P ENDA HULU AN
KEGIATAN BELAJAR 1
Investasi awal tidak selalu dalam bentuk kas. Aset selain kas juga dapat
disetorkan. Dalam hal setoran berupa aset nonkas, dasar untuk mengukur
modal sekutu adalah nilai wajar aset nonkas tersebut. Nilai wajar digunakan
sebab ia menunjukkan jumlah rupiah yang seandainya perusahaan membeli
dari pihak luar, selain pemilik, perusahaan akan membayarnya dengan nilai
wajar tersebut. Sebagai contoh, Joko dan Dadang juga menyetor aset-aset
berikut kepada persekutuan sebagai modal awalnya masing-masing. Semua
nilai adalah nilai wajar.
EKSI4311/MODUL 1 1.5
Setoran Setoran
Total
Joko Dadang
Tanah Rp35.000 Rp150.000 Rp185.0
00
Bangunan -- 85.000 85.000
Persediaan 25.000 25.000 50.000
Total Rp60.000 Rp260.000 R
Jurnal untuk mencatat setoran modal awal Joko dan Dadang, selain kas,
adalah sebagai berikut.
Berdasarkan contoh di atas, jumlah setoran Joko baik berupa kas maupun
nonkas adalah Rp100.000. Oleh karena itu, modal awalnya diakui sebesar
Rp100.000. Jumlah total setoran Dadang Rp300.000 dan, oleh sebab itu,
modal awalnya diakui sejumlah itu. Modal persekutuan total adalah
Rp400.000. Jika ditinjau proporsi modal masing-masing relatif terhadap total
modal persekutuan, maka modal Joko adalah 25% dan modal Dadang adalah
75%, dihitung sebagai berikut.
Boleh jadi, terjadi kesepakatan bahwa jumlah modal salah satu sekutu
dianggap lebih besar daripada setorannya. Misalnya, meskipun proporsi
modal Joko, sesuai setorannya, pada contoh di atas adalah 25% dari jumlah
total modal persekutuan, boleh jadi disepakati bahwa modal Joko dianggap
50%. Dengan demikian, nantinya proporsi modal Dadang, meskipun, sesuai
setorannya adalah 75%, akan dianggap hanya 50%. Bagaimana mencatat
kesepakatan seperti ini dalam buku jurnal? Terdapat dua metoda yang dapat
digunakan, yakni metoda bonus dan metoda goodwill. Ikuti penjelasan
berikut.
Metode Bonus
Sebelum menjelaskan metoda bonus, baiklah disajikan kembali data
terkait dengan modal Joko dan modal Dadang pada uraian sebelumnya.
Meskipun, metoda di atas disebut metoda bonus, namun tidak akan muncul
akun bonus.
Metode Goodwill
Menurut metoda goodwill, jumlah aset persekutuan direvaluasi lebih
dahulu, yakni jumlah aset persekutuan dari setoran para sekutu dinaikkan
nilainya sampai jumlah tertentu. Selisih antara nilai revaluasian dan nilai
awal diakui sebagai goodwill. Bagimana menghitungnya?
Menghitungnya adalah menggunakan modal sekutu yang menurut
setoran sesungguhnya adalah terbesar. Jumlah terbesar ini kemudian
ditentukan sebagai dasar untuk merevaluasi aset persekutuan. Dalam contoh
di atas, setoran Joko Rp100.000 dan setoran Dadang Rp300.000. Jumlah
terbesar adalah setoran Dadang sebesar Rp300.000. Apabila disepakati
bahwa nantinya modal Joko adalah 50%, maka modal Dadang juga 50%
(100%-50%). Jadi, jumlah total aset persekutuan dinaikkan atau direvaluasi
menjadi Rp300.000 (modal sekutu terbesar) dibagi 50%, yakni Rp600.000.
Selanjutnya, dihitunglah modal Joko. Oleh karena modal Joko akan dianggap
50% dari aset persekutuan setelah direvaluasi, maka modalnya adalah 50% x
Rp600.000, yakni Rp300.000. Padahal, setoran Joko hanya Rp100.000, maka
modal Joko akan dinaikkan dengan jumlah Rp200.000. Ini merupakan
1.8 Akuntansi Keuangan Lanjutan II
goodwill yang diberikan kepada Joko. Uraian di atas dapat diringkas sebagai
berikut.
Goodwill 200.000
Modal Joko 200.000
(untuk mengakui goodwill bagi
Joko)
Goodwill 350.000
Modal Joko 350.000
(untuk mengakui goodwill bagi
Joko)
Kas 15.000
Modal Umar 15.000
(untuk mencatat setoran
1.10 Akuntansi Keuangan Lanjutan II
Pada akhir tahun buku, semua akun prive sekutu ditutup ke akun modal
sekutu. Dengan mengambil contoh yang baru saja diberikan, jika tidak ada
penambahan prive masing-masing sekutu, maka saldo Prive Tuan Alex
adalah debit Rp7.000 dan Prive Nyonya Nisa debit Rp8.000. Akun-akun ini
ditutup dengan cara mendebitnya dan sebagai lawan adalah akun modal
sekutu masing-masing. Jadi, jurnal penutupnya adalah sebagai berikut.
D. OPERASI PERSEKUTUAN
Cahyono
Daryono Total
Tabel 1.2
Skedul Alokasi Laba (dalam ribuan) - 31 Desember 2018
Tabel 1.3
Skedul Alokasi Laba (dalam ribuan)
pembagian yang adil bagi sekutu aktif yang telah meluangkan waktunya
untuk mengelola persekutuan. Namun, apabila kita ingin membandingkan
kinerja persekutuan dengan kinerja organisasi bisnis lainnya, sebaiknya laba
bersih persekutuan dihitung setelah dikurangi gaji untuk sekutu aktif. Begitu
juga apabila ingin membandingkan kesuksesan bisnis persekutuan dengan
organisasi bisnis lainnya.
Bintang:
a. Saldo modal 1 Januari 2018 Rp 180 juta
b. Investasi tambahan pada 1 Mei 18 juta
c. Investasi tambahan pada 1 Oktober 20 juta
d. Saldo modal 31 Desember 2018 Rp 218 juta
Bulan:
a. Saldo modal 1 Januari 2018 Rp 180 juta
b. Penarikan modal 1 Juni (8 juta)
c. Saldo 31 Desember 2010 Rp 172 juta
EKSI4311/MODUL 1 1.17
Tabel 1.4
PERHITUNGAN RATA-RATA TERTIMBANG MODAL
(angka dalam jutaan rupiah)
Rata-rata
Investasi
Tertimbang
Rata-rata tertimbang investasi modal Bintang
180 x 4 bulan (1 Januari -1 Mei) 720
198 x 5 bulan (1 Mei -1 Oktober) 860
218 x 3 bulan (1 Oktober -31 Desember) 654
Jumlah rupiah modal berpenimbang 2.364
(berbobot) jumlah bulan ====
Rata-rata tertimbang modal Bening 197
(2.364÷12 bulan)
Jumlah modal rata-rata tertimbang Bintang dan Bulan adalah 197 juta +
Rp175,33 juta = Rp372,33 juta. Jadi, rasio modal Bintang : Bulan adalah
sebagai berikut.
Tabel 1.5
SKEDUL ALOKASI LABA
LATIH AN
Goodwill 400.000
Modal Badu 400.000
(untuk mencatat goodwill)
8. Aset persekutuan adalah Rp500.000 + Rp600.000 = Rp1.100.000. Pada
model bunus, tidak ada revaluasi aset persekutuan. Modal Badu akan
dianggap 60% dari Rp1.100.000 = Rp660.000. Oleh karena setoran Badu
senyatanya adalah Rp500.000, maka ia memperoleh bonus Rp160.000.
Jadi modal Badu akan ditambah dan modal Topik dikurangi dengan
jumlah bonus ini. Jurnalnya adalah sebagai berikut.
RA NGKU MAN
EKSI4311/MODUL 1 1.23
Persekutuan adalah sebuah asosiasi yang terdiri atas dua atau lebih
individu untuk bekerja sama dengan kepemilikan bersama terhadap
bisnis tersebut, dengan tujuan untuk mencari laba. Setiap sekutu
merupakan seorang agen untuk seluruh kegiatan persekutuan, dengan
kemampuan untuk mengikat sekutu lainnya dengan aktivitasnya di
dalam persekutuan. Persekutuan yang berbentuk firma, apabila
mengalami insolvensi, maka setiap sekutu memiliki kewajiban untuk
melunasi kewajiban persekutuan, termasuk menggunakan harta
pribadinya. Namun apabila bentuknya adalah CV atau persekutuan
komanditer, maka ada sekutu yang tanggug jawabnya terbatas pada harta
yang telah disetorkannya.
A. 3 juta
B. 3,2 juta
C. 3,6 juta
D. 4 juta
Tingkat penguasaan =
KEGIATAN BELAJAR 2
Proporsi
Modal Totok (Rp200 juta – Rp60 juta) Rp140 juta 35%
Modal Agil …………………... 200 juta 50%
Modal Umar …………………. 60 juta 65%
------------- ---------
Total modal persekutuan ………………Rp400 juta 100%
======== ======
Perhatikanlah bahwa modal Agil tidak terpengaruh oleh transaksi
pembelian modal Totok oleh Umar sebab yang melakukan transfer
kepemilikan hanyalah Totok dan Umar.
Sebelum masuknya Umar, total aset persekutuan adalah Rp400 juta dan
setelah masuknya Umar, total aset persekutuan tetaplah Rp400 juta sebab
masuknya Totok tidak menambah aset persekutuan. Di samping itu, tidak ada
kesepakatan untuk memberi bonus ataupun goodwill kepada sekutu lama.
Jika ada kesepakatan pemberian bonus ataupun goodwill, maka ikutilah
uraian berikut ini.
Goodwill 50.000.000
Modal Totok 25.000.000
Modal Agil 25.000.000
Setelah diketahui total aset neto baru, maka hitunglah selisih antara total aset
neto baru itu dan total aset neto lama. Selisihnya itulah jumlah goodwill yang
diakui. Berikut adalah contohnya.
Anggaplah Umar masuk ke persekutuan lama dengan membeli
kepemilikan para sekutu lama dengan harga Rp70 juta. Jumlah modal Umar
akan diakui sebesar 14% dari aset neto persekutuan yang baru. Berapakah
total aset neto baru? Jawabnya adalah Rp70 juta dibagi 14% = Rp500 juta.
Oleh karena aset neto persekutuan lama Rp400 juta, maka goodwill adalah
Rp100 juta. Jumlah ini dibagi ke masing-masing sekutu lama Rp50 juta.
Dengan menganggap bahwa transfer modal dari para sekutu lama dibagi
sama, maka jurnal-jurnal dan perhitungan saldo modal menjadi sebagai
berikut.
Goodwill 100.000.000
Modal Totok 50.000.000
Modal Agil 50.000.000
Pendekatan Bonus
Pada pendekatan bonus, tidak dilakukan revaluasi. Aset neto persekutuan
yang baru tetaplah seperti semula, yakni Rp400 juta untuk contoh di atas.
Jika masuknya Umar akan dinilai 14%, misalnya, maka modalnya diakui
Rp56 juta (14% x Rp400 juta). Pada metoda bonus ini, jurnalnya hanya untuk
mencatat transfer moda dari sekutu lama ke sekutu baru. Dengan
menganggap bahwa transfer dari para sekutu lama akan sama besarnya. maka
jurnal untuk mencatat masuknya Umar adalah sebagai berikut.
Cara lain bagi seseorang untuk memasuki suatu persekutuan yang sudah
berdiri dan beroperasi adalah menyetor (berinvestasi) modalnya ke
persekutuan tersebut. Misalnya, Firma Hadori dan Rekan memiliki dua
sekutu dengan modal sesaat sebelum masuknya sekutu baru sebagai berikut:
Pak Hadori Rp100 juta dan Pak Hardo Rp100 juta. Pembagian laba sesuai
rasio modal terakhir ini. Disepakati bahwa Pak Hadi Gembira masuk sebagai
sekutu baru dengan menyetor tunai ke Firma Hadori & Rekan sebesar Rp50
juta. Setorannya itu diakui oleh para sekutu lama sebesar Rp50 juta juga. Ini
berarti tidak ada pengakuan goodwill ataupun pemberian bonus kepada siapa
EKSI4311/MODUL 1 1.31
pun. Jurnalnya sangat mudah, yaitu hanya untuk mencatat penerimaan kas
oleh persekutuan (tentu yang baru), sebagai berikut.
Kas 50.000.000
Modal Hadi Gembira 50.000.000
(mencatat setoran sekutu baru)
Dengan masuknya Pak Hadi Gembira ini, maka struktur modalnya akan
berubah menjadi sebagai berikut.
Kas 50.000.000
Goodwill 10.000.000
Modal Hadi Gembira 60.000.000
(untuk mencatat setoran sekutu
baru)
1.32 Akuntansi Keuangan Lanjutan II
Kas 50.000.000
Goodwill 10.000.000
Modal Hadi Gembira 60.000.000
(untuk mencatat setoran sekutu
baru)
EKSI4311/MODUL 1 1.33
Kas 50.000.000
Modal Baman 50.000.000
(untuk mencatat investasi
Baman)
150.000.000
Goodwill 75.000.00
Modal Aman 0
Modal Amin 75.000.000
(untuk mengakui goodwill bagi
para sekutu lama)
1.34 Akuntansi Keuangan Lanjutan II
Kas 50.000.000
Modal Namira 50.000.000
(mencatat setoran sekutu baru)
Modal Cahaya 12.500.000
Modal Matahari 12.500.000
Modal Namira 25.000.000
(untuk mencatat pemberian
bonus kepada sekutu baru)
sekutu lama berarti mengurangi modal sekutu baru. Andaikan bonus dibagi
sama besar kepada para sekutu lama, maka jurnal untuk mencatat setoran
modal Namira dan pemberian bonus adalah sebagai berikut.
Kas 50.000.000
Modal Namira 50.000.000
(mencatat setoran sekutu baru)
Jurnal untuk mencatat goodwill dan alokasinya ke para sekutu adalah sebagai
berikut.
Goodwill 46.666.666
Modal Maryono 9.333.333
Modal Baryono 23.333.333
Modal Haryono 14.000.000
LATIHAN
R ANG KUMAN
Persentase
Sekutu Saldo modal
pembagian laba-rugi
Endu 30% 400.000
Hendrian 50% 450.000
Arif 20% 350.000
A. 50.000
B. 35.000
C. 45.000
D. 40.000
Tingkat penguasaan =
Tes Formatif 2
1.44 Akuntansi Keuangan Lanjutan II
1) B
2) B
3) A
4) A
5) C
6) A
7) D
8) A
EKSI4311/MODUL 1 1.45
Glosarium
Drawings. Penarikan sejumlah modal dalam bentuk kas pada jumlah tertentu
dan pada periode waktu tertentu secara periodik.
Persekutuan. Sebuah asosiasi yang terdiri atas dua atau lebih individu untuk
bekerja sama dengan kepemilikan bersama terhadap bisnis tersebut,
dengan tujuan untuk mencari laba.
Daftar Pustaka
Alfredson, Keith., Ken L., Ruth P., Janice L., Kerry C., Victoria W., dan
Matt D. 2009. Applying International Financial Reporting Standards.
2th Edition. John Wiley & Sons Australia.
Jeter, Debra C., dan Paul K.Chaney. 2011. Advanced Accounting. 4th Edition.
John Wiley & Sons. New York.
Neo, Pearl T.H., dan Peter Lee Lip Nyean. 2009. Advanced Financial
Accounting: An IAS and IFRS Approach. 1th Edition. McGraw Hill
Education.