DISUSUN OLEH :
Fransisco Valdino R
(A031191002)
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
BAB VII
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26
Saat Pemotongan
Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 UU PPh dilakukan pada akhir bulan
dibayarkannya penghasilan, disediakan untuk dibayarkannya penghasilan; atau
jatuh temponya pembayaran penghasilan yang bersangkutan, tergantung
peristiwa yang terjadi terlebih dahulu.
Dalam hal jatuh tempo penyetoran atau batas akhir pelaporan PPh Pasal
23 bertepatan dengan hari libur termasuk hari sabtu atau hari libur
nasional, penyetoran atau pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya.
Tempat Pemotongan
1. Atas transaksi-transaksi yang merupakan objek pemotongan PPh Pasal
23 yang pembayarannya dilakukan oleh kantor pusat, maka PPh Pasal 23
dipotong, disetor, dan dilaporkan oleh kantor pusat.
2. Atas transaksi-transaksi yang merupakan objek pemotongan PPh Pasal
23 yang pembayarannya dilakukan oleh kantor cabang, misalnya
pembayaran sewa mesin oleh kantor cabang, PPh Pasal 23 dipotong,
disetor, dan dilaporkan oleh kantor cabang yang bersangkutan.
3. Ketentuan tentang pemusatan pelaksanaan pemotongan, penyetoran,
pelaporan PPh Pasal 23 tidak diatur dalam peraturan perundang-
undangan perpajakan.
Bukti Pemotong
Pemotong Pajak harus memberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23
kepada Wajib Pajak Orang Pribadi atau badan yang telah dipotong PPh
Pasal 23.
C. Cara Menghitung dan
Akuntansi Soal dan Pembahasan
PT MGP (pihak pertama) melakukan kontrak dengan PT ICM selaku
perusahaan jasa perawatan toilet (pihak kedua) untuk merawat toilet di
Hotel DGP (pihak ketiga). Nilai kontrak yang telah disepakati adalah
sebesar Rp110.000.000,00. Rincian tagihan PT ICM kepada PT MGP
terdiri dari:
• jasa perawatan toilet Rp100.000.000,00;
• fee agen Rp10.000.000,00; dan
Hitunglah PPh Pasal 23 dan buatlah jurnalnya!
Jawaban:
PPh Pasal 23 atas jasa perawatan toilet adalah sebesar :
2% x Rp 100.000.000,00 = Rp2.000.000,00.
PPh Pasal 23 atas pembayaran fee agen adalah sebesar:
2% x Rp10.000.000,00 = Rp200.000,00.
Hotel DGP tidak langsung membayar tagihan kepada PT ICM tetapi ke
PT MGP selaku agen PT ICM, sehingga yang memotong PPh Pasal 23
atas tagihan tersebut adalah Hotel DGP yaitu sebesar:
2% x Rp110.000.000,00 = Rp2.200.000,00
PT MGP
Kas Rp107.800.00
0
,00
Pendapatan jasa-fee Rp9.800.000,
agen 0
0
Utang usaha ke PT ICM Rp
98.000.000,0
0
PT. ICM
Kas Rp98.000.000,0
0
Pendapatan Rp98.000.000,0
0
jasa-
perawatan
toilet
Latihan
PT Pelindo IV (pihak pertama) melakukan kontrak dengan PT MICT
selaku perusahaan jasa kepelabuhan (pihak kedua) untuk mengelola
loading dan unloading barang pada PT Pelabuhan Peti Kemas New
Ujung Pandang (pihak ketiga). Nilai kontrak yang telah disepakati adalah
sebesar Rp 220.000.000.000,00. Rincian tagihan PT MICT kepada PT
Pelindo IV terdiri dari:
• jasa loading dan unloading barang Rp 200.000.000.000,00;
• fee agen Rp 20.000.000.000,00; dan
Hitunglah PPh Pasal 23 dan buatlah
jurnalnya!
Dalam hal jatuh tempo penyetoran atau batas akhir pelaporan PPh Pasal
26 bertepatan dengan hari libur termasuk hari sabtu atau hari libur
nasional, penyetoran atau pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya.
Utang usaha Rp
1.000.000.000.00
0,0
0
Utang Rp
200.000.000.000,
PPh Pasal 26 00
Kas Rp
800.000.000.000,
00
Kas Rp
800.000.000.000,
00
Pendapatan usaha Rp
800.000.000.000,
00
Latihan
PT Sony Music Entertainment di Indonesia membayar royalti kepada
Sony Music Corporation di Jepang atas lisensi yang diberikan sebesar
Rp 10.000.000.000,00. Berapa PPh Pasal 26 dipotong atas royalti
tersebut?
PPh Pasal 26 yang dipotong adalah sebesar:
20% x Rp 10.000.000.000,00 = Rp 2.000.000.000,00
Utang usaha Rp
10.000.000.000,
00
Utang Rp
2.000.000.000,00
PPh Pasal 26
Kas Rp
8.000.000.000,00
Kas Rp
8.000.000.000,
00
Pendapatan usaha Rp
8.000.000.000,00
PAJAK PENGHASILAN PASAL 4 AYAT (2)
PPh pasal 4 ayat (2) adalah Pemotongan atas penghasilan yang
dibayarkan sehubungan jasa tertentu dan sumber tertentu (jasa konstruksi,
sewa tanah/bangunan, pengalihan hak atas tanah/bangunan, hadiah undian,
dan lainnya)
Dasar Hukum
Tarif Umum
Tarif pajak untuk UMKM, wiraswasta dan bisnis online ini menurut
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 adalah 1 %
(satu persen) yang dipotong dari total omzet penjualan (peredaran bruto) per
bulan.
Contohnya :
Dalam 1 bulan jumlah total penghasilan (omzet) yang didapat salah satu UMKM
ini adalah sebesar Rp55.000.000.
PPh pasal 4 ayat 2 final atas penghasilan tersebut adalah sebesar:
Rp55.000.000 x 1% = Rp550.000
Emiten
Pelaporan untuk:
1. penerima adalah WP
Dana Pensiun yang telah
disahkan oleh MenKeu;
2. WP Bank yang didirikan di
In- donesia, atau cabang
bank luar negeri di
Indonesia.
6 Surat Perbendaharaan Negara Pemotong Pajak setor paling lambat
(SPN)= SUN berjangka waktu paling tanggal 10 bulan berikutnya.
lama 12 bulan.
Pelaporan paling lambat tanggal 20
bulan berikutnya.