DISUSUN OLEH:
Kelompok 3 – Kelas A
A. Audirta Prasetya 210901500003
Nur Resky Amaliah Bardin 210901501002
Mayla Azmainna Nabila 210901501010
Nur Asty Ramadani Asrul 210901502003
Aqila Nasira 210901502009
Rangga Fakhrurriza 210901502014
Putri Nadilah Sofyan 210901502023
Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rida dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang
berjudul Permintaan dan Penawaran Agregat. Tidak lupa, kami mengucapkan
terima kasih kepada Dr. Sri Astuty, SE, M.Si selaku dosen pengampu Mata
Kuliah Makro Ekonomi.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada teman-teman yang telah
membantu baik secara moral maupun material sehingga Tugas Makalah ini dapat
terwujud.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam tugas
makalah yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan
tersebut. Kritik dan saran dari pembaca senantiasa ditunggu oleh penulis guna
meningkatkan kualitas tulisan ke depannya.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
B. Permintaan Agregat.......................................................................................2
C. Penawaran Agregat.......................................................................................7
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bab ini akan berfokus pada Permintaan agregat dan penawaran agregat.
Permintaan agregat dalam perekonomian negara sangat penting karena dapat
membantu para profesional untuk mengukur serta menilai keadaan umum
dari kondisi ekonomi suatu negara. Hal ini dapat membantu sekaligus
menunjukkan bagaimana suatu negara bergerak dari perlambatan menuju ke
resesi yang sebenarnya atau bagaimana negara tersebut dapat keluar dari
resesi. Dalam perekonomian negara terdapat istilah penawaran agregat.
Penawaran agregat ini juga sangat penting karena menyatakan jumlah
keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi serta dijual pada setiap tingkat
harga oleh berbagai produsen.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penawaran agregat menurut kaum klasik dan keynes?
2. Bagaimana bentuk kurva permintaan aggregat?
3. Bagaimana bentuk kurva permintaan dan penawaran agregat jangka
panjang?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami penawaran agregat menurut kaum klasik dan keynes
2. Mengetahui bentuk dari kurva permintaan aggregat
3. Mengetahui bentuk kurva permintaan dan penawaran agregat jangka
panjang
A.
1
BAB II PEMBAHASAN
2
bahwa pemerintah sebaiknya tidak melakukan intervensi dalam pasar
karena hal tersebut dapat mengganggu mekanisme pasar dan mengurangi
efisiensi ekonomi.
Namun, kaum klasik mengakui bahwa pemerintah dapat memberikan
dukungan dalam memberikan perlindungan hukum, mengeluarkan
regulasi untuk menjaga stabilitas pasar, serta menginvestasikan pada
faktor-faktor produksi dalam jangka panjang, seperti pendidikan dan
infrastruktur.
Dalam kesimpulannya, penawaran agregat menurut kaum klasik
dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi, yang dapat ditingkatkan melalui
investasi pada sumber daya manusia, modal, dan teknologi. Selain itu,
kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan faktor-faktor
produksi juga dianggap penting dalam meningkatkan penawaran agregat
dalam jangka panjang.
2. Konsep Kurva Penawaran Agregat Keynesian
Menurut pandangan kaum Keynesian, penawaran agregat
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat pengeluaran, permintaan
konsumen, dan kebijakan fiskal pemerintah. Dalam pandangan
Keynesian, penawaran agregat dapat lebih elastis dalam jangka pendek
daripada yang dianggap oleh kaum klasik.
Kaum Keynesian berpendapat bahwa dalam jangka pendek, faktor-
faktor seperti tingkat pengeluaran dan permintaan konsumen dapat
mempengaruhi penawaran agregat. Dalam hal ini, jika terjadi
peningkatan permintaan, maka produsen akan lebih cenderung
meningkatkan produksinya untuk memenuhi permintaan tersebut.
Namun, di sisi lain, faktor-faktor seperti kebijakan fiskal pemerintah
juga dianggap memainkan peran penting dalam menentukan penawaran
agregat. Dalam pandangan Keynesian, pemerintah dapat menggunakan
kebijakan fiskal seperti pengeluaran publik dan pajak untuk
mempengaruhi tingkat permintaan dan penawaran agregat.
Dalam praktiknya, Keynesian mengusulkan kebijakan fiskal dan
3
moneter sebagai instrumen utama untuk mengatasi masalah penawaran
agregat. Misalnya, pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal
untuk meningkatkan pengeluaran publik dan pajak untuk meningkatkan
pendapatan, sehingga memicu kenaikan permintaan dan penawaran
agregat.
Dalam kesimpulannya, penawaran agregat menurut kaum Keynesian
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat pengeluaran, permintaan
konsumen, dan kebijakan fiskal pemerintah. Mereka menganggap
intervensi pemerintah dapat diperlukan untuk mengatasi
ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan dan memperbaiki
kesenjangan produksi dalam jangka pendek
4
turun.
5
Kurva tersebut menggambarkan peningkatan dalam permintaan
agregat. Pergeseran kurva permintaan agregat dapat disebabkan oleh
beberapa faktor umum yang mempengaruhi komponen-komponen dari
agregat demand (AD). Beberapa faktor ini antara lain:
a) Konsumsi yang meningkat
Konsumsi masyarakat yang meningkat dapat meningkatkan AD
karena konsumsi masyarakat merupakan komponen terbesar dari AD.
Konsumsi dapat meningkat karena beberapa faktor seperti kenaikan
pendapatan, kenaikan harga aset seperti properti atau saham,
penurunan suku bunga yang membuat pinjaman lebih murah,
penurunan pajak, dan kenaikan keyakinan masyarakat terhadap masa
depan.
b) Investasi yang meningkat
Investasi yang meningkat juga dapat meningkatkan AD karena
investasi merupakan salah satu komponen dari AD. Investasi dapat
meningkat karena beberapa faktor seperti penurunan suku bunga yang
membuat pinjaman lebih murah, kenaikan keyakinan perusahaan
terhadap prospek ekonomi, peningkatan teknologi, dan peningkatan
permintaan yang menyebabkan perusahaan harus meningkatkan
kapasitas produksi.
c) Peningkatan pengeluaran pemerintah (G)
Pemerintah juga dapat meningkatkan AD dengan meningkatkan
pengeluarannya pada sektor-sektor tertentu seperti infrastruktur atau
6
program sosial. Peningkatan pengeluaran pemerintah dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan
agregat.
d) Peningkatan ekspor (X)
Peningkatan ekspor dapat meningkatkan AD karena penjualan barang
dan jasa ke luar negeri akan menambah arus uang yang masuk ke
dalam perekonomian domestik. Hal ini akan meningkatkan
pendapatan nasional dan konsumsi masyarakat.
e) Penurunan impor (M)
Penurunan impor dapat meningkatkan AD karena impor merupakan
pengeluaran dari perekonomian domestik yang mengalir ke luar
negeri. Jika impor turun, maka arus uang keluar dari perekonomian
domestik akan berkurang, sehingga meningkatkan AD.
3. Penurunan Kurva Permintaan Agregat
Dalam diagram ini, kita melihat terjadi penurunan AD. Hal ini
menyebabkan terjadinya penurunan pada GDP riil dan penurunan tingkat
harga (P1 menjadi P2).
Penurunan AD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti
berkurangnya investasi, menurunnya ekspor, dan konsumsi yang menurun.
Dampak dari penurunan AD adalah menurunnya GDP riil dan
menurunnya tingkat harga, sehingga dapat berdampak pada perekonomian
secara keseluruhan.
7
Dalam diagram ini, penurunan AD telah menyebabkan terutama
penurunan tingkat harga, dengan sedikit perubahan dalam GDP riil.
Penurunan AD dapat menyebabkan penurunan output atau GDP riil
dan tingkat harga. Namun, dalam beberapa kasus, perubahan pada AD
mungkin hanya menyebabkan perubahan pada tingkat harga dengan
sedikit atau bahkan tidak ada perubahan pada GDP riil. Hal ini tergantung
pada sejumlah faktor, seperti elastisitas permintaan dan penawaran
agregat.
Kondisi di mana penurunan AD menyebabkan penurunan harga tetapi
tidak ada perubahan yang signifikan pada GDP riil dapat terjadi jika
penawaran agregat dianggap lebih elastis daripada permintaan agregat.
Dalam hal ini, penurunan permintaan dapat terutama mempengaruhi harga
dengan sedikit dampak pada produksi. Namun, dampak ini mungkin
berbeda-beda dalam berbagai kasus tergantung pada faktor-faktor ekonomi
yang mempengaruhi permintaan dan penawaran agregat.
8
Lahan dan bahan baku yang tersedia.
Jumlah dan produktivitas tenaga kerja.
Jumlah dan produktivitas modal.
Kemajuan teknologi yang mempengaruhi produktivitas dan output
Tingkat kewirausahaan dalam perekonomian.
Gambar 1
9
Pandangan klasik melihat penawaran agregat sebagai inelastis
dalam jangka panjang. Menurut pandangan klasik, upah dan harga
bersifat fleksibel sehingga dalam jangka panjang perekonomian akan
mempertahankan penuhnya lapangan kerja. Para ekonom klasik
percaya bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor
jangka panjang, seperti modal dan produktivitas.
Dalam pandangan ini, perubahan harga input tidak akan
mempengaruhi tingkat produksi dalam jangka panjang karena
penawaran agregat dalam jangka panjang bersifat inelastis.
Pandangan klasik ini dianggap sebagai teori dasar dari ekonomi
makro dan memberikan landasan bagi pandangan ekonomi lainnya.
b) Pandangan keynesian mengenai LRAS
10
dapat condong naik dan elastis. Ini artinya, dalam jangka panjang,
ekonomi bisa saja berada di bawah tingkat kesempatan kerja penuh,
seperti saat terjadi resesi. Terjadinya resesi akan membuat
masyarakat menyimpan uang mereka dan mengakibatkan penurunan
permintaan agregat.
Selain itu, Keynesian juga percaya bahwa upah dan harga dapat
menjadi kaku, sehingga ekonomi tidak otomatis kembali ke
keseimbangan kesempatan kerja penuh. Kurva penawaran jangka
panjang versi Keynesian menunjukkan bahwa dalam ekonomi
terdapat titik di mana perusahaan dapat menggunakan lebih banyak
kapasitas produksi. Namun, ketika kapasitas penuh tercapai, ekonomi
akan kembali ke tingkat kesempatan kerja penuh. Hal ini berbeda
dengan pandangan ekonomi klasik yang menganggap bahwa kurva
penawaran jangka panjang bersifat inelastis.
11
permintaan agregat tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, seperti perkembangan teknologi dan populasi.
Dalam jangka panjang, permintaan agregat bersifat lebih inelastis daripada
dalam jangka pendek karena dalam jangka panjang faktor-faktor produksi
dapat disesuaikan dengan harga.
12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Permintaan dan penawaran agregat adalah konsep penting dalam
makroekonomi yang digunakan untuk menganalisis dan memahami
pergerakan ekonomi secara keseluruhan. Permintaan agregat mengacu pada
jumlah total barang dan jasa yang diminta oleh konsumen, bisnis, dan
pemerintah dalam suatu perekonomian, sedangkan penawaran agregat
mengacu pada jumlah total barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen
dalam suatu perekonomian.
13
14
B. Saran
Berdasarkan pembahasan tentang penawaran dan permintaan
agregat, dapat disimpulkan bahwa keseimbangan antara kedua faktor ini
sangat penting dalam menentukan tingkat harga, output dan lapangan kerja
dalam perekonomian. Peningkatan permintaan dapat mendorong peningkatan
produksi dan investasi, sedangkan peningkatan penawaran dapat mengurangi
tingkat inflasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
iii