Dosen Pengampu :
Candra Gunawan Marisi, M.Th
Disusun oleh:
DENI WAHYUNI LUBIS
NIM : 180462201051
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Ketaatan
Sebagai seorang akuntan taat merupakan hal yang benar-
benar diperlukan. Di mana pencatatan transaksi keuangan tidak
hanya dipertanggung jawabkan kepada atasan saja tapi langsung
kepada Allah. Mengapa? Sebab seluruh uang atau harta yang ada
di bumi ini adalah milik Allah. Maka dalam melaksanakan tugas
haruslah perbuat dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia. Di mana setiap kegiatan
harus mengikuti standar teknis dan standar profesional yang
relevan. Kolose 3:22-24, “3:22 Hai hamba-hamba, taatilah
tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di
hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan
dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. 3:23 Apapun juga
yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti
untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. 3:24 Kamu tahu, bahwa
dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan
bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-
Nya.”
2. Integritas
Sebagai seorang akuntan sangat-sangat dituntut untuk
melaksanakan pekerjaan dengan integritas. Mengapa? karena
integritas merupakan kualitas kejujuran atau ketulusan dan prinsip
moral di dalam diri seseorang yang dilakukan secara konsisten
dalam kehidupannya secara menyeluruh. Mazmur 25:21,
“Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku
menanti-nantikan Engkau”.
3. Objektivitas
Seorang akuntan harus menjaga objektivitasnya dan bebas
dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban
profesionalnya. Seorang akuntan juga dituntut untuk
mengedepankan kepentingan publik. Akuntan mempunyai
kewajiban untuk selalu bertindak dalam kerangka pelayanan
kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalismenya. Filipi 2:3,
“..dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang
sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang
menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri”.
4. Tanggung Jawab
3.2 Saran
https://kinantiarin.wordpress.com/etika-profesi-akuntan/
https://alkitombuku.wordpress.com/2013/04/09/mengelola-keuangan-
menurut-alkitab/
https://kinantiarin.wordpress.com/etika-profesi-akuntan/
http://www.warungsatekamu.org/2017/08/kepentingan-orang-lain/