Anda di halaman 1dari 10

Akuntansi Keuangan Lanjutan I

Rangkuman Mata Kuliah

Partnership: Formation, Operation and Changes in Ownership


Interest

Disusun Oleh:

Olivia Cleverly

A031191159

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
A. Pengertian Partnership (Persekutuan)
Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan)
atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna
mendapatkan keuntungan atau laba. Didalam persekutuan pemisahan pemilik dan
manajemen hampir tidak ada, namun demikian penyelenggaraan akuntansi harus
berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang diatur oleh prinsip-prinsip yang lazim.
Dari segi akuntansinya, persekutuan sebagai suatu unit usaha harus dianggap
mempunyai kedudukan terpisah dengan para pemiliknya. 

Ciri-ciri Persekutuan
1. Berusaha bersama-sama (Mutual Agency)
2. Jangka waktu terbatas (Limited Life)
3. Tanggung jawab tidak terbatas (Unlimited Liability)
4. Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an Interest in a
partnership)
5. Pengambilan bagian keuntungan persekutuan

Bentuk Persekutuan (partnership)


1. Persekutuan perdagangan (trading partnership), usaha pokoknya adalah
pembuatan, pembelian, dan penjualan barang-barang
2. Persekutuan jasa-jasa (non-trading partnership), tujuan untuk memberikan jasa-
jasa karena keahliannya.
3. Persekutuan Firma (general partnership), adalah suatu bentuk persekutuan dimana
semua anggota dapat bertindak atas nama perusahaan dan kepadanya dapat diminta
pertanggung jawaban terhadap kewajiban-kewajiban persekutuan. Masing-masing
anggota disebut sekutu umum.
4. Persekutuan terbatas (limited partnership) adalah suatu persekutuan dimana
aktivitas anggota tertentu dibatasi dan sebaliknya tanggung –jawab masing-masing
anggota ini dibatasi sampai jumlah tertentu.
5.  Joint stock companies adalah bentuk persekutuan di mana struktur modalnya
berupa saham-saham yang dapat dipindah tangankan.
Perjanjian Dalam Persekutuan
Persekutuan dapat dibentuk dengan hanya melakukan perjanjian secara lisan di antara
dua atau lebih orang, tetapi dalam praktiknya setiap persekutuan memiliki perjanjian
secara tertulis untuk menjalankan bisnisnya, untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan di masa depan. Pada umumnya, isi perjanjian tersebut seperti berikut :

1. Nama persekutuan dan identitas setiap sekutu.

2. Dasar, tujuan, dan cakupan bisnis.

3. Tanggal efektif organisasi.

4. Jangka waktu persekutuan beroperasi.

5. Lokasi bisnis persekutuan.

6. Alokasi pembayaran laba dan rugi.

7. Ketentuan gaji dan penarikan aset oleh sekutu.

8. Hak, tugas, dan kewajiban setiap sekutu seperti jumlah.

9. Kewenangan setiap sekutu dalam situasi kontrak.

10. Prosedur penerimaan sekutu baru.

11. Ketentuan yang merinci bagaimana operasi dilaksanakan dan bagaimana


berbagai kepentingan sekutu terakomodasi dalam penarikan atau kematian sekutu.

12. Prosedur arbitrasi bila terjadi keributan.

13. Periode fiskal persekutuan.

14. Identifikasi dan penelitian investasi aset awal dan spesifikasi kepemilikan
modal setiap sekutu.

15. Situasi yang dapat menyebabkan pembubaran persekutuan dan ketentuan


menghentikan atau melanjutkan bisnis.

16. Praktik akuntansi yang diikuti, seperti kebijakan depresiasi, urutan prosedur
penutupan, dan apakah menggunakan basis kas, atau akrual yang digunakan untuk
mengukur laba bersih.

17. Apakah audit perlu dilaksanakan atau tidak.


B. Investasi Awal Persekutuan
Investasi awal sekutu dalam suatu persekutuan dapat berupa aktiva dan sekaligus
utang. Investasi ini akan dicatat dan jumlah kewajiban dari masing-masing sekutu
akan dikurangkan dari aktiva yang diinvestasikan, untuk memperoleh nilai yang akan
dikredit pada akun modal dari masing-masing sekutu tersebut. 
Contoh :
Pada bulan Januari 2010, Joko dan Dadang sepakat untuk melakukan usaha bersama
dengan membentuk persekutuan. Investasi awal yang akan dilakukan oleh Joko dan
Dadang akan dicatat pada akun modal. Joko dan Dadang sepakat untuk mengeluarkan
modal awal dalam bentuk kas sebesar Rp800.000. Jurnal untuk mencatat transaksi ini
adalah

Jan 1 Kas 800.000


Modal Joko 800.000
(untuk mencatat investasi awal Joko)
Jan 1 Kas 800.000
Modal Dadang 800.000
(untuk mencatat investasi awal
Dadang)

Investasi awal pada persekutuan tidak hanya dapat dilakukan dengan penyetoran modal
dalam bentuk kas, tetapi juga dengan jenis aset lainnya. Untuk mencatat penyetoran aset
selain kas sebagai modal awal persekutuan, akan menggunakan nilai wajar aset tersebut.

Pendekatan Bonus atau Goodwill pada Investasi Awal


Masalah penilaian muncul bila sekutu sepakat untuk membagai kepemilikan modal
dengan persentase yang sama, tetapi jumlah modal yang disetorkan tidaklah sama.
Untuk menyelesaikan permasalahan pencatatan, ada dua metode yang dapat digunakan
oleh persekutuan, yaitu metode bonus dan metode goodwill.
1) Metode goodwill pada persekutuan merupakan pendekatan dalam mengakui adanya
kemampuan lebih suatu sekutu dibandingkan dengan sekutu lainnya dengan cara
jumlah modal sekutu yang mempunyai kemampuan lebih sama dengan jumlah
setoran modal ditambah dengan goodwill yang diberikan terhadap sekutu tersebut.
2) Metode bonus pada persekutuan merupakan pendekatan dalam menentukan dimana
kemampuan lebih suatu sekutu tidak dicatat melainkan dibebanan kepada pemilik
modal sekutu lainnya.

C. Investasi Tambahan dan Penarikan Modal


Investasi tambahan dan penarikan (withdrawals) modal dalam persekutuan biasanya
akan dikreditkan atau didebit langsung ke rekening modal sekutu. Misalnya pada suatu
persekutuan, sekutu Udin melakukan investasi tambahan ke dalam persekutuan
sebesar Rp20 juta kas. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah :

Kas 20.000.000
Modal Udin 20.000.000
(untuk mencatat modal
tambahan udin)

Pengambilan atau penarikan modal dalam jumlah besar dan tidak sering dilakukan,
biasanya pencatatan dilakukan langsung dengan mendebit akun modal. Sebagai
contoh, Udin mengambil kas dari persekutuan sebesar Rp40 juta. Jurnal untuk
mencatat transaksi ini sebagai berikut:

Modal Udin 40.000.000


Kas 40.000.000
(untuk penarikan kas oleh
udin)

Sekutu pada umumnya melakukan penarikan sejumlah modal dalam bentuk kas pada
jumlah tertentu dan pada periode waktu tertentu secara periodik. Penarikan seperti ini
biasanya disebut prive (drawings, salary allowance). Pengambilan seperti ini biasanya
dicatat pada “prive”, bukannya pada modal sekutu.

D. Operasi Persekutuan
Operasi persekutuan pada umumnya sama dengan operasi dari organisasi bisnis
lainnya. Untuk biaya yang sifatnya pribadi dari seorang sekutu, harus dipisahkan
dengan biaya yang dikeluarkan untuk biaya operasi persekutuan. Bila ada sekutu yang
melakukan pembayaran biaya yang sifatnya untuk kepentingan pribadi dengan
menggunakan aset persekutuan maka pembayaran ini akan dibebankan kepada akun
modal dari sekutu yang bersangkutan.

Perjanjian Pembagian Laba Rugi


Di dalam suatu persekutuan, pasti ada perjanjian pembagian laba yang diperoleh
untuk masing-masing sekutu dengan jumlah tertentu. Biasanya pada awal
pembentukan persekutuan sudah disepakati jumlah pembagian laba untuk masing-
masing sekutu. Pada praktiknya, jumlah pembagian laba didasarkan pada rasio
tertentu, biasanya rasio kepemilikan modal.

1. Modal sebagai Basis Pembagian Laba


Dasar yang dirasa paling cocok sebagai dasar pembagian laba dan rugi adalah jumlah
rata-rata modal karena bobot modal yang dimiliki oleh sekutu dalam satu periode
dijadikan basis sebagai pembagian laba. Bila menggunakan modal awal, dirasa kurang
adil bila ada sekutunya yang menambahkan investasi pada periode berjalan, dan
tambahan investasi tersebut tidak mendapatkan kompensasi apapun. Begitu juga bila
menggunakan modal akhir, tidak ada penalti yang diberikan bila sekutu yang
melakukan penarikan modal ataupun kompensasi bila melakukan investasi tambahan.

2. Bunga pada Modal Persekutuan


Di dalam suatu perjanjian persekutuan, dapat terkandung perjanjian untuk
memberikan bunga kepada sekutu dalam modal yang ditanamkannya. Hal ini
bertujuan sebagai insentif agar sekutu mau untuk menambah investasinya di dalam
persekutuan. Bunga dibayarkan setelah terjadi pembayaran gaji terhadap sekutu aktif.
Lalu sisa labanya dibagi rata atau sesuai dengan rasi kesepakatan ke masing-masing
modal sekutu.

E. Perubahan Kepemilikan
Salah satu kriteria persekutuan adalah mempunyai umur (jangka waktu) yang terbatas,
dimana terjadinya perubahan pemilikan dalam persekutuan. Ada beberapa transaksi
yang menyebabkan perubahan kepemilikan dalam persekutuan :
1. Masuknya sekutu baru melalui pembelian hak sekutu lama
Sekutu baru membeli sebagian modal sekutu lama
Sekutu baru membeli seluruh modal sekutu lama

2. Masuknya sekutu baru dengan cara menyetor modal


Investasi persekutuan pada nilai modal yang disetor
Investasi dengan memberikan bonus kepada sekutu lama atau sekutu baru
Investasi dengan memberikan goodwill kepada sekutu lama atau sekutu baru

3. Keluarnya salah satu sekutu dari persekutuan


Pembayaran lebih besar dari modal yang dimiliki sekutu yang mengundurkan diri
Pembayaran lebih kecil dari modal yang dimiliki sekutu yang mengundurkan diri

4. Meninggalnya salah seorang atau lebih sekutu


Hak kepemilikan sekutu yang meninggal dibeli oleh sekutu yang masih hidup
Hak kepemilikan sekutu yang meninggal dilanjutkan oleh ahli warisnya

5. Mengubah persekutuan menjadi perseroan terbatas

Hal yang mengakibatkan perubahan-perubahan hak pemilikan dan pengaruhnya


terhadap penyususnan neraca konsolidasi, antara lain :
1. Pembelian saham perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol
diperoleh sejak saat pembelian saham pada tahap pertama.
2. Pembelian saham perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol
diperoleh baru stelah beberapa tahap pembelian saham
3. Pembelian dan penjualan kembali sebagian dari saham-saham perusahaan anak yang
dimiliki perusahaan induk
4. Emisi saham dan atau penarikan kembali saham-saham perusahaan anak yang
mempengaruhi hak-hak pemilikan perusahaan induk
5. Transaksi-transaksi saham yang ditarik dari peredaran (Treasury Stock) pada
perusahaan anak.
Akuisisi Perbagian
Akuisisi per bagian ( Piecemeal Acquisitioan ) tersebut tidak menimbulkan masalah
analisis yang baru jika perusahaan induk memperhitungkan investasinya berdasarkan
metode ekuitas. Akan tetapi, ekuitas seperti ini memerlukan rincian perhitungan laba
investasi dan laba bersih konsolidasi yang lebih banyak. Hal ini juga akan mempersulit
penyusunan laporan keuangan konsolidasi karena selisih biaya investasi/nilai buku akan
berkaitan dengan setiap akuisisi atas dasar total kepemilikan yang dimiliki.

 Ayat Jurnal :
a)   Laba PT.Anak                              xxx
             Investasi PT.Anak                  xxx
(Untuk mengeliminasi laba investasi dan mengembalikan akun investasi ke saldo awal
periode, ditambah investasi baru)
b)   Laba Praakuisisi                         xxx
      Laba ditahan                               xxx
     Modal Saham                              xxx
     Goodwill                                      xxx
         Investasi PT.Anak                             xxx
        Hak Minoritas                                   xxx
(Untuk mengeliminasi saldo investasi dalam PT.Anak dan ekuitas PT.Anak serta
memasukan laba Praakuisisi,Goodwill, dan Hak Minoritas)
c)   Beban Hak Minoritas                              xxx
                        Hak Minoritas                                               xxx
(Untuk mencatat hak minoritas dalam laba bersih PT.Anak)

Penjualan Kepentingan Kepemilikan


Apabila perusahaan induk /investor menjual kepentingan kepemilikan, keuntungan atau
kerugian atas penjualan dihitung sebagai perbedaan antara hasil penjualan dan nilai
buku investasi yang dijual. Nilai buku investasi harus mengrefleksikan metode ekuitas
jika investor mampu menggunakan pengaruh yang signifikan terhadapa perusahaan
investee. Jika perusahaan induk memperoleh kepemilikannya melalui beberapa
pembelian berbeda, saham yang dijual harus diidentifikasikan dengan akuisisi tertentu.
Hal ini biasanya dilakukan atas dasar identifikasi khusus atau asumsi arus FIFO ( First
In – First Out).

Perubahan Kepentingan Kepemilikan dari Transaksi Saham Perusahaan Anak


Penerbitan saham perusahaan anak merupakan suatu memperluas operasi perusahaan
anak melaui pembiayaan eksternal. Operasi perusahaan anak juga diperluas melalui
penerbitan saham perusahaan anak ke pada publik. Kepemilikan perusahaan
induk/investor dalam perusahaan anak/investee akan berubah akibat perusahaan anak
menjual saham tambahan atau melalui pembelian saham miliknya. Pengaruh aktifitas
seperti ini terdapat perusahaan induk/investor tergantung pada harga ketika saham
tambahan dijual atau saham treasury dibeli dan pada apakah perusahaan induk terlibat
secara langsung dalam transaksi dengan perusahaan anak.
a. Penjualan Saham Tambahan oleh Perusahaan Anak
Penjualan saham tambahan oleh perusahan anak akan mengubah presentase
kepemilikan perusahaan induk dalam perusahaan anak kecuali saham yang dijual
kepada perusahaan induk dan pemegang saham minoritas proposional dengan
kepemilikikannya.

b. Transaksi Saham Treasury oleh Perusahaan Anak.


Akuisisi saham treasury oleh perusahaan anak mengurangi ekuitas perusahaan anak
dan saham yang beredar perusahaan anak. Jika perusahaan anak mengakuisisi saham
treasury dari pemegang saham minoritas pada nilai buku, tidak ada perubahan yang
terjadi pada bagian perusahaan induk atas ekuitas perusahaan anak meskipun
presentase kepemilikan perusahaan induk meningkat.

Deviden Saham dan Pemecahan Saham oleh Perusahaan Anak


Deviden saham (stock dividen) dan pemecahan saham (stock split) oleh perusahaan anak
yang dimiliki secara substansial belum begitu umum kecuali hak minoritas tersebut
diperdagangkan secara aktif di pasar sekuritas. Hal ini disebabkan manajemen perusahaan
induk mengendalikan tindakan tersebut dan biasanya tidak ada manfaatnya yang
diperoleh oleh entitas konsolidasi atau perusahaan induk dari kenaikan jumlah saham
yang beredar milik perusahaan anak melalui pemecahan saham atau deviden saham.
Akuntansi perusahaan induk dan prosedur konsolidasisan tidak dipengaruhi oleh
pemecahan saham perusahaan anak. Akan tetapi, deviden saham perusahaan anak akan
menyebabkan perubahan kertas kerja konsolidasi.

Anda mungkin juga menyukai