Anda di halaman 1dari 5

Nama : Eko Purnomo Aji

NIM : 048774153

Kode Matkul : MKWU4108.413

Kelas Tuton : Bahasa Indonesia 413

Tugas Ke : 1

1. Fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday

Menurut M.A.K. Halliday, bahasa memiliki tiga fungsi utama, yaitu:

- Fungsi interpersonal: untuk menyampaikan pesan tentang diri kita sendiri dan mengatur

interaksi sosial dengan orang lain.

- Fungsi representasional: untuk menyampaikan informasi tentang dunia di sekitar kita.

- Fungsi tekstual: untuk menyampaikan pesan secara terorganisir dan berkesinambungan.

2. Perkembangan Bahasa Indonesia Berdasarkan Hasil Kongres VII s.d. XI dengan

Menggunakan Peta Konsep

Kongres Bahasa Indonesia VII sampai XI merupakan periode penting dalam sejarah

perkembangan bahasa Indonesia. Berikut adalah peta konsep yang menggambarkan

peningkatan bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII s.d. XI:

- Kongres Bahasa Indonesia VII (Jakarta, 1954)

Pada kongres ini, dibahas penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional,

penggunaan ejaan yang benar dan konsisten, serta penggunaan bahasa Indonesia dalam

berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.


- Kongres Bahasa Indonesia VIII (Surakarta, 1958)

Pada kongres ini, bahasa Indonesia digunakan sebagai alat komunikasi resmi di tingkat

nasional dan internasional, serta disepakati penentuan ejaan bahasa Indonesia yang resmi.

- Kongres Bahasa Indonesia IX (Jakarta, 1961)

Pada kongres ini, dibahas pemanfaatan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari,

kebudayaan, dan politik.

- Kongres Bahasa Indonesia X (Medan, 1963)

Pada kongres ini, bahasa Indonesia disempurnakan dengan menetapkan tata bahasa yang

benar, memperkaya kosa kata, dan mempromosikan bahasa Indonesia sebagai bahasa

pengantar di semua tingkatan pendidikan.

- Kongres Bahasa Indonesia XI (Denpasar, 1968)

Pada kongres ini, dibahas pemurnian bahasa Indonesia melalui penyempurnaan tata

bahasa, pengembangan kosa kata, dan penyebaran penggunaan bahasa Indonesia di

masyarakat.

Dari kongres VII s.d. XI, bahasa Indonesia mengalami peningkatan dalam berbagai aspek,

seperti penggunaan sebagai bahasa nasional dan internasional, penentuan ejaan bahasa

Indonesia yang resmi, pengembangan kosa kata dan tata bahasa yang benar, serta

penyebaran penggunaan bahasa Indonesia di masyarakat. Semua perkembangan ini

berdampak positif terhadap penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan

sebagai sarana komunikasi yang efektif di Indonesia.

3. Setelah Membaca Uraian tersebut.

Jawaban Soal yang kedua adalah sebagai berikut :

1. Survey

a. judul : Sisi Positif Parenting Budaya Jepang

b. Nama Penulis : Buyung Okita

c. Jumlah Halaman : 3 halaman

d. sub judul pada artikel yang akan di baca :

- Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat


- Orang tua adalah cerminan anak

- Orang tua dan anak adalah setara

- Memperhatikan tentang perasaan dan emosi.

2. Question

- Sebutkan apa saja parenting dalam budaya jepang!

- Apa saja bentuk kegiatan sosial yang diajarkan di sekolah? Apakah ada alasan khusus

mengapa di Jepang kegiatan sekolah atau rumah diajarkan dan bersifat rutin ?

- jelaskan gaya asuh orang tua dengan memperhatikan tentang perasaan dan emosi!

3.

- Parenting atau gaya asuh dalam budaya Jepang ada 4 yaitu :

1. Gaya Asuh Otoriter

2. Gaya Asuh Berwibawa

3. Gaya Asuh Permisif

4. Gaya Asuh Terlalu Protektif

- pelajaran yang diselipkan pada mata pelajaran lain. Di sini anak diajarkan dan diberikan

ruang untuk melakukan kegiatan sosial seperti saling melayani, kegiatan makan siang di

sekolah, dan kegiatan lain yang juga kerap dilakukan di sekolah-sekolah Indonesia.

Kegiatan sekolah dan rumah yang bersifat rutin, meskipun terkesan monoton merupakan

cara Jepang untuk membuat anak-anak belajar untuk disiplin.

- mengajari dan mempersiapkan anak untuk dapat hidup di komunitas sosial masyarakat

yang lebih luas, anak juga diberikan semangat untuk dapat memahami dan menghormati

perasaanya sendiri. Orang tua mengajarkan anaknya untuk melakukan hal yang tidak

mempermalukannya. Contohnya tidak menegur anaknya atau menasehati anaknya di

muka umum ketika melakukan hal yang dirasa kurang pantas. Orangtua memilih menunggu

situasi dan tempat yang lebih privasi untuk menasehatinya. Anak diajarkan untuk dapat

memiliki sikap empati dan saling menghormati orang lain.

4. Recite

- Parenting atau gaya asuh dalam budaya Jepang ada 4 jenis, salah satunya adalah gaya

asuh otoriter atau gaya asuh yang masih awam atau masih sangat mengatur anak itu

sendiri, gaya asuh kedua adalah gaya parenting Berwibawa, anak sudah mulai untuk

diajarkan mengenal dengan sifat sifat yang berwibawa dengan tidak meninggalkan norma
norma yang ada, yang ketiga merupakan gaya asuh Permisif, yaitu gaya asuh dengan

memberikan kebebasan dalam berfikir kepada anak, dan yang terakhir adalah gaya asuh

terlalu protektif yaitu gaya asuh yang fokus pada perlindungan anak dari berbagai resiko

dan bahaya.

- bentuk kegiatan sosial yang diajarkan di sekolah adalah dengan melakukan kegiatan

kegiatan yang baik seperti melayani sesama teman terutama dalam hal yang positif

misalnya ada teman yang kesulitan dalam mengerjakan soal matematika maka yang

diberikan adalah rumusnya bukan langsung jawabannya dan setelah itu di cek bersama

jawabannya supaya lebih faham dan mengerti, lalu kegiatan makan siang bersama di

kelas, di era seperti sekarang mungkin sudah sangat jarang untuk kegiatan makan siang

bersama di kelas. Padahal hal ini sangat positif yaitu menambah harmoni tersendiri antar

teman, dan juga meningkatkan jiwa sosial yang tinggi. Namun anak anak sekarang lebih

suka membeli makan di warung luar sekolah dan mungkin itu sekarang sudah sangat

menjadi budaya di Indonesia.

- Gaya asuh yang memperhatikan tentang perasaan dan emosi adalah gaya asuh dengan

memperhatikan empati sang anak dengan memberikan perhatian emosi

Orang tua harus mendengarkan perasaan dan emosi sang anak dan memberi dukungan

serta saran yang terbaik kepada sang anak. Mengajarkan cara mengelola emosi kepada

sang anak agar sang anak tidak mudah meledak apabila di situasi yang negatif. Orang tua

juga harus memberikan contog yang baik kepada sang anak, karena anak biasanya akan

meniru apa yang di lakukakn orang tua nya.

5. Review (Menceritakan Kembali)

- Pertanyaan : Sebutkan apa saja parenting dalam budaya jepang?

Jawaban : Parenting atau gaya asuh dalam budaya Jepang ada 4 jenis, salah satunya

adalah gaya asuh otoriter atau gaya asuh yang masih awam atau masih sangat

mengatur anak itu sendiri, gaya asuh kedua adalah gaya parenting Berwibawa, anak

sudah mulai untuk diajarkan mengenal dengan sifat sifat yang berwibawa dengan tidak

meninggalkan norma norma yang ada, yang ketiga merupakan gaya asuh Permisif, yaitu

gaya asuh dengan memberikan kebebasan dalam berfikir kepada anak, dan yang terakhir

adalah gaya asuh terlalu protektif yaitu gaya asuh yang fokus pada perlindungan anak

dari berbagai resiko dan bahaya.

- Pertanyaan : Apa saja bentuk kegiatan sosial yang diajarkan di sekolah? Apakah ada

alasan khusus mengapa di Jepang kegiatan sekolah atau rumah diajarkan dan bersifat

rutin ?

Jawaban : bentuk kegiatan sosial yang diajarkan di sekolah adalah dengan melakukan

kegiatan kegiatan yang baik seperti melayani sesama teman terutama dalam hal yang
positif misalnya ada teman yang kesulitan dalam mengerjakan soal matematika maka

yang diberikan adalah rumusnya bukan langsung jawabannya dan setelah itu di cek

bersama jawabannya supaya lebih faham dan mengerti, lalu kegiatan makan siang

bersama di kelas, di era seperti sekarang mungkin sudah sangat jarang untuk kegiatan

makan siang bersama di kelas. Padahal hal ini sangat positif yaitu menambah harmoni

tersendiri antar teman, dan juga meningkatkan jiwa sosial yang tinggi. Namun anak anak

sekarang lebih suka membeli makan di warung luar sekolah dan mungkin itu sekarang

sudah sangat menjadi budaya di Indonesia.

- Pertanyaan : jelaskan gaya asuh orang tua dengan memperhatikan tentang perasaan

dan emosi?

Jawaban : - Gaya asuh yang memperhatikan tentang perasaan dan emosi adalah gaya

asuh dengan memperhatikan empati sang anak dengan memberikan perhatian emosi.

Orang tua harus mendengarkan perasaan dan emosi sang anak dan memberi dukungan

serta saran yang terbaik kepada sang anak. Mengajarkan cara mengelola emosi kepada

sang anak agar sang anak tidak mudah meledak apabila di situasi yang negatif. Orang tua

juga harus memberikan contog yang baik kepada sang anak, karena anak biasanya akan

meniru apa yang di lakukakn orang tua nya.

Berikut adalah Jawaban Dari Saya .

Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai