Anda di halaman 1dari 7

Nama : Eko Purnomo Aji

NIM : 048774153

Kode Matkul : MKWU4101.790

Kelas Tuton : Pendidikan Agama Islam 790

Tugas Ke : 1

1.Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al- Baqarah (2) :
165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
(i) Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?

pengertian hubban "Hubban" adalah sebuah kata dalam bahasa Arab yang terdapat dalam Surat Al-
Baqarah ayat 165 dalam Al-Quran. Secara harfiah, kata "hubban" berasal dari akar kata "habb" yang
berarti "butir-butir biji". Namun, dalam konteks ayat tersebut, kata "hubban" memiliki makna yang lebih
luas, yaitu "cinta, kasih sayang, atau kecintaan yang mendalam".

Dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan betapa pentingnya cinta dan kecintaan yang mendalam kepada-
Nya dalam Islam. Orang-orang yang mempersekutukan Allah dan mengikuti langkah-langkah setan
merupakan orang-orang yang tidak memiliki hubban kepada Allah. Sedangkan orang-orang yang beriman
dengan sungguh-sungguh dan memasuki Islam secara keseluruhan merupakan orang-orang yang memiliki
hubban kepada Allah.

(ii) Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 165, Allah SWT memberikan pengertian mengenai iman dengan
menegaskan bahwa iman merupakan kepercayaan yang mendalam kepada Allah SWT dan keyakinan
yang kokoh dalam hati seseorang terhadap kebenaran ajaran agama yang diwahyukan-Nya. Ayat tersebut
berbunyi:

"Dan di antara manusia ada orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan menyekutukan-Nya
dengan sesuatu yang sama sekali tidak mereka ketahui, dan mengikuti setan - padahal setan itu sesat dan
memalingkan mereka dari jalan yang benar - (mereka mengikuti setan itu) sekalipun mereka mempunyai
petunjuk. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu musuh yang nyata
bagimu. (Ingatlah) jika kamu tergelincir sesudah datang kepadamu keterangan-keterangan (yang benar),
maka ketahuilah bahawa sesungguhnya Allah Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. Apakah mereka
mengharapkan selain dari pada (agama) Allah? Dan di antara mereka ada orang-orang yang mengaku:
'Kami percaya kepada Allah dan kepada hari kemudian', padahal sesungguhnya mereka bukanlah orang-
orang yang beriman."

Dalam ayat ini, Allah SWT menyatakan bahwa iman merupakan kepercayaan yang tulus dan kokoh
kepada-Nya serta keyakinan yang benar dalam hati seseorang tentang kebenaran agama Islam. Iman yang
benar ini harus dihayati dan diwujudkan dengan memasuki Islam secara keseluruhan, tidak hanya
sebagian saja. Allah juga menegaskan bahwa orang yang mengaku beriman, tetapi pada kenyataannya
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang tidak mereka ketahui dan mengikuti langkah-langkah setan,
tidak dapat dikatakan sebagai orang yang benar-benar beriman. Oleh karena itu, iman harus dihayati
dengan tulus dan diperkuat dengan pengetahuan serta amal sholeh yang baik dan benar.
B. Tuliskan Surat Al A'raf ayat 179 :

wa laqod zaro-naa lijahannama kasiirom minal-jinni wal-ingsi lahum quluubul laa yafqohuuna bihaa wa
lahum a'yunul laa yubshiruuna bihaa wa lahum aazaanul laa yasma'uuna bihaa, ulaaa-ika kal-an'aami bal
hum adholl, ulaaa-ika humul-ghoofiluun

Terjemahan :

"Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki
hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak,
bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah."

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 179)


C.) Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?

Ayat QS. Al-A’raaf (7):179 menyatakan, "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan untuk Jahannam
banyak dari jin dan manusia yang mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-
ayat Allah) dan (tidak dipergunakannya pula) untuk mendengarkannya. Mereka itu seperti binatang ternak,
bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."

Ayat ini memberikan gambaran tentang iman kepada Allah SWT dari perspektif negatif, yaitu tentang
ketidaktahuan dan ketidaksadaran seseorang terhadap ayat-ayat Allah. Ayat ini mengatakan bahwa
banyak di antara manusia dan jin yang telah diciptakan oleh Allah SWT memiliki hati dan akal, tetapi
sayangnya mereka tidak menggunakan kedua hal tersebut untuk memahami dan merenungkan ayat-ayat
Allah.

Mereka terlalu terlena dengan urusan dunia dan kesenangan duniawi sehingga mereka melupakan atau
bahkan mengabaikan keberadaan Allah SWT dan ajaran-Nya. Ayat ini menggambarkan mereka sebagai
binatang ternak yang hidup tanpa memikirkan tujuan hidup dan akhirat.

D.) Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?

Surat Al-Baqarah ayat 165 menyatakan bahwa iman adalah keyakinan yang teguh dalam hati seseorang
terhadap Allah dan rasul-Nya, serta mengikuti ajaran-Nya dengan sungguh-sungguh.

Sedangkan, surat Al-A'raf ayat 179 menjelaskan bahwa iman meliputi pengakuan terhadap kebenaran
Allah, penerimaan dan pengamalan ajaran-ajaran-Nya, serta taat dalam menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya.

Dengan demikian, secara singkat dapat disimpulkan bahwa iman adalah keyakinan yang teguh dalam hati
seseorang terhadap Allah dan rasul-Nya, serta meliputi pengakuan, penerimaan, pengamalan, taat dalam
menjalankan perintah, dan menjauhi larangan-Nya.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya. Namun,
kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan penciptaan
tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran
(3) : 190-191 dan Q.S. Qaaf (50) : 16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut
kedua ayat tersebut!

Berikut terjemahan dari surat Ali-Imran ayat 190-191:

[3:190] Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, serta pergantian malam dan siang, terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
[3:191] (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

Ayat-ayat tersebut mengajak manusia untuk memperhatikan tanda-tanda tentang kebesaran Allah yang
terlihat pada semua proses penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang. Orang yang
berakal akan memikirkan penciptaan ini dan menyadarinya bahwa semuanya itu tidak diciptakan dengan
sia-sia, melainkan dengan tujuan yang jelas dan bermanfaat.

Dalam hal ini, hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut adalah sebagai makhluk yang diberi akal
untuk memahami kebesaran Allah yang terlihat pada alam semesta yang diciptakan-Nya. Manusia diajak
untuk mengingat Allah dalam segala keadaan dan merenungi tanda-tanda kebesaran-Nya. Dengan begitu,
manusia akan memahami bahwa segala sesuatu di dunia ini memiliki tujuan yang jelas dan bermanfaat
serta dijadikan oleh Allah untuk dihormati dan dijaga.

b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut ayat
tersebut!

[50:16] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan Kami mengetahui apa yang dipikirkan
hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dan mengetahui segala pikiran yang
ada dalam hati manusia. Allah juga lebih dekat dari manusia daripada urat lehernya. Hal ini menunjukkan
bahwa Allah SWT memahami keadaan dan pikiran manusia lebih dari apa yang manusia pahami tentang
dirinya sendiri.

Dalam hal ini, hakikat manusia menurut ayat tersebut adalah sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang
memiliki keunikan dan keterbatasan sebagai makhluk-Nya. Meskipun demikian, Allah SWT mengetahui
segala pikiran dan keadaan manusia, bahkan lebih dekat daripada urat lehernya. Oleh karena itu, manusia
sebagai hamba Allah harus selalu merendahkan diri dan mengingat bahwa Allah SWT adalah Yang Maha
Mengetahui dan Maha Dekat.

c.) c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

1. "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal." (Q.S. Ali-Imran: 190)

2. "Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."
(Q.S. Ali-Imran: 191)

3. "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh
hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (Q.S. Qaaf: 16)
Dalam ketiga ayat tersebut, terdapat pengungkapan tentang kebesaran Allah dan ciptaan-Nya, serta
hakikat kesempurnaan manusia sebagai makhluk-Nya.

Pada ayat pertama, dijelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi, serta pergantian malam dan siang,
terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal. Hal ini menunjukkan bahwa
kesempurnaan manusia terletak pada kemampuannya untuk berpikir dan mengambil hikmah dari tanda-
tanda yang ada di sekitarnya.

Kemudian pada Ayat kedua menjelaskan bahwa orang-orang yang mengingat Allah dan memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi, mereka menyadari bahwa Allah tidak menciptakan semuanya dengan
sia-sia, sehingga mereka memohon agar dilindungi dari siksa neraka. Dalam hal ini, kesempurnaan
manusia terletak pada kemampuannya untuk mengakui keberadaan Allah sebagai pencipta dan berusaha
memperbaiki dirinya agar terhindar dari siksa neraka.

Lalu pada ayat ketiga, Allah menyatakan bahwa Dia telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya. Hal ini menunjukkan bahwa kesempurnaan manusia terletak pada hakikat
keberadaannya sebagai makhluk Allah yang unik dan memiliki peran penting dalam kehidupan di dunia
ini.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi dengan
sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?

Masyarakat adalah sekumpulan individu yang hidup dan saling bergantung satu sama lain dalam
lingkungan yang sama serta memiliki budaya, norma, dan nilai-nilai yang diterima secara bersama-sama.
Pengertian ini merujuk pada makna sosial yang luas dan beragam.

b.) Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan QS. Az-Zukhruf:
32?

Dalam QS. Al-Hujuraat: 13 disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia dari seorang lelaki dan
seorang perempuan, serta menjadikan mereka bermacam-macam suku dan bangsa agar mereka saling
mengenal dan bekerja sama dalam kebaikan. Hal ini menunjukkan bahwa asal-usul masyarakat berasal
dari kodrat manusia yang saling bergantung dan bekerja sama dalam membentuk suatu komunitas.

Sementara itu, dalam QS. Az-Zukhruf: 32 disebutkan bahwa Allah menciptakan bumi dan segala isinya
untuk dimanfaatkan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa asal-usul masyarakat berasal dari manusia
yang hidup bersama-sama dalam lingkungan alam yang telah disediakan oleh Allah.

Kedua ayat tersebut menunjukkan bahwa asal-usul masyarakat berasal dari fitrah manusia yang saling
membutuhkan dan hidup bersama-sama dalam lingkungan yang telah disediakan oleh Allah. Manusia
diharapkan untuk saling mengenal dan bekerja sama dalam membangun masyarakat yang saling
menghormati dan memperbaiki diri serta lingkungan sekitar.

c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani!
Masyarakat madani memiliki beberapa kriteria untuk dianggap sebagai masyarakat yang beradab dan
sejahtera, di antaranya:

1. Adanya kesetaraan dan kebebasan dalam berpartisipasi dalam kehidupan politik dan sosial.

2. Masyarakat memiliki kemampuan untuk mengontrol kekuasaan politik melalui mekanisme demokrasi.

3. Terdapat keadilan sosial dan ekonomi bagi semua warga negara.

4. Terdapat pluralisme dan toleransi dalam memperlakukan perbedaan budaya, agama, dan etnis.

5. Adanya jaminan hak asasi manusia dan perlindungan terhadap diskriminasi.

6. Adanya kerjasama dan keterbukaan antarlembaga dan antarsektor dalam mencapai tujuan bersama.

7. Adanya penghargaan terhadap nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan memenuhi kriteria-kriteria tersebut, masyarakat madani dapat dianggap sebagai masyarakat yang
beradab dan sejahtera.

d.) Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!

Berikut adalah beberapa prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera:

1. Keadilan: Prinsip keadilan menekankan perlunya perlakuan yang sama dan adil terhadap semua warga
negara, tanpa memandang perbedaan status sosial, agama, ras, atau jenis kelamin.

2. Keterbukaan: Prinsip keterbukaan menekankan perlunya masyarakat terbuka terhadap ide, gagasan, dan
pandangan yang berbeda. Masyarakat yang keterbukaan cenderung lebih toleran terhadap perbedaan dan
mampu menyelesaikan konflik dengan damai.

3. Partisipasi: Prinsip partisipasi menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh warga negara
dalam proses pembuatan keputusan politik dan sosial. Masyarakat yang partisipatif lebih mampu
mengontrol kekuasaan politik dan sosial.

4. Pembangunan berkelanjutan: Prinsip pembangunan berkelanjutan menekankan pentingnya


pembangunan yang berfokus pada perlindungan lingkungan hidup dan kesejahteraan sosial, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang.

5. Toleransi: Prinsip toleransi menekankan pentingnya menerima perbedaan budaya, agama, dan etnis,
serta menghargai hak asasi manusia setiap individu. Masyarakat yang toleran cenderung lebih damai dan
harmonis.

Dengan memenuhi prinsip-prinsip tersebut, masyarakat dapat dianggap sebagai masyarakat yang beradab
dan sejahtera.

Berikut adalah jawaban saya, apabila ada kata atau pekerjaan yang salah saya minta maaf. Dan Terima
Kasih.

Anda mungkin juga menyukai