ETIKA WIRAUSAHA
KELOMPOK VI
ARROYANI ESTHINING TYAS : A25121017
FICKA INDRIANI MOHAMA : A25121077
MIFTAHUL JANNAH : A25121047
ZAENAB : A25121083
Namun jika kejujuran itu penting bagi kita? (Hal ini didukung juga dari penelitian
pada hampir 36.000 murid disekolah menengah atas di AS, 98% mengatakan bahwa
berbuat jujur itu penting) dan jika kejujuran membuat kita merasa lebih baik,
mengapa kita sering berbuat tidak jujur? Ariely kemudian membuat kesimpulan
bahwa memang benar kita peduli tentang kejujuran dan ingin berbuat jujur.
Masalahnya adalah monitor kejujuran internal kita hanya aktif bila kita
merenungkan pelanggaran besar.
Contohnya seperti mengambil satu atau dua pulpen di ruang konferensi, disini kita
bahkan tak mempertimbangkan bagaimana tindakan tersebut itu dianggap jujur atau
tidak dan oleh karenanya superego kita tetap tertidur.
Beragam sifat masyarakat ada yang jujur dan suka berbohong, oleh karena itudi
dalam melakukan suatu usaha seorang wirausahawan diharapkan berhati-hati
dalammelakukan usahanya. Kejujuran akan berakhir dengan kebaikan tetapi
kebohongan berakhir dengan kejelekan. Berkurangnya kepercayaan di kalangan
pembisnisdisebabkan karena merosotnya sikap solidaritas, tanggung jawab, dan
kejujuransehingga meruntuhkan teori soliditas, likuiditas, dan bonafiditas.Penipuan
dan pelanggaran seperti: permainan cek kosong, giro bilyet yangditolak,
kekurangan dana, utang, barang tidak sesuai contoh dan rusak hingga janjitidak
ditepati kerab terjadi antar sesama pelaku bisnis maupun sesama konsumen,pelaku
bisnis dengan konsumen, konsumen dengan pelaku bisnis.Prinsip melakukan bisnis
dengan menerapkan moral dan tingkat kejujuranyang tinggi. Apabila dalam
melakukan bisnis dilandasi dengan kejujuran maka bisnisberjalan dengan lancar
dan terhindar dari penipuan serta menumbuhkan hubunganbaik antar sesama pelaku
bisnis, tetapi jika bisnis dilakukan dengan kecurangan akanmerugikan berbagai
pihak dan bisnisnya pun tidak akan bertahan lama dan berjalan.
Beragam sifat masyarakat ada yang jujur dan suka berbohong, oleh karena itu di
dalam melakukan suatu usaha seorang wirausahawan diharapkan berhati-hati dalam
melakukan upaya. Kejujuran akan berakhir dengan kebaikan tetapi perawatan
diakhiri dengan kejelekan. Kurangnya kepercayaan di kalangan pembisnis
disebabkan karena merugikannya sikap solidaritas, tanggung jawab, dan kejujuran
sehingga meruntuhkan teori soliditas, likuiditas, dan bonafiditas.
Penipuan dan pelanggaran seperti: permainan cek kosong, giro bilyet yang ditolak,
kekurangan dana, utang, barang tidak sesuai contoh dan rusak hingga janji tidak
ditepati kerab terjadi antar sesama pelaku bisnis maupun sesama konsumen, pelaku
bisnis dengan konsumen, konsumen dengan pelaku bisnis.
Prinsip melakukan bisnis dengan menerapkan moral dan tingkat kejujuran yang
tinggi. Apabila dalam melakukan bisnis dilandasi dengan kejujuran maka bisnis
berjalan dengan lancar dan terhindar dari penipuan serta menumbuhkan hubungan
baik antar sesama pelaku bisnis, tetapi jika bisnis dilakukan dengan kecurangan
akan merugikan berbagai pihak dan bisnisnya pun tidak akan bertahan lama dan
berjalan.
B. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu "Ethikos" yang berati timbul dari
kebiasaan, adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis
dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, burak dan tanggung jawab.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) etika adalah "ilmu
pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)". Menurut Drs. O.P.
SIMORANGKIR "etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik." Menurut Magnis Suseno, "Etika adalah
sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran Yang memberi kita norma tentang
bagaimana kita harus hidup adalah moralitas".
Dalam dunia bisnis semua pelaku memiliki tujuan, seperti investor mengaharapkan
keuntungan dan perusahaan, konsumen menginginkan perusahaan menghasilkan
barang bermutu dan harga terjangkau, karyawan menginginkan upah yang sesuai,
kreditur berharap utang perusahaan dibayar tepat waktu, pihak saingan
menginginkan persaingan yang menguntungkan dan tidak menghancurkan berbagai
pihak Pelaku bisnis harus bertindak lebih etis dan etis dalam menggunakan sumber
daya yang terbatas dalam kegiatan di masyarakat. Etik seseorang merupakan
perkembangan sejak dulu yang telah diajarkan Menurut Trevino (1995:290) bahwa
etika bisnis membangun kepercayaan anggota masyarakat dengan perusahaan yang
merupakan kunci susksesnya bisnis dalam jangka panjang Menurut Filososti Greek,
Chilon berpendapat bahwa pedagang lebih baik rugi daripada mencari keuntungan,
sedangkan Zimmerer menyatakan bahwa reputasi merupakan keuntungan bisnis
dalam persaingan. Prinsip sebuah wirausahawan lebih baik merugi daripada
melakuakan kejelekan dan menghindari pertengkaran yang dapat memutuskan
hubungan. Reputasi harus dijunjung tinggi sebagai keunggulan bersaing dan
menang selamanya.
.
Etika wirausaha merupakan ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang pengusaha
dalam berperilaku didalam suatu usahanya tersebut. Banyak seorang wirausaha
mengabaikan betapa pentingnya etika didalam mendirikan suatu bisnis, karena
mereka berfikir dengan kemampuan yang mereka miliki serta modal yang sangat
besar suatu usaha dengan mudahnya didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang
dimiliki seorang wirausaha suatu usaha tersebut tidak akan berjalan sesuai rencana.
Karena etika adalah tentang nilai-nilai mengenai kebenaran dan yang berkaitan
dengan masalah moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal
yang diilai benar mengenai perilaku yang berstandar. Etika wirausaha mencakup
hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam
perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Orang-
orang wirausahawan diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di
masayarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://indonesiaimaji.com/%EF%BB%BFperilaku-tidak-jujur-dan-hilangnya-
profesionalitas-dalam-bisnis/