Abstract
Tidak ada etika dalam bisnis yang bisa membuat kehancuran dalam hidup. Karena itu
banyak Pebisnis sadar. Saat ini etika bisnis sedang menjadi trend. Fakta menunjukkan
bahwa ada hubungan yang positif antara kinerja dan etika. Dalam Islam, etika bisnis
dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Nabi Muhammad saw bersabda bahwa Nabi adalah
seorang pengusaha sukses yang beretika keislaman. Berdasarkan hukum dalam Islam, ada
lima prinsip dalam etika Islam
Introduction
Terjadinya Eksploitasi atas negara muslim berkembang oleh negara maju membuat para
cendekiawan muslim kembali kepada ajaran Al Quran dan Hadist dimana terbukti sistem
Ekonomi kapitalis dalam waktu seratus tahun terakhir telah mengalami krisis selama 5 kali,
berbanding terbalik dengan sistem ekonomi Islam pada jaman Nabi SAW dan para
sahabatnya yang terbukti mampu memunculkan kejayaan Islam.
Bahwa diperlukan perubahan pola pikir dari cara berpikir Ekonomi Kapitalis ke cara berpikir
Ekonomi Syariah dimana etika dalam berbisnis mempunyai hubungan erat dengan
kesuksesan. Kisah bangkrutnya Lehman Brothers menggambarkan dampak dari suatu
perusahaan yang tidak menggunakan etika bisnis dalam setiap aktivitas bisnisnya karena
hanya memikirkan profit dengan praktek bisnis tidak jujur.
Kajian atas etika bisnis sudah lama diperdebatkan. Masalah etika bisnis muncul bila terjadi
suatu konflik tanggung jawab kepentingan atau dilema memilih antara yang benar dan yang
salah, yang salah dengan yang lebih salah atau mempertimbangkan sesuatu yang lebih
kompleks yang diakibatkan oleh aktivitas bisnis.
Masalah etika bisnis terjadi di hampir seluruh negara, contoh seperti negara jepang yang
terlambat menarik produk tv nya yang cepat panas, produsen sepatu Nike yang membayar
upah rendah untuk harga produk sepatu yang tinggi dan terakhir di Indonesia setelah krisis
1998 yang menguak semua kecurangan bisnis seperti BLBI, Newmont, Freeport dan banyak
lainnya.
Walaupun begitu, masih banyak perusahaan dunia yang menjalankan etika bisnis dengan
baik contohnya nestle di India dan arnotss dari Australia.
Literature Review
Etika Bisnis
Pada etika terdapat tiga fungsi dan perwujudannya yaitu etika deskriptif (descriptive
ethics), menjelaskan pengalaman moral secara deskriptif untuk mengetahui motivasi,
kemauan dan tujuan sesuatu tindakan dalam tingkah laku manusia. Kedua, etika normatif
(normative ethics), berusaha menjelaskan mengapa manusia bertindak seperti yang
mereka lakukan, dan apakah prinsip-prinsip dari kehidupan manusia. Ketiga, metaetika
(metaethics), berusaha untuk memberikan arti, istilah dan bahasa yang dipakai dalam
pembicaraan etika, serta cara berfikir yang dipakai untuk membenarkan pernyataan-
pernyataan etika.
Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti sikap, cara berpikir,
kebiasaan, adat, akhlak, perasaan dan watak kesusilaan. Etika bisnis dalam perusahaan
berpengaruh kepada hubungan perusahaan dan karyawannya serta hubungan karyawan
dan pelaku usaha lainnya.
Penerapan etika bisnis dalam perusahaan akan meningkatkan entitas bisnis perusahaan itu
sendiri dimana etika bisnis berpengaruh kepada kepuasan konsumen dan juga berpengaruh
kepada peningkatan motivasi kerja karyawan dengan prinsip menghasilkan yang terbaik
dengan cara yang baik pula.Pemberian pelatihan tentang etika bisnis kepada karyawan
perusahaan terbukti menaikan nilai merk atau brand value dan reputasi perusahaan
terjaga.
Pebisnis kapitalis beranggapan bisnis dan etika adalah bertentangan karena keuntungan
adalah segala galanya dan tidak ada hubungannya dengan moralitas dan sosial apalagi
dalam situasi krisis mereka akan mengambil tindakan apapun tanpa menghiraukan etika.
Berbanding terbalik dengan pelaku bisnis yang menjalankan etika bisnis serta tata kelola
perusahaan yang baik mampu bertahan dan bertumbuh.
Bahwa perusahaan tidak lagi memonopoli kekuatan dalam dunia bisnis karena di era
kemajuan teknologi, konsumen, LSM serta masyarakat juga berpengaruh dan menuntut
transparansi dan harus membuat pelaku usaha berhati hati serta menerapkan etika bisnis.
Bahwa hubungan positif antara kinerja finansial perusahaan dengan penerapan etika bisnis
masih juga terjadi kontradiktif di kalangan peneliti. Menurut Bernard Schwab,
menjadi etis tidaklah mudah, dan bisa jadi mahal karena perusahaan harus kehilangan uang
untuk menjalankan CSR (Corporate Social Responsibility) serta biaya pelatihan etika bisnis
lainnya. Berbeda dengan pendiri General Electric, Reginald Jones dan hasil studi dari The
Performance Group yang mengatakan bahwa ada hubungan positif antara kinerja finansial
perusahaan dengan penerapan etika bisnis yang berpengaruh kepada keuntungan
perusahaan.
Etika bisnis juga berpengaruh kepada kehidupan sosial di lingkungan perusahaan,
meningkatkan kepercayaan konsumen, menambah kesetiaan karyawan dan meningkatkan
keunggulan kompetitif perusahaan dan berbanding terbalik dengan perusahaan yang tidak
menerapkan etika bisnis.
Etika perusahaan bisa diimplementasikan melalui budaya perusahaan, tata kelola
perusahaan (Good Corporate Govrnance), manual kode etik perilaku corporate (Corporate
Code of Conduct), dan tanggung jawab sosial perusahan pada masyarakat (Corporate Social
Responsibility).
Etika Dalam Perspektif Islam
Konsep dalam etika Islam adalah tidak utilitarian dan relatif melain mutlak dan abadi, dan
etika ditempatkan dalam Islam di tingkat yang paling tinggi.
Syed Nawab Haidar Naqvi dalam buku “Etika dan Ilmu Ekonomi : Suatu Sintesis Islami”,
memaparkan empat aksioma etika ekonomi, yaitu, tauhid, keseimbangan (keadilan),
kebebasan dan tanggung jawab Sedangkan pedoman bisnis menurut Imam Ibnu Taymiyyah
dalam kitab Al Hisbah antara lain adalah pertama, sempurna dalam timbangan, Kedua,
hindari penipuan/kecurangan, Ketiga, hindari kontrak bisnis yang tidak sah, Keempat
kondisi ketidaksempurnaan pasar dan Kelima, hindari penimbunan (ikhtikar).
Menurut Al Quran tentang prinsip etika bisnis adalah, pertama, melarang bisnis yang
dilakukan dengan proses kebatilan (QS. 4:29), Kedua, Bisnis tidak boleh mengandung unsur
riba (QS. 2:275), Ketiga, kegiatan bisnis juga memiliki fungsi sosial baik melalui zakat dan
sedekah (QS. 9:34), Keempat, melarang pengurangan hak atas suatu barang atau
komoditas yang didapat atau diproses dengan media takaran atau timbangan karena
merupakan bentuk kezaliman (QS. 11:85) sehingga dalam praktek bisnis, timbangan harus
disempurnakan (QS. 7:85, QS. 2:205).dan Kelima, menjunjung tinggi nilai-nilai
keseimbangan baik ekonomi maupun sosial,
keselamatan dan kebaikan serta tidak menyetujui kerusakan dan ketidakadilan. Keenam,
pelaku bisnis dilarang berbuat zalim (curang) baik bagi dirinya sendiri maupun kepada
pelaku bisnis yang lain (QS. 7:85, QS.2:205).
Petunjuk dalam etika bisnis seperti yang diajarkan oleh Rasululah Saw bahwa yang pertama
adalah kejujuran , yang kedua adalah kesadaran tentang pentingnya kegiatan sosial dalam
bisnis, yang ketiga tidak bersumpah palsu, keempat adalah ramah tamah, kelima adalah
tidak boleh menjelekan bisnis lain, keenam adalah bisnis tidak boleh mengganggu ibadah,
ketujuh adalah membayar uoah sebelum keringat karyawan kering, kedelapan adalah
bisnis tidak boleh dilakukan dalam keadaan bahaya, kesembilan adalah bisnis harus
dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan dan kesepuluh adalah segera melunasi hutang
yang menjadi kewajibannya.
prinsip etika bisnis yang diwariskan Nabi Muhammad saw inilah yang semakin mendapat
pembenaran akademis di penghujung abad ke-20 atau awal abad ke-21.
Ada lima prinsip yang mendasari etika Islam yaitu Unity (Kesatuan), Equilibrium
(Keseimbangan), Free Will ( Kebebasan Berkehendak), Responsibility (Tanggung Jawab) dan
Benevolence (Kebenaran)
Methodology
Research Finding
Banyqk perusahaan yang belum menjalankan Etika Bisnis dengan baik sehingga banyak
perusahaan yang kuat menekan perisahaan yang kecil padahal diketahui bahwa Ada
hubungan positif antara kinerja perusahaan dan etika.
Conclusion
Dari penjelasan di atas tampak bahwa Islam sebagai way of life tak bisa dipungkiri lagi
karena Islam adalah ajaran yang lengkap dan universal. Aturannya jelas dan aplikatif. Tak
ada satupun sisi kehidupan manusia yang tidak diatur dalam Islam, termasuk dalam dunia
bisnis. Sayangnya banyak perusahaan yang belum menerapkan etika dalam bisnisnya,
sehingga yang terjadi adalah persaingan yang tidak imbang antara pemodal kuat dengan
pemodal lemah, ada banyak ketidakadilan, munculnya moral hazard, penyuapan dan lain-
lain. Oleh karena itu perlu pengintegrasian etika ke dalam dunia bisnis. Apalagi banyak
penelitian yang menunjukkan adanya hubungan yang positif antara etika bisnis dengan
kinerja perusahaan. Dengan demikian, penting bagi dunia bisnis khususnya yang mengakui
Muhammad saw sebagai Nabinya, untuk menerapkan nilai-nilai
Islam dalam bisnisnya. Dalam Islam juga dikatakan bahwa siapapun yang ingin selamat
dunia akherat maka ikutilah sunah Rasulullah saw. Apalagi fakta menunjukkan bahwa
dengan etika bisnisnya yang Islami menjadikan Nabi sebagai pedagang yang sukses.
Research Direction
Reference
Achmad Kholiq, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam, Pesantren Virtual.com
Adiwarman Karim, (2002), Ekonomi Islam-Suatu Kajian Ekonomi Makro, IIIT, Jakarta
Akhmad Mujahidin, Etika Bisnis Dalam Islam (Analisis Terhadap Aspek Moralitas Pelaku
Bisnis), Hukum Islam Vol.IV No.2 Desember (2005).