Anda di halaman 1dari 12

mendeskripsikan enterpreneurship dari

segi etika bisnis dan etika agama


RUMAYSHA ZAIZIFA RAUDHA
LATAR BELAKANG
Entrepreneurship merupakan hal yang sangat penting dalam memacu pertumbuhan
ekonomi, karena dapat menciptakan lapangan kerja sehingga dapat mengurangi
tingkat pengangguran. Dengan mengacu pada prinsip tersebut, maka pemerintah
mengusulkan masuknya entrepreneurship sebagai matakuliah, masuk sebagai
kurikulum. Pendidikan entrepreneurship harus tertuju pada pembentukan sikap dan
keahlihan orang terhadap entrepreneurship dan tidak terbatas pada pelatihan dan
pemahaman teoritis.
PENGERTIAN

Enterpreneurship adalah proses memulai, mengembangkan, dan


mengelola bisnis atau usaha dengan mengidentifikasi peluang,
mengumpulkan sumber daya, dan mengambil risiko untuk
mencapai tujuan tertentu, seperti menghasilkan keuntungan atau
menciptakan nilai tambah bagi masyarakat
ENTERPRENUERSHIP DARI SEGI ETIKA
BISNIS DAN ETIKA AGAMA

Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman


atau acuan sebuah perusahaan dalam pengambilan keputusan dan
mengoperasikan bisnis yang etik. Etika bisnis hanya akan efektif
sekiranya disertai dengan keimanan yang bersumber dari agama.
Tanpa agama etika hanya akan menjadi sebuah gagasan falsafah
yang tak dapat diamalkan.
ETIKA NORMATIF BISNIS

Etika normatif dalam bisnis adalah cabang dari etika yang


membahas tentang norma-norma moral atau prinsip-prinsip moral
yang harus diikuti oleh individu atau kelompok dalam berperilaku
atau membuat keputusan di lingkungan bisnis. Ini termasuk
menghindari praktik-praktik yang merugikan pelanggan atau
pekerja, atau mematuhi kewajiban moral terhadap para pemangku
kepentingan
CONTOH ETIKA NORMATIF BISNIS

Beberapa teori etika normatif yang sering digunakan dalam konteks bisnis adalah:
Deontologi: Teori ini, dikembangkan oleh Immanuel Kant, menyatakan bahwa
tindakan yang baik adalah tindakan yang sesuai dengan kewajiban moral yang
muncul dari kategorikal imperatif
Utilitarianisme: Menurut John Stuart Mill, etika normatif harus didasarkan pada
prinsip utilitarian, yaitu tindakan yang menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi
sebanyak mungkin orang adalah tindakan yang baik
Etika Virtue: Aristoteles mengembangkan etika ini berdasarkan konsep eudaimonia
atau kebahagiaan sejati, di mana etika adalah tentang mencapai kebahagiaan melalui
pengembangan potensi manusia
Etika Tanggung Jawab: Emanuel Levinas mengembangkan etika ini berdasarkan
konsep tanggung jawab dan kewajiban moral terhadap individu lain
Kontrak Sosial: Jean-Jacques Rousseau berpendapat bahwa norma-norma moral
muncul dari kesepakatan sosial yang dihasilkan oleh masyarakat
TIGA TINGKATAN APLIKATIF

1. Tingkatan Individu: Pada tingkat ini, etika bisnis diterapkan oleh setiap
pegawai dalam perilaku sehari-hari mereka. Ini termasuk keputusan dan
tindakan yang diambil oleh individu yang mencerminkan nilai-nilai dan prinsip
etika perusahaan.
2. Tingkatan Organisasi: Pada tingkat ini, etika bisnis menjadi bagian dari
kebijakan dan prosedur organisasi. Ini mencakup standar perilaku yang
diharapkan dari semua karyawan dan praktik bisnis yang diadopsi oleh
perusahaan secara keseluruhan.
3. Tingkatan Masyarakat: Pada tingkat ini, etika bisnis diterapkan dalam konteks
yang lebih luas, yaitu hubungan antara perusahaan dan masyarakat atau
publik. Ini termasuk tanggung jawab sosial perusahaan, transparansi, dan
kontribusi perusahaan terhadap kesejahteraan sosial dan lingkungan.
PANDANGAN AGAMA TENTANG
ETIKA BISNIS

Dalam Islam, bisnis bukanlah semata-mata tentang mencari keuntungan


finansial, tetapi juga merupakan peluang untuk melaksanakan kewajiban moral
dan etika. Salah satu prinsip utama yang ditekankan dalam etika ekonomi Islam
adalah adil dalam bertransaksi. Konsep adil dalam Islam melibatkan kesetaraan
dalam pertukaran, tidak ada penipuan atau penindasan, serta saling
menghormati hak-hak semua pihak yang terlibat dalam transaksi.
Selain itu, Islam mendorong pengusaha untuk berkomitmen pada transparansi
dan akuntabilitas dalam bisnis. Mereka dianjurkan untuk menyajikan informasi
yang jujur dan akurat mengenai produk, layanan, dan praktik bisnis mereka.
Prinsip ini memastikan kepercayaan konsumen dan mempromosikan keadilan
dalam pasar.
PANDANGAN AGAMA TENTANG
ETIKA BISNIS

Pandangan politik tentang etika bisnis adalah pandangan yang berkaitan dengan
bagaimana pemerintah, partai politik, atau kelompok kepentingan mempengaruhi
atau mengatur perilaku bisnis dalam konteks sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Pandangan politik tentang etika bisnis dapat bervariasi tergantung pada ideologi,
nilai, dan tujuan dari berbagai aktor politik.
TINJAUAN UMUM STUDI ETIKA BISNIS

Etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi secara umum dan khusus.
Beberapa contoh dari sistem ekonomi secara khusus adalah masalah keadilan
sosial, hak milik, dan persaingan. Etika bisnis menyentuh bidang sangat makro,
seperti pengelolaan perusahaan multinasional, jaringan konglomerat
internasional, dan lain sebagainya.
REFERENSI

menegakkan-nilai-nilai-moral-dalam-bisnis-perspektif-islam-dalam-etika-
ekonomi.htm
1052-Article%20Text-952-1033-10-20090824.pdf
pengertian-dan-contoh-etika-normatif.html
2.pdf
agama-sebagai-dasar-etika-perusahaan.htm
920-2508-1-PB.pdf
s10551-023-05489-8.pdf

Anda mungkin juga menyukai