Anda di halaman 1dari 5

Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam

Resume
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Praktik Bisnis Syari’ah

Dosen Pembimbing :
Muhammad Saifi, S.HI, M.E

018

Oleh :

Munazilatur Rofi’ah (20178402331018)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH


INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QOLAM
GONDANGLEGI MALANG
2019
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Bisnis


Istilah etika diartikan sebagai satu perbuatan standar (standard of conduct) yang
memimpin individu dalam membuat keputusan. Etika ialah satu studi mengenai
perbuatan yang salah dan benar dan pilihan moral yang dilakukan oleh seseorang.
Keputusan etik ialah satu hal yang benar mengenal perilaku standar. Etika bisnis kadang-
kadang disebut pula etika manajemen ialah penerapan standar moral ke dalam kegiatan
bisnis. Jadi sebenarnya perilaku yang etis itu ialah perilaku yang mengikuti perintah
Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Dalam Islam etika bisnis ini sudah dibahas dalam berbagai literatur dan sumber
utamanya adalah Al-Quran dan hadits. Pelaku-pelaku bisnis diharapkan bertindak secara
etis dalam berbagai aktivitasnya artinya usaha yang ia lakukan harus mampu memupuk
atau membangun tingkat kepercayaan dari era relasinya. Kepercayaan, keadilan dan
kejujuran adalah elemen pokok dalam mencapai suksesnya satu bisnis di kemudian hari.
B. Bisnis Tanpa Etika Membawa Kehancuran
Pertengahan 1997,Negara Indonesia dilanda krisis moneter,penyebab utamanya
dalah adanya liberalisasi ekonomi Indonesia, Karena terlalu bebasnya pertumbuhan
ekonomi Indonesia,maka pihak swasta mengambil utang luar negeri luar biasa
besarnya,tanpa pengawasan oleh pemerintah disamping utang pemerintah sendiri.Para
pengusaha kita menggunakan pinjaman luar negeri ini,tanpa perhitungan,pinjaman jangka
pendek di gunakan dalam penanaman modal jangka panjang. Akibatnya pada saat jatuh
tempo pengusaha ini tidak bisa membayarnya. Industri mengalami kehancuran karena
harga barang impor menjadi sangat tinggi, diukur dalam rupiah, harga pokok barang
industri menjadi tinggi, harga jual juga tinggi, akhirnya hasil produksi tidak laku.
Tambahan pula daya beli masyarakat makin menurun, karena banyak karyawan di PHK
(pemutusan hubungan kerja), sebagai akibat ketidakmampuan perusahaan industri
menggaji mereka. Semua debitur ini mau ingkar janji (default) tidak mampu membayar
utang luar negerinya. Akibatnya negara Indonesia jatuh dimata internasional.
Etika sebagai praktis berarti nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh mana
dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan, walaupun seharusnya dipraktikkan. Etika
sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Dalam etika sebagai refleksi kita berfikir
tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika mengarahkan
manusia menuju aktualisasi kapasitas terbaiknya. Penerapan etika dan kejujuran dalam
bisnis akan meningkatkan nilai entitas bisnis itu sendiri. Perusahaan yang menerapkan
etika akan meningkatkan motivasi para pekerja, karena bekerja selain dituntut
menghasilkan yang terbaik, juga diperoleh dengan cara yang baik pula. Penerapan etika
bisnis juga melindungi prinsip kebebasan berusaha dan meningkatkan keunggulan
bersaing, selain itu juga mencegah terkena sanksisanksi pemerintah karena melanggar
etika yang dapat digolongkan sebagai perbuatan melawan hukum. Tanpa etika bisnis
maka, perusahaan akan lepas kendali, menggunakan berbagai cara, mengurbankan apa
saja demi mencapai tujuan.
C. Etika Bisnis Dan Kinerja Perusahaan
Para pebisnis kapitalis beranggapan bahwa hubungan antara bisnis dan etika
adalah kontradiktif karena ada konflik kepentingan di antara keduanya dalam mengejar
keuntungan yang maksimal. Ketika etika berlawanan arah dengan keuntungan
perusahaan, pebisnis kapitalis akan memilih keuntungan dan meninggalkan etika
bisnisnya dengan menghalalkan segala cara. Akan tetapi bagi perusahaan yang
memperhatikan etika maka, perusahaan akan terus hidup dengan tingkat pertumbuhan
yang tinggi.
D. Etika Dalam Perspektif Islam
Islam menempatkan nilai etika di tempat yang paling tinggi. Pada dasarnya, Islam
diturunkan sebagai kode perilaku moral dan etika bagi kehidupan manusia, Dalam Islam,
etika (akhlak) sebagai cerminan kepercayaan Islam (iman). Etika Islam memberi sangsi
internal yang kuat serta otoritas pelaksana dalam menjalankan standar etika. Konsep etika
dalam Islam tidak utilitarian dan relatif, akan tetapi mutlak dan abadi.
Jadi, Islam menjadi sumber nilai dan etika dalam segala aspek kehidupan
manusia secara menyeluruh, termasuk dalam dunia bisnis. AlQur’an memberi pentunjuk
agar dalam bisnis tercipta hubungan yang harmonis, saling ridha, tidak ada unsur
eksploitasi dan bebas dari kecurigaan atau penipuan, seperti keharusan membuat
administrasi dalam transaksi kredit. Prinsip-prinsip etika bisnis menurut AlQur’an :
1. Melarang bisnis yang dilaku kan dengan proses kebatilan
2. Bisnis tidak boleh mengandung unsur riba
3. Kegiatan bisnis juga memiliki fungsi sosial baik melalui zakat dan sedekah
4. Melarang pengurangan hak atas suatu barang atau komoditas yang didapat atau diproses
dengan media takaran atau timbangan karena merupakan bentuk kezaliman
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai keseimbangan baik ekonomi maupun sosial, keselamatan
dan kebaikan serta tidak menyetujui kerusakan dan ketidakadilan.
6. Pelaku bisnis dilarang berbuat zalim (curang) baik bagi dirinya sendiri maupun kepada
pelaku bisnis yang lain
Rasululah Saw memberikan petunjuk mengenai etika bisnis yang sangat banyak,
di antaranya ialah: Pertama, bahwa prinsip penting dalam bisnis adalah kejujuran. Kedua,
kesadaran tentang pentingnya kegiatan sosial dalam bisnis. Pelaku bisnis menurut Islam,
tidak hanya sekedar mengejar keuntunganyang maksimal, seperti yang diajarkan pada
ekonomi kapitalis, tetapi juga berorientasi kepada sikap ta’awun (menolong orang lain)
sebagai implikasi sosial kegiatan bisnis. Ketiga, tidak melakukan sumpah palsu.
Keempat, ramah-tamah . Seorang palaku bisnis, harus bersikap ramah dalam melakukan
bisnis. Kelima, tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi, agar orang lain
tertarik membeli dengan harga tersebut. Keenam, tidak boleh menjelekkan bisnis orang
lain, agar orang membeli kepadanya Ketujuh, tidak melakukan ihtikar. Ihtikar ialah
menumpuk dan menyimpan barang dalam waktu tertentu, dengan tujuan agar harganya
suatu saat menjadi naik dan keuntungan besar pun diperoleh. Kedelapan, takaran, ukuran
dan timbangan yang benar. Kesembilan, Bisnis tidak boleh menggangu kegiatan ibadah
kepada Allah. Kesepuluh, membayar upah sebelum keringat karyawan kering. Kesebelas,
tidak ada monopoli. Salah satu keburukan sistem ekonomi kapitalis ialah melegitimasi
monopoli dan oligopoli. Keduabelas, tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi bahaya
(mudharat) yang dapat merugikan dan merusak kehidupan individu dan sosial. Ketiga
belas, komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal, bukan barang yang
haram Keempatbelas, bisnis dilakukan dengan suka rela, tanpa paksaan. Kelimabelas,
segera melunasi kredit yang menjadi kewajibannya. Rasulullah memuji seorang muslim
yang memiliki perhatian serius dalam pelunasan hutangnya. Keenambelas, Memberi
tenggang waktu apabila pengutang belum mampu membayar.
Dari penjelasan di atas tampak bahwa Islam sebagai way of life tak bisa
dipungkiri lagi karena Islam adalah ajaran yang lengkap dan universal. Aturannya jelas
dan aplikatif. Tak ada satupun sisi kehidupan manusia yang tidak diatur dalam Islam,
termasuk dalam dunia bisnis. Dengan demikian, penting bagi dunia bisnis khususnya
yang mengakui Muhammad saw sebagai Nabinya, untuk menerapkan nilai-nilai Islam
dalam bisnisnya. Dalam Islam juga dikatakan bahwa siapapun yang ingin selamat dunia
akherat maka ikutilah sunah Rasulullah saw. Apalagi fakta menunjukkan bahwa dengan
etika bisnisnya yang Islami menjadikan Nabi sebagai pedagang yang sukses.

Anda mungkin juga menyukai