PEMBAHASAN
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita
menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada
kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis juga merupakan studi
yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis
(Velasquez,2005). Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu
diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk
memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang
ada di dalam organisasi. Berikut ini beberapa pengertian etika bisnis menurut para ahli :
1. Zimmerer (1996:2)
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
Etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukan perilaku dan etika
seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi.
3. Bertens, (2000:5)
Etika bisnis adalah pemikiran reflrksi krisis tentang moralitas dalam kegiatan ekonomi dan
bisnis.
4. Velasquez, (2005)
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi
ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,institusi,dan
perilaku bisnis.
Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna
memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan Ketika mempertimbangkan
untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.
6. Steade et al (1984:701)
Dalam bukunya “Business, Its Natura and Environment An Introduction”. Etika bisnis adalah
standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.
7. Carol&Buchholtz
Dalam bukunya “Business & Society – Ethies and Stakeholder Management”. Etika bisnis
adalah cara-cara melakukan kegiatan bisnis,yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu,perusahaan,industri, dan juga masyarakat.
Dalam artikelnya di Advanee Managemen journal (1998), memberikan tiga pendekatan dasar
dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
b) Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki
hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
c) Justiee Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan
ataupun secara kelompok.
1. Prinsip otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai
dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya.
Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi
perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan
kominitasnya.
2. Kesatuan (unity)
Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari
kesalahan, mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis
kebenaran dimaksudkan sebagian niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad
(transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam proses
upaya meraih atau menetapkan keuntungan.
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis.
Contoh, upah yang adil kepada karyawan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada
konsumen, dan lain-lain.
Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak
berniat jahat dan prinsip keadilan.
Krbrbasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena
tidak menuntut adanya pertanggung jawaban dan akuntabiltas. Untuk memenuhi tuntutan
keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan tindakanya. Secara logis
prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa
yang bebas dilakukan oleh manusia dengan bertanggung jawab atas semua yang dilakukanya.
Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan batasan-
batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan good bussiness dan tidak melakukan monkey
business atau dirly business yang bisa merugikan banyak pihak yang terkait dalam bisnis
tersebut. Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan yang baik (etis) agar
bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam
dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk didunia bisnis yang kotor, licik, dan
tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan karenanya membawa serta
tanggung jawab etis bagi pelakunya.
Etika bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk
mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks. etika bisnis merupakan
prinsip-prinsip etika untuk menkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks.
Etika bisnis merupakan etika khusus (terapan)yang pada awalnya berkembang di amerika
serikat. Sebagai cabang filsafat terapan, etika bisnis menyoroti perilaku manusia dan
peraturan-peraturan yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan manajemen. Oleh karena
itu etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan menetapkan prinsip-
prinsip etika dibidang hubungan ekonomi antar manusia. Secara terperinci, richard T.de
George menyebut bahwa etika bisnis menyangkut empat kegiatan sebagai berikut
Adapapun etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membententuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiiki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value creation) yang tinggi, dimana diperlukan
suatu landasan yang kokoh untuk mencapai itu semua. Dan biasanya dimulai dari
perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh
budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten
dan konsekuen. Menurut Richard De Gorge, bila perusahaan ingin sukses/berhasil
memerlukan 3 hal pokok yaitu :
Setelah mengetahui betapa pentingnya etika yang harus diterapkan pada perusahaan
bisnis, tentunya etika memiliki fungsi yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan
perusahaan itu sendiri. Permasalahan etika bisnis yang terjadi di perusahaan bervariasi
antara fungsi perusahaan satu dan fungsi perusahaan lainya. Hal ini terjadi karena operasi
perusahaan sangat terspesialisasi dalam berbagai bidang profesi, sehingga setiap fungsi
perusahaan cenderung memiliki masalah etika tersendiri. Ada 3 jenis masalah yang
dihadapi dalam etika yaitu:
1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang
muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainya dimana
bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang
dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan
tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan
individual sebagai keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adlah pertanyaan yang muncul seputar
individu tertentu dalam peruahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang
moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.
pencapaian tujuan etika bisnis di indonesia masih berhadapan dengan beberapa masalah dan
kendala. Keraf (1993:81-83) menyebut beberapa kendala tersebut yaitu:
Dari faktor-faktor tersebut, faktor pertama adalah faktor yang memiliki pengaruh
paling kuat. Untuk mempertahankan produk perusahaan tetap menjadi yang utama,
dibuatlah iklan dengan sindiran-sindiran pada produk lain. Iklan dibuat hanya untuk
mengunggulkan produk sendiri, tanpa ada keunggulan dari produk tersebut. Iklan
hanya bertujuan untuk menjelek-jelekkan produk iklan lain.
Dalam etika bisnis apabila perilaku mencegah pihak lain menderita kerugian
dipandang sebagai perilaku yang etis, maka perusahaan yang menarik kembali produknya
yang memiliki cacat produksi dan dapat membahayakan keselamatan konsumen, dapat
dipandang sebagai perusahaan yang melakukan perilaku etis dan bermoral. Pada dasarnya
kegiatan bisnis tidaklah hanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya
dengan menghalalkan segala cara melainkan perlu adanya perilaku etis yang diterapkan oleh
semua perusahaan. Etika yang diterapkan oleh sebuah perusahaan bukanlah salah satu
penghambat perusahaan untuk dapat berkompetisi dengan cara pesaingnya melainkan untuk
dipandang oleh masyarakat bahwa perusahaan yang menerapkan etika didalam perusahaan
bisnis adalah sebagai perusahaan yang memiliki perilaku etis dan bermoral. Setidaknya
terdapat tujuh alasan yang mendorong perusahaan untuk menjalankan bisnisnya secara etis
yang akan dirangkum sebagai berikut: