Tugas Etika Bisnis Dan Profesi Menurut Kepercayaan Agama Kristen
Tugas Etika Bisnis Dan Profesi Menurut Kepercayaan Agama Kristen
AGAMA KRISTEN
OLEH :
STAMBUK :
C301 17 271
1
ETIKA BISNIS DAN PROFESI MENURUT KEPERCAYAAN
AGAMA KRISTEN
Kemerosotan nilai dalam dunia kerja juga diakui oleh ahli filsafat Franz
Magnis Suseno, bahwa etika dalam tempat kerja mulai tergeser oleh kepentingan
pencapaian keuntungan secepat-cepatnya. Eika sudah tidak ada lagi dan kegiatan
ekonomi hanya dimaknakan sebagai usaha mencari uang dengan cepat. Akibatnya,
perusahaan memberlakukan karyawan dengan buruk dan tidak menghormati
setiap pribadi.
Etika dalam profesionalisme bisnis. Ada dua hal yang terkandung dalam
etika bisnis yaitu kepercayaan dan tanggung jawab. Kepercayaan diterjemahkan
kepada bagaimana mengembalikan kejujuran dalam dunia kerja dan menolak
stigma lama bahwa kepintaran berbisnis diukur dari kelihaian memperdaya
saingan. Sedangkan tanggung jawab diarahkan atas mutu output sehingga insan
bisnis jangan puas hanya terhadap kualitas kerja yang asal-asalan.
Dalam pandangan rasional tentang perusahaan, kewajiban moral utama pegawai
adalah untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari kegiatan-
kegiatan yang mungkin mengancam tujuan tersebut. Jadi, bersikap tidak etis
berarti menyimpang dari tujuan-tujuan tersebut dan berusaha meraih kepentingan
sendiri dalam cara-cara yang jika melanggar hukum dapat dinyatakan sebagai
salah satu bentuk “kejahatan kerah putih”.
2
Adapun beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan
etika dengan berinteraksi di dalam suatu perusahaan, misalnya:
3. Etika dalam hubungan dengan publik harus di jaga sebaik mungkin, agar selalu
terpelihara hubungan harmonis. Hubungan dengan publik ini menyangkut
pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi konservasi alam, daur
ulang dan polusi. Menjaga kelestarian alam, recycling (daur ulang) produk adalah
usaha-usaha yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka mencegah polusi, dan
menghemat sumber daya alam.
3
Moral lahir dari orang yang memiliki dan mengetahui ajaran agama dan
budaya. Agama telah mengatur seseorang dalam melakukan hubungan dengan
orang sehingga dapat dinyatakan bahwa orang yang mendasarkan bisnisnya pada
agama akan memiliki moral yang terpuji dalam melakukan bisnis. Berdasarkan ini
sebenarnya moral dalam berbisnis tidak akan bisa ditentukan dalam bentuk suatu
peraturan (rule) yang ditetapkan oleh pihak-pihak tertentu. Moral harus tumbuh
dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama yang dianut budaya dan
dimiliki harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Etika bisnis hanya akan efektif sekiranya disertai dengan keimanan yang
bersumber dari agama. Tanpa agama etika hanya akan menjadi sebuah gagasan
yang tak dapat diamalkan. Dalam nilai-nilai agama, manusia berbuat baik karena
adanya motivasi transendental. Setiap perbuatan akan bernilai pada sisi kehidupan
dan terhubung pada Tuhan. Perbuatan baik dan buruk akan mendapat balasan pada
hari akhir kelak.
4
MENURUT PANDANGAN AGAMA KRISTEN
Kita tahu bisnis adalah suatu usaha atau serangkaian usaha yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang maupun suatu organisasi dengan menawarkan
barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan (laba). Dengan demikian, bisnis
apa pun, termasuk bisnis yang dijalankan oleh seorang Kristen haruslah mampu
mendatangkan laba (keuntungan) agar usahanya dapat langgeng. Tidak ada
larangan bagi orang Kristen untuk mendapatkan keuntungan dalam berbisnis.
Namun, ada peringatan yang tegas dari Alkitab terhadap keuntungan gelap yang di
dapat dari ketidakjujuran dan pengambilan hak orang lain.
Dalam konteks iman Kristen ukuran apa yang baik adalah segala sesuatu
yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan itu sendiri telah dinyatakan
dalam Alkitab (2 Timotius 3;16). Jadi, titik tolak berpikir etika Kristen adalah
iman kepada Tuhan yang telah menyatakan diri di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Etika Kristen merupakan tanggapan akan kasih Allah yang menyelamatkan kita (1
Yohanes 4:19). Dalam etika Kristen kehendak Tuhan dikedepankan sehingga sifat
etika Kristen adalah teologis dan imani. Kehidupan etis merupakan cara hidup
dalam persekutuan dengan Tuhan. Dalam etika Kristen, kewibawaan Tuhan Yesus
Kristus diakui. Karena itu berikut ini beberapa perilaku etis dalam berbisnis secara
Kristen.
5
Pertama, menjalankan bisnis yang mencerminkan Kristus. Dunia bisnis
tidaklah selalu jujur. Karenanya tiap orang Kristen wajib hidup dalam kejujuran.
Tuhan sendiri berkata bahwa Ia bergaul erat dengan orang jujur (Amsal 3:32).
Setiap pelaku bisnis pasti mencari untung dan semua orang mengetahui hal itu.
Tidak mungkin ada sebuah bisnis berjalan bila tidak ada keuntungan. Tetapi
hendaklah keuntungan bukan satu-satunya tujuan dalam praktik bisnis, sebab bila
demikian seseorang akan berupaya menghalalkan segala cara untuk mencapai
untung. Padahal setiap perilaku orang percaya ada di bawah terang Kristus.
6
kebohongan seperti “boss tidak ada di tempat”, “belum ada pemasukan”,
“pembeli-pembeli masih banyak yang belum membayar” dan lain-lain
kebohongan seperti yang biasa dilakukan oleh orang-orang dunia. Seorang
pengusaha Kristen tidak boleh lalai dalam membayar hutang-hutangnya sesuai
kesepakatan yang telah dibuat. Seorang pengusaha Kristen harus dapat dipegang
janjinya dengan berpedoman pada prinsip Alkitab yaitu : “ya katakan ya, tidak
katakan tidak”. Pengusaha Kristen Harus jujur dan bertanggung jawab (Amsal
11:1; 20:23; Mikha 6:11).
7
seorang pimpinan yang baik. Karena untuk mendapatkan gajilah maka para
karyawan bekerja dengan baik, sehingga gaji yang adalah hak karyawan harus
dibayar tepat waktu, utuh tanpa pemotongan yang tidak jelas (Roma 4:4; 1
Timotius 5:18; Yakobus 5:4; Bandingkan Yeremia 22:13).
DAFTAR PUSTAKA
8
Evanalurita. 2010. Penerapan Etika Profesi di Dunia Pekerjaan di
https://evanalurita.wordpress.com/2010/03/02/penerapan-etika-profesi-di-
dunia-pekerjaan/ (di akses 13 Mei).
Kania Dinar. 2017. Agama Sebagai Dasar Etika Perusahaan di
http://www.dakta.com/news/9063/agama-sebagai-dasar-etika-perusahaan
(di akses 13 Mei)
Gunawan Samuel. 2016. Landasan Teologis Dan Perilaku Etis
Bisnis Kristen di
http://artikel.sabda.org/landasan_teologis_dan_perilaku_etis_bisnis
( di akses 13 Mei).