Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1

Nama : Wahyu Krisna Raharja


NIM : 044723203
Kode/Mata Kuliah : MKWU4101/PendidikanAgama

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-
Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!

Artinya : “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah
sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang
berbuat zhalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa
kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya
mereka menyesal).”

b. Dalam surat Al Baqarah ayat 165 dikatakan bahwa hubban adalah mencintai
(sangat) 2. Dijelaskan pula dalam surat Al Baqarah ayat 165 bahwa orang yang
beriman adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah SWT (asyyaddu hubban
lillah). Beriman kepada Allah berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu
Al Qur'an dan Sunnah Rasul.

c. Al-Baqarah Ayat 165 Iman kepada Allah adalah Orang yang sangat besar cintanya
kepada Allah (asyaddu hubban lillah), Mereka yang merindukan ajaran Allah, yaitu
Al-Quran menurut Sunnah Rasul. Menurut QS. Al-A'raf Ayat 179 Iman kepada Allah
adalah meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan
menggunakan seluruh indra yang ada.

d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!

Artinya : “Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan
manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-
ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan
ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.”

e. Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179 bahwa iman adalah
meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan
seluruh indera yang ada. Manusia dan jin dianugerahkan Allah dengan hati, namun
sayangnya hati tersebut tidak digunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah serta tidak
mengimani Allah.

f. Iman kepada Allah menurut QS. Al-Baqarah ayat 165 adalah Orang yang beriman
kepada Allah itu ialah orang yang sangat besar cintanya kepada Allah

Sedangkan menurut QS. Al-A'raf ayat 179 Orang yang beriman kepada Allah itu
ialah orang yang memiliki hati ia gunakan untuk memahami ayat-ayat Allah, orang
yang memiliki mata ia gunakan untuk melihat tanda tanda kekuasaan Allah, dan
orang yang memiliki telinga ia gunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik
dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya
diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf
(50):16.

a) Berikut Quran surat Ali Imran ayat 190-191:

190. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,”

191. “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya
Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah
kami dari azab neraka.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan semesta alam
dengan segala kesempurnaannya. Dan hanya para ulul albab sajalah yang dapat menyadari
hal tersebut.

b. Berikut Quran surat Qaf ayat 16:

Artinya : “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan manusia
sebagai makhluk yang sempurna. Dan sesungguhnya Allah SWT maha mengetahui lagi maha
mendengar segala apa yang ada di semesta alam, termasuk isi hati manusia. Dan Allah SWT
hakikatnya selalu dekat.
c. Menurut ketiga ayat tersebut, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan manusia
sebagai makhluk yang sempurna. Manusia ialah makhluk yang memiliki hawa nafsu.
Terkadang taat, terkadang juga ingkar. Saat dalam keadaan taat, manusias akan senantiasa
mengingat Allah SWT sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. pengertian terminologis tentang masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup
secara bersama-sama di suatu wilayah dan membentuk sebuah sistem, baik semi terbuka
maupun semi tertutup, dimana interaksi yang terjadi di dalamnya adalah antara individu-
individu yang ada di kelompok tersebut.

b. Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa. Kemudian Allah
jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu menjadi sebuah masyarakat. Untuk bisa
saling mengenal. Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. Karena sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling
bertakwa. Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari
sebagian yang lain beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut untuk
sebagian yang lain.

Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah sebagian diberikan
kekayaan lebih agar bisa membantu sebagian yang lain (orang yang kekurangan harta).

c. Kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani yaitu
masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi, hidup dalam ketentraman, dan memiliki sikap
persatuan dan kesatuan dalam masyarakatnya.

d. Sedangkan prinsip-prinsip umum masyarakat yang beradab dan sejahtera adalah sebagai
berikut :
Memiliki ruang publik yang bebas sebagai sarana mengemukakan pendapat. Masyarakat
berlaku demokratis di dalam kehidupan bermasyarakatnya serta tidak membedakan suku, ras,
dan agama dari suatu individu atau kelompok.

Bersikap toleran dengan saling menghormati dan menghargai suatu kegiatan yang dilakukan
orang lain, misalnya kegiatan agama. Adanya pluralisme, atau menerima serta mengakui
adanya perbedaan di dalam suatu masyarakat seperti suku, agama, ras, dan lainnya.Keadilan
sosial yaitu adanya kesetaraan antara hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup
seluruh aspek dari kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai