Anda di halaman 1dari 9

NAMA :DICKY PRASETYAWAN

NPM :18133100131

KELAS : A1 / AKUNTANSI

A. Persekutuan Firma-Pembentukan

Persekutuan adalah suatu penggabungan antara 2 orang/lebih untuk memiliki bersama-sama dan
menjalankan suatu perusahaan yang berguna mendapatkan keuntungan/laba.

Ada beberapa karakteristik persekutuan, antara lain :

1. Jangka waktu terbatas (Limited Life) adalah hukum umur persekutuan/ jangka waktu
persekutuan berakhir, jika salah satu orang sekutu keluar/meninggal, penambahan
anggota baru, penarikan modal/ adanya perubahan yang menyangkut perjanjian
persekutuan.
2. Tanggung jawab terhadap kewajiban firma tidak terbatas (unlimited liability) adalah
tanggung jawab sekutu tidak terbatas pada investasinya, tetapi sampai harta pribadinya
untuk memenuhi hutang/kewajiban dari persekutuan.
3. Saling mewakili (mutual agency) adalah setiap anggota dalam menjalankan usaha
persekutuan merupakan wakil dari anggota-anggota firma yang lain.
4. Kepentingan sekutu dalam laba (participating in partnership profit) adalah laba/rugi hasil
operasi firma akan dibagikan kepada setiap snggota persekutuan berdasarkan
partisipasi/aktivitas masing-masing anggota di dalam persekutuan.
5. Memiliki suatu bagian (Ownership of an interest in a partnership) adalah kekayaan
masing-masing sekutu yang sudah ditanamkan dalam firma merupakan kekayaan
bersama dan tidak bisa dipisah-pisahkan secara jelas.

Ada beberapa unsur persekutuan, antara lain :

1. Gabungan/asosiasi para sekutu. Sebagai suatu asosiasi dari beberapa sekutu, maka
persekutuan tudak dapat dipisahkan dengan kesepakatan/perjanjian, yaitu perjanjian
untuk mendirikan, memiliki, dan mengelola persekutuan.
2. Pemilikan dan pengelolaan bersama.
a. Persekutuan dimiliki bersama.
b. Persekutuan dikelola bersama.
c. Kalau ada rasio di tanggung bersama.
d. Kalau memperoleh laba rugi dibagi bersama.
3. Tujuan untuk memperoleh laba : laba dibagi secara adil menurut rasio/metode pembagian
laba yang sudah disepakati.

Ketentuan di dalam perjanjian persekutuan : perjanjian ini akan berisi ketentuan-ketentuan yang
sudah disepakati oleh para sekutu mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan
persekutuan sampai pembubarannya. Isi dari ketentuan perjanjian, antara lain :

a. Ketentuan mengenai persekutuan.


b. Ketentuan mengenai sekutu.
c. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan.
d. Ketentuan mengenai pembagian laba.
e. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan.
f. Ketentuan mengenai pertanggungan (asuransi) terhadap masing-masing sekutu.

Isi perjanjian persekutuan yang sering dipakai :

a. Dasar pencatatan setoran modal.


b. Dasar perhitungan modal.
c. Dasar pembagian laba.
d. Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang menyangkut modal.
e. Dasar pembagian aktiva dan likuidasi.

Peran perjanjian sengat penting dalam persekutuan mulai dari pendirian sampai dengan
pembubarannya.

Karakteristik utama persekutuan, antara lain :

a. Mutual agency
b. Limited life

Khusus persekutuan firma, ditambah :

a. Un limited liability
b. Interest in partnership
c. Participating in partnership profit

Pembentukan persekutuan firma : pada waktu dibentuk, ada 3 kemungkinan yang dapat terjadi :
firma baru (semua anggota menyetor asset); firma didirikan dari perusahaan, perseorangan, dan
anggota lain tidak memiliki usaha; firma didirikan dari beberapa perseorangan.

Ada beberapa bentuk-bentuk firma, antara lain :

1. Firma dagang adalah jenis badan usaha firma yang satu bergerak dibidang perdagangan.
Fokus utama di firma ini adalah menjual berbagai macam produk barang.
2. Firma non dagang/jasa adalah menyediakan dan menjual berbagai macam jasa yang
dibutuhkan oleh para konsumennya.
3. Firma umum adalah badan usaha jenis ini akan memberlakukan para anggotanya untuk
dapat memiliki kekuasaan yang tak terbatas.
4. Firma terbatas adalah setiap anggotanya memiliki kekuasaan yang sangat terbatas untuk
mengoperasionalkan perusahaannya.
B. Akuntansi Pendirian Firma

Firma didirikan beberapa anggota untuk memperluas usaha masing-masing/ untuk memperoleh
tambahan laba. Masing-masing mendirikan firma dapat didirikan dari beberapa kemungkinan :

1. Firma didirikan oleh anggota-anggota yang semuanya belum mempunyai usaha.


2. Firma didirikan oleh anggota yang sudah memiliki usaha sebelumnya dan anggota yang
belum punya usaha.
3. Firma didirikan oleh anggota-anggota yang semudahnya sudah memiliki usaha
sebelumnya.

Akibat adanya beberapa kemungkinan tersebut, terdapat 2 metode akuntansi yang dapat
digunakan untuk mencatat pendirian firma :

1. Pembukuan firma menggunakan buku baru.


2. Pembukuan firma melanjutkan milik salah seorang anggota firma yang sudah memiliki
usaha.

Akuntansi pendirian firma dapat dicatat menggunakan dua metode pembukuan tersebut.
Penggunaan metode-metode tersebut dipengaruhi oleh komposisi anggota-anggota pendiri firma.
Jika firma didirikan oleh anggota-anggota yang semuanya belum memiliki usaha, maka hanya
satu pembukuan yang dapat digunakan yaitu metode pembukuan dengan menggunakan buku
baru, tetapi jika firma didirikan oleh anggota-anggota yang salah satu/ semuanya memiliki usaha,
maka kedua metode bisa digunakan.

C. Pembagian Laba/Rugi Persekutuan

Persetujuan mengenai pembagian laba/rugi harus ditetapkan tersendiri dan lengkap, sehingga
dapat dihindari kemungkinan kesalahan penafsiran dan perselisihan. Ada beberapa cara untuk
membagi laba/rugi :

1. Laba rugi dibagi sama rata.


2. Laba rugi dibagi dengan rasio tertentu.
3. Laba rugi dibagi berdasarkan modal.
a. Berdasarkan modal awal.
b. Berdasarkan modal akhir.
c. Berdasarkan modal rata-rata.
4. Laba rugi dibagi setelah dikurangi gaji dan bonus, kemudian sisanya dibagi sama rata
dengan perbandingan/rasio tertentu.
5. Laba rugi dibagi setelah dikurangi gaji dan bunga modal, kemudian sisanya dibafi sama
rata dengan perbandingan/rasio tertentu.

Pembagian laba rugi firma adalah masalah yang sangat penting untuk menjaga adanya kerukunan
antar anggota dan kelangsungan usaha firma, sebab itu pembagian laba rugi firma harus
ditetapkan terlebih dahulu yang selanjutnya harus dicantumkan di dalam akte pendirian firma
untuk mendapatkan jaminan hukum apabila ada ketidakberesan dalam pembagian laba rugi
firma.

D. Cara Menyusun Laporan

Laporan Laba Rugi ialah laporan yang menunjukan kinerja keuangan perusahaan pada periode
tertentu, yang berfungsi sebagai alat untuk memonitor kemajuan dan kemunduran keuangan
perusahaan. Ada 2 bentuk laporan laba rugi ini, yaitu laporan laba rugi tunggal dan laporan laba
rugi majemuk. Pada umumnya cara membuat laporan laba rugi, antara lain :
1. Jenis laporan yang disajikan.
2. Menulis tulisan di header dengan identitas perusahaan.
3. Periode tahun laporan.

Laporan perubahan modal ialah salah satu jenis laporan keuangan yang wajib dibuuat
perusahaan, dan berisi tentang informasi dari kegiatan pokok aktivitas dalam kurun waktu
tertentu. Komponen-komponen laporan perubahan modal :

a. Modal awal dan dapat dilihat dari neraca saldo.


b. Investasi yang diperoleh dari jurnal penyesuaian.
c. Penghitungan laba bersih yang dapat dilihat dari laporan laba rugi.
d. Jika terjadi adanya kebajikan akuntansi yang berubah.
e. Jika ada perbaikan pada periode sebelumnya, maka data harus dibuat terpisah sebagai
pembanding.
f. Adanya pembayaran deviden yang dikeluarkan dalam kurun waktu dan dikurangkan dari
ekuitas pemegang saham.
g. Data prive/pengambilan pribadi, yang bisa diambil dari lajur neraca.
h. Rugi perusahaan yang dapat diambil dari perhitungan laba rugi.
i. Saldo akhir.

Rumus : Modal Awal + (Laba bersih-Prive)=Modal Akhir

Laporan neraca ialah laporan yang menunjukan posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu.
ada 3 komponen laporan neraca, antara lain :

1. Aset adalah posisi kekayaan perusahaan pada tanggal tertentu.


2. Kewajiban adalah saldo kewajiban perusahaan pada tanggak tertentu.
3. Modal adalah saldo modal pada tanggal tertentu.

Ada beberapa macam cara pembagian laba rugi firma yang pada dasarnya adalah kesempatan
antara anggota-anggota pendiri firma dan yang paling penting yaiyu pembagian laba rugi firma
harus dinyatakan secara jelas dalam akte pendirian firma. Jika tidak ada perjanjian mengenai
pembagian laba rugi firma, maka sesuai dengan undang-undang firma, laba/rugi firma akan
dibagi sama besar/perbandingan yang sama ke semua anggota.

Jawaban Pertanyaan untuk pendirian persekutuan “Murah Rejeki”

a. Pengakuan modal pendirian persekutuan “Murah Rejeki” menggunakan metode buku


lama :
- Persediaan barang dagang
Nilai pasar barang dagang Rp 60.000.000
Nilai buku 52.500.000
Kenaikan nilai persediaan Rp 7.500.000
- Tanah
Nilai pasar tanah Rp 75.000.000
Nilai buku 42.000.000
Kenaikan nilai tanah Rp 33.000.000
Pengakuan adanya Goodwill Rp 15.000.000 +
Jumlah penambahan modal karena penilaian kembali Rp 55.500.000
(Revaluasi aktiva)
- Cadangan kerugian piutang (10% x 45.000.000)
- Utang biaya 6.000.000
Jumlah pengurangan modal karena penilaian kembali Rp (10.500.000)
Kenaikan modal upin karena revaluasi aktiva Rp 45.000.000

- Jurnal penyesuaian revaluasi aktiva yaitu

Persediaan barang dagangan 7.500.000


Tanah 33.000.000
Goodwill 15.000.000
Cadangan kerugian piutang 4.500.000
Utang biaya 6.000.000
Modal upin 45.000.000

- Mencatat setoran modal Ipin


Kas 375.000.000

Modal Ipin 375.000.000

Perusahaan jasa “Murah Rejeki”


Neraca per 1 Januari 2019

Aktiva :
Kas 412.500.000
Piutang dagang 45.000.000
Cadangan kerugian piutang (4.500.000)
40.500.000
Persediaan barang dagang 60.000.000
Tanah 75.000.000
Gedung 37.500.000
Akumulasi penyusutan 22.500.000
15.000.000
Mebel dan Peralatan 22.500.000
Akumulasi penyusutan 12.000.000
10.500.000
Goodwill 15.000.000
Total Aktiva 628.500.000
Passiva :
Utang Bank 82.500.000
Utang Biaya 6.000.000
Modal Upin 165.000.000
Modal Ipin 375.000.000
Total Passiva 628.500.000
b. Pengakuan modal pendirian persekutuan “Murah Rejeki” menggunakan metode buku
baru :
- Perusahaan jasa “Murah Rejeki”membuat jurnal penutup untuk menutup catatannya
Utang bank 82.500.000
Modal, Upin 120.000.000
Akm Dep Gedung 22.500.000
Akm Dep Meubel dan peralatan 12.000.000
Kas 37.500.000
Piutang dagang 45.000.000
Persediaan barang dagang 52.500.000
Tanah 42.000.000
Gedung 37.500.000
Mebel dan peralatan 22.500.000
- Mencatat setoran modal Upin Ipin kedalam buku “Murah Rejeki”
Kas 37.500.000
Piutang dagang 45.000.000
Persediaan barang dagang 60.000.000
Tanah 75.000.000
Gedung 37.500.000
Mebel dan peralatan 22.500.000
Goodwill 15.000.000
Cadangan Kerugian piutang 4.500.000
Akm dep gedung 22.500.000
Akm dep mebel 12.000.000
Utang bank 82.500.000
Utang biaya 6.000.000
Modal, Upin 165.000.000

- Untuk mencatat setoan Modal Ipin


Kas 375.000.000
Modal,Ipin 375.000.000
Perusahaan jasa “Murah Rejeki”
Neraca per 1 Januari 2019

Aktiva :
Kas 412.500.000
Piutang dagang 45.000.000
Cadangan kerugian piutang (4.500.000)
40.500.000
Persediaan barang dagang 60.000.000
Tanah 75.000.000
Gedung 37.500.000
Akumulasi penyusutan 22.500.000
15.000.000
Mebel dan Peralatan 22.500.000
Akumulasi penyusutan 12.000.000
10.500.000
Goodwill 15.000.000
Total Aktiva 628.500.000
Passiva :
Utang Bank 82.500.000
Utang Biaya 6.000.000
Modal Upin 165.000.000
Modal Ipin 375.000.000
Total Passiva 628.500.000

Anda mungkin juga menyukai