NIM : 180461201079
AKUNTANSI FIRMA
2. Pendirian firma
• Dalam pendirian Firma, setoran (investasi) dari masing-masing anggota sekutu akan
dicatat dalam jurnal secara terpisah di pembukuan Firma.
• Aset yang disetor masing-masing anggota sekutu ke dalam Firma akan didebet ke akun
asset Firma, sebesar nilai wajar yang berlaku pada saat penyerahan aset dan nilai
tersebut harus disepakati anggota sekutu lainnya.
• Demikian juga, jika terdapat kewajiban yang dibawa masing-masing anggota sekutu dan
disepakati akan ditanggung Firma, maka kewajiban tsb akan dicatat di sebelah kredit
sebagai akun kewajiban firma.
Ilustrasi 1
• Tanggal 5 September 2015, Pak Karto dan Pak Karta sepakat menggabungkan kedua
perusahaan perorangannya ke dalam sebuah Firma. Masing-masing akan menyetor
sejumlah kas dan aset lainnya.
• Pak Karto menyetor uang kas sebesar Rp 350.000.000 dan peralatan kantor dengan nilai
pasar wajar saat itu Rp 25.000.000. Peralatan kantor yang diserahkan Pak Karto memiliki
harga perolehan (cost) sebesar Rp 50.000.000 dengan akumulasi penyusutan Rp
30.000.000.
• Sedangkan Pak Karta menyetor uang kas sebesar Rp 275.000.000 dan mentransfer
sejumlah piutang dengan nilai realisasi bersih sebesar Rp 125.000.000 dan nilai bruto Rp
140.000.000.
Solusi ilustrasi 1 :
• Laba / Rugi Firma dapat dibagi rata diantara sesama anggota sekutu, kecuali jika ada
kesepakatan tertentu yang dibuat.
• Banyak firma yang akhirnya bubar karena tidak tercapainya kesepakatan yang adil
mengenai bagaimana laba / rugi bersih didistribusikan ke masing-masing anggota
sekutu.
• Metode atau dasar perhitungan pembagian laba / rugi bersih Firma harus dinyatakan
secara tertulis dalam kontrak atau perjanjian yang ditandatangani oleh seluruh anggota
sekutu.
Secara umum, metode pembagian laba/rugi bersih firma dapat dibedakan menjadi:
Berdasarkan
dapat dinyatakan dalam bentuk
rasio tetap
perbandingan, prosentase, atau bagian
(Fixed Ratio)
• Mudah diterapkan
• Dapat dijadikan pembagian laba/rugi bersih yang adil
• Tepat dipakai jika masing-masing anggota sekutu memiliki jumlah kontribusi modal yang
sama
• Adanya anggota sekutu yang memiliki nilai tambah bagi firma bersedia bekerja lebih
aktif dibandingkan anggota lainnya
ILUSTRASI 2
• Firma ABC melaporkan adanya laba bersih pada akhir periode sebesar Rp 120.000.000.
Firma ini beranggotakan Pak Aji, Pak Bode, dan Pak Cecep. Masing-masing anggota
memiliki besaran modal atau kepemilikan yang sama dalam Firma.
• Akan tetapi karena Pak Cecep menyanggupi untuk bekerja (aktif terlibat) secara purna
waktu, maka anggota sekutu lainnya, Pak Aji dan Pak Bode, menyepakati untuk
memberikan bagian laba lebih besar kepada Pak Cecep.
• Berdasarkan kesepakatan tsb maka laba bersih firma akan dibagikan berdasarkan rasio
tetap dengan perbandingan 1 : 1 : 2 masing-masing untuk Pak Aji, Pak Bode dan Pak
Cecep.
Solusi ilustrasi 2 :
• Fixed Ratio ini dapat dinyatakan dalam (semua sama saja, dapat diambil salah satu)
a. Perbandingan 1 : 1 : 2
b. Prosentase 25% untuk Pak Aji, 25% untuk Pak Bode dan 50% untuk Pak
Cecep
c. Bagian ¼ bagian Pak Aji, ¼ bagian Pak Bode, dan ½ bagian Pak Cecep
= Rp. 120.000.000
• Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu akan bertambah
sebesar laba yang diterima masing-masing anggota sekutu
• Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan Firma melalui ayat
jurnal penutup pada saat tutup buku:
• Tepat dipergunakan ketika besar kecilnya jumlah dana yang disetor masing-masing
anggota sekutu merupakan faktor yang utama / menentukan.
• Tepat dipakai ketika seorang manajer dipekerjakan untuk mengelola perusahaan, dan
tidak ada anggota sekutu yang ikut terlibat aktif dalam aktifitas operasional perusahaan
sehari-hari
Ilustrasi 3
• Firma RHS yang beranggotakan 3 orang sekutu, yaitu Bu Ranti, Bu Heni, dan Bu Siti,
melaporkan laba bersih akhir tahun 2015 sebesar Rp 90.000.000
• Modal Bu Ranti, Bu Heni, dan Bu Siti di awal tahun 2015 masing-masing sebesar Rp 200
juta, Rp 300 juta, dan Rp 400 juta.
Solusi ilustrasi 3 :
• Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu akan bertambah
sebesar laba yang diterima masing-masing anggota sekutu
• Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan Firma melalui ayat
jurnal penutup pada saat tutup buku:
• Laporan laba rugi Firma sama seperti laporan laba rugi perusahaan perorangan, kecuali
dalam hal pembagian laba atau rugi bersih. Dalam perusahaan perorangan seluruh laba
akan dinikmati sendiri, sedangkan dalam Firma akan didistribusikan ke masing-masing
anggota sekutu.
• Laporan perubahan modal perusahaan perorangan disebut Laporan Modal Pemilik
(Statement of Owner’s Equity) , sedangkan untuk firma dinamakan Laporan Modal
Sekutu (Statement of Partner’s Capital)
• Neraca untuk Firma sama seperti Neraca perusahaan perorangan, kecuali di bagian
pelaporan modalnya.
• Untuk Firma, saldo modal untuk masing-masing anggota sekutu akan ditunjukkan secara
terpisah dalam Neraca.
Firma ABC
Neraca
31 Desember 2013
Aset Lancar Utang Lancar
Kas 92.499.000 Utang Usaha 37.479.000
Piutang Usaha 141.000.000 Pinjaman Bank 29.835.000
Cadangan Piutang (7.050.000) Total Utang Lancar 67.314.000
Persediaan Barang Dagangan 225.000.000
Total Aset Lancar 451.449.000