Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Diskusi 4

Nama : Edy Purnomo


NIM : 045397182
UPBJJ : Jakarta
Istilah modal atau ekuitas dalam akuntansi digunakan sebagai pencerminan hak milik atau hak
pemilik yang ditanamkan dalam perusahaan. Sedangkan modal yang diperoleh bukan dari utang
atau disebut modal sendiri. Pada perusahaan perseorang kata modal senantiasa diikuti dengan nama
pemilik atau pemegang hak atas modal tersebut. Misalnya dalam neraca tercantum nama Pak Rudi
sebagai pemilik, maka yang dicatat adalah:

Modal, Pak Rudi…………………………………………………. Rp.2.500.000,00

Untuk menampung transaksi modal digunakan akun khusus yang dinamakan Prive, sama halnya
dengan modal, prive juga diikuti dengan nama pemiliknya.

Akun Prive dapat mengurangi modal. Bila pemilik tersebut melakukan pengambilan modal dan dapat
menambah akun modal bila pemilik melakukan penambahan modal.

Dalam perusahaan yang berbentuk persekutuan (firma) akun modal terbagi atas jumlah pemilik yang
ada pada persekutuan tersebut. Kalua pada modal perseorangan akun modal dicatat berdasarkan
nama pemiliknya, maka pada perusahaan persekutuan juga berlaku hal yang sama (nama
sekutunya).

Bila suatu persekutuan dibentuk untuk melanjutkan kegiatan perusahaan perseorangan, maka
sebelum dibentuk persekutuan perlu diadakakn penyesuaian terhadap neraca perusahaan
perseorangan. Kita tahu bahwa angka-angka yang tercantum dalam neraca bukanlah harga jual dari
aktiva yang bersangkutan. Oleh sebab itu, sebelum pemilik perusahaan perseorangan orang lain
sebagai anggota sekutunya, maka kedua belah pihak harus melakukan kesepakatan dalam penilaian
terhadap seluruh aktiva yang ada.

Sebelum Pak Rudi di terima sebagai anggota sekutu baru, mereka sepakat untuk mengadakan
penilaian Kembali terhadap aktiva persediaan, tanah, dan Gedung dengan perincian sebagai berikut:

Nilai Aktiva Nilai Buku Penilaian Selisih

Persediaan Rp.3.500.000,00 Rp.3.400.000,00 (Rp.100.000,00)

Tanah Rp.1.500.000,00 Rp.2.500.000,00 Rp.1.000.000,00

Gedung (Net) Rp.5.600.000,00 Rp.6.000.000,00 Rp. 400.000,00

Selisih penilaian Kembali (laba) …………………………………………… Rp.1.300.000,00

Laba akibat penilaian Kembali ini adalah sebesar Rp.1.300.000,00 harus dibagikan kepada para
sekutu lama, sesuai dengan perbandingan laba atau rugi. Bila diketahui perbandingan laba atau
ruginya 50% : 50%, maka masing-masing memperoleh bagian laba Rp.650.000,00 ((1/2 X
Rp.1.300.000,00). Sebelum Pak Rudi diterima sebagai sekutu baru, perusahaan harus mencatat
pembagian laba akibat penilaian Kembali.

Bila banyak akun yang harus disesuaikan (dinilai Kembali) perusahaan dapat menggunakan akun
perantara untk menampung akibat penilaian Kembali ini. Akun tersebut adalah akun penilaian
aktiva. Akun ini kemudian akan ditutup ke akun modal para sekutu.

Persekutuan Ayuba

Neraca

(sesudah penilaian Kembali)

Per 1 Mei 20xx

Kas Rp.1.200.000,00 Utang Rp.1.800.000,00


Persediaan Rp.3.400.000,00 Modal, Pak Rudi Rp.11.300.000,00
Tanah Rp.2.500.000,00
Gedung (net) Rp.6.000.000,00

Jumlah aktiva Rp.13.100.000,00 Jumlah pasiva Rp.13.100.000,00

Setelah diadakan penilaian Kembali, barulah masuknya sekutu baru dicatat oleh persekutuan dengan
mendebet aktiva yang disetorkan dan mengkredit akun modal sekutu baru. Misalkan, Pak Rudi
unyuk menjadi anggota sekutu diwajibkan menyetorkan aktiva sebesar Rp.2.500.000,00 yang terdiri
atas uang tunai Rp. 1.500.000,00 dan barang dagangan seharga Rp.1.000.000,00.

TANGGAL AKUN F DEBIT KREDIT


MEI 1 KAS Rp.1.500.000,00
PERSEDIAAN Rp.1.000.000,00
MODAL, PAK Rp.2.500.000,00
RUDI

Penilaian Kembali terhadap aktiva perusahaan dengan harga yang berlaku pada saat sekutu masuk
adalah hal yang amat penting. Sebab penilaian ini akan menghindarkan terjadinya laba atau rugi bagi
sekutu yang baru masuk tersebut. Seperti di ketahui nilai yang tercantum dalam neraca adalah nilai
buku, yang pasti berbeda dengan harga pasar. Bila aktiva persekutuan tidak nilai Kembali, maka
sekutu baru akan dirugikan bila nilai bukunya lebih tinggi daripada harga pasarnya. Dan akan
diuntungkan bila nilai bukunya lebih renda daripada harga pasarnya.

Persekutuan “Baru”

Neraca

(sesudah sekutu baru masuk)

Per 1 mei 20xx

Kas Rp.2.700.000,00 Utang Rp.1.800.000,00


Persediaan Rp.4.400.000,00 Modal, Pak Rudi Rp.13.800.000,00
Tanah Rp.2.500.000,00
Gedung (Net) Rp.6.000.000,00
Rp.13.800.000,00
Jumlah aktiva Rp.15.600.000,00 Jumlah pasiva Rp.15.600.000,00

Anda mungkin juga menyukai