jepang mengharapkan agar anak-anaknya dapat lulus masuk ke sekolah atau
kampus yang bergengsi.
 4 Jenis-jenis gaya asuh yaitu otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu protektif.
 4 fase yang dilakukan orang tua di Jepang dalam mengasuh anaknya yaitu hubungan antara orangtua
dan anak yang sangat dekat, orang tua cerminan anak, orang tua dan anak adalah setara, dan
memperhatikan tentang perasaan dan emosi.

4. Berdasarkan pengalaman saya ketika dididik dan diasuh oleh orang tua saya, saya rasa apa yang
dilakukan oleh kedua orang tua saya cukup baik dalam mengasuh kami 3 orang anak. Gaya asuh
yang saya rasakan yaitu gaya asuh yang berwibawa karena sering kali orang tua saya ketika memberi
contoh yang baik kepada kami, mereka melakukanya dengan tindakan yang mereka lakukan, dan
dalam hal teguran orang tua saya, ketika anaknya berbuat salah mereka tidak langsung marah tetapi
mereka juga menghargai perasaan anaknya sehingga kami juga tidak merasa tertekan. Namun jika
kami melakukan kesalahan yang cukup besar mereka langsung melakukan teguran dengan marah
besar, tapi tidak sampai naik tangan melainkan marah agar kami tidak melakukannya kesalahan yang
sama lagi. Menurut saya, gaya asuh yang orang tua saya lakukan sudah baik, walaupun masih ada
yang kurang.

5. Menurut saya, artikel tersebut sudah cukup untuk mengembangkan bagaimana cara asuh yang baik
dan benar dengan mencontohkan gaya asuh orang tua di Jepang, tetapi saya mengharapkan ada topik
dimana artikel membahas bagaimana mengasuh anak yang introvert atau suka menyendiri/susah
bersosialisasi. Artikel ini juga bagus bagi para orang tua di Indonesia agar semakin dekat dengan
anaknya sehingga anak juga merasakan kasih sayang orang tua.

Anda mungkin juga menyukai