Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KESEIMBANGAN UMUM DALAM MODEL AD-AS


diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro Islam
Dosen pengampu Dr. Abdul Wadud Nafis, Lc, M.E.I

Oleh:

Diki Hendrianto
NIM. 221105020069

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian makalah
sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam,
dapat terselesaikan dengan baik.
Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh
karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada Bapak Dr. Abdul Wadud Nafis, Lc, M.E.I, selaku dosen
pengampu mata kuliah Ekonomi Makro islam, yang telah memberikan arahan,
semangat, dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna seperti yang
diharapkan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun, demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca. Terimakasih.

Jember, 1 September 2023

Diki Hendrianto
NIM. 221105020069

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Agregat Deman Dan Agregat Supply...................................................
B. Keseimbangan Agregat Demand Dan Agregat Supply...........................................
C. Dampak Keseimbangan AS....................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................................

DAFTAR PUSAKA.........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keseimbangan umum dalam ekonomi mengacu pada titik di mana
penawaran agregat (AS) dan permintaan agregat (AD) dalam perekonomian
mencapai kesetimbangan. Model AD-AS (Aggregate Demand-Aggregate Supply)
digunakan untuk menganalisis interaksi antara elemen-elemen ini dan implikasi
kebijakan ekonomi terkait. Makalah ini akan membahas komponen AD-AS,
faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan umum, serta dampak kebijakan
fiskal dan moneter.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan AD-AS?
2. Bagaimana keseimbangan antara AD-AS ?
3. Apa dampak dari keseimbangan AD-AS?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang pengertian AD-AS.
2. Menjelaskan bagaimana keseimbangan antara AD-AS.
3. Menjelaskan dampak dari keseimbangan AD-AS.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agregat Deman Dan Agregat Supply


Analisis AD-AS merupakan singkatan dari Aggregate Demand atau
permintaan agregat, dan kata AS adalah singkatan dari Aggregate Supply atau
penawaran agregat. Penawaran agregat adalah jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu.
Dalam analisis AD-AS, istilah penawaran agregat memiliki pengertian
yang sedikit berbeda. Pertama, dalam analisis AD-AS, penawaran agregat
diartikan sebagai penawaran barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan dalam suatu negara. Ini berarti penawaran agregat sama dengan
barang dan jasa yang diproduksikan oleh perusahaan-perusahaan dalam
perekonomian.
Perbedaan lainnya, yang merupakan perbedaan yang lebih penting, berasal
dari ciri pokok konsep tersebut. Dalam analisis AD-AS, ciri penawaran agregat
dikaitkan dengan tingkat harga. Kurva AS menerangkan tentang pendapatan
nasional yang akan diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat
harga.
Istilah permintaan agregat merupakan konsep yang baru. Permintaan
agregat dapat didefinisikan sebagai tingkat pengeluaran yang akan dilakukan
dalam ekonomi pada berbagai tingkat harga. Dengan demikian, arti permintaan
agregat sangat berbeda dengan pengeluaran agregat, yang menggambarkan
hubungan antara pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian dengan
pendapatan nasional, dengan asumsi bahwa harga-harga tidak mengalami
perubahan. Oleh karena itu, kedua konsep ini memiliki arti yang sangat berbeda.
Dari sifat-sifat permintaan agregat (AD) dan penawaran agregat (AS),
dapat disimpulkan bahwa analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan
ekonomi negara dalam situasi di mana harga mengalami perubahan. Analisis ini
bertujuan untuk melengkapi analisis penawaran agregat-pengeluaran agregat (Y =
AE).

4
B. Keseimbangan Agregat Demand Dan Agregat Supply

Agregat demand (AD) dan agregat supply (AS) merupakan dua konsep
krusial dalam ilmu ekonomi makro yang mencerminkan total permintaan dan
penawaran dalam suatu perekonomian pada berbagai tingkat harga. Agregat
demand mencerminkan jumlah keseluruhan permintaan terhadap barang dan jasa
dalam perekonomian, sementara agregat supply mencerminkan jumlah total
barang dan jasa yang dapat dihasilkan.
Keseimbangan AD-AS adalah situasi di mana jumlah barang dan jasa yang
diminta sama dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu
ekonomi pada tingkat harga tertentu. Ini merupakan kondisi di mana ekonomi
beroperasi dengan tingkat produksi dan harga yang stabil. Mari kita eksplorasi
lebih lanjut:
a. Permintaan Agregat AD
 AD adalah jumlah total pengeluaran dalam suatu ekonomi
pada tingkat harga tertentu. Ini mencakup pengeluaran yang
dilakukan oleh rumah tangga, bisnis, pemerintah, dan
ekspor bersih (ekspor dikurangi impor).
 Komponen utama AD meliputi:
- Konsumsi Rumah Tangga: pengeluaran rumah
tangga untuk barang dan jasa.
- Investasi Bisnis: Pengeluaran perusahaan untuk
meningkatkan atau memperluas produksi.
- Investasi Pemerintah: Pengeluaran pemerintah
untuk barang dan jasa serta program sosial.
- Ekspor Bersih: Selisih antara Ekpor dan impor.
b. Penawaran Agregat AS
 AS adalah jumlah total barang dan jasa yang diproduksi
dalam suatu ekonomi pada tingkat harga tertentu.

5
 Komponen AS meliputi:
- Tenaga Kerja: Jumlah dan produktivitas tenaga
kerja dalam ekonomi.
- Teknologi: Tingkst teknologi dan inovasi yang ada.
- Biaya Produksi: Biaya produksi, termasuk upah
tenaga kerja, dan energi.
- Kapasitas Produksi: Kemampuan ekonomi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
C. Dampak Keseimbangan AS
Keseimbangan AD-AS dalam ekonomi memiliki dampak yang signifikan
pada berbagai aspek, termasuk harga, produksi, dan stabilitas ekonomi secara
keseluruhan. Berikut adalah beberapa dampak keseimbangan AD-AS:

 AD Melebihi AS
- Ketika AD melebihi AS, ini berarti permintaan agregat lebih besar
daripada kapasitas produksi ekonomi. Dalam situasi ini, masyarakat,
bisnis, dan pemerintah bersaing untuk jumlah barang dan jasa yang
terbatas, yang dapat mengakibatkan kenaikan harga.
- Peningkatan harga yang berkelanjutan disebut inflasi. Inflasi terjadi
ketika produsen meningkatkan harga produk mereka untuk
mengambil keuntungan dari permintaan yang tinggi.
- Inflasi dapat merugikan ekonomi karena mengurangi daya beli
uang, yang pada gilirannya dapat mengurangi kekayaan riil
masyarakat.
 AS Melebihi AD
- Sebaliknya, jika AS melebihi AD, ini mengindikasikan bahwa
perekonomian menghasilkan lebih banyak barang dan jasa daripada
yang dibutuhkan oleh masyarakat, bisnis, dan pemerintah.
- Kelebihan pasokan ini dapat menyebabkan penurunan harga barang
dan jasa, yang dikenal sebagai deflasi. Produsen mungkin terpaksa
menurunkan harga untuk mengurangi persediaan.

6
- Deflasi dapat menjadi masalah ekonomi karena dapat
mempengaruhi perilaku konsumen dan bisnis. Jika orang
mengharapkan harga akan terus turun, mereka mungkin menunda
pembelian, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Dalam kasuss ini pemerintah dan pembuat kebijakan ekonomi memiliki


peran penting dalam memantau keseimbangan AD-AS dan mengambil tindakan
yang sesuai untuk mempertahankan stabilitas ekonomi. Tujuan utama adalah
mencapai keseimbangan yang menguntungkan ekonomi secara keseluruhan,
menghindari fluktuasi yang merugikan, dan menciptakan kondisi yang
mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan stabilitas harga.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pemahaman tentang keseimbangan antara Permintaan Agregat (AD) dan


Penawaran Agregat (AS) adalah penting dalam ilmu ekonomi makro.
Keseimbangan AD-AS terjadi ketika jumlah barang dan jasa yang diminta (AD)
sama dengan jumlah yang ditawarkan (AS) dalam suatu ekonomi pada tingkat
harga tertentu. Ini menciptakan kondisi ekonomi yang stabil, di mana produksi
dan harga relatif tetap.
Jika AD melebihi AS, ada risiko inflasi karena permintaan melebihi
kapasitas produksi, yang dapat mengakibatkan kenaikan harga. Sebaliknya, jika
AS melebihi AD, mungkin terjadi deflasi karena terlalu banyak barang dan jasa
tersedia tanpa cukup permintaan, yang dapat mengakibatkan penurunan harga.
Pengelolaan keseimbangan AD-AS adalah tugas penting pemerintah dan
pembuat kebijakan ekonomi. Mereka dapat menggunakan kebijakan fiskal (seperti
pengeluaran pemerintah dan perpajakan) serta kebijakan moneter (seperti
pengaturan suku bunga) untuk memengaruhi AD dan AS agar mencapai tujuan
ekonomi yang diinginkan, seperti menjaga inflasi dalam batas yang dapat diterima
dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Dalam keseluruhan analisis AD-AS, fokus utama adalah mencapai
keseimbangan yang menguntungkan ekonomi secara keseluruhan, menghindari
fluktuasi ekonomi yang merugikan, dan menciptakan kondisi yang mendukung
pertumbuhan berkelanjutan dan stabilitas harga.

8
DAFTAR PUSTAKA

A. Sirry, Mun’im.. Islam Negara dan Civil Society: Gerakan dan Pemikiran
Islam Kontemporer. Jakarta: Paramadina. 2005.
Aderus, Andi. Karakteristik Pemikiran Salafi. Jakarta: Kementrian Agama RI.
2001.
Al Buthi, Sa’id Ramadhan. Salafi: Sebuah Fase Sejarah Bukan Mazhab. Jakarta
Gema Insani. 2005.
Algar, Hamid. Wahhabism: A Critical Essay, terj. Rudy Harisyah. Jakarta:
Paramadina. 2008.
Amstrong, Karen. Seruan Azan dari Puing WTC,. Bandung: Mizan. 2007.
El Fadl, Khaled Abou., The Great Theft: Wrestling Islam from Extremists, terj.
Helmi Mustafa. Jakarta: Serambi. 2006.
Farhan, Ibnu. Aliran Puritan Dan Moderat Dalam Islam. Jurnal Misykah, Vol. 01,
No. 01, Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon. Juni 2016.
Meijer, Roel (ed). Global Salafism: Islam New Religious Movement. London:
Hurst Company. 2009.
Munawar, Budhy. Islam Negara dan Civil Society: Gerakan dan Pemikiran Islam
Kontemporer. Jakarta: Paramadina. 2005.
Na’im, Abdullah Ahmad. Dekontruksi Syari’ah. Yogyakarta: LkiS. 2011.
Nasr, Seyyed Hossein. The Heart of Islam: Pesan-Pesan Universal Islam untuk
Kemanusiaan. Bandung: Mizan. 2003.
Qardhawi, Yusuf. Minoritas Non Muslim di dalam Masyarakat Islam. Bandung:
Karisma. 1994.

Anda mungkin juga menyukai