Anda di halaman 1dari 11

Accelerat ing t he world's research.

ETIKA BISNIS DALAM PERSPEKTIF


ISLAM
muhamad humaedi

Want more papers like


this?

Download a PDF Pack of


related papers

Search Academia's catalog of


22 million free papers

Downloaded from Academia.edu 
50 Fokus Ekonomi (FE), April 2010, Hal 50 – 58 Vol. 9, No.1
ISSN: 1412-3851

ETIKA BISNIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Sri Nawatmi

Unisversitas Stikubank, Semarang


(sri_nawatmi@yahoo.com)

ABSTRACT

There is no ethic in business can make a destroy in a live. Because of that, many
Businessman aware. Now, business ethic is a trend.The fact indicate that there is positif relation
between perform and ethic. In Islam, business ethic explained in Al-Qur’an and Hadits. History
about Nabi Muhammad saw said that Nabi is a successful businessman with Islamic ethic. Be
based on the law in Islam, there are five principles in Islamic ethic.

Keywords: business, ethic, perform ,law, principles

PENDAHULUAN penelitian yang menunjukkan adanya hubungan


Kesadaran para cendikiawan muslim untuk yang positif antara etika bisnis dan kesuksesan
kembali ke ajaran Qur’an dan hadits, me- suatu perusahaan. Kisah bangkrutnya Lehman
munculkan pemikiran untuk menggunakan sistem Brothers menggambarkan dampak dari suatu
ekonomi yang berdasarkan pada syariah Islam atau perusahaan yang tidak menggunakan etika bisnis
disebut sebagai sistem ekonomi Islam. Kesadaran dalam setiap aktivitas bisnisnya. Pada akhirnya
mereka muncul karena ternyata sistem ekonomi praktek bisnis yang tidak jujur, hanya memikirkan
yang dijalankan selama ini tidak menyebabkan keuntungan maksimal dan merugikan pihak lain
kondisi ekonomi global semakin membaik akan membawa perusahaan, yang tergolong
khususnya di negara-negara muslim. Kemiskinan raksasa sekalipun akan hancur juga.
justru paling banyak dialami oleh negara-negara Etika bisnis sebenarnya bukan fenomena
muslim. Sistem ekonomi kapitalis membuat dan kajian yang baru. Sejak abad ke-18 hingga
negara-negara muslim yang kebanyakan adalah kini, hubungan etika dan bisnis telah banyak
negara sedang berkembang dieksploitasi oleh diperdebatkan. Di AS, kasus bisnis yang ber-
negara maju sehingga menyebaban ketergantungan hubungan dengan etika bahkan telah terjadi
yang semakin tinggi pada negara maju. Kesadaran sebelum kemerdekaan AS. Bermula pada tahun
inilah yang menyebabkan munculnya ekonomi 1870, John D. Rockfeller, pemilik Standard Oil
syariah sebagai jawaban atas permasalahan yang Company Ohio, melakukan kesepakatan rahasia
dihadapi negara-negara muslim. Apalagi sistem potongan harga dengan perusahaan kereta api yang
ekonomi Islam jaman Nabi SAW dan para akan mengangkut minyaknya. Akibatnya pesaing
sahabatnya terbukti memunculkan kejayaan Islam. kalah sehingga memutuskan untuk keluar dari
Hal ini lebih dikuatkan lagi dengan adanya hasil bisnis perminyakan. Bisnis yang melibatkan
penelitian yang menunjukkan bahwa sistem praktek-praktek kecurangan, penipuan dan lain-
ekonomi kapitalis selama seratus tahun terakhir, lain adalah alasan etika bisnis mendapat perhatian
setiap lima tahun sekali selalu terjadi krisis. yang intensif hingga menjadi kajian tersendiri.
Munculnya kesadaran untuk menjalankan Masalah etika bisnis muncul bila terjadi suatu
syariah Islam dalam kehidupan ekonomi muslim konflik tanggung jawab kepentingan atau dilema
berarti harus mengubah pola pikir dari sistem memilih antara yang benar dan yang salah, yang
ekonomi kapitalis ke sistem ekonomi syariah salah dengan yang lebih salah atau
termasuk dalam dunia bisnis. Dunia bisnis tidak mempertimbangkan sesuatu yang lebih kompleks
bisa dilepaskan dari etika bisnis. Banyak hasil yang diakibatkan oleh aktivitas bisnis.
Vol. 9 No. 1, 2010 Fokus Ekonomi 51

Perilaku bisnis yang tidak beretika terjadi mengetahui motivasi, kemauan dan tujuan sesuatu
pada hampir semua negara, misalnya Mitsubishi tindakan dalam tingkah laku manusia. Kedua, etika
Electric, perusahaan Jepang yang terlambat normatif (normative ethics), berusaha menjelaskan
menarik produk TV-nya yang ternyata menyebab- mengapa manusia bertindak seperti yang mereka
kan terlalu panas dan kebakaran. Perusahaan Nike lakukan, dan apakah prinsip-prinsip dari kehidupan
membayar upah pekerja yang rendah di berbagai manusia. Ketiga, metaetika (metaethics), berusaha
negara berkembang untuk membuat sepatu yang untuk memberikan arti, istilah dan bahasa yang di-
berharga tinggi. Di Indonesia, praktek bisnis yang pakai dalam pembicaraan etika, serta cara berfikir
tidak beretika semakin terkuak setelah Orde Baru yang dipakai untuk membenarkan pernyataan-
runtuh di awal 1998. Banyak kasus dan skandal pernyataan etika. Metaetika mempertanyakan
mewarnai praktek bisnis baik itu KKN (korupsi, makna yang dikandung oleh istilah-istilah ke-
kolusi dan nepotisme), menyuap, memalsukan, susilaan yang dipakai untuk membuat tanggapan-
menipu, ataupun menyelewengkan milik perusaha- tanggapan kesusilaan (Achyar Eldine,(2009)).
an atau negara. Dari kasus Edi Tanzil, BLBI Secara etimologi, etika berasal dari bahasa
(Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), PT Yunani ethos yang berarti sikap, cara berpikir,
Newmont, Freeport dan yang sekarang lagi hangat kebiasaan, adat, akhlak, perasaan dan watak
adalah kasus Gayus dengan skandal pajaknya. Di kesusilaan. Istilah etika telah dipakai Aristoteles,
Eropa, seperti perusahaan Enron, Merck, Xerox, filsuf Yunani, untuk menunjukkan filsafat moral.
Global Crossing, Rite-Aid, Oracle, ParMor, AOL Jadi etika berarti prinsip, norma dan standar pe-
Time Warner, Citigroup dan lain-lain. rilaku yang mengatur individu maupun kelompok
Di samping itu, ada juga perusahaan yang yang membedakan apa yang benar dan apa yang
melaksanakan etika bisnis dalam praktek salah. Etika bisnis (business ethic) berusaha untuk
bisnisnya. Misalnya, Nestle di India yang mem- melarang perilaku bisnis, manajer perusahaan dan
bantu para peternak sapi sehingga produksi susu pekerja yang seharusnya tidak dilakukan. Etika
per peternak meningkat 50 kali lipat dan taraf bisnis mempengaruhi bagaimana perusahaan berhu
hidup para peternak juga meningkat. Selain itu, bungan dengan para pekerjanya, bagaimana
Arnotts, perusahaan biskuit Australia yang berani pekerja berhubungan dengan perusahaan dan
menarik seluruh produknya sekalipun ada orang bagaimana perusahaan berhubungan dengan agen
yang mau memberitahu produk mana yang beracun atau pelaku ekonomi lain.
asal diberi sejumlah uang. Arnotts lebih suka me- Etika mengarahkan manusia menuju aktua-
narik seluruh produknya demi keselamatan lisasi kapasitas terbaiknya. Penerapan etika dan
konsumen dan dampaknya luar biasa, enam bulan kejujuran dalam bisnis akan meningkatkan nilai
kemudian pendapatan perusahaan naik tiga kali entitas bisnis itu sendiri. Dengan tingkat
lipat. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah persaingan yang semakin tinggi ditambah dengan
etika bisnis yang Islami itu seperti apa ? konsumen yang semakin kritis, maka kalau
kepusan konsumen tetap dijaga akan menyebabkan
PEMBAHASAN
perusahaan sustainable dan dapat dipercaya dalam
Etika Bisnis jangka panjang.
Etika sebagai praktis berarti nilai-nilai dan Perusahaan yang menerapkan etika akan
norma-norma moral sejauh mana dipraktekkan meningkatkan motivasi para pekerja, karena
atau justru tidak dipraktekkan, walaupun seharus- bekerja selain dituntut menghasilkan yang terbaik,
nya dipraktikkan. Etika sebagai refleksi adalah juga diperoleh dengan cara yang baik pula.
pemikiran moral. Dalam etika sebagai refleksi kita Penerapan etika bisnis juga melindungi prinsip
berfikir tentang apa yang harus dilakukan atau kebebasan berusaha dan meningkatkan keunggulan
tidak boleh dilakukan. Secara filosofi etika me- bersaing, selain itu juga mencegah terkena sanksi-
miliki arti yang luas sebagai pengkajian moralitas. sanksi pemerintah karena melanggar etika yang
Pada etika terdapat tiga fungsi dan perwujudannya dapat digolongkan sebagai perbuatan melawan
yaitu etika deskriptif (descriptive ethics), men- hukum. Tanpa etika bisnis maka, perusahaan akan
jelaskan pengalaman moral secara deskriptif untuk
52 Sri Nawatmi Fokus Ekonomi

lepas kendali, menggunakan berbagai cara, lagi menjadi monopoli individu atau perusahaan
mengurbankan apa saja demi mencapai tujuan. tertentu. Konsumen, masyarakat, LSM dan
Etika bisnis juga berhubungan dengan nilai sebagainya dengan dukungan akses internet yang
merk (brand value). Perilaku bisnis yang beretika ada serta meningkatnya tuntutan akan transparansi,
berkontribusi terhadap citra perusahaan. Caranya membuat pelaku bisnis harus hati-hati. Terpaksa
dengan memberi pelatihan pada para pekerja atau tidak, mereka harus menjalankan etika bisnis
mengenai etika, hasilnya sungguh luar biasa, agar bisnis tidak kolaps akibat ditinggalkan
misalnya, menurunnya biaya, menurunnya pe- konsumen dan hilangnya kepercayaan para pe-
langgaran dan perusakan pada merk atau reputasi megang kepentingan (stakeholder).
dan pada akhirnya menurunkan penalti atau Kenyataan menunjukkan bahwa, masih ada
hukuman akibat melanggar aturan yang ditetapkan. yang menganggap bahwa ukuran kinerja adalah
Etika Bisnis Dan Kinerja Perusahaan untung rugi dalam bentuk uang. Mereka me-
mandang bisnis adalah bagaimana mencetak laba
Para pebisnis kapitalis beranggapan bahwa yang besar karena laba yang tinggi merupakan
hubungan antara bisnis dan etika adalah kontra- tanda kesuksesan, laba yang lebih rendah berarti
diktif karena ada konflik kepentingan di antara kinerjanya buruk. Tetapi kurun waktu belakangan,
keduanya dalam mengejar keuntungan yang isu mengenai etika bisnis menggugah kesadaran
maksimal. Ketika etika berlawanan arah dengan banyak pihak khususnya para pelaku bisnis.
keuntungan perusahaan, pebisnis kapitalis akan Mereka menyadari, bisnis yang baik merupakan
memilih keuntungan dan meninggalkan etika dampak dari kinerja perusahaan yang baik, dimana
bisnisnya dengan menghalalkan segala cara. Akan kinerja yang baik merupakan hasil dari penerapan
tetapi bagi perusahaan yang memperhatikan etika etika yang baik oleh organisasi perusahaan.
maka, perusahaan akan terus hidup dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi. Pelaksanaan etika bisnis Hubungan antara etika bisnis dan kinerja
dan tata kelola perusahaan yang baik (good finansial telah menjadi isu penting dalam dunia
corporate governance) menjadi salah satu bisnis selama kurang lebih 25 tahun. Meskipun
sustainable competitive advantage. Contoh sejumlah peneliti telah menyatakan bahwa terdapat
perusahaan yang menerapkannya adalah Shell, BP, hubungan yang positif antara etika dan kinerja
GE, Johson & Johnson. finansial, sedikit peneliti lainnya menemukan
bahwa hubungan antara keduanya bisa jadi terbukti
Bagi perusahaan yang beranggapan bahwa atau tidak terbukti. Menurut Bernard Schwab,
keuntungan finansial adalah segala-galanya maka, menjadi etis tidaklah mudah, dan bisa jadi mahal
mereka akan menganggap bahwa moralitas atau karena perusahaan harus kehilangan uang untuk
etika tidak cocok dengan bisnis sehingga menjalankan CSR (Corporate Social Responsi-
perusahaan tidak akan merasa memiliki tanggung bility), disamping itu perusahaan juga harus
jawab sosial karena bisnis adalah bisnis, tak ada melakukan pelatihan kode etik atau program-
hubungannya dengan kepentingan masyarakat. program internal lainnya untuk memperkuat etika
Kalau perusahaan berada dalam persaingan yang di perusahaan. Jika keuntungan menjadi tujuan
ketat, mereka akan melakukan apapun untuk perusahaan satu-satunya, maka hal itu menjadi
meningkatkan keuntungannya sekalipun me- sesuatu yang tidak mudah. Yang menjadi per-
ngurbankan yang lainnya. Misalnya untuk me- tanyan mereka adalah apakah dengan menjadi
nekan biaya operasional, perusahaan memberikan perusahaan yang etis akan meningkatkan ke-
upah di bawah standar, tidak menjaga keselamatan untungan finansial dalam jangka panjang ? Apakah
pekerja, memanipulasi laporan keuangan dan lain- kinerja finansial akan menjadi lebih baik dengan
lain, dimana hal itu pada akhirnya akan merugikan menjadi perusahaan yang etis dan bertanggung
masyarakat atau negara akan dianggap sebagai jawab ?
sah-sah saja. Tetapi di era global seperti sekarang
ini, dimana informasi mudah sekali untuk diakses Menurut pendiri General Electric, Reginald
maka, akan sulit bagi perusahaan untuk bertahan Jones, kinerja organisasi dengan etika sangat
lama kalau dia melanggar etika bisnis karena berhubungan. Begitupun dengan hasil studi dari
kekuatan dalam dunia bisnis sekarang ini bukan The Performance Group, sebuah konsorsium yang
Vol. 9 No. 1, 2010 Fokus Ekonomi 53

terdiri dari Volvo, Unilever, Monsanto, Imperial yang tidak beretika dan juga memunculkan
Chemical Industries, Deutsche Bank, Electrolux ketidakpercayaan publik terhadap perusahaan di
dan Gerling, menemukan bahwa pengembangan masa depan.
produk yang ramah lingkungan dan peningkatan Etika perusahaan bisa diimplementasikan
environ mental compliance bisa menaikkan EPS ( melalui budaya perusahaan, tata kelola perusahaan
earning per share) perusahaan, mendongkrak (Good Corporate Govrnance), manual kode etik
keuntungan dan menjamin kemudahan dalam perilaku corporate (Corporate Code of Conduct),
mendapat kan kontrak atau persetujuan investasi. dan tanggung jawab sosial perusahan pada
Selain mempengaruhi kinerja, etika per- masyarakat (Corporate Social Responsibility).
usahaan juga mempengaruhi kehidupan sosial di Budaya bagi perusahan adalah penting
lingkungan perusahaan yang bisa berdampak pada karena keputusan yang dibuat tanpa melihat
kinerja perusahaan secara umum. Schwepker, budaya akan menimbulkan akibat yang tidak dapat
Scott J. Vittel dan Anurson, menemukan adanya diantisipasi. Budaya organisasi bisa menjadi warna
hubungan yang positif antara penerapan etika dan parusahaan yang harus diaplikasikan pada seluruh
kepuasan kerja. Kepuasan kerja bisa berupa anggota organisasi, stakeholder dan bahkan
kepuasan terhadap kompensasi,atasan, promosi, masyarakat luas. Proses pembudayaan tidak bisa
rekan kerja dan lain-lain. Ketika etika sudah instan tapi butuh waktu dan dukungan faktor lain
terinstitusio nalisasikan maka, pekerja diharapkan seperti komitmen yang kuat dan keteladanan dari
akan diper lakukan dengan adil baik dalam para pemimpin.
kompensasi, promosi maupun penyelesaian
konflik. Dengan demikian, para pekerja akan Target Good Corporate Governance (GCG)
mendapatkan kepuasan kerja sehingga mereka adalah pengembangan perusahaan agar semakin
akan berkinerja lebih produktif dalam mendukung menguntungkan, semakin rendah resikonya dan
tujuan perusahaan. Oleh karena itu agar semakin sesuai dengan kebutuhan para pemangku
perusahaan bisa eksis dalam jangka panjang maka, kepentingan. GCG timbul berkaitan dengan prinsip
perusahaan harus menerapkan etika dalam bisnis- agency theory yaitu untuk menghindari konflik
nya. Dengan adanya etika, para pelanggan akan kepentingan antara principal dan agennya. Tata
lebih percaya pada perusahaan. Kepercayaan ini kelola yang baik menentukan reputasi perusahaan
akan menimbulkan komitmen dan loyalitas. yang akan menghindarkannya dari kerugian dan
Sedangkan para pekerja akan setia bekerja biaya yang timbul bila mengabaikan prinsip tata
melayani perusahaan yang bersikap adil dan meng- kelola perusahaan. Menurut mantan presiden
hargai pekerja. Intinya, perusahaan yang menerap- World Bank 1999, James D. Wolfensohn, pe-
kan etika akan memiliki keunggulan kompetitif laksanaan GCG akan mendukung perkembangan
dibanding perusahan yang tidak beretika. sosial yang bagus, menciptakan struktur ke-
pemilikan perusahaan yang luas, mengurangi
Hasil penelitian Vardi (2001), menunjukkan tersentralisasinya kekuasan pada pihak-pihak ter-
adanya hubungan yang negatif antara penerapan tentu dalam masyarakat, menunjang perkembang-
etika dan penyimpangan perilaku pekerja. an pasar modal, menstimulasi inovasi, memacu
Penyimpangan perilaku pekerja, timbul karena tumbuhnya investasi jangka panjang, mengu rangi
buruknya penerapan etika di tempat bekerja. Hal gejolak dan menghambat pelarian modal. Selain
ini akan menimbulkan kerugian bagi organisasi. itu GCG juga memberi manfaat dalam me-
Hasil penelitian itu diperkuat oleh Murphy, yang ningkatkan kepercayaan publik terhadap per-
menjelaskan adanya kerugian sebesar US$ 6-200 usahaan. GCG memiliki lima prinsip yaitu
milyar setiap tahun atas penyimpangan yang transparency, independency, accountability,
dilakukan pekerja. Dampak negatif dari perilaku responsibility dan fairness.
perusahaan yang tidak etis bukan hanya menimpa
perusahaan itu sendiri juga masyarakat secara Corporate Code Conduct (COC) merupakan
umum. Ketidaketisan perusahaan, selain me- dokumen yang berisi filosofi perusahaan dan
nimbulkan persepsi yang buruk di mata aturan perilaku yang beretika. COC memberikan
masyarakat juga menurunkan moral para pekerja pedoman pada pekerja agar berperilaku sesuai
akibat beban psikologis bekerja di perusahaan etika dan nilai budaya yang dianut oleh
54 Sri Nawatmi Fokus Ekonomi

perusahaan, profesional, bertanggung jawab, manusia tidak lepas dari pengawasan Tuhan dan
wajar, patut dan dapat dipercaya baik dalam dalam rangka melaksanakan titah Tuhan (QS.
melakukan hubungan dengan rekan bisnis maupun 62:10)
rekan kerja. Keseimbangan dan keadilan, berarti, bahwa
Corporate Social Responsibility (CSR) perilaku bisnis harus seimbang dan adil. Ke-
mengacu pada kewajiban organisasi untuk seimbangan berarti tidak berlebihan (ekstrim)
melindungi dan memberikan kontribusi kepada dalam mengejar keuntungan ekonomi (QS.7:31).
masyarakat, terutama pada pihak yang ber- Kepemilikan individu yang tak terbatas, sebagai-
kepentingan (stakeholder), lingkungan alam, serta mana dalam sistem kapitalis, tidak dibenarkan.
kesejahteraan secara umum. Michael Porter, Dalam Islam, Harta mempunyai fungsi sosial yang
Christensen dan Rosa beth Moss Kanter dari kental (QS. 51:19).
Harvard Business School berhasil membukti kan Kebebasan, berarti manusia sebagai individu
bahwa program-program CSR yang disinergi kan dan kolektivitas, mempunyai kebebasan penuh
dengan strategi perusahaan akan memberi kan untuk melakukan aktivitas bisnis. Dalam ekonomi,
dampak yang jauh lebih besar kepada masyarakat manusia bebas mengimplementasikan kaidah-
dan perusahaan sendiri. kaidah Islam. Karena masalah ekonomi, termasuk
Etika Dalam Perspektif Islam aspek mu’amalah, bukan ibadah, maka berlaku
Islam menempatkan nilai etika di tempat padanya kaidah umum, “semua boleh kecuali yang
yang paling tinggi. Pada dasarnya, Islam dilarang”. Yang tidak boleh dalam Islam adalah
diturunkan sebagai kode perilaku moral dan etika ketidakadilan dan riba. Dalam tataran ini kebebas-
bagi kehidupan manusia, seperti yang disebutkan an manusia sesungguhnya tidak mutlak, tetapi
dalam hadis: “ Aku diutus untuk menyempurnakan merupakan kebebasan yang bertanggung jawab
akhlak yang mulia”. Terminologi paling dekat dan berkeadilan.
dengan pengertian etika dalam Islam adalah Pertanggungjawaban, berarti, bahwa
akhlak. Dalam Islam, etika (akhlak) sebagai manusia sebagai pelaku bisnis, mempunyai
cerminan kepercayaan Islam (iman). Etika Islam tanggung jawab moral kepada Tuhan atas perilaku
memberi sangsi internal yang kuat serta otoritas bisnis. Harta sebagai komoditi bisnis dalam Islam,
pelaksana dalam menjalankan standar etika. adalah amanah Tuhan yang harus dipertanggung-
Konsep etika dalam Islam tidak utilitarian dan jawabkan di hadapan Tuhan.
relatif, akan tetapi mutlak dan abadi. Sedangkan pedoman bisnis menurut Imam
Jadi, Islam menjadi sumber nilai dan etika Ibnu Taymiyyah dalam kitab Al Hisbah antara lain
dalam segala aspek kehidupan manusia secara adalah pertama, sempurna dalam timbangan.
menyeluruh, termasuk dalam dunia bisnis. Al-
Qur’an memberi pentunjuk agar dalam bisnis “Kecelakaanlah bagi orang-orang yang
tercipta hubungan yang harmonis, saling ridha, curang, (yaitu) orang-orang yang apabila me-
tidak ada unsur eksploitasi (QS. 4: 29) dan bebas nerima takaran dari orang lain ia minta dipenuhi.
dari kecurigaan atau penipuan, seperti keharusan Dan apabila mereka menakar atau menimbang
membuat administrasi dalam transaksi kredit (QS. untuk orang lain, mereka mengurangi.”(QS.83:1-3)
2 : 282). Syed Nawab Haidar Naqvi dalam buku Kedua, hindari penipuan/kecurangan. Diri-
“Etika dan Ilmu Ekonomi : Suatu Sintesis Islami”, wayatkan dari Hakim bin Hizam r.a. dia berkata :
memaparkan empat aksioma etika ekonomi, yaitu, Rasulullah saw pernah bersabda : “ Penjual dan
tauhid, keseimbangan (keadilan), kebebasan dan pembeli memiliki hak khiyar (tetap melanjutkan
tanggung jawab. jual beli atau membatalkannya) selama keduanya
Tauhid merupakan wacana teologis yang belum berpisah. Jika keduanya berkata benar dan
mendasari segala aktivitas manusia, termasuk menjelaskan apa adanya maka jual beli mereka
dalam berbisnis. Tauhid menyadarkan manusia diberkahi, tetapi jika keduanya menyembunyikan
sebagai makhluk ilahiyah atau makhluk yang cacat yang ada dan berkata dusta, maka jual beli
bertuhan. Dengan demikian, dalam berbisnis mereka tidak diberkahi (HR. Muttafaq Alaihi).
Ketiga, hindari kontrak bisnis yang tidak sah
Vol. 9 No. 1, 2010 Fokus Ekonomi 55

(illegal). Kontrak yang terkait dengan riba dan judi yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan
seperti jual beli spekulatif (bay al-gharar), aibnya” (H.R. Al-Quzwani). “Siapa yang menipu
membeli bayi ternak yang masih dalam kandungan kami, maka dia bukan kelompok kami” (H.R.
(mulamasa), menawar tinggi untuk menaikkan Muslim). Rasulullah sendiri selalu bersikap jujur
harga bukan berniat untuk membeli (najas). dalam berbisnis. Beliau melarang para pedagang
Keempat, kondisi ketidaksempurnaan pasar. meletakkan barang busuk di sebelah bawah dan
Diriwayatkan Abdul lah bin Umar r.a. bahwasanya barang bagus di bagian atas. Kedua, kesadaran
Raulullah pernah bersabda : “Janganlah mem- tentang pentingnya kegiatan sosial dalam bisnis.
perjualbelikan barang yang sedang dalam proses Pelaku bisnis menurut Islam, tidak hanya sekedar
transaksi dengan orang lain dan janganlah mengejar keuntunganyang maksimal, seperti yang
menghadang barang dagangan sebelum sampai di diajarkan pada ekonomi kapitalis, tetapi juga
pasar/ sebelum penjual mengetahui harga yang berorientasi kepada sikap ta’awun (menolong
berlaku di pasar.” Kelima, hindari penimbunan orang lain) sebagai implikasi sosial kegiatan
(ikhtikar). bisnis. Tegasnya, berbisnis, bukan mencari untung
Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Al- dalam materi semata, tetapi juga didasari
Qur’an : pertama, melarang bisnis yang dilaku kan kesadaran memberi kemudahan bagi orang lain
dengan proses kebatilan (QS. 4:29). Bisnis harus dengan menjual barang.
didasari kerelaan dan keterbukaan antara kedua Ketiga, tidak melakukan sumpah palsu. Nabi
belah pihak dan tanpa ada pihak yang dirugikan. Muhammad saw sangat intens melarang para
Orang yang berbuat batil termasuk perbuatan pelaku bisnis melakukan sumpah palsu dalam
aniaya, melanggar hak dan berdosa besar melakukan transaksi bisnis Dalam sebuah HR.
(QS.4:30). Sedangkan orang yang menghindarinya Bukhari, Nabi saw bersabda, “Dengan melakukan
akan selamat dan mendapat kemuliaan (QS.4:31). sumpah palsu, barang-barang memang terjual,
Kedua, Bisnis tidak boleh mengandung unsur riba tetapi hasilnya tidak berkah”. Dalam HR. Abu
(QS. 2:275). Ketiga, kegiatan bisnis juga memiliki Dzar, Rasulullah saw mengancam dengan azab
fungsi sosial baik melalui zakat dan sedekah (QS. yang pedih bagi orang yang bersumpah palsu
9:34). Pengembangan harta tidak akan terwujud dalam bisnis, dan Allah tidak akan mem-
kecuali melalui interaksi antar sesama dalam perdulikannya nanti di hari kiamat (H.R. Muslim).
berbagai bentuknya. Keempat, melarang pe- Praktek sumpah palsu dalam kegiatan bisnis saat
ngurangan hak atas suatu barang atau komoditas ini sering dilakukan, karena dapat meyakinkan
yang didapat atau diproses dengan media takaran pembeli, dan pada gilirannya meningkatkan daya
atau timbangan karena merupakan bentuk beli atau pemasaran. Namun, harus disadari,
kezaliman (QS. 11:85), sehingga dalam praktek bahwa meskipun keuntungan yang diperoleh
bisnis, timbangan harus disempurnakan (QS. 7:85, berlimpah, tetapi hasilnya tidak berkah.
QS. 2:205). Kelima, menjunjung tinggi nilai-nilai Keempat, ramah-tamah . Seorang palaku
keseimbangan baik ekonomi maupun sosial, bisnis, harus bersikap ramah dalam melakukan
keselamatan dan kebaikan serta tidak menyetujui bisnis. Nabi Muhammad saw mengatakan, “Allah
kerusakan dan ketidakadilan. Keenam, pelaku merahmati seseorang yang ramah dan toleran
bisnis dilarang berbuat zalim (curang) baik bagi dalam berbisnis. ” (HR.Bukhari dan Tarmizi).
dirinya sendiri maupun kepada pelaku bisnis yang Kelima, tidak boleh berpura-pura menawar dengan
lain (QS. 7:85, QS.2:205). harga tinggi, agar orang lain tertarik membeli
Rasululah Saw memberikan petunjuk dengan harga tersebut. Sabda Nabi Muhammad,
mengenai etika bisnis yang sangat banyak, di “Janganlah kalian melakukan bisnis najas (seorang
antaranya ialah: Pertama, bahwa prinsip penting pembeli tertentu, berkolusi dengan penjual untuk
dalam bisnis adalah kejujuran. Dalam doktrin menaikkan harga, bukan dengan niat untuk
Islam, kejujuran merupakan syarat fundamental membeli, tetapi agar menarik orang lain untuk
dalam kegiatan bisnis. Rasulullah sangat intens membeli)”.
menganjurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis. Keenam, tidak boleh menjelekkan bisnis
Dalam tataran ini, beliau bersabda: “Tidak orang lain, agar orang membeli kepadanya. Nabi
dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan
56 Sri Nawatmi Fokus Ekonomi

Muhammad Saw bersabda, “Janganlah seseorang merusak esensi hubungan sosial yang justru harus
di antara kalian menjual dengan maksud untuk dijaga dan diperhatikan secara cermat. Ketiga
menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain” belas, komoditi bisnis yang dijual adalah barang
(H.R. Muttafaq ‘alaih). Ketujuh, tidak melakukan yang suci dan halal, bukan barang yang haram,
ihtikar. Ihtikar ialah menumpuk dan menyimpan seperti babi, anjing, minuman keras, ekstasi, dsb.
barang dalam waktu tertentu, dengan tujuan agar Nabi Muhammad Saw bersabda, “Sesungguhnya
harganya suatu saat menjadi naik dan keuntungan Allah mengharamkan bisnis miras, bangkai, babi
besar pun diperoleh. Rasulullah melarang keras dan “patung-patung”(HR. Jabir).
perilaku bisnis semacam itu. Kedelapan, takaran, Keempatbelas, bisnis dilakukan dengan suka
ukuran dan timbangan yang benar. Dalam rela, tanpa paksaan. Firman Allah, “Hai orang-
perdagangan, timbangan yang benar dan tepat orang yang beriman, janganlah kamu saling
harus benar-benar diutamakan. Firman Allah: memakan harta sesamamu dengan cara yang batil,
“Celakalah bagi orang yang curang, yaitu orang kecuali dengan jalan bisnis yang berlaku dengan
yang apabila menerima takaran dari orang lain, suka-sama suka di antara kamu” (QS. 4: 29).
mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka
menakar atau menimbang untuk orang lain, Kelimabelas, segera melunasi kredit yang
mereka mengurangi” ( QS. 83: 112). menjadi kewajibannya. Rasulullah memuji seorang
muslim yang memiliki perhatian serius dalam
Kesembilan, Bisnis tidak boleh menggangu pelunasan hutangnya. Sabda Nabi Saw, “Sebaik-
kegiatan ibadah kepada Allah. Firman Allah, baik kamu, adalah orang yang paling segera
“Orang yang tidak dilalaikan oleh bisnis lantaran membayar hutangnya” (H.R. Hakim).
mengingat Allah, dan dari mendirikan shalat dan Keenambelas, Memberi tenggang waktu apabila
membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari pengutang belum mampu membayar. Sabda Nabi
yang hari itu, hati dan penglihatan menjadi Saw, “Barang siapa yang menangguhkan orang
goncang”. yang kesulitan membayar hutang atau membebas-
Kesepuluh, membayar upah sebelum keringat kannya, Allah akan memberinya naungan di bawah
karyawan kering. Nabi Muhammad Saw bersabda, naunganNya pada hari yang tak ada naungan
“Berikanlah upah kepada karyawan, sebelum kecuali naunganNya. (HR. Muslim). Ketujuhbelas,
kering keringatnya”. Hadist ini mengindikasikan bahwa bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur
bahwa pembayaran upah tidak boleh ditunda- riba. Firman Allah, “Hai orang-orang yang
tunda. Pembayaran upah harus sesuai dengan kerja beriman, tinggal kanlah sisa-sisa riba jika kamu
yang dilakukan. Kesebelas, tidak ada monopoli. beriman (QS. Al-Baqarah: 278). Pelaku dan
Salah satu keburukan sistem ekonomi kapitalis pemakan riba dinilai Allah sebagai orang yang
ialah melegitimasi monopoli dan oligopoli. Contoh kesetanan (QS. 2: 275). Oleh karena itu Allah dan
yang sederhana adalah eksploitasi (penguasaan) Rasulnya mengumumkan perang terhadap riba.
individu tertentu atas hak milik sosial, seperti air, Sebelum diangkat menjadi Nabi, Rasulullah
udara dan tanah dan kandungan isinya seperti saw sebelumnya adalah seorang pedagang. Selama
barang tambang dan mineral. Individu tersebut 20 tahun Rasulullah berkiprah di bidang
mengeruk keuntungan secara pribadi, tanpa perdagangan, sehingga dikenal di Yaman, Syiria,
memberi kesempatan kepada orang lain. Ini Basrah, Irak, Yordania dan kota-kota perdagangan
dilarang dalam Islam. di Jazirah Arab. Dalam menjalankan bisnis,
Keduabelas, tidak boleh melakukan bisnis Rasulullah menerapkan prinsip-prinsip manajemen
dalam kondisi bahaya (mudharat) yang dapat jauh sebelum Frederick W. Taylor (1856-1915)
merugikan dan merusak kehidupan individu dan dan Henry Fayol (1841-1925) mengangkat
sosial. Misalnya, larangan melakukan bisnis manajemen sebagi disiplin ilmu, sehingga
senjata di saat terjadi chaos (kekacauan) politik. bisnisnya tetap untung dan tak pernah merugi. Dia
Tidak boleh menjual barang halal, seperti anggur tidak pernah membuat pelanggannya komplain,
kepada produsen minuman keras, karena ia diduga menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang
keras, mengolahnya menjadi miras. Semua bentuk yang dipesan dengan tepat waktu. Dia senantiasa
bisnis tersebut dilarang Islam karena dapat menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar dan
Vol. 9 No. 1, 2010 Fokus Ekonomi 57

integritas yang tinggi pada siapapun. Prinsip- Kebebasan disini adalah bebas memilih
prinsip etika bisnis yang diwariskan Nabi atau bertindak sesuai etika atau sebaliknya : “ Dan
Muhammad saw semakin mendapat pembenaran katakanlah (Muhammad) kebenaran itu datangnya
akademis di penghujung abad ke-20 atau awal dari Tuhanmu, barang siapa yang menghendaki
abad ke-21. Prinsip bisnis modern seperti tujuan (beriman) hendaklah ia beriman dan barang siapa
pelanggan dan kepuasan konsumen (custumer menghendaki (kafir) biarlah ia kafir” (QS. 18:29).
satisfaction), pelayanan yang unggul (service Jadi, jika seseorang menjadi muslim maka ia harus
excellence) kompetensi, efisiensi, transparansi, menyerahkan kehendaknya kepada Allah.
persaingan yang sehat dan kompetitif, semuanya Aplikasinya dalam bisnis :
telah menjadi gambaran pribadi dan etika bisnis a. Konsep kebebasan dalam Islam lebih
Rasulullah saw. Oleh karena itu agar menjadi mengarah pada kerja sama, bukan persaingan
pebisnis yang sukses dunia maupun akherat maka apalagi sampai mematikan usaha satu sama
ikutilah apa yang dicontohkan oleh Nabi lain. Kalaupun ada persaingan dalam usaha
Muhammad saw. maka, itu berarti persaingan dalam berbuat
Prinsip Dasar Etika Islami Dan Prakteknya kebaikan atau fastabiq al-khairat (berlomba-
Dalam Binis lomba dalam kebajikan).
Ada lima prinsip yang mendasari etika Islam b. Menepati kontrak, baik kontrak kerja sama
yaitu : bisnis maupun kontrak kerja dengan pekerja.
1. Unity (Kesatuan) “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah
janji-janji” (QS. 5:1).
Merupakan refleksi konsep tauhid yang
memadukan seluruh aspek kehidupan baik 4. Responsibility (Tanggung Jawab)
ekonomi, sosial, politik budaya menjadi Merupakan bentuk pertanggungjawaban atas
keseluruhan yang homogen, konsisten dan teratur. setiap tindakan. Prinsip pertanggungjawaban
Adanya dimensi vertikal (manusia dengan menurut Sayid Quthb adalah tanggung jawab yang
penciptanya) dan horizontal (sesama manusia). seimbang dalam segala bentuk dan ruang
Prakteknya dalam bisnis : lingkupnya, antara jiwa dan raga, antara orang dan
a. Tidak ada diskriminasi baik terhadap pekerja, keluarga, antara individu dan masyarakat serta
penjual, pembeli, serta mitra kerja lainnya (QS. antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.
49:13). Aplikasinya dalam bisnis :
b. Terpaksa atau dipaksa untuk menaati Allah a. Upah harus disesuaikan dengan UMR (upah
SWT (QS. 6:163) minimum regional).
c. Meninggalkan perbuatan yang tidak beretika b. Economic return bagi pemebri pinajam modal
dan mendorong setiap individu untuk bersikap harus dihitung berdasarkan perolehan ke-
amanah karena kekayaan yang ada merupakan untungan yang tidak dapat dipastikan jumlah-
amanah Allah (QS. 18:46) nya dan tidak bisa ditetapkan terlebih dahulu
seperti dalam sisitem bunga.
2. Equilibrium (Keseimbangan)
c. Islam melarang semua transaksi alegotoris
Keseimbangan, kebersamaan, dan seperti gharar, system ijon, dan sebagainya.
kemoderatan merupakan prinsip etis yang harus
diterapkan dalam aktivitas maupun entitas bisnis 5. Benevolence (Kebenaran)
(QS. 2:195; QS. 25:67-68, 72-73; QS.17:35;QS. Kebenaran disini juga meliputi kebajikan dan
54:49; QS. 25:67). Prakteknya dalam bisnis : kejujuran. Maksud dari kebenaran adalah niat,
a. Tidak ada kecurangan dalam takaran dan sikap dan perilaku benar dalam melakukan
timbangan berbagai proses baik itu proses transaksi, proses
memperoleh komoditas, proses pengembangan
b. Penentuan harga berdasarkan mekanis me produk maupun proses perolehan keuntungan.
pasar yang normal. Aplikasinya dalam bisnis menurut Al-Ghazali :
3. Free Will ( Kebebasan Berkehendak) a. Memberikan zakat dan sedekah.
58 Sri Nawatmi Fokus Ekonomi

b. Memberikan kelonggaran waktu pada pihak DAFTAR PUSTAKA


terutang dan bila perlu mengurangi beban- Achmad Kholiq, Etika Bisnis Dalam Perspektif
utangnya. Islam, Pesantren Virtual.com
c. Menerima pengembalian barang yang telah Achyar Eldine, Etika Bisnis Islam, www.uik-
dibeli. bogor.ac.id
d. Membayar utang sebelum penagihan datang. Adiwarman Karim, (2002), Ekonomi Islam-Suatu
e. Adanya sikap kesukarelaan antara kedua belah Kajian Ekonomi Makro, IIIT, Jakarta
pihak yang melakukan transaksi, kerja sama Agustianto, (2009), Etika bisnis Dalam Islam,
atau perjanjian bisnis. agustianto webblog
f. Adanya sikap ramah, toleran, baik dalam Akhmad Mujahidin, Etika Bisnis Dalam Islam
menjual, membeli dan menagih utang. (Analisis Terhadap Aspek Moralitas Pelaku
g. Jujur dalam setiap proses transaksi bisnis. Bisnis), Hukum Islam Vol.IV No.2 Desember
h. Memenuhi perjanjian atau transaksi bisnis. (2005).
Dominick Salvatore, (2001), Managerial
SIMPULAN Economics-Dalam Perekonomian Global,
Dari penjelasan di atas tampak bahwa Islam Erlangga, Jakarta
sebagai way of life tak bisa dipungkiri lagi karena K. Berten, (2004), Etika, Gramedia, Jakarta
Islam adalah ajaran yang lengkap dan universal.
Latifa M. Algaoud & Mervyn K. Lewis, (2005),
Aturannya jelas dan aplikatif. Tak ada satupun sisi
Perbankan Syariah–Prinsip Praktek dan
kehidupan manusia yang tidak diatur dalam Islam,
Prospek, PT Serambi Ilmu Semesta., Jakarta.
termasuk dalam dunia bisnis. Sayangnya banyak
perusahaan yang belum menerapkan etika dalam Riawan Amin dan Tim PEBS FEUI, (2010),
bisnisnya, sehingga yang terjadi adalah persaingan Menggagas Manajemen Syariah - Teori dan
yang tidak imbang antara pemodal kuat dengan Praktik The Celestial Management, Salemba
pemodal lemah, ada banyak ketidakadilan, Empat,Jakarta
munculnya moral hazard, penyuapan dan lain-lain. Sabahuddin Azmi, An Islamic Approach to
Oleh karena itu perlu pengintegrasian etika ke Business Ethics, www.renaissance.com.pk
dalam dunia bisnis. Apalagi banyak penelitian
yang menunjukkan adanya hubungan yang positif Tim Multitama Communication, (2007), Islamic
antara etika bisnis dengan kinerja perusahaan. Business Strategy for Entrepreneurship,
Dengan demikian, penting bagi dunia bisnis Zikrul Media Intelektual
khususnya yang mengakui Muhammad saw Y. Vardi, (2001), The Effects of Organizational
sebagai Nabinya, untuk menerapkan nilai-nilai and Ethical Climate as on Misconduct at
Islam dalam bisnisnya. Dalam Islam juga Work, Journal of Business Ethics, Februari
dikatakan bahwa siapapun yang ingin selamat 2001, 29,4, ABI/INFORM Global, hal. 325
dunia akherat maka ikutilah sunah Rasulullah saw.
Apalagi fakta menunjukkan bahwa dengan etika
bisnisnya yang Islami menjadikan Nabi sebagai
pedagang yang sukses.
Vol. 9 No. 1, 2010 Fokus Ekonomi 59

Anda mungkin juga menyukai