Anda di halaman 1dari 58

RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN KEPATUHAN PETUGAS MEDIS DAN PARAMEDIS MENGGUNAKAN ALAT


PELINDUNG DIRI (APD)
PADA UNIT GAWAT DARURAT ( UGD) DAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT PRATAMA TUMBANG
TALAKEN KABUPATEN GUNUNG MAS Dengan METODE “KAMTIBMAS APD”

DISUSUN OLEH :
NAMA : dr. Rugas Pribawa
NIP 199303232020121012
ANGKATAN XVI
KELOMPOK 1

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG XVI GOLONGAN III
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021

PENINGKATAN KEPATUHAN PETUGAS MEDIS DAN PARAMEDIS MENGGUNAKAN ALAT


PELINDUNG DIRI (APD)
PADA UNIT GAWAT DARURAT ( UGD) DAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT PRATAMA TUMBANG
TALAKEN KABUPATEN GUNUNG MAS Dengan METODE “KAMTIBMAS APD”

DISUSUN OLEH :
NAMA : dr. Rugas Pribawa
NIP 199303232020121012
ANGKATAN XVI
KELOMPOK 1

SETUJU UNTUK DISEMINARKAN TANGGAL 06 SEPTEMBER 2021

MENTOR, COACH,

dr. NOFRIS MANTO Dra. Ida Suharti Ningsih


NIP 19900705 201903 1 002 NIP. 19670717 199303 2 010
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG XVI GOLONGAN III
PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021

PENINGKATAN KEPATUHAN PETUGAS MEDIS DAN PARAMEDIS MENGGUNAKAN ALAT


PELINDUNG DIRI (APD)
PADA UNIT GAWAT DARURAT ( UGD) DAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT PRATAMA TUMBANG
TALAKEN KABUPATEN GUNUNG MAS Dengan METODE “KAMTIBMAS APD”

DISUSUN OLEH :
NAMA : dr. Rugas Pribawa
NIP 199303232020121012
ANGKATAN XVI
KELOMPOK 1

TELAH DISEMINARKAN TANGGAL 06 SEPTEMBER 2021

MENTOR, PENGUJI, COACH,

dr. NOFRIS MANTO Drs. ETERI HIRANO, MT Dra. Ida Suharti Ningsih
NIP. 1990070520190 1002 NIP.196407061986031022 NIP. 196707171993032010
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan proposal Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar CASN.

Penyusunan laporan ini dapat terselesaikan karena adanya bimbingan,


saran, dan nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada:
1. Ibu Dra. Ida Suharti Ningsih selaku coach penulis yang telah
menyediakan waktu dan tenaga untuk memberi saran dan motivasi
kepada penulis dalam proses penyelesaian rancangan aktualisasi ini;
2. Bapak dr Nofris Manto selaku mentor penulis yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam penerapan rancangan
aktualisasi ini;
3. Tim Widyaiswara yang telah dengan sabar membimbing kami
selama melaksanakan masa on campus pada pelatihan dasar (Latsar)
CASN;
4. Keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung penulis;
5. Rekan-rekan Latsar PEMPROV KALTENG Golongan III seperjuangan
khususnya Angkatan I yang saling bahu membahu dalam menjalankan
Latsar.
Laporan aktualisasi ini menyajikan tentang kegiatan yang telah dilakukan
oleh penulis di Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken, dengan
mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar ASN, yakni Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga apa yang
penulis laksanakan dalam laporan aktualisasi ini bermanfaat bagi kita semua

Palangka Raya , 29 Agustus 2021


Penulis,

dr Rugas pribawa
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Identifikasi Isu ......................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan................................................................... 4
1.4 Manfaat .................................................................................... 5
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI.......................................... 6
2.1 Identitas/Profil .................................................................... 6
2.1.1 Dasar Hukum Pembentukan Organisasi ......................... 6
2.1.2 Luas Wilayah .................................................................. 7
2.2 Sturuktur Organisasi ................................................................ 9
2.3 Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi .................................. 10
2.4 Nilai Organisasi ....................................................................... 11
2.5 Role Model............................................................................... 11
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI.................................................... 13
3.1 Nilai-Nilai Dasar PNS.............................................................. 13
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI................................ 18
3.3 Rancangan Aktualisasi............................................................. 20
3.4. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi............................................... 29
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 30
4.1 Kesimpulan……… .................................................................. 30
4.2 Saran …………. ...................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ………………………. .................................. 32
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………….
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Indentifikasi Isu pada Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken.... 3
Tabel 2.1 Petugas Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken ........................... 8
Tabel 3.1 Matriks Kegiatan Rancangan aktualisasi..............................................21
Tabel 3.2 Jadwal pelaksanaan Kegiatan................................................................29
DAFTAR GAMBER
Gambar 2.1 RS Pratama Tumbang Talaken .................................................... 7
Gambar 3.1 Tingkat Akuntabilitas.........................................................................14

Tambahkan di judul nama kabupaten Gunung Mas


Metode penggunaan APD yang baik dan benar di Latar Belakang
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Undang – undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,

pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan

perekat pemersatu bangsa. Oleh karena itu ASN mempunyai peran penting

dalam rangka mewujudkan cita – cita negara yang tertuang dalam Pembukaan

Undang

– undang Dasar 1945.Untuk memenuhi peran tersebut diperlukan sosok ASN

yang profesional di bidangnya. Untuk mewujudkannya para ASN khususnya

Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ) diharapkan dapat mengaktualisasi nilai –

nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,

dan Anti Korupsi ( ANEKA ) dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan

kesehariannya.

Dalam rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar sesuai dengan Peraturan

Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 24 Tahun 2017 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS telah diberikan pembelajaran yang

mengacu pada kurikulum pembentukan karakter PNS berupa Agenda Sikap

Perilaku Bela Negara, Agenda Nilai-nilai Dasar PNS, Agenda Kedudukan dan

Peran PNS dalam NKRI dan Agenda Habituasi dimana pada tahap ini peserta

difasilitasi untuk melakukan proses aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap

kompetensi yang telah diperoleh dari berbagai mata pelatihan pada masa

MOOC dan Blended Learning. Peserta sebelumnya telah dibekali tahapan

pembuatan rancangan aktualisasi sampai dengan penyajian rancangan

aktualisasi. Kini sampailah pada tahap pembuatan Laporan Aktualisasi yang

1
dilakukan pada saat proses off campus di unit kerja masing-masing

2
APD sendiri merupakan alat yang dirancang sebagai pelindung antara

bahan infeksius (virus dan bakteri), kulit, mulut, hidung, atau mata (selaput

lendir) petugas kesehatan dan pasien. Selain itu, praktik pengendalian infeksi

lainnya seperti mencuci tangan, menggunakan pembersih tangan berbasis

alkohol, menutupi hidung dan mulut saat batuk serta bersin dengan lengan atas

bagian dalam atau tisu, dapat meminimalkan penyebaran infeksi dari satu orang

ke orang lain

Delgado et al menyatakan bahwa orang yang rentan berisiko tertular

adalah orang yang berada dekat dengan pasien atau petugas kesehatan

(perawat) yang merawat pasien COVID-19. Perawat saat ini berada pada risiko

yang signifikan tertular infeksi sehingga penting bagi tenaga medis maupun

paramedis untuk melindungi diri mereka sendiri dari paparan virus

1.2. Identifikasi Isu

Indikator yang digunakan dalam mengukur metode penerapan program

dalam sebuah instansi adalah indikator USG ((Urgency, Seriousness,

Growth).Analisis kualiatas isu dengan menggunakan alat analisis USG yang

mengacu pada 3 hal yaitu Urgency, Seriousness, dan Growth.

Terdapat beberapa isu yang terjadi dalam unit kerja yang menjadi

perhatian serta memerlukan penyelesaian dari isu-isu tersebut. Unit kerja yang

dimaksud disini adalah area IGD dan Rawat Inap RS Pratama Tumbang

Talaken. Kedua unit kerja tersebut merupakan unit yang sangat penting dalam

pelayanan Kesehatan bagi masyarakat di Kecamatan Rungan Mahuhing.

Terdapat beberapa kegiatan yang di unit tersebut yaitu berupa pemeriksaan,

pengobatan, perawatan dan administrasi pasien, akhi-akhir ini terjadi

peningkatan jumlah kasus covid 19 yang terjadi di Kecamatan Manihing dan


Rungan yang juga berdampak di RS Pratama Tumbang Talaken dimana

pegawai RS Pratama Tumbang Talaken menjadi salah satu Cluster Penyebaran

Covid 19 di Kecamatan Mahuhing.

No. Isu yang dapat Matriks USG Total Ranking


diidentifikasi U S G
Kurangnya kepatuhan 4 3 3 10 III
1. petugas UGD dan
Rawat Inap dalam
pencatatan rekam
medis.
2. Kurangnya kepatuhan 5 5 5 15 I
petugas medis dan
Paramedis
menggunakan APD
selama pandemi COVID-
19 di Unit Gawat Darurat
(UGD) dan Rawat Inap
3. Rendahnya kedisiplinan 3 4 2 9 IV
pencatatan stok obat
dengan obat yang tersedia
4. Rendahnya kedisipilan 2 3 3 8 V
petugas dalam pemisahan
sampah di kotak sampah
medis dan non medis
5. Kurangnya kepatuhan 3 4 4 11 II
petugas dalam
melaksanakan sterilisasi
alat setelah pelayanan
TABEL 1.1 Indentifikasi Isu pada Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken
Melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa terpilihnya isu “Kurangnya kepatuhan

petugas medis dan Paramedis menggunakan APD selama pandemi COVID-19 di

Unit Gawat Darurat (UGD) dan Rawat Inap” sebagai prioritas isu yang harus

diselesaikan. Isu ini bersifat urgent karena berorientasi pada keamanan tenaga

Kesehatan maupun pasien saat pelayanan, Dari segi seriousness, tentu saja akan

berpengaruh langsung pada lancarnya pelayanan pasien. Dan apabila tidak diambil

tindakan, growth isu ini akan berkembang menjadi hal yang tidak diinginkan seperti

berpotensi kembali menimbulkan cluster covid 19 di rumah sakit.


Maksud dan Tujuan

Tujuan Umum
Penulis mampu mengiternalisasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntablitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) untuk peningktan kepatuhan petugas medis dan paramedis
menggunakan alat pelindung diri pada Unit Gawat Darurat (UGD) dan
Rawat Inap RUMAH SAKIT PRATAMA TUMBANG TALAKEN Dengan
METODE “KAMTIBMAS APD”
Tujuan Khusus
a. Terlaksananya kegiatan peningkatan kepatuhan petugas medis dan
paramedis dalam menggunakan APD di Rumah Sakit Tumbang Talaken
b. Terlaksananya sosialisasi penggunaan APD yang baik dan benar di
Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken khususnya di UGD dan Rawat
Inap Rumah Sakit Tumbang Talaken
c. Terlaksananya pembuatan box penyimpanan khusus APD di UGD dan
Rawat Inap Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken
d. Terlaksananya pembuatan banner untuk media informasi penggunaan
APD yang baik dan benar di UGD dan Rawat Inap Rumah Sakit Tumbang
Talaken
e. Terlaksananya pembuatan ceklist monitoring penerapan penggunaan
APD di UGD dan Rawat Inap Rumah Sakit Tumbang Talaken
f. Terlaksananya evaluasi dalam monitoring penggunaan APD di UGD dan
Rawat Inap Rumah Sakit Tumbang Talaken
Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-
nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi instansi Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken
Membantu Peningkatan Kepatuhan petugas Medis dan Paramedis dalam
Menggunakan APD di UGD dan Rawat Inap Rumah Sakit Pratama Tumbang
Talaken.
3. Bagi masyarakat
Menurunkan angka kejadian HAIs (Hospital Associated Infection) pada pasien
di UGD dan Rawat Inap Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken
4. Bagi Pemerintah
Angka penularan infeksi HAIs (Health Associated Infection) akan menurunkan
biaya yang dikeluarkan pemerintah.
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Identitas/Profil

RSUD Pratama Tumbang Talaken yang baru berdiri dan diresmikan oleh

Bupati Gunung Mas pada tanggal 10 Mei 2019 dan memperoleh izin operasional

pada tanggal 31 Mei dengan jumlah pegawai sebanyak 65 orang. Rumah sakit ini

merupakan rumah sakit umum kelas D pratama yang memberikan pelayanan

kesehatan kelas III, pelayanan rawat jalan, gawat darurat, dan pelayanan penunjang

lainnya. Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken berkedudukan dijalan Negara

Tumbang Talaken Kelurahan Tumbang Talaken Kecamatan Manuhing Kabupaten

Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah, kode pos 74562.

Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken merupakan Rumah Sakit milik

pemerintah daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Bupati di bidang

pelayanan kesehatan yang dipimpin oleh direktur yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan.

Dasar Hukum Pembentukan Organisasi

RSUD Pratama Tumbang Talaken merupakan Rumah Sakit Umum Daerah

Kelas D dimana susunan organisasinya berpedoman pada Peraturan Daerah

Kabupaten Gunung Mas Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2019 Nomor 7,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 270).

RSUD Pratama Tumbang Talaken dibentuk berdasarkan Perbup No. 48 Tahun

2019 tentang Pembentukan Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,

serta Tata Kerja Dinas Kesehatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunung

Mas (Berita Daerah Kabupaten Gunung Mas Tahun 2019 nomor 485)
Luas Wilayah

(Gambar 2.1 RS Pratama Tumbang Talaken)

Luas wilayah Kelurahan/Desa Tumbang Talaken adalah 351 km 2. RSUD

Pratama Tumbang Talaken berada di Kelurahan/Desa Tumbang Talaken

Kecamatan Manuhing Kabupaten Gunung Mas. Berdasarkan data dari Badan Pusat

Statistik Kabupaten Gunung Mas tahun 2018, penduduk Kel/Desa Tumbang

Talaken berjumlah 2.302 yang terdiri dari laki-laki 1.209 jiwa dan perempuan 1.093

jiwa.

1. Jumlah Desa
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunung Mas tahun

2019, Kecamatan Manuhing memiliki luas 1.113 km 2 dan memiliki penduduk

berjumlah 8.005 jiwa yang terdiri dari 4.344 laki-laki dan 3661 perempuan. Terdiri

dari 12 Kelurahan/Desa yaitu :

a. Takaras

b. Bereng Jun

c. Fajar Harapan

d. Bangun Sari
e. Belawan Mulya

f. Bereng Balawan

g. Tumbang Sepan

h. Tumbang Talaken

i. Tangki Dahuyan

j. Taringen

k. Gohong

2. Tenaga Kesehatan

Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai macam profesi tenaga

kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dan

mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan atau pencegahan penyakit

dengan tidak mengabaikan upaya pengobatan dan pemulihan.

Jumlah pegawai Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken : 57 Orang

a. Status Pegawai

1) Jumlah Pegawai PNS : 1 Orang

2) Jumlah Pegawai PTT : 34 Orang

3) Jumlah CPNS : 22 Orang

Tabel 2.1 Petugas Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken

No Pendidikan Jumlah Tempat kerja Keterangan


1 2 3 4 5
1 Dokter Umum 4 RS Pratama PNS, CPNS, PTT
Tumbang Talaken
2 S1 Keperawatan 16 RS Pratama CPNS, PTT
Tumbang Talaken
3 D-III Perawat 14 RS Pratama CPNS, PTT
Tumbang Talaken
4 Bidan 11 RS Pratama CPNS, PTT
Tumbang Talaken

5 Analis Kesehatan 3 RS Pratama CPNS, PTT


Tumbang Talaken
6 Gizi 3 RS Pratama CPNS, PTT
Tumbang Talaken
7 Radiologi 1 RS Pratama CPNS
Tumbang Talaken
8 Apoteker 1 RS Pratama CPNS
Tumbang Talaken
9 Tenaga Teknis Kefarmasian 4 RS Pratama CPNS, PTT
Tumbang Talaken

3. Jenis Pelayanan (Perbup Gumas, No.13, 2021)

a. Pelayanan medis;

b. Pelayanan dan asuhan keperawatan;

c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis;

d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan;

e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan; dan

f. Administrasi umum dan keuangan.

Sturuktur Organisasi

Untuk saat ini RS Pratama Tumbang Talaken masih belum memiliki Struktur

organisasi yang tetap hal ini dikarenakan masih belum ada direktur yang ditetapkan

oleh Pemerintah Kabupaten Gunung Mas dikarenakan izin Operasional yang baru

terbit 31 Mei 2021.

Pemerintah daerah Gunung Mas melalui peraturan Bupati no 13 tahun 2021

tentang peraturan internal Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken menetapkan

Pejabat pengelola yang terdiri dari :

1. Pemimpin adalah direktur Rumah Sakit Pratama

2. Pejabat Keuangan adalah Kepala Bidang Keuangan

3. Pejabat Teknis adalah Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang

Pelayanan, dan Kepala Bidang Penunjang.

4. Organisasi Pelaksana yang terdiri dari :

a. Kepala Instalasi

b. Kelompok jabatan fungsional


5. Organisasi pendukung

a. Komite medik

b. Komitte Keperawatan

c. Komite Etik dan Hukum

d. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi

1. Visi :

Visi RSUD Pratama Tumbang Talaken adalah : “ Menjadi Rumah Sakit

pilihan masyarakat dengan layanan terbaik dan berkualitas ”

2. Misi :

Misi RSUD Pratama Tumbang Talaken yaitu :

a. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan di wilayah

Rungan dan Manuhing

b. Meningkatkan sumber daya kesehatan yang profesional dan

inovatif

1. Tujuan :

Tujuan didirikannya RSUD Pratama Tumbang Talaken yaitu :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara

berkesinambungan, dengan sasaran :

1) Meningkatkan jumlah pasien yang dilayani;

2) Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasaranan;

3) Meningkatkan tingkat kepuasan pasien; dan

4) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga terkait.

b. Mewujudkan sumber daya manusia kes ehatan dengan kompetensi

sesuai standar, dengan sasaran :


1) Meningkatkan kompetensi keahlian dan keterampilan sumber daya manusia; dan

2) Meningkatakan jumlah pegawai sesuai kebutuhan dan standar.

Nilai Organisasi

Motto Rumah Sakit adalah : “Melayani dengan Sepenuh

Hati” Nilai yang dibangun dalam pelayanan Rumah Sakit

adalah :

1. Harmonis, yaitu terwujudnya pelayanan Rumah Sakit yang prima dan

kerjasama yang baik antara seluruh komponen Rumah Sakit;

2. Andil, yaitu bentuk pelayanan Rumah Sakit yang Melayani seluruh lapisan

masyarakat dengan pelayanan terbaik, tanpa membedakan status sosial

pasien;

3. Tanggap, yaitu mencerminkan semangat bahwa petugas Rumah Sakit

haruslah tanggap memberikan pertolongan dengan cepat terhadap setiap

kebutuhan pasien; dan

4. Ikhlas, yaitu bentuk pelayanan petugas Rumah Sakit yang memberikan

pertolongan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara ikhlas

dan penuh rasa tanggung jawab.

Role Model

Sosok yang menjadi Role Model atau teladan di Rumah Sakit Pratama Tumbang

Talaken adalah

 Nama : dr. NOFRIS MANTO

 NIP 19900705 201903 1 002

 Jabatan : Dokter Umum Puskesmas Tumbang Talaken

Beliau merupakan yang diperbantukan di Rumah Sakit Pratama

Tumbang Talaken karena pada saat pertama kali berdiri tidak ada dokter
umum
yang bekerja di Rumah Sakit tersebut, beliau mau mencurahkan waktu,

tenaga dan pikiran yang inspiratif namun tetap solutif dan tepat walau beliau

bukan pegawai tetap Rumah sakit. Ia berkepribadian sopan dan santi namun

tetap serius sehingga dapat menjadi rekan kerja sekaligus pemimpin. Sifat

dan perilaku beliau ini dapat menjadi contoh dan teladan khususnya bag

saya, serta para staf Rumah Sakit.


BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

Nilai Dasar CPNS


Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar
sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi
dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika public, komitmen mutu, dan Anti korupsi yang harus di
tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari
kelima kata tersebut, yaitu:
Aparatur Sipil Negara memiliki lima nilai-nilai dasar yang harus bisa
tercermin dalam melakukan setiap tugas dan pekerjaannya sebagai abdi negara.
Nilai-nilai dasar tersebut yaitu:
Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya, yaitu menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas adalah bentuk
pertanggungjawaban ASN terhadap tugas dan pekerjaan yang harus
dilakukan. Nilai-nilai dasar pada akuntabiltas, antara lain:
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal
tersebut.
2. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan
dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
3. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang
baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian (skill) yang dimiliki.
8. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran
dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi,
dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir (LAN, 2015).
Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan
persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai
bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa (LAN,
2015).
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbedabeda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.
g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain
2. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap
a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit
dan sebagainya.
c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h) Berani membela kebenaran dan keadilan.
i) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
j) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
3. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah
air Indonesia.
e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
f) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
g) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan/perwakilan
a) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
f) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur.
i) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
5. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
a) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d) Menghormati hak orang lain.
e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
i) Suka bekerja keras.
j) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
Etika Publik
Etika publik adalah refleksi atas standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Nilai-nilai dasar dari etika publik antara lain:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah janji pada diri sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai.Komitmen mutu menekankan pada nilai-nilai dasar sebagai
berikut:
1. Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
2. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan.
3. Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik
yangberbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
4. Berorientasi Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau
bahkan melebihi harapan konsumen.
Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap atau perilaku yang tidak mendukung
adanya upaya/ tindakan yang merugikan keuangan negara dan
perekonomian negara.Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang
dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
1. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan
dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai
keuntungan sesaat;
2. Kerja Keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya
target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk
korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih
kecil;
3. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak
yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan
kesalahan;
4. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-
undung yang mengatur;
5. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
6. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
7. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa
yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
8. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas
terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
9. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu:
1. Pegawai ASN berkedudukan sabagai Aparatur Negara.
2. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh Pimpinan
Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan Intervensi semua
Golongan dan Parpol.
3. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
4. Kedudukan ASN berada di Pusat, Daerah dan Luar Negeri, namun demikian
Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Bagian Ketiga Peran Pasal 12 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN berperan
sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas pemerintahan dan
penyelenggaraan pembangunan tugas umum nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Setiap kegiatan yang
dilakukan PNS pasti terdapat konsekuensi baik berupa penghargaan maupun
sanksi,semestinya sebagai PNS kita tidak boleh melalaikan kewajiban kita di
kantor. Dengan adanya Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang
Disiplin PNS dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban selaku PNS sebagai
berikut:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan
penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah
harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan
negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah
terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-
baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier;
dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik
dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik
Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah teknik pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, dan bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Apabila prinsip Manajemen ASN tidak diterapkan, akan
mencerminkan pekerjaan yang tidak profesional dan tidak memiliki nilai
dasar. Salah satu tujuan dari manajemen ASN adalah untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional. Profesionalisme tersebut
dapat tercermin dari kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas
sesuai pedoman yang ada.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
1. kepastian hukum;
2. profesionalitas;
3. proporsionalitas;
4. keterpaduan;
5. delegasi;
6. netralitas;
7. akuntabilitas;
8. efektif dan efisien;
9. keterbukaan;
10. non diskriminatif;
11. persatuan;
12. kesetaraan;
13. keadilan;
14. kesejahteraan.
Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan daerah dalam
bentuk barang/jasa, untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
1. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
3. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
4. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang
lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
5. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan
untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat
konstitusi.
6. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan
tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja
yang sedikit, dan biaya yang murah.
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti
fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan
biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
8. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok
yang kuat (LAN, 2017)
Whole Of Government
Whole of Government adalah teknik bagaimana instansi pelayanan
publik dapat bekerja lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai
respon terpadu untuk menyelesaikan masalah tertentu. Teknik ini
menggunakan pendekatan yang menekankan aspek menghilangkan sekat-
sekat sektoral yang sudah ada. Isu tentang masih banyaknya kesalahan tata
bahasa yang diangkat dalam aktualisasi ini tidak dapat diselesaikan dengan
baik apabila tidak ada koordinasi dan kemauan dari berbagai sektor/bagian
yang ada di Biro SDM. Setiap bagian dan setiap individu haruslah dapat
bekerja sama dan bersinergi mencapai tujuan optimal dan memuaskan.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan
kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
1. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
a. penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
b. dialog atau pertukaran informasi;
c. joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
2. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
a. joint working, atau kolaborasi sementara;
b. joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
c. satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
3. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
a. aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
b. union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru
(LAN, 2017).
Alat Pelindung Diri (APD) Rumah Sakit

Definisi

Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu perangkat yang digunakan oleh pekerja

untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya


pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit

akibat kerja.

Menurut regulasi dari Occupational Safety and Health Administration (OSHA),

suatu institusi dituntut untuk melindungi pekerjanya dari bahaya di tempat kerja,

seperti mesin, prosedur kerja, dan substansi berbahaya yang dapat mengakibatkan

cedera. Institusi harus menyediakan mesin yang layak dan kontrol praktik kerja juga

meminimalisir kecelakaan sebelum menggunakan APD untuk melindungi pekerja

dari bahaya.

Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD) di Rumah Sakit

Menurut ACT Health, APD didesain dan dibuat agar memiliki fungsi tertentu

pada lingkungan yang terlindungi dan tidak untuk dipakai diluar area tersebut. Alat

pelindung yang disediakan untuk pekerja pada area dengan tingkat resiko

kontaminasi yang tinggi harus dilepaskan sebelum meninggalkan area tersebut.

Berikut adalah beberapa jenis APD di Rumah Sakit:

1. Gaun dan Celemek (Gowns and Aprons)

a. Mantel dan jaket klinik dan laboratorium yang digunakan sebagai

pakaian personal untuk kenyamanan identitas tidak dianggap sebagai

APD

b. Gaun/celemek secara rutin dikenakan saat memasuki ruangan dengan

pasien yang membutuhkan tindakan pencegahan kontak.

c. Gaun dan celemek harus diganti tiap kontak dengan pasien

d. Gaun dan selemek harus disingkirkan untuk mencegah kontamisasi

pakaian atau kulit. bagian luar, ‘yang terkontaminasi’, diputar ke dalam


dan digulung menjadi buntalan, kemudian dibuang kedalam wadah

khusus untuk limbah yang terkontaminasi.

2. Pelindung mata dan wajah (Face and Eye Protection)

Pelindung mata dan wajah sangat mengurangi resiko pekerja untuk

terpapar cipratan atau semprotan darah dan subtansi tubuh. Pelindung ini

merupakan salah satu tindakan pencegahan yang penting. Melepaskan

pelindung wajah, pelindung mata dan masker operasi dapat dilakukan

setelah melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan. Perangkat telinga

dan pengikat kepala yang digunakan untuk meletakan alat di kepala

dianggap ‘bersih’ and dapat dilepaskan dengan tangan kosong. Bagian

depan masker, pelindung mata atau pelindung wajah dianggap

terkontaminasi.

Pelindung wajah yang dapat digunakan kembali dan pelindung mata

harus dibersihkan berdasarkan instruksi manufaktur, biasanya dengan

menggunakan larutan deterjen, dan dikeringkan dengan baik sebelum

disimpan.

3. Sarung Tangan (Gloves)

Pada dasarnya, sarung tangan dapat melindungi baik pekerja

kesehatan maupun pasien dari paparan terhadap agen infeksi yang dapat

dibawa oleh tangan. Sebagai bagian dari stardar tindakan pencegahan,

sarung tangan digunakan untuk mencegah kontaminasi pada tangan

pekerja kesehatan saat:

a. Mengantisipasi kontak langsung dengan darah atau substansi dari

tubuh, membrane mucus, kulit yang mengelupas dan bahan infeksius

lain.
b. Menangani atau menyentuh pasien, alat perawatan, dan permukaan

lingkungan yang mungkin bisa mengkontaminasi.

4. Masker Operasi (Surgical Masks)

Masker operasi adalah alat yang menutupi hidung dan mulut. Alat ini

merupakan alat yang longgar dan sekali pakai, digunakan sebagai standar

tindakan pencegahan untuk mencegah cipratan atau semprotan darah

masuk ke dalam mulut dan hidung. Masker operasi dapat digunakan pada

pasien batuk untuk membatasi potensi penyebaran infeksi dari sekresi

respiratori dari pasien ke orang lain.

Pertimbangan dalam menggunakan masker operasi atau respirator

pada saat:

a. Apabila respirator rusak, kotor, atau terasa sulit bernapas, tinggalkan

ruangan yang terkontamisasi dang anti respirator.

b. Masker tidak boleh dikenakan kembali apabila sudah dilepas.

c. Masker tidak boleh ditinggalkan menggantung di leher

d. Menyentuh bagian deoan masker saat dikenakan harus dihindari, dan

e. Kebersihan tangan harus dijaga saat akan mengenakan dan

melepaskan masker.
3.5 Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Rumah Sakit Pratama Tumbang Talaken

Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kepatuhan petugas UGD dan Rawat Inap dalam pencatatan rekam medis

2. Kurangnya kepatuhan petugas medis dan paramedis menggunakan Alat

Pelindung Diri (APD) selama pandemi COVID-19 di Unit Gawat Darurat

(UGD) dan Rawat Inap

3. Rendahnya kedisiplinan pencatatan stok obat dengan obat yang tersedia.

4. Rendahnya kedisipilan petugas dalam pemisahan sampah di kotak sampah

medis dan non medis

5. Kurangnya kepatuhan dalam proses sterilisasi alat setelah pelayanan

Isu yang dipilih : Kurangnya kepatuhan petugas medis dan paramedis menggunakan Alat Pelindung

Diri (APD) selama pandemi COVID-19 di Unit Gawat Darurat (UGD) dan Rawat Inap

Rumusan Masalah : Bagaimana meningkatkan kepatuhan petugas medis dan paramedis dalam penggunaan

APD selama pandemi COVID-19 di Unit Gawat Darurat (UGD) dan Rawat Inap

28
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan kepatuhan petugas medis dan paramedis menggunakan Alat Pelindung Diri

(APD) selama pandemi COVID-19 di Unit Gawat Darurat (UGD) dan Rawat Inap Rumah

Sakit Pratama Tumbang Talaken dengan Sosialiasi “KAMTIBMAS APD”

Tabel 3.1 Matriks Kegiatan Rancangan aktualisasi

Konstribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan
No Kegiata Output / Hasil Terhadap Visi Misi Nilai
Kegiatan Substansi Mata
n Organisasi Organisasi
Pelatihan
1. Menyusun 1. Melakukan 1. Mendapart Dalam menyusun kegiatan Dengan melakukan Kegiatan ini
persiapan pertemuan dengan arahan atau saya akan menerapkan konsultasi serta sesuai dengan
kegiatan mentor dan petunjutk membuat rancangan salah satu tata
kordinator Rumah pelaksanaan Akuntabilitas : aktualisasi maka nilai Rumah
Sakit kegiatan dari Saya akan melakukan kegiatan ini sejalan Sakit Pratama
2. Menjelaskan pimpinan kegiatan dengan penuh dengan Tumbang
tentang kegiatan 2. Persetujua tanggung jawab dan Visi Rumah Sakit Talaken yaitu
pelatihan Mentor dan keterbukaan kepada Pratama Tumbang Harmonis dan
sosialisasi Kordinator mentor Talaken yaitu Menjadi Tanggap
“KAMTIBNAS Rumah Sakit Rumah Sakit pilihan
APD” 3. Notulen hasil Nasionalisme : masyarakat dengan
3. Mendiskusikan konsultasi Saya akan melakukan layanan terbaik dan
tentang rencana 4. Surat izin kegiatan ini dengan berkualitas
kegiatan pada yang telah bermusyawarah mufakat
mentor dan disetujui oleh dengan mentor
mencatat hasil pimpinan Mendukung salah satu
pertemuan dan Etika Publik : Misi Rumah Sakit
bimbingan Saya akan melakukan Pratama Tumbang
4. Membuat surat izin konsultasi dengan sopan Talaken yaitu
kegiatan pelatihan dan santun Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan
Komitmen Mutu : Saya rujukan di wilayah
akan melakukan Rungan dan Manuhing
kegiatan dengan serta Meningkatkan
berkonsultasi dengan sumber daya
mentor secara efektif kesehatan yang
profesional dan inovatif
Antikorupsi : Saya akan
melakukan tugas dengan
jujur

WOG: Saya akan


melakukan tugas
berkoordinasi dengan
mentor secara baik
dan
benar
2. Mengamati 1. Mendata petugas 1. Diperolehnya Saat memvalidasi data Kegiatan Kegiatan ini
Menganalisa, UGD dan Rawat data tenaga saya akan menerapkan Memvalidasi data sesuai dengan
dan mevalidasi Inap untuk medis dan Akuntabilitas : peserta sosialisasi tata nilai Rumah
Masalah- mengetahui para medis di Saya akan melakukan dilakukan dengan Sakit Pratama
Masalah yang (Jumlah & UGD dan kegiatan dengan cermat, memenuhi nilai Tumbang
Menjadi Tupoksi) Rawat Inap jujur, dan tanggung ANEKA dan Talaken yaitu
Penyebab 2. Menyiapkan form dengan jawab. mendukung Visi Harmons, Adil
Kurangnya daftar nama tupoksinya Rumah Sakit dan Tanggap
kepatuhan petugas medis dan 2. Diperolehnya Nasionalisme : Pratama Tumbang
petugas medis paramedis di data peserta Saya akan mendata dan Talaken yaitu
dan paramedis ruang UGD dan kegiatan observasi kegiatan Menjadi Rumah Sakit
dalam Rawat Inap sosialisasi seluruh petugas medis pilihan masyarakat
penggunaan 3. Menganalisa 3. Mengetahui dan paramedis UGD dan dengan layanan
APD hubungan Sarana hubungan Rawat Inap dengan terbaik dan
prasarana dengan sapra dengan semangat dan bekerja berkualitas
kurangnya masalah yang keras
kepatuhan tenaga ada
medis dan 4. Mencari tahu Etika Publik :
paramedis dalam penyebab lain Saya akan melaksanakan Mendukung salah satu
penggunaan APD dari Isu yang kegiatan dengan efektif Misi Rumah Sakit
diangkat dan efisien Pratama Tumbang
Talaken yaitu
Meningkatkan sumber
4. Mencari tahu Komitmen Mutu : Saya daya kesehatan yang
penyebab lain dari akan melakukan profesional dan
Isu yang diangkat pendataan dan inovatif`
observasi secara
cermat

Anti-Korupsi :
Saya akan mendata
dan observasi para
petugas medis dan
paramedis
dengan adil dan merata
3. Menyiapkan 1. Membuat materi 1. Materi Kegiatan menyiapkan Kegiatan ini Kegiatan ini
materi sosialisasi dalam bentuk materi sosialisasi dilakukan dengan sesuai dengan
sosialisasi 2. Koordinasi file power Akuntabilitas : Saya memenuhi nilai tata nilai Rumah
penggunaan jadwal point akan melakukan ANEKA dan sesuai Sakit Pratama
APD yang baik pelaksanaan 2. Desain menyiapkan sosialisasi dengan Visi Rumah Tumbang
dan benar sosialisasi Pamflet dan tersebut dengan jujur dan Sakit Pratama Talaken yaitu
selama pandemi 3. Membuat desain banner serta penuh dengan tanggung Tumbang Talaken Harmons, Adil
COVID- 19 di banner kuesioner jawab yaitu Menjadi Rumah Tanggap dan
Unit Gawat Mencetak 3. Desain Sakit pilihan Ikhlas
Darurat (UGD) pamflet dan banner Nasionalisme : Saya masyarakat dengan
dan Rawat Inap banner Standin akan menyiapkan materi layanan terbaik dan
RS Pratama 4. Mendiskusikan g tersebut dengan cermat berkualitas
Tumbang desain BOX Banner dan teliti
Talaken APD dengan 4. Box Mendukung salah
Mentor dan Peyimpana Etika Publik : Saya akan satu Misi Rumah
Kordinator n khusus menghitung dan memesan Sakit Pratama
Rumah Sakit APD di alat peraga tersebut Tumbang Talaken
Pratama UGD dan berkoordinasi dengan yaitu Meningkatkan
Tumbang Rawat Inap Mentor dan Konrdinator sumber daya
Talaken Rumah Rumah Sakit Pratama kesehatan yang
Sakit Tumbang Talaken profesional dan
Pratama dengan sopan dan santun inovatif`
Tumbang
Talaken Komitmen Mutu : Saya
akan menyiapkan materi
sosialisasi secara efektif
dan efisien serta cermat

Antikorupsi : Saya akan


berkoordinasi dengan
Mentor dan Konrdinator
Rumah Sakit Pratama
mengenai dana yang
dibutuhkan untuk kegiatan
tersebut secara transparan.

WoG : Saya akan


membuat desain banner
dengan berkolaborasi
dengan ahli
desain grafis.
4. Menyiapkan 1. Mencatat stok 1. Tersedianya Dalam kegiatan Dalam kegiatan Kegiatan ini
bahan praktik APD yang APD di UGD Menyiapkan bahan praktik Menyiapkan bahan sesuai dengan
penggunaan tersedia di ruang dan Rawat penggunaan APD praktik penggunaan tata nilai Rumah
APD UGD Inap APD dilakukan Sakit Pratama
2. Membuat alat 2. Tersedianya Akuntabilitas : dengan memenuhi Tumbang
peraga mengenai Video Saya akan melakukan nilai ANEKA dan Talaken yaitu Adil
cara pemakaian Peragaan pendataan stok APD mendukung Rumah
dan pelepasan Pengunaan dengan jelas dan tanggung Sakit Pratama
APD secara baik APD jawab Tumbang Talaken
dan benar selama yaitu Menjadi
pandemi covid 19 Nasionalisme : Rumah Sakit pilihan
Saya akan mendata stok masyarakat dengan
APD dengan bergotong layanan terbaik dan
royong dengan kepala berkualitas
ruang UGD dan Rawat Inap
Mendukung salah
Etika Publik : satu Misi Rumah
Saya akan mendata Sakit Pratama
ketersediaan APD dengan Tumbang Talaken
berkomunikasi yang baik yaitu Meningkatkan
dan sopan dengan kepala sumber daya
ruang UGD dan Rawat Inap kesehatan yang
profesional dan
Komitmen Mutu : inovatif
Saya akan membuat video
alat peraga dengan efektif
dan efisien agar dapat
mudah dimengerti.

Anti Korupsi :
Saya akan mendata dan
menghitung ketersediaan
APD dengan tepat dan
cermat sesuai jumlah
yang ada.
5. Pelaksanaan 1. Melakukan 1. Undangan Dalam melaksanakan Kegiatan ini Kegiatan ini
sosialisasi sosialisasi 2. Notulensi sosialisasi saya akan dilakukan dengan sesuai dengan
sistem penggunaan APD 3. Foto kegiatan menerapkan memenuhi nilai tata nilai Rumah
“KAMTIBMAS yang baik dan 4. Daftar hadir Akuntabilitas : Saya ANEKA dan sesuai Sakit Pratama
APD” benar bagi medis 5. Terlaksanaya akan melakukan dengan Visi Rumah Tumbang
dan paramedis sosialisasi sosialisasi Sakit Pratama Talaken yaitu
2. Memutar video tentang tersebut dengan cermat dan Tumbang Talaken Harmons, Adil
contoh pemakaian Pengunaan penuh tanggung jawab yaitu Menjadi Rumah Tanggap dan
APD secara baik APD yang baik Sakit pilihan Ikhlas
dan benar selama dan benar di Nasionalisme : Saya masyarakat dengan
pandemi covid 19 UGD dan akan melakukan layanan terbaik dan
3. Memberikan Rawat Inap Sosialisasi tersebut berkualitas
kesempatan Rumah Sakit dengan baik dan disiplin
kepada peserta Pratama Mendukung salah
untuk dapat Tumbang Etika Publik : Saya satu Misi Rumah
melakukan Talaken akan Melakukan Sakit Pratama
pemakaian APD 6. Perserta sosialisasi penggunaan Tumbang Talaken
yang baik dan dapat/mampu APD dengan ramah, yaitu Meningkatkan
benar. menggunakan sopan dan santun sumber daya
APD secara kesehatan yang
baik dan benar Komitmen Mutu : Saya profesional dan
akan mensosialisasikan inovatif`
penggunaan APD
dengan efektif dan
efisien sesuai ilmu
pengetahuan

Antikorupsi : Saya
akan menyampaikan
hasil
kegiatan sosialisasi dengan
jujur dan dapat
dipertanggung jawabkan
6. Monitoring 1. Memonitoring dan 1. Daftar tilik Kegiatan monitoring dan Kegiatan Kegiatan Kegiatan ini
dan Evaluasi mencatat tiap sesuai evaluasi dilakukan monitoring dan sesuai dengan
dengan masing- masing nama peserta dengan evaluasi ini dilakukan tata nilai Rumah
sistem petugas: sosialisasi dengan memenuhi Sakit Pratama
“KAMTIBMAS - Petugas 2. Adanya Akuntabilitas : Saya akan nilai ANEKA dan Tumbang
APD’ selama medis yang Laporan melakukan monitoring dan sesuai dengan Visi Talaken yaitu
pandemi COVID- memakai tertulis hasil evaluasi dengan disiplin Rumah Sakit Harmons, Adil
19 di Unit Gawat APD dengan evaluasi Pre dan tanggung jawab Pratama Tumbang Tanggap dan
Darurat (UGD dan baik dan Test & Post Talaken yaitu Ikhlas
Rawat Inap RS benar Test Nasionalisme : Saya Menjadi Rumah Sakit
Pratama - Petugas Pelatihan akan melakukan pilihan masyarakat
Tumbang Talaken medis yang pengunaan monitoring dan evaluasi dengan layanan
memakai APD dengan tidak diskriminatif terbaik dan
APD tidak antar petugas. berkualitas
baik dan
benar Mendukung salah
2. Menyusun Pre Etika Publik : Saya akan satu Misi Rumah
Test & Post Test melakukan monitoring dan Sakit Pratama
Pelatihan evaluasi dengan sopan Tumbang Talaken
sosialisasi dan santun kepada yaitu Meningkatkan
penggunaan sesama petugas medis sumber daya
APD dan Paramedis kesehatan yang
Komitmen Mutu : Saya profesional dan
akan melakukan inovatif`
monitoring dan evaluasi
dengan efektif dan efisien
Antikorupsi : Saya akan
menyampaikan hasil
evaluasi dengan jujur

7. Menyusun 1. Membuat 1. Daftar Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan ini


laporan laporan bimbingan penyusunan laporan monitoring dan sesuai dengan
aktualisasi aktualisasi mentor aktualisasi dilakukan evaluasi ini dilakukan tata nilai Rumah
2. Melakukan 2. Daftar dengan dengan memenuhi Sakit Pratama
bimbingan dan Bimbingan nilai ANEKA dan Tumbang
konsultasi coach Akuntabilitas : sesuai dengan Visi Talaken yaitu
dengan mentor 3. Laporan penyusunan laporan Rumah Sakit Harmons,
3. Melakukan aktualisasi aktualisasi dilakukan Pratama Tumbang Tanggap dan
bimbingan dengan rasa Talaken yaitu Ikhlas
dengan tanggungjawab dan Menjadi Rumah Sakit
pembimbing integritas. pilihan masyarakat
4. Menyusun dengan layanan
laporan Nasionalisme : terbaik dan
secara mengesampingkan berkualitas
komprehensif kepentingan pribadi
demi kepentingan publik Mendukung salah
dan tetap memegang satu Misi Rumah
teguh Sakit Pratama
nilai-nilai Pancasila Tumbang Talaken
Etika publik : yaitu Meningkatkan
penyusunan laporan sumber daya
aktualisasi dilakukan kesehatan yang
dengan profesional, serta profesional dan
tetap melakukan inovatif`
komunikasi dan konsultasi
dengan mentor

Komitmen mutu :
penyusunan laporan
aktualisasi dilakukan
dengan efektif dan
efisien agar
meningkatkan mutu
pelayanan di Rumah
Sakit Pratama Tumbang
Talaken

Anti-korupsi :
penyusunan laporan
aktualisasi dilakukan
dengan jujur dan dapat
dipertanggung jawabkan

Manajemen ASN :
Saya akan membuat
laporan
aktualisasi secara
profesional sesuai
peraturan
perundang-undangan
3.4. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan rancangan Aktualisasi selama masa habituasi pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Jadwal pelaksanaan Kegiatan

Agustus September Oktober

No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Menyusun persiapan kegiatan

Blended learning
2 Memvalidasi data peserta sosialisasi

Menyiapkan materi sosialisasi penggunaan APD yang baik dan

3 benar selama pandemi COVID-19 di Unit Gawat Darurat (UGD)

4 Menyiapkan bahan praktik penggunaan APD

5 Pelaksanaan sosialisasi sistem “KAMTIBMAS APD”

Monitoring dan Evaluasi dengan sistem “KAMTIBMAS APD’

6 selama pandemi COVID-19 di Unit Gawat Darurat (UGD)

7 Menyusun laporan aktualisasi

37
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Indonesia 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian


Corona Virus Disease (COVID-19). Jakarta: Kemeskes RI.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka
Kreditnya
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi
Pegawai Negeri Sipil, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas, Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme, Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu, Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi, Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik, Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela
Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment, Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Tarwaka, 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surakarta. Harapan Press.


Occupational Safety and Health Administration. Assesing The Need for Personal
Protective Equipment (PPE).
ACT Government – Health. Standard Operating Procedure Personal Protective Equipment
(PPE). September 2012.

38

Anda mungkin juga menyukai