Anda di halaman 1dari 41

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PNS

RUMAH SAKIT DAERAH KERTOSONO KABUPATEN


NGANJUK

OPTIMALISASI PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) PADA


PASIEN RAWAT INAP MELALUI MODIFIKASI FORMULIR ASUHAN
GIZI DI RSD KERTOSONO

DISUSUN OLEH :

NAMA : PADELLA DIAN JULIA ARMADITA,


S.Gz NIP 19970703 202012 2 005
ANGKT/NDH : III/6
JABATAN : NUTRISIONIS AHLI PERTAMA
UNIT KERJA : RUMAH SAKIT DAERAH KERTOSONO

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI JAWA TIMUR
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN III TAHUN 2022

OPTIMALISASI ASUHAN GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP MELALUI


MODIFIKASI FORMULIR PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR
(PAGT) DI RSD KERTOSONO

Oleh :
Padella Dian Julia Armadita,
S.Gz NIP. 19970703 202012 2 005

Telah disempurnakan berdasarkan masukan dari Pembimbing, Mentor, dan Penguji


pada Seminar Rancangan Aktualisasi, Jumat, 4 Maret 2022
Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)
Provinsi Jawa Timur

Pembimbing, Mentor,

DR. SUKARDO, M.SI dr. RINA WAHYU HERDIANA


Widyaiswara Ahli Utama Kepala Bidang Pelayanan RSD Kertosono
NIP.19570402 198003 1 019 NIP. 19730925 200312 2 005

ii
BERITA ACARA

Sehubungan dengan penyelenggaraan Diklat Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022 di


Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pasuruan Provinsi Jawa
Timur pada Jumat, 4 Maret 2022, telah melaksanakan Seminar Rancangan
Aktualisasi.

Nama : Padella Dian Julia Armadita


NIP 19970703 202012 2 005
NDH : III/ 6
Judul : OPTIMALISASI PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR
(PAGT) PADA PASIEN RAWAT INAP MELALUI MODIFIKASI
FORMULIR ASUHAN GIZI DI RSD KERTOSONO

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangi oleh:

Penguji, Peserta,

DR. ACHLUDDIN IBNU ROCHIM, SH., M.Si PADELLA DIAN JULIA ARMADITA,
S.Gz NPP. 20110.96.0463 NIP.19940501 202012 1 006

Pembimbing, Mentor,

DR. SUKARDO, M.SI dr. RINA WAHYU HERDIANA


Widyaiswara Ahli Utama Kepala Bidang Pelayanan RSD Kertosono
NIP.19570402 198003 1 019 NIP. 19730925 200312 2 005

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga rancangan aktualisasi nilai-nilai BERAKHLAK dengan judul
“Optimalisasi Asuhan Gizi pada Pasien Rawat Inap dengan Modifikasi Formulir
Proses Asuhan Gizi Terstandar di RSD Kertosono” dapat terselesaikan dengan baik.
Rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan karena bimbingan dan dukungan
banyak pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Aries Agung Paewai, S. STP., M.M., selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur,
2. Bapak Dr. Sukardo, M.Si, selaku pembimbing yang telah membimbing dan
mengarahkan selama berada di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur
dalam mengerjakan proposal rancangan aktualisasi,
3. Ibu dr. Rina Wahyu Herdiana, selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan
arahan selama proses pembuatan rancangan aktualisasi di RSD Kertosono,
4. Kedua orang tua dan keluarga yang senantiasa mendukung penulis selama
mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS,
5. Seluruh rekan kerja di Instalasi Gizi yang turut membantu terlaksananya rancangan
aktualisasi ini,
6. Seluruh Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Angkatan III tahun 2022 atas
dukungan dan kerja samanya selama mengikuti pelatihan dasar.
Penulis berharap bahwa rancangan aktualisasi ini dapat menjadi sebuah
tambahan pengetahuan dan manfaat. Rancangan aktualisasi ini masih belum
sempurna, sehingga penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun agar
menjadi rancangan yang lebih baik lagi.

Nganjuk, 1 Maret 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................................ii
BERITA ACARA........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................v
DAFTAR TABEL........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vii
DAFTAR DIAGRAM................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................4
1.3 Manfaat...........................................................................................................4
1.4 Ruang Lingkup................................................................................................5
BAB II GAMBARAN UNIT KERJA 6
2.1 Deskripsi Organisasi.......................................................................................6
2.2 Visi dan Misi RSD Kertosono........................................................................7
2.3 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi...............................................7
2.4 Uraian Tugas Jabatan Peserta (SKP)............................................................10
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 14
3.1. Penetapan Isu yang Diangkat........................................................................14
3.2. Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu........................................................20
3.3. Matriks Rancangan Aktualisasi....................................................................22
3.4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi.........................................................................30
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................32

v
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman


3.1 Identifikasi Isu .......................................................... 14
3.2 Penetapan Isu Menggunakan Metode AKPL ........... 16
3.3 Penetapan Isu Menggunakan Metode USG ............. 18
3.4 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi ..................... 23
3.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi .................................... 30

vi
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman


2.1 Rumah Sakit Daerah Kertosono .............................. 6

v
DAFTAR DIAGRAM

Nomor Judul Diagram Halaman


2.1 Struktur Organisasi RSD Kertosono ........................ 9
3.1 Alur Kegiatan Berkaitan dengan Organisasi ............ 20
3.2 Alur Kegiatan dan Output Pemecahan Masalah ...... 21

viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Aparatur negara merupakan salah satu elemen vital dalam mewujudkan


tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Aparatur Sipil Negara
(ASN) sebagai bagian dari komponen tersebut adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja di
instansi pemerintah. UU no 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
menyebutkan bahwa dalam upaya mewujudkan tujuan nasional, terdapat tiga
fungsi ASN, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa.
Sejumlah keputusan strategis dalam berbagai sektor pembangunan
dilaksanakan oleh ASN. Maka dari itu, diperlukan sosok ASN yang profesional,
yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Seorang ASN
juga harus memiliki nilai-nilai dasar seperti berorientasi pelayanan, akuntabel,
kolaboratif, harmonis, loyal, dan adaptif, serta kompeten sebagai acuan dalam
melaksanakan tugas jabatannya. Penerapan nilai-nilai dasar tersebut menjadi
penting untuk menjamin mutu kinerja ASN dalam melayani masyarakat.
Pelatihan dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan
salah satu cara untuk menjamin kualitas kinerja. Merujuk pasal 63 ayat (3) dan
ayat (4) UU no 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, CPNS wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat,
dan motivasi nasionalisme kebangsaan, karakter kepribadian yang ungul,
bertanggung jawab, memperkuat profesionalisme, serta kompetensi bidang.
Peraturan LAN nomor 1 tahun 2021 menyebutkan bahwa pelatihan dasar CPNS
bertujuan untuk

1
mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Kompetensi yang dikembangkan merupakan kompetensi pembentukan karakter
PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Peserta pelatihan dasar CPNS juga
diharapkan mampu menginternalisasi, menerapkan, mengaktualisasikan, dan
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), serta merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai PNS yang profesional sesuai dengan
bidangnya.
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan
kesehatan yang paripurna meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Dalam menjalankan pelayanan tersebut, sebuah rumah sakit secara
fungsional merupakan bentuk kolaborasi antar berbagai macam profesi seperti
dokter, dokter gigi, perawat, bidan, nutrisionis, apoteker, dan lain-lain.
Nutrisionis adalah sebuah profesi yang diberi tugas, tanggungjawab, dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan, dan dietetik dalam rangka
mencapai status kesehatan optimal dalam bidang gizi.
Instalasi gizi sebagai bagian dari sebuah rumah sakit bertanggung jawab
dalam penyelenggaraan pelayanan gizi. Pelayanan gizi merupakan bagian dari
sistem pelayanan yang paripurna bagi pasien rumah sakit. Pelayanan ini
diberikan dengan tujuan untuk membantu tercapainya kondisi kesehatan yang
lebih baik. Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit meliputi penyelenggaraan
makanan, asuhan gizi rawat jalan dan rawat inap, serta penilitian dan
pengembangan. Asuhan gizi merupakan serangkaian kegiatan yang terorganisir
yang memungkinkan untuk identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Asuhan gizi terstandar dimulai dari
skrining gizi,

2
asesmen gizi, penentuan diagnosis gizi, pemberian intervensi gizi, yang
kemudian diikuti oleh monitoring dan evaluasi.
Penerapan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) dapat menyediakan
kerangka kerja untuk memperbaiki hasil dengan meningkatkan kesehatan
individu dan kelompok. Proses ini berpotensi mengurangi biaya perawatan
kesehatan dengan mengurangi kebutuhan untuk obat-obatan, klinik dan
kunjungan rumah sakit, dan berfungsi sebagai dasar untuk penelitian,
mendokumentasikan dampak perawatan gizi yang diberikan oleh para dietitian.
Asuhan Gizi diberikan oleh tenaga gizi berdasarkan Permenkes RI Nomor 26
tahun 2013.
Proses asuhan gizi yang optimal dapat mendukung penyembuhan pasien
yang dirawat. Hasil studi di Sidoarjo menyebutkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara pemberian asuhan gizi terstandar pada pasien hipertensi
dengan gagal ginjal kronik dengan asupan protein pada pasien (Ningtyas et al,
2019). Terdapat perbedaan tingkat asupan dan glukosa darah juga pada pasien
diabetes mellitus tipe 2 sebelum dan sesudah dilakukan PAGT (Primadiyanti et
al, 2020). Pelaksanaan PAGT yang optimal juga berhubungan dengan naiknya
kepuasan pasien terhadap pelayanan (Abdurrachim et al, 2016)
Ahli Gizi RSD Kertosono mempunyai wewenang untuk melakukan
berbagai tindakan yang berkaitan dengan pelayanan di bidang gizi, makanan, dan
dietetik. Salah satu pelayanan yang diberikan pada pasien rawat inap yaitu
asuhan gizi. Asuhan gizi diberikan pada pasien yang berisiko malnutrisi
berdasarkan proses skrining. Pada Standar Prosedur Operasional tentang asuhan
gizi rawat inap di RSD Kertosono, asuhan gizi dimulai dari identifikasi pasien
hingga montoring dan evaluasi. Kegiatan tersebut kemudian dicatatan pada
formulir catatan asuhan gizi.
Pada praktiknya, PAGT yang dilaksanakan di rumah sakit ini sempat
terhenti karena merebaknya COVID 19. Pencatatan PAGT pada formulir catatan
asuhan gizi yang dilakukan pada pasien pernah dilakukan, namun

3
kemudian berhenti pada beberapa tahun ini. Formulir yang digunakan juga masih
belum efisien untuk dilengkapi karena formatnya belum disederhanakan. Maka
dari itu, penulis berinisiatif untuk melakukan kegiatan aktualisasi seputar isu
tersebut dengan gagasan pemecahan masalah “Optimalisasi Asuhan Gizi pada
Pasien Rawat Inap Menggunakan Modifikasi Formulir Proses Asuhan Gizi
Terstandar di RSD Kertosono”.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam kegiatan aktualisasi ini yaitu:
1.2.1. Mengoptimalisasikan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) pada
pasien rawat inap melalui modifikasi form catatan asuhan gizi di RSD
Kertosono.
1.2.2. Menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu Ber-AKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kolaboratif, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kompeten) ke dalam setiap kegiatan aktualisasi.
1.3 Manfaat
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat Internal
1) Mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN pada saat menjalankan tugas
sesuai dengan fungsinya di RSD Kertosono
2) Mendukung tercapainya visi dan misi RSD Kertosono
3) Meningkatnya mutu pelayanan dietetik oleh Instalasi Gizi RSD
Kertosono
b. Manfaat Eksternal
1) Memberikan kepuasan kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh RSD Kertosono
2) Meningkatnya mutu pelayanan dietetik oleh Instalasi Gizi RSD
Kertosono

4
1.4 Ruang Lingkup
Penulis mengangkat isu “belum optimalnya proses asuhan gizi terstandar
pada pasien rawat inap oleh ahli gizi di RSD Kertosono” dengan berdasarkan
pada situasi dan kondisi aktual di Instalasi dalam kurun waktu 1 bulan selama
kegiatan aktualisasi, yaitu pada tanggal 5 Maret s.d. 7 April 2022. Gagasan
penyelesaian terhadap isu tersebut yang akan diusulkan oleh penulis yaitu dengan
menyusun formulir proses asuhan gizi terstandar (PAGT) dengan format yang
lebih ringkas.
Rangkaian kegiatan sesuai dengan nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK yang
akan dilaksanakan pada kegiatan aktualisasi yaitu :
1. Pelaksanaan konsultasi dengan mentor mengenai rancangan kegiatan
aktualisasi
2. Melaksanakan konsultasi dengan coach terkait rancangan aktualisasi yang
akan dibuat
3. Mempelajari SPO terkait asuhan gizi rawat inap
4. Menyusun konsep formulir PAGT terbaru
5. Koordinasi dengan rekan kerja terkait dengan konsep yang telah disusun
6. Konsultasi dengan mentor terkait rancangan formulir PAGT
7. Pelaksaan sosialisasi kepada ahli gizi ruangan
8. Melaksanakan PAGT menggunakan formulir format terbaru
9. Pengevaluasian proses asuhan gizi sesuai PAGT
10. Penyusunan laporan kegiatan aktualisasi.

5
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Organisasi


RSD Kertosono merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pemerintah Kabupaten Nganjuk.
RSD Kertosono terletak di Jalan Panglima Sudirman nomor 16, Kecamatan
Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Gambar 2.1 Rumah Sakit Daerah Kertosono

RSD Kertosono, dibangun diatas tanah berukuran 30.354 m2 dengan luas


bangunan seluas 21.872 m2. Pembangunan rumah sakit ini dilakukan guna
memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan khususnya untuk masyarakat
Kertosono dan sekitarnya. Pelaksanaan pembangunan dimulai pada tanggal 2
Oktober 2015 dan selesai pada tanggal 24 Desember 2016. Pembangunan rumah
sakit ini murni menggunakan Sumber Dana dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2015 dan 2016.

Rumah Sakit Daerah Kertosono adalah rumah sakit kelas C yang secara
administrasi merupakan rumah sakit milik dari Pemerintah

6
Kabupaten Nganjuk. Bangunan RSD Kertosono awalnya merupakan sarana
pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan
pada karyawannya Pada jaman penjajahan sekitar tahun 1920, Hendels
Vereeniging Amsterdam (HVA) suatu perusahaan milik Pemerintah Hindia
Belanda yang didirikan bersamaan dibangunnya Pabrik Gula Lestari yang
berlokasi di Kecamatan Patihanrowo. Namun setelah Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia, Sarana Pelayanan Kesehatan tersebut diambil alih oleh
Pemerintah Republik Indonesia dan sekarang dibawah kepemilikan Pemerintah
Kabupaten Nganjuk. Sarana pelayanan kesehatan tersebut kemudian diubah dan
dikembangkan menjadi rumah sakit yang diberi nama Rumah Sakit Daerah
Kertosono.

2.2 Visi dan Misi RSD Kertosono


Visi RSD Kertosono ialah “Terwujudnya Rumah Sakit yang Unggul,
Bermutu, Inovatif, dan Menjadi Pilihan Masyarakat”. Misi yang diemban oleh
rumah sakit ini antara lain:
1. memberikan pelayanan paripurna yang prima dan mengutamakan
keselamatan pasien dengan fokus pada kepuasan masyarakat
2. meningkatkan kompetensi dan produktifitas SDM dengan
mengembangkan teknologi informasi
3. mewujudkan kelola rumah sakit yang profesional, akuntabel, inovatif dan
transparan
4. terwujudnya rumah sakit pendidikan yang berbasis pada
perkembangan IPTEK dan bersinergi dengan mutu pelayanan.
Motto yang digunakan RSD Kertosono yaitu “Kepuasan Anda, Prioritas
Kami” dan BERMARTABAT (Bersih, Manusiawi, Ramah, Tanggap, dan
Bersahabat).

2.3 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi


Tugas pokok dari RSD Kertosono yaitu melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan

7
paripurna dengan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengupayakan upaya penyembuhan, pemulihan, rehabilitasi yang dilaksanakan
secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan. Fungsi dari RSD Kertosono antara lain:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan
paripurna;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan daerah di bidang
pelayanan kesehatan paripurna;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan
paripurna
4. Penyelenggaraan pelayanan medis;
5. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis
6. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
7. Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
8. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
9. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan;
10. Pengelolaan adminstrasi umum dan keuangan;
11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Struktur organisasi RSD Kertosono digambarkan dalam bagan berikut :

8
9

Diagram 2.1 Struktur Organisasi RSD Kertosono


2.4 Uraian Tugas Jabatan Peserta (SKP)
Dalam Keputusan Meteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor :
23/KEP/M.PAN/4/2001 tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka
Kreditnya, nutrisionis merupakan Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan, dan
dietetik baik di masyarakat maupun rumah sakit. Tugas pokok nutrisionis adalah
melaksanakan pelayanan di bidang gizi, makanan, dan dietetik yang meliputi
pengamatan, penyusunan program, pelakasaaan, penilaian gizi bagi perorangan,
kelompok di masyarakat dan di rumah sakit.
Rincian tugas jabatan penulis sebagai nutrisionis ahli pertama sesuai
dengan Keputusan Meteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor :
23/KEP/M.PAN/4/2001 tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka
Kreditnya antara lain :
1. Menganalisis data gizi, makanan, dan dietetik dan penunjangnya secara
deskriptif dalam rangka menyusun rencana lima tahunan;
2. Menganalisis data gizi, makanan, dan dietetik dan penunjangnya secara
deskriptif dalam rangka menyusun rencana tahunan;
3. Menganalisis data gizi, makanan, dan dietetik dan penunjangnya secara
deskriptif dalam rangka menyusun rencana triwulan;
4. Menganalisis data gizi, makanan, dan dietetik dan penunjangnya secara
deskriptif dalam rangka menyusun rencana bulanan;
5. Menganalisis data dalam rangka menyusun juklak/juknis di bidang gizi,
makanan, dan dietetik;
6. Menganalisis data secara deskriptif dalam rangka menyususn
pedoman gizi, makanan, dan dietetik;
7. Menganalisis data secara standar umum dalam rangka menyusun standar
gizi, makanan, dan dietetetik;

1
8. Menyusun rancangan standar gizi, makanan, dan dietetik pada penyakit
tanpa komplikasi;
9. Menganalisis data dalam rangka menyusun kebutuhan gizi, makanan dan
dietetik individu;
10. Menganalisis uji coba studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/pedoman/standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
11. Melaksanakan studi kelayakan rancangan rancangan
juklak/juknis/pedoman/standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
12. Menyusun laporan pelaksanaan studi kelayakan rancangaan
juklak/juknis/pedoman/standar /kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
13. Menyusun proposal untuk menyusun instrumen pengamatan keadaan gizi,
makanan dan dietetik;
14. Melakukan uji coba instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan
dietetik;
15. Menganalisis data pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik;
16. Mengumpulkan data tentang sumber daya untuk penanggulangan masalah di
bidang gizi, makanan dan dietetik;
17. Mengumpulkan data gizi, makanan, dan dietetik serta penunjangnya untuk
melaksanan koordinasi kegiatan gizi, pemantauan dan penilaian kegiatan
gizi, pembinaan kegiatan perbaikan gizi, makanan dan dietetik pada kegiatan
kelompok sasaran tertentu, pencatatan dan pelaporan;
18. Melakukan pelatihan bagi pengelola institusi pelayanan di bidang gizi,
makanan dan dietetik;
19. Melakukan inventarisasi fisik bahan, materi, pangan, peralatan & saranan
pelayanan gizi setiap triwulan;
20. Melakukan pengukuran palpasi di unit atau wilayah kerja tahunan;
21. Mengumpulkan data deteksi dini kekurangan vitamin A di unit atau wilayah
kerja tahunan;

1
22. Mengumpulkan data prevalesi anemi gizi besi (AGB) di unit atau
wilayah kerja tahunan;
23. Melakukan penilaian hasil pengumpulan data prevalensi anemi gizi besi;
24. Melakukan penilaian pemeriksaan penunjang meliputi laboratorium,
klinik, dll;
25. Melakukan konsultasi diet khuus dengan satu komplikasi;
26. Melakukan konsultasi diet KEP berat tanpa komplikasi;
27. Melakukan penyuluhan gizi/diet kelompok;
28. Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan biasa;
29. Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan khusus;
30. Melakukan pengawasan harian mutu makanan dan PMT : standar porsi,
standar bumbu, standar resep, standar menu, standar keamanan, dan cita rasa
31. Menyusun perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan 2
(dua) komplikasi;
32. Melakukan penilaian diet klien dalam tim kerja pada kunjungan keliling;
33. Mengolah data penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
34. Melakukan rujukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan dietetik
terhadap penyakit tanpa komplikasi;
35. Melakukan rujukan tenaga dalam pelayanan gizi, makanan dan dietetik;
36. Memantau kegiatan pengukuran LILA, IMT, palpasi, deteksi vitamin A
meliputi sasaran, perwatan gizi, standar gizi di tingkat desa dan kecamatan
secara tahunan;
37. Memantau penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
di RS atau institusi lain secara bulanan;
38. Memantau konsultasi diet khusus, standar khusus meliputi sasaran, macam
dan jumlah diet;

1
39. Memantau penyuluhan gizi khusus, individu, kelompok meliputi sasaran,
macam, dan jumlah diet;
40. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan gizi terhdap pengukuran TB, BB,
umur pada akhir kegiatan secara analitik;
41. Mengevaluasi hasil kegiatan PMT di desa, kecamatan di tengah dan di akhir
kegiatan pada PMT anak sekolah;
42. Mengevaluasi hasil distribusi pelayanan gizi meliputi kapsul yodium, kapsul
vit. A, pil besi, obat gizi di desa kecamatan di tengah dan akhir kegiatan;
43. Mengevaluasi hasil penyuluhan gizi umum dan khusus meliputi sasaran,
macam, dan jumlah di akhir kegiatan;
44. Melakukan evaluasi penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan,
dan dietetik di kecamatan di akhir kegiatan.

1
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Penetapan Isu yang Diangkat


3.1.1. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi terdiri dari identifikasi isu, pengajuan gagasan
pemecahan isu dengan menyusun daftar rencana kegiatan, tahapan kegiatan
dan output kegiatan, mendeskripsikan keterkaitan antara rencana kegiatan
yang diusulkan dengan substansi mata pelatihan nilai-nilai dasar ASN yang
terdiri dari BERAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).
Identifikasi berbagai isu yang ada di antaranya :
1. Kurang optimalnya pembuatan diet cair sesuai standar oleh tenaga
pengolah
2. Kurang optimalnya sistem FIFO pada penyimpanan bahan basah
3. Kurang optimalnya Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) pada
pasien rawat inap
4. Kurang optimalnya penilaian kualitas makanan yang diproduksi
instalasi gizi
5. Penggunaan APD oleh penjamah makanan yang belum optimal

Tabel 3.1 Identifikasi Isu


Kondisi yang
No Identifikasi Masalah Kondisi Sekarang
Diharapkan
1. Kurang optimalnya Tenaga pengolah Tenaga pengolah
pembuatan diet cair masih belum memahami dan
sesuai standar oleh memperhatikan memperhatikan
tenaga pengolah takaran dan takaran dan higienitas
pembuatan diet cair

1
higienitas dalam
membuat diet cair
2. Kurang optimalnya Bahan makanan basah Bahan makanan basah
sistem FIFO pada yang baru diterima yang diterima terlebih
penyimpanan bahan terkadang langsung dahulu digunakan atau
basah digunakan atau diolah diolah terlebih dahulu.
padahal masih ada sisa
bahan sama yang
belum digunakan.

3. Kurang optimalnya PAGT dan PAGT dan


Proses Asuhan Gizi pencatatannya pencatatannya pada
Terstandar (PAGT) pada pada formulir masih formulir dilaksanakan
pasien rawat inap belum dilaksanakan secara optimal pada
dengan optimal pada pasien rawat inap
pasien rawat
inap
4. Kurang optimalnya Belum terdapatnya Adanya instrumen
penilaian kualitas instrumen penilaian penilaian kualitas
makanan yang kualitas makanan makanan secara
diproduksi instalasi gizi secara organoleptis organoleptis yang
yang diproduksi diproduksi instalasi gizi
instalasi gizi
5. Penggunaan APD oleh Penjamah makanan Penjamah makanan
penjamah makanan yang kadang-kadang masih patuh untuk
belum optimal belum patuh untuk menggunakan APD
menggunakan lengkap.
penutup kepala,

1
masker, dan sarung
tangan.

3.1.2. Penetapan Isu


Dari kelima isu yang dipilih, langkah selanjutnya adalah
mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang
dapat dicari solusinya. Selanjutnya, penulis menganalisis isu tersebut
menggunakan metode AKPL yaitu A (Aktual), K (Kekhalayakan), P
(Problematik), L (Kelayakan). Hal ini bertujuan untuk mengetahui isu
mana yang dominan. Analisis tersebut dapat dilihat pada table 3.2.

Tabel 3.2 Penetapan Isu Menggunakan Metode AKPL


Jumlah
No Isu A K P L Peringkat
Skor
1. Kurang optimalnya pembuatan
diet cair sesuai standar oleh tenaga 5 3 3 5 16 2
pengolah
2. Kurang optimalnya sistem FIFO
4 2 4 3 13 5
pada penyimpanan bahan basah
3. Kurang optimalnya Proses
Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) 4 4 4 5 17 1
pada pasien rawat inap
4. Kurang optimalnya penilaian
kualitas makanan yang 4 3 4 4 15 3
diproduksi instalasi gizi
5. Penggunaan APD oleh
penjamah makanan yang belum 3 4 4 3 14 4
optimal

1
Kriteria penilaian dari metode AKPL yaitu :
1. Aktual
1 : pernah benar-benar terjadi 2 :
benar-benar sering terjadi
3 : benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 : benar-benar terjadii terkadang menjadi bahan pembicaraan 5 :
benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
2. Khalayak
1 : tidak menyangkut hajat hidup orang banyak 2 :
sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak 3 :
cukup menyangkut hajat hidup orang banyak 4 :
menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik
1 : masalah sederhana
2 : masalah kurang kompleks
3 : masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi 4 :
masalah kompleks
5 : masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
4. Kelayakan
1 : masuk akal
2 : realistis
3 : cukup masuk akal dan realistis 4 :
masuk akal dan realistis
5 : masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Berdasarkan tabulasi AKPL seperti yang tercantum pada tabel di
atas, ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut
:

1
1. Kurangnya keterampilan tenaga pengolah dalam membuat diet cair
2. Kurang optimalnya penilaian kualitas makanan yang diproduksi
instalasi gizi
3. Kurang optimalnya PAGT pada pasien rawat inap

Ketiga isu ini kemudian akan dianalisis kembali menggunakan metode


Urgency, Seriousness, and Growth (USG).

Tabel 3.3. Penetapan Isu dengan Metode USG


Kriteria
Jumlah
No Isu Penilaian Peringkat
Skor
U S G
1. Kurangnya keterampilan tenaga
4 5 4 13 2
pengolah dalam membuat diet cair
2. Kurang optimalnya penilaian kualitas
makanan yang diproduksi instalasi 4 4 4 12 3
gizi
3. Kurang optimalnya Proses Asuhan
Gizi Terstandar (PAGT) pada pasien 5 5 4 14 1
rawat inap

Kriteria penetapan indikator USG,yaitu:


1. Urgency
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4 : Penting
5 : Sangat penting
2. Seriousness :
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius

1
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : Akibat yang ditimbulkan serius
5 : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
3. Growth :
1 : Tidak berkembang 2 :
Kurang berkembang 3 :
Cukup berkembang 4 :
Berkembang
5 : Sangat berkembang

Berdasarkan isu yang dianalisis menggunakan pendekatan metode


USG, isu prioritas dengan skor USG 14 poin yaitu “kurang optimalnya
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) pada pasien”.

3.1.3. Gagasan Pemecahan Isu


Susunan kegiatan yang dirancang untuk memecahkan isu tersebut
yaitu :
1. Pelaksanaan konsultasi dengan mentor mengenai rancangan
kegiatan aktualisasi.
2. Melaksanakan konsultasi dengan coach terkait rancangan
aktualisasi yang akan dibuat
3. Mempelajari SPO terkait asuhan gizi rawat inap
4. Menyusun konsep modifikasi formulir PAGT
5. Koordinasi dengan rekan kerja terkait dengan konsep yang telah
disusun
6. Konsultasi dengan mentor terkait rancangan formulir PAGT
7. Pelaksanaan sosialisasi kepada ahli gizi ruangan
8. Melaksanakan PAGT menggunakan formulir format terbaru
9. Pengevaluasian proses asuhan gizi terstandar
10. Penyusunan laporan kegiatan aktualisasi

1
3.2. Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu
3.2.1. Diagram Alur Kegiatan Dikaitkan dengan Organisasi Alur
kegiatan dapat dilihat pada diagram berikut :

Diagram 3.1 Alur Kegiatan Berkaitan dengan Organisasi

2
3.2.2. Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu

Diagram 3.2 Alur Kegiatan dan Output Pemecahan Isu

2
3.3. Matriks Rancangan Aktualisasi

Nama Peserta : Padella Dian Julia Armadita Unit


Kerja : RSD Kertosono

Identifikasi isu :
1. Kurang optimalnya pembuatan diet cair sesuai standar oleh tenaga
pengolah
2. Kurang optimalnya sistem FIFO pada penyimpanan bahan basah
3. Kurang optimalnya Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) pada pasien
rawat inap
4. Kurang optimalnya penilaian kualitas makanan yang diproduksi instalasi
gizi
5. Penggunaan APD oleh penjamah makanan yang belum optimal

Isu yang diangkat :


Kurang optimalnya Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) pada pasien rawat inap

Gagasan pemecahan isu :


Mengoptimalisasikan PAGT pada pasien rawat inap dengan modifikasi formulir
catatan asuhan gizi.

2
Tabel 3.4 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Ber- Kontribusi Tahapam Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil
AKHLAK terhadap Visi Misi Organisasi
1. Pelaksanaan 1. Menghubungi mentor 1. Tersampaikannya 1. Harmonis Dengan adanya Akuntabilitas
konsultasi dengan untuk saran dan Menghargai kegiatan ini maka, (menerima
mentor menentukan tempat masukan dari setiap pendapat mendukung masukan untuk
mengenai dan jadwal mentor terkait orang terlepas tercapainya: perbaikan)
rancangan konsultasi rencana kegiatan dari latar Visi : Terwujudnya
kegiatan 2. Menyampaikan aktualisasi. belakangnya Rumah Sakit yang Profesional
aktualisasi. rancangan kegiatan 2. Terpenuhinya 2. Kolaboratif Unggul, Bermutu, (Konsultasi
aktualisasi persetujuan mentor Bekerja sama Inovatif, dan Menjadi dengan pihak-
3. Meminta saran terkait terkait kegiatan dengan pihak lain Pilihan Masyarakat pihak yang
kegiatan aktualisasi rancangan dalam merumuskan Misi : Memberikan terkait
dan meminta izin aktualisasi. ide pelayanan paripurna mengenai
untuk bisa terhadap masalah yang prima dan pelaksanaan
melaksanakan 3. Akuntabel mengutamakan kegiatan)
kegiatan tersebut. Kejelasantarget, keselamatan pasien
cermat danteliti dengan fokus pada
dalam kepuasan masyarak
perencanaan
2. Melaksanakan 1. Menyampaikan 1. Tersampaikannya 1. Harmonis Dengan adanya Akuntabilitas
konsultasi dengan rancangan kegiatan saran dan Menghargai kegiatan ini maka, (menerima
coach aktualisasi masukan dari setiap pendapat mendukung masukan untuk
terkait coach terkait orang terlepas tercapainya: perbaikan)
rancangan

2
Nilai-Nilai Dasar Ber- Kontribusi Tahapam Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil
AKHLAK terhadap Visi Misi Organisasi
aktualisasi yang 2. Meminta saran terkait rencana kegiatan dari latar Visi : Terwujudnya Profesional
akan dibuat kegiatan aktualisasi aktualisasi. belakangnya Rumah Sakit yang (Konsultasi
2. Terpenuhinya 2. Kolaboratif Unggul, Bermutu, dengan pihak-
persetujuan mentor Bekerja sama Inovatif, dan Menjadi pihak yang
terkait dengan pihak lain Pilihan Masyarakat terkait
kegiatan rancangan dalam merumuskan Misi : Memberikan mengenai
aktualisasi. ide pelayanan paripurna pelaksanaan
terhadap masalah yang prima dan kegiatan)
3. Akuntabel mengutamakan
Kejelasantarget, keselamatan pasien
cermat danteliti dengan fokus pada
dalam perencanaan kepuasan masyarakat

3. Mempelajari SPO 1. Berkomunikasi Mendapatkan Akuntabel Misi : Akuntabilitas


terkait dengan kepala dokumen SPO Tanggung jawab Mewujudkan kelola (integritas)
asuhan gizi instalasi gizi terkait asuhan gizi rawat rumah sakit yang
rawat inap dengan SPO inap Kompeten profesional, akuntabel, Profesional
asuhan gizi rawat Belajar inovatif dan (kompeten)
inap Memahami titik revisi transparan .
2. Mempelajari dari SPO asuhan gizi
kesesuaian SPO rawat inap
asuhan gizi rawat
inap

2
Nilai-Nilai Dasar Ber- Kontribusi Tahapam Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil
AKHLAK terhadap Visi Misi Organisasi
4. Menyusun 1. Mencari dari Tersedianya Kompeten Misi : Akuntabilitas
konsep berbagai referensi rancangan formulir Berlandaskan riset Mewujudkan kelola (integritas)
modifikasi tentang instrumen PAGT dengan berbagai referensi rumah sakit yang
formulir PAGT asuhan gizi format yanglebih yang reliabel dan profesional, akuntabel, Profesional
terstandar simpel kompetensi yang inovatif dan (kompeten)
2. Menyusun poin- poin dimiliki transparan .
pada formulir PAGT
yang
diperlukan
5. Koordinasi 1. Menghubungi rekan 1. Format formulir Kolaboratif Misi : Akuntabilitas
dengan rekan kerja yang akan Menerima saran dan Mewujudkan kelola (integritas)
kerja terkait 2. Menjelaskan kepada dikonsultasikan masukan dari rekan rumah sakit yang Profesional
dengan konsep rekan kerja dan kepada mentor kerja profesional, akuntabel, (kompeten)
yang telah meminta masukan 2. Ide dan saran inovatif dan
disusun terkait terkait konsep transparan
dengan konsep
yang telah disusun
6. Konsultasi 1. Menghubungi mentor 1. Menerima ide dan 1. Harmonis Dengan adanya Akuntabilitas
dengan mentor untuk saran terkait Menghargai kegiatan ini maka, (menerima
terkait menentukan tempat konsep setiap pendapat mendukung masukan untuk
rancangan dan jadwal 2. Mendapatkan orang terlepas tercapainya: perbaikan)
formulir PAGT konsultasi persetujuan untuk dari latar Visi : Terwujudnya
2. Menyampaikan melaksanakan belakangnya Rumah Sakit yang Profesional
perkembangan aktualisasi Unggul, Bermutu, (Konsultasi

2
Nilai-Nilai Dasar Ber- Kontribusi Tahapam Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil
AKHLAK terhadap Visi Misi Organisasi
terkait konsep 2. Kolaboratif Inovatif, dan Menjadi dengan pihak-
PAGT yang telah Bekerja sama Pilihan Masyarakat pihak yang
disusun dengan pihak lain Misi : Memberikan terkait mengenai
3. Meminta saran terkait dalam merumuskan pelayanan paripurna pelaksanaan
kegiatan aktualisasi ide yang prima dan kegiatan)
4. Meminta persetujuan terhadap masalah mengutamakan
akhir dari mentor. 3. Akuntabel keselamatan pasien
Kejelasantarget, dengan fokus pada
cermat danteliti kepuasan masyarakat
dalam
perencanaan
7. Pelaksanaan 1. Membagikan daftar 1. Tersedianya 1. Kompeten Visi : Akuntabel
sosialisasi hadir Daftar hadir Membantu orang Terwujudnya Rumah (integritas)
kepada ahli gizi 2. Membuka 2. Terlampirnya lain belajar Sakit yang Unggul, Sinergi (bekerja
ruangan komunikasi dengan Hasil Notulen (transfer Bermutu, Inovatif, dan sama)
semua anggota pengetahuan) Menjadi Pilihan
Instalasi Gizi Masyarakat
3. Memberikan
penjelasan tentang 2. Harmonis Misi :
formulir dengan a) Mengomunikasi Meningkatkan
format baru kan hal baru kompetensi dan
4. Sesi diskusi dengan kepada rekan produktifitas SDM
ahli gizi kerja dengan dengan
5. Dokumentasi

2
Nilai-Nilai Dasar Ber- Kontribusi Tahapam Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil
AKHLAK terhadap Visi Misi Organisasi
berlandaskan mengembangkan
etika teknologi informasi,
b) Menghargai
pendapat orang
lain dalam
suatu forum
terlepas dari latar
belakangnya

8. Melaksanakan 1. Melakukan asesmen Teraplikasinya Kolaboratif Misi : Akuntabel


PAGT gizi formulir PAGT Menggerakkan Mewujudkan kelola (integritas)
menggunakan terhadap pasien dalam proses pemanfaatan rumah sakit yang Sinergi (bekerj
formulir format baru asuhan gizi berbagai sumber profesional, akuntabel, sama)
terbaru 2. Menetapkan diagnosis terstandar daya untuk tujuan inovatif dan
gizi bersama transparan
sesuai dengan Terisinya lembar
asesmen yang CPPT oleh catatan
didapat proses asuhan gizi
3. Menentukan
intervensi gizi untuk
pasien sesuai
dengan diagnosis
gizi

2
Nilai-Nilai Dasar Ber- Kontribusi Tahapam Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil
AKHLAK terhadap Visi Misi Organisasi
4. Merancang
monitoring dan
evaluasi untuk pasien
5. Menulis proses PAGT
pada lembar formulir
PAGT
6. Menulis proses PAGT
pada lembar
CPPT

9. Pengevaluasian Mengevaluasi proses Terevaluasinya 1. Akuntabel Misi : Akuntabel


proses asuhan asuhan gizi proses asuhan gizi Bertanggung jawab Mewujudkan kelola (integritas)
gizi terstandar menggunakan instrumen menggunakan atas kualitas rumah sakit yang Sinergi (bekerja
formulir instrumen formulir pelayanan professional, sama)
terbaru terbaru 2. Berorientasi akuntabel, inovatif Profesional
Pelayanan dan transparan (kompeten)
Melakukan
perbaikan tiada
henti dan mencari
solusi terbaik dari
masalah yang
ditemukan

2
Nilai-Nilai Dasar Ber- Kontribusi Tahapam Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil
AKHLAK terhadap Visi Misi Organisasi
10. Penyusunan 1. Berkonsultasi dengan Tersedianya data 1. Akuntabel Visi : Akuntabel
laporan kegiatan mentor dan bukti dukung Bertanggung jawab Terwujudnya Rumah (integritas)
aktualisasi terkait hasil akhir pelaksanaan atas Sakit yang Unggul, Sinergi (bekerja
kegiatan aktualisasi kegiatan kualitas pelayanan Bermutu, Inovatif, dan sama) Profesional
2. Mengumpulkan data 2. Berorientasi Menjadi Pilihan (kompeten)
dan bukti dukung Laporan akhir Pelayanan Masyarakat
pelaksanaan kegiatan kegiatan aktualisasi Melakukan Misi :
3. Mencetak laporan perbaikan tiada kat, Meningkatkan
kegiatan aktualisasi henti dan mencari kompetensi dan
solusi terbaik dari produktifitas SDM
masalah yang dengan
ditemukan mengembangkan
teknologi informasi,

2
3.4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di RSD Kertosono mulai tanggal 5
Maret s.d. April 2022. Garis waktu pelaksanaan rancangan kegiatan aktualisasi
akan dijabarkan dalam tabel berikut :

Tabel 3.5 Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi


Waktu Pelaksanaan
Maret April
No. Kegiatan
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
ke 1 ke 2 ke 3 ke 4 ke 1
1. Pelaksanaan
konsultasi
dengan mentor
mengenai
rancangan
kegiatan
aktualisasi.
2. Melaksanakan
konsultasi
dengan coach
terkait rancangan
aktualisasi yang
akan dibuat

3. Mempelajari
SPO terkait
asuhan gizi
rawat inap
4. Menyusun
konsep
modifikasi
formulir PAGT
5. Koordinasi
dengan rekan
kerja terkait
dengan konsep
yang telah
disusun
6. Konsultasi
dengan mentor
terkait

3
rancangan
formulir PAGT
7. Pelaksaan
sosialisasi
kepada ahli gizi
ruangan
8. Melaksanakan
PAGT
menggunakan
formulir format
terbaru
9. Pengevaluasian
proses asuhan
gizi sesuai
PAGT
10. Penyusunan
laporan
kegiatan
aktualisasi

3
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachim, Rijanti. Eliyanti, M. 2016. Hubungan Proses Ahuan Gizi Terstandar


(PAGT) terhadap Tingkat Kepuasan dan Lama Hari Rawat Pasien Anak Infeksi.
Jurnal Riset Kesehatan [e-journal] 5(2): pp. 98-103. Tersedia di:
https://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jrk/article/view/1752/506 [diakses tanggal 22 Februari
2022].

Keputusan Menteri Negara Pendayaangunaan Aparatur Negara nomor :


23/KEP/M.PAN/4/2001 tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka
Kreditnya

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit


(PGRS). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil : Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil : Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil : Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil : Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil : Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara RI. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil : Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Ningtyas, I., Sudardjo, M.P., Nafisah, N., Sukarlin, Kusumastuty, I. 2019. Efektifitas
Asuhan Gizi terhadap Kepatuhan Asupan Natrium dan Protein pada Pasien
Hipertensi dengan Gagal Ginjal Kronik di RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
Majalah Kesehatan [e-journal] 6(3): pp. 196-205. Tersedia di <
https://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/download/330/181>
[diakses tanggal 22 Februari 2022].

Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI nomor 3 tahun 2021 tentang


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

3
Primadiyanti, A., Permata, N.A., Arvita, A.D., Inayati, R., Handayani, D. 2020.
Perbedaan Tingkat Asupan Energi Serta Glukosa Darah Sebelum dan Sesudah
Proses Asuhan Gizi Terstandar pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Media
Gizi Indonesia [e-journal] 15(2): pp. 135-142. Tersedia di:
< https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/view/14386> [diakses tanggal 22
Februari 2022].

Undang-Undang no 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Anda mungkin juga menyukai