Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elda Septia

Nim : 858075902

1. a. Berikut ini adalah surat Al Baqarah ayat 165 beserta Artinya yaitu:
‫َو ِمَن الَّن اِس َم ْن َّي َّت ِخ ُذ ِم ْن ُد ْو ِن ِهّٰللا َاْن َداًد ا ُّي ِح ُّبْو َن ُهْم َك ُحِّب ِهّٰللاۗ َو اَّلِذ ْي َن ٰا َم ُنْٓو ا َاَش ُّد ُح ًّب ا ِهّٰلِّلۙ َو َلْئ‬
‫َيَر ى اَّلِذ ْي َن َظ َلُم ْٓو ا ِاْذ َيَر ْو َن اْلَع َذ اَۙب َاَّن اْلُقَّو َة ِهّٰلِل َج ِمْيًعاۙ َّو َاَّن َهّٰللا َش ِد ْي ُد اْلَع َذ اِب‬
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan,yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat,
ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah
dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

(1). Hubban dalam ayat tersebut adalah "Cinta", yaitu cinta kepada Allah Subhanahu Wa
Ta’ala

(2). Menurut ayat tersebut yang dinamakan beriman adalah orang-orang yang sangat besar
cintanya kepada Allah.

b. Berikut ini adalah surat Al Araf ayat 179 yang berbunyi:


‫َو َلَقْد َذ َر ْأَن ا ِلَج َه َّن َم َك ِثْيًر ا ِّم َن اْلِجِّن َو اِاْلْن ِۖس َلُهْم ُقُلْو ٌب اَّل َي ْف َقُهْو َن ِبَه ۖا َو َلُهْم َاْع ُيٌن اَّل ُيْب ِص ُرْو َن ِبَه ۖا‬
‫ٰۤل‬ ‫ٰۤل‬
‫َو َلُهْم ٰا َذ اٌن اَّل َي ْس َم ُعْو َن ِبَه ۗا ُاو ِٕىَك َك اَاْلْن َع اِم َب ْل ُه ْم َاَض ُّلۗ ُاو ِٕىَك ُه ُم اْلٰغ ِفُلْو َن‬
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia.
Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)
dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lengah.

c. Pengertian iman menurut ayat 179 surat Al Araf adalah kebalikan dari manusia penghuni
neraka jahanam, yaitu orang-orang yang memiliki hati dan menggunakannya untuk
memahami ayat-ayat Allah, kemudian memiliki mata untuk melihat kekuasaan Allah dan
telinga yang digunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
d. Dari kedua ayat di atas (Al Baqarah 165 dan Al Araf ayat 179) maka dapat disimpulkan
bahwa orang yang beriman adalah orang yang memiliki rasa Cinta Kepada Allah
Subhanahu Wa Ta'ala dan memiliki hati, mata dan telinga untuk memahami ayat-ayat
Allah dan merenungi kekuasaanNya.

2. a. Berikut terjemahan Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 beserta penjelasannya.

(190). Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.

(191). (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci
Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan semesta
alam dengan segala kesempurnaannya. Dan hanya para ulul albab sajalah yang dapat
menyadari hal tersebut.

b. Berikut terjemahan Q.S. Qaaf (50) : 16 beserta penjelasannya.

(16). Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan manusia
sebagai makhluk yang sempurna. Dan sesungguhnya Allah SWT maha mengetahui lagi
maha mendengar segala apa yang ada di semesta alam, termasuk isi hati manusia. Dan
Allah SWT hakikatnya selalu dekat.

c. Menurut ketiga ayat tersebut, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan manusia
sebagai makhluk yang sempurna. Manusia ialah makhluk yang memiliki hawa nafsu.
Terkadang taat, terkadang juga ingkar. Saat dalam keadaan taat, manusias akan senantiasa
mengingat Allah SWT sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

3. a. Terminologis dalam masyarakat artinya suatu konsep,gabungan yang digunakan


masyarakat untuk mencakup pembentukan suatu budaya. Pengertian terminologis sendiri
adalah suatu penjelasan atas istilah, kata, konsep, maupun hal-hal tertentu yang dapat
memberikan pemahaman bagi manusia.
b. Dari kedua ayat tersebut maka asal usul masyarakat menurut fitrah manusia adalah
sebagai berikut:

 Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa.
 Kemudian Allah jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu menjadi sebuah
masyarakat. Untuk bisa saling mengenal.
 Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena
sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
 Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari sebagian
yang lain beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut untuk sebagian
yang lain.
 Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah sebagian
diberikan kekayaan lebih agar bisa membantu sebagian yang lain (orang yang
kekurangan harta).

c. Masyarakat di anggap sudah beradap dan sejahtera apa bila sudah menerapkan studi
agama, menumbuhkan kesadaran pluralism (ada interaksi beberapa kelompok-kelompok
yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain)dalam kehidupan
sehari hari , menjaga perdamaian tidak memicu konflik, selalu bermusyawarah dalam
mengambil keputusan, dan bersikap adil.

d. Pada masyarakat beradab dan sejahtera, berikut adalah prinsip umum yang diterapkan:

 Kebebasan pada ruang publik: adanya suatu ruang yang bisa digunakan oleh masyarakat
untuk menyuarakan pendapatnya secara bebas.
 Demokratis: adanya kesantunan yang terjadi pada pola hubungan interaksi yang terjadi
dan dilakukan tanpa melihat latar belakang suku, ras, atau agama.
 Toleransi: adanya sikap saling menghormati dan saling menghargai adanya perbedaan
yang ada di tengah kehidupan masyarakat.
 Pluralisme: adanya keragaman yang ada pada masyarakat sehingga anggota masyarakat
tidak bersifat homogen.
 Keadilan sosial: adanya kesamaan pada hak dan kewajiban yang dimiliki oleh masing-
masing individu.

Anda mungkin juga menyukai