DISUSUN OLEH
210901502020
KELAS A
Bisnis adalah suatu aktivitas yang telah berkembang pesat dan menjadi
bagian penting dalam kehidupan manusia. Dalam menjalankan bisnis, seringkali
terdapat dilema antara mencari keuntungan dan menjalankan praktik bisnis yang
etis. Etika bisnis merupakan suatu kerangka berpikir yang mempertimbangkan
nilai-nilai moral dalam menjalankan kegiatan bisnis.
Dalam ajaran Islam, etika bisnis memiliki peran yang sangat penting dalam
menjalankan bisnis yang halal dan berkah. Konsep etika bisnis dalam ajaran Islam
didasarkan pada prinsip-prinsip Al-Quran dan Hadis yang mengajarkan
pentingnya integritas, keadilan, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Sementara
itu, dalam ajaran Barat, etika bisnis dianggap sebagai suatu konsep yang penting
dalam menjalankan kegiatan bisnis yang berkelanjutan. Konsep etika bisnis dalam
ajaran Barat menekankan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan,
integritas, keadilan, dan whistleblowing.
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang konsep etika bisnis dalam ajaran
Islam dan Barat, serta perbandingan antara kedua ajaran tersebut dalam konteks
bisnis. Dengan mengetahui konsep etika bisnis dalam ajaran Islam dan Barat,
diharapkan pembaca dapat memahami pentingnya menjalankan bisnis yang etis
dan berkelanjutan.
1
PEMBAHASAN
2
urusan dunia dan akhirat adalah penting untuk mencapai kesuksesan dalam
hidup.
Dalam kehidupan, seseorang sering dihadapkan pada situasi di mana dia
harus memilih antara keputusan etis atau keputusan bisnis sesuai perannya
dan tanggung jawabnya. Namun, menurut Sabda Nabi SAW atau logika
ekonomi, memilih keputusan etis pada dasarnya akan membantu mencapai
kesuksesan bisnis. Dengan demikian, prinsip utama etika bisnis dalam Islam
adalah melakukan transaksi bisnis dengan cara yang sah dan tidak melanggar
hukum. Meskipun berbisnis menawarkan banyak keuntungan, Rasulullah
memperingatkan para pedagang agar tidak berbohong. (H.R. Tabrani)
3
9. Mencapai kesepakatan dan kesepahaman antara semua pihak yang terlibat
dalam bisnis.
“Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah, mulai lah yang wajib
kamu nafkahi, sebaik-baik sedekah dari orang yang tidak mampu (di luar
kecukupan), barang siapa yang memelihara diri (tidak meminta-minta)
maka Allah akan memelihara, barang siapa yang mencari kecukupan maka
akan dicukupi oleh Allah”.
4
perkembangan zaman dan dimensi ruang dan waktu. Prinsip-prinsip dasar
etika bisnis Islam mencakup:
5
kehidupan spiritual dan meremehkan keterlibatan dunia, dibandingkan dengan
sudut pandang lain yang lebih mengedepankan rasionalisme dan kehidupan
dunia.
6
2. Deontologi
Teori deontologi dalam etika bisnis dalam perspektif Barat
menekankan pada kewajiban moral dan prinsip-prinsip yang harus diikuti
dalam menjalankan kegiatan bisnis. Deontologi merupakan teori etika
yang menilai tindakan berdasarkan kepatuhan terhadap aturan moral,
kewajiban, dan hak. Teori ini juga menganggap bahwa ada prinsip-prinsip
moral yang universal dan tidak dapat dilanggar, bahkan dalam situasi
darurat sekalipun.
Dalam konteks bisnis, teori deontologi menekankan bahwa para pelaku
bisnis memiliki kewajiban moral untuk berperilaku jujur, adil, dan
bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan. Selain itu,
mereka juga memiliki kewajiban untuk menghormati hak asasi manusia,
mematuhi peraturan, dan menghindari tindakan yang merugikan orang
lain.
3. Hybrid
Teori hybrid dalam konteks etika bisnis merupakan gabungan dari dua
atau lebih teori etika yang berbeda. Dalam teori ini, prinsip-prinsip dari
beberapa teori etika digabungkan untuk membentuk kerangka kerja etika
yang lebih lengkap. Dalam teori ini terdapat lima teori, meliputi :
a. Personal Libertarianism
Personal Libertarianism merupakan pandangan yang menyatakan
bahwa individu memiliki kebebasan untuk mengejar tujuan-tujuan
pribadinya tanpa campur tangan dari pihak manapun, baik itu
pemerintah, masyarakat, atau institusi lainnya. Pandangan ini meyakini
bahwa individu memiliki hak untuk mengambil keputusan tanpa
batasan asalkan tidak merugikan orang lain.
b. Ethical Egoism
Ethical Egoism adalah pandangan etis yang menempatkan kepentingan
individu sebagai prioritas utama. Pandangan ini berpendapat bahwa
setiap orang sebaiknya memaksimalkan kebahagiaan dan
kepentingannya sendiri tanpa harus memperdulikan orang lain.
7
Pandangan ini sering dikritik karena dinilai individualistik dan kurang
mempertimbangkan kepentingan bersama.
c. Existentialism
Existentialism adalah pandangan filosofis yang mengemukakan bahwa
manusia adalah makhluk bebas yang bertanggung jawab atas pilihan
hidupnya. Pandangan ini menekankan pada kebebasan individu dalam
menentukan arti hidupnya dan menentukan nilai-nilai yang penting
dalam hidupnya. Existentialism seringkali dihubungkan dengan konsep
kebebasan dan otonomi.
d. Relativism
Relativism adalah pandangan bahwa nilai-nilai moral dan kebenaran
adalah relatif terhadap konteks sosial, budaya, dan sejarah tertentu.
Pandangan ini menganggap bahwa tidak ada standar moral yang
universal atau objektif, melainkan tergantung pada perspektif dan
situasi yang berbeda-beda.
e. Teori Hak (right)
Teori Hak berpendapat bahwa individu memiliki hak yang mendasar
dan tidak dapat dilanggar oleh pihak lain. Pandangan ini menekankan
pada pentingnya menghargai hak individu dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk dalam konteks bisnis. Teori Hak juga
mengemukakan bahwa hak individu harus diimbangi dengan tanggung
jawab dan kewajiban yang setara.
Etika bisnis dalam ajaran Barat adalah suatu kerangka berpikir yang
mempertimbangkan nilai-nilai moral dalam menjalankan kegiatan bisnis.
Konsep etika bisnis dalam ajaran Barat menekankan pentingnya tanggung
jawab sosial perusahaan, integritas, keadilan, dan whistleblowing. Berikut ini
penjelasan lebih rinci tentang konsep-konsep tersebut:
8
Konsep tanggung jawab sosial perusahaan menekankan pentingnya
perusahaan dalam berperan serta dalam masyarakat dan lingkungan di
sekitarnya. Konsep ini mengajarkan bahwa perusahaan harus memiliki
tanggung jawab yang lebih luas daripada hanya mencari keuntungan
semata. Perusahaan harus mempertimbangkan dampak kegiatan bisnisnya
pada lingkungan dan masyarakat, serta memperbaiki kondisi sosial dan
lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan bisnisnya.
2. Integritas
Integritas mengacu pada kejujuran dan kepercayaan dalam menjalankan
bisnis. Konsep ini menekankan pentingnya perilaku bisnis yang etis dan
jujur, serta konsisten dalam menjalankan nilai-nilai moral dan prinsip
bisnis. Bisnis yang berintegritas akan memiliki reputasi yang baik dan
kepercayaan yang tinggi dari pelanggan dan mitra bisnisnya.
3. Keadilan
Keadilan mengacu pada prinsip bahwa semua pihak yang terlibat dalam
bisnis harus diperlakukan dengan adil. Konsep ini menekankan pentingnya
menghindari diskriminasi, mempertimbangkan kepentingan seluruh pihak
yang terlibat dalam bisnis, serta memberikan upah yang adil dan kondisi
kerja yang aman bagi karyawan.
4. Whistleblowing
Whistleblowing mengacu pada proses pelaporan perilaku tidak etis atau
korupsi yang terjadi di dalam perusahaan. Konsep ini menekankan
pentingnya melaporkan perilaku tidak etis untuk mencegah tindakan tidak
etis lebih lanjut. Bisnis yang memiliki mekanisme whistleblowing yang
efektif akan dapat mencegah kerugian dan melindungi kepentingan
pelanggan dan mitra bisnisnya.
Konsep etika bisnis dalam ajaran Barat sangat penting dalam menjalankan
bisnis yang berkelanjutan dan memperoleh kepercayaan dari pelanggan dan
mitra bisnis. Konsep ini juga memperhatikan dampak kegiatan bisnis pada
lingkungan dan masyarakat, serta memastikan bahwa perusahaan tidak hanya
mencari keuntungan semata.
9
10
RANGKUMAN MATERI
Dalam kehidupan, setiap orang sering menghadapi dilema etis antara memilih
keputusan yang etis atau hanya memikirkan keuntungan bisnis sesuai dengan
peran dan tanggung jawabnya. Namun, jika kita mempercayai Sabda Nabi SAW
atau logika ekonomi di atas, maka memilih keputusan yang etis sebenarnya juga
dapat menghasilkan keuntungan bisnis. Oleh karena itu, prinsip utama dalam etika
bisnis Islam adalah bahwa transaksi harus dilakukan secara sah dan sesuai dengan
hukum. Dalam Al-Qur'an, bisnis harus mencerminkan beberapa sikap etis, seperti
ramah tamah, pemaaf, rendah hati, dan tidak sombong, serta menggunakan bahasa
yang sopan dan tidak menyinggung. Hal lain yang penting adalah menerapkan
manajemen yang baik dan administrasi yang teratur, serta menumbuhkan kerelaan
antara pihak yang terlibat dalam bisnis.
11
PERTANYAAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Mufidah, N. (2019). Penerapan Etika Bisnis dalam Perspektif Barat (Studi Kasus
Perusahaan Multinasional). Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan
Terapan, 3(2), 38–47.
Suryadi, N., Basuki, A., & Moko, W. (2021). Etika Bisnis. Universitas Brawijaya
Press.
13
GLOSARIUM
14