NIM : 043061424
Prodi : S1 Akutansi
TUGAS 1
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-
Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
Jawaban:
QS. Al-Baqarah Ayat 165
Artinya : Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah
sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang
berbuat zhalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa
kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya
mereka menyesal).
Artinya: Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan
manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-
ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan
ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.
e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
Jawaban:
Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179 bahwa iman adalah
meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan
seluruh indera yang ada. Manusia dan jin dianugerahkan Allah dengan hati, namun
sayangnya hati tersebut tidak digunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah serta tidak
mengimani Allah. Manusia dan jin lebih mendahulukan hawa nafsunya sehingga tidak
menggunakan segala pemberiannya untuk semakin menguatkan keimanan dan
ketakwaannya. Seharusnya dengan hati, akal, dan seluruh anggota tubuh yang
dianugerahkan oleh Allah, manusia dan jin dapat semakin yakin akan beradaan Allah,
kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia dan jin akan semakin taat dan mau
beribadah hanya kepada Allah. Dalam hal ini iman dapat diartikan keterikatan antara
kalbu, ucapan dan perilaku
f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat
tersebut?
Jawaban:
Iman kepada Allah menurut QS. Al-Baqarah ayat 165 adalah orang yang beriman
kepada Allah itu ialah orang yang sangat besar cintanya kepada Allah.
Sedangkan menurut QS. Al-A'raf ayat 179 orang yang beriman kepada Allah itu ialah
orang yang memiliki hati ia gunakan untuk memahami ayat-ayat Allah, orang yang
memiliki mata ia gunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasan Allah, dan orang yang
memiliki telinga ia gunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah.
Iman kepada Allah merupakan Rukun Iman yang pertama. Iman Kepada Allah artinya
ialah menyakini bahwasanya Allah itu adalah Rabb dari segala sesuatu pemiliknya,
tidak menyekutukan Allah dalam hal beribadah, dan meyakini/menetapkan bahwa
Allah itu memiliki nama-namanya yang indah.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan
pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan
dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
Jawaban:
Terjemahan Q.S. Ali-Imran (3): 190
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
Terjemahan Q.S. Ali-Imran (3): 191
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Hakikat manusia menurut kedua ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S.
Qaaf (50):16 yaitu hakikat manusia adalah makhluk yang memiliki Akal dan mampu
menggunakannya untuk mengingat allah, mengetahui keagungan-Nya, kebijaksanaan-
Nya, keadilan-Nya, dan kekuasaan-Nya.
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia sendiri yang menciptakan manusia,
baik yang laki-laki maupun yang perempuan. Dia mengetahui keadaan mereka, apa
yang mereka sembunyikan dan apa yang dibisikkan oleh hati mereka, dan Dia lebih
dekat kepada manusia daripada urat lehernya dengan ketinggian Dzat-Nya. Hal ini
menghendaki manusia untuk selalu merasakan pengawasan Allah yang mengetahui
hati dan batin mereka, sehingga mereka merasa malu jika berbuat maksiat karena
senantiasa dilihat-Nya. Demikian pula hendaknya mereka mengetahui bahwa para
malaikat yang mencatat ada bersamanya di sebelah kanan dan sebelah kirinya,
sehingga mereka menghormatinya dan berhati-hati agar tidak mengerjakan atau
mengucapkan kata-kata yang tidak diridhai Allah Rabbul ‘aalamin yang kemudian
akan dicatat.
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!
Jawaban:
Berikut terjemahan Q.S. Qaaf (50): 16:
Artinya: "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."
Ayat ini menjelaskan tentang:
Allah SWT adalah sang Pencipta. Dia adalah dzat yang menciptakan segala
sesuatu termasuk di dalamnya adalah manusia.
Allah SWT Maha Mengetahui apapun yang terjadi di alam semesta ini, termasuk
di dalamnya apa yang dibisikkan oleh hati manusia.
Dalam ayat ini hakikat manusia yang dimaksud adalah secara keseluruhan baik
itu orang beriman maupun orang kafir. Dan semuanya ada malaikat pencatat di
setiap sisinya (lihat ayat selanjutnya).
Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa Dia dekat dengan manusia
daripada urat lehernya. Yang dimaksud dekat disini adalah Ilmu Allah yang ada
dimana mana, bukan dari Dzat Allah itu sendiri.
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!
Q.S. Ali-Imran (3): 190-191: Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah
SWT telah menciptakan semesta alam dengan segala kesempurnaannya. Dan hanya
para ulul albab sajalah yang dapat menyadari hal tersebut.
Q.S. Qaaf (50):16 : Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah
menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Dan sesungguhnya Allah
SWT maha mengetahui lagi maha mendengar segala apa yang ada di semesta alam,
termasuk isi hati manusia. Dan Allah SWT hakikatnya selalu dekat.
Menurut ketiga ayat tersebut, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan
manusia sebagai makhluk yang sempurna. Manusia ialah makhluk yang memiliki
hawa nafsu. Terkadang taat, terkadang juga ingkar. Saat dalam keadaan taat, manusia
akan senantiasa mengingat Allah SWT sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. Hal ini telah
dijelaskan dalam firman Allah SWT Quran surat Ali Imran ayat 190-191 dan juga
didalam Quran Surat Qaf ayat 16.
Adapun isi kandungan Quran surat Ali Imran ayat 190-191, antara lain:
Surat Ali Imran ayat 190-191 menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan langit
dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang untuk menandakan kekuasaan-
Nya agar diketahui oleh para ulul albab
Surat Ali Imran ayat 191 menjelaskan bahwa ulul albab memiliki dua ciri, Yaitu
orang yang sensntiasa berzikir dan berpikir. Seorang ulul albab akan senantiasa
mengingat Allah SWT dalam segala kondisi dan seorang ulul albab akan
senantiasa menggunakan akalnya untuk melakukan tafakur dan memikirkan
penciptaan alam semesta.
Hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut adalah manusia adalah
makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk
lainnya,karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan
dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan. Manusia
bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) untuk diri
mereka sendiri. Secara umum manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial
karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan orang lain.
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang memiliki kodrat untuk
saling membutuhkan satu sama lainnya. Sekelompok individu yang disebut
masyarakat terbentuk disebabkan karena adanya suatu hasrat yang berkaitan dengan
perasaan dan pikiran yang memberi respon terhadap lingkungan di sekelilingnya.
Terminologis sendiri memiliki arti ilmu yang mempelajari tentang peristilahan sebuah
kata, batasan, defenisi dan makna dari penggunaanya dalam suatu konteks kalimat.
Jadi terminologis masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki
hubungan erat yang disebabkan oleh kesamaan dalam sistem, tradisi, konvensi dan
hukum yang mengarah kepada kehidupan yang kolektif dimana di dalam sistem
tersebut masyarakat saling berhubungan satu sama lainnya dalam bentuk suatu
kesatuan. Terminologis dalam masyarakat artinya suatu konsep, gabungan yang
digunakan masyarakat untuk mencakup pembentukan suatu budaya
b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13
dan QS. Az-Zukhruf: 32
Jawaban:
QS. Al-Hujuraat: 13
Artinya :"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Mahateliti."
QS. Az-Zukhruf: 32
Artinya: "Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang
menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah
meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar
sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu
lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."
Dari kedua ayat tersebut maka asal usul masyarakat menurut fitrah manusia adalah
sebagai berikut:
Allah SWT pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa.
Kemudian Allah jadikan berbangsa bangsa dan bersuku-suku yaitu menjadi
sebuah masyarakat. Untuk bisa saling mengenal.
Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah SWT. Karena
sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari
sebagian yang lain beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut
untuk sebagian yang lain.
Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah sebagian
diberikan kekayaan lebih agar bisa membantu sebagian yang lain (orang yang
kekurangan harta).
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!
Jawaban:
Kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani yaitu masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi, hidup dalam ketentraman,
dan memiliki sikap persatuan dan kesatuan dalam masyarakatnya.
Sedangkan prinsip-prinsip umum masyarakat yang beradab dan sejahtera adalah
sebagai berikut :