Disusun oleh :
Kelompok II
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat
dan Hidayat-Nya serta kekuatan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro.
Kelompok II
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Konsumsi
Konsumsi mampu mewakili tingkat pengeluaran rumah tangga untuk barang dan juga jasa.
Hal penentu yang paling utama dari komponen yang satu ini adalah pendapatan disposibel atau
pendapatan setelah pajak atau pendapatan sekali digunakan.
Tingginya pengeluaran sekali pakai akan mampu meningkatkan konsumsi dan juga
tabungan. Tingginya tabungan dan juga konsumsi rumah tangga dari tambahan uang yang diterima
tergantung dari kebiasaan rumah tangga tersebut.Kita bisa mengukur kebiasan ini dengan
menggunakan indikator kecenderungan mengonsumsi marginal dengan kecenderungan menabung
marginal.
2. Investasi
Pengeluaran investasi adalah pembelian produk barang atau jasa yang dilakukan oleh bisnis.
Pembelian ini umumnya digunakan untuk modal fisik, yang sangat paling penting untuk kapasitas
produksi mereka. Keputusan investasi inti tergantung pada tingkat keuntungan yang diharapkan dan
juga biaya pendanaan.
3. Pengeluaran pemerintah
Pengeluaran pemerintah dianggap sebagai variabel eksogen. Kondisi itu terjadi dikarenakan
berbagai variabel ekonomi didalamnya tidak mampu mempengaruhi keputusan pengeluaran.
4. Ekspor bersih
Nilai ekspor bersih adalah nilai ekspor yang sudah dikurang dengan impor. Ekspor adalah
permintaan dari pihak luar negeri untuk produk dalam negeri. Sedangkan impor adalah permintaan
domestik untuk produk dari luar negeri. Komponen ini ditentukan dari pendapatan dan juga harga
yang relatif antara ekonomi domestik dan juga dunia.
2.1.3 Kurva Permintaan Agregat
Kurva permintaan agregat (aggregate demand curve) adalah grafik yang menunjukkan
hubungan terbalik antara permintaan agregat dan tingkat harga. Permintaan agregat mewakili
jumlah permintaan dari empat sektor ekonomi makro: rumah tangga, bisnis, pemerintah, dan
sektor eksternal. Dalam sebuah grafik, kurva permintaan agregat adalah miring ke bawah
(slope negatif).
Pada dasarnya, kurva permintaan agregat melambangkan jumlah dari seluruh barang dan
jasa yang diminta dalam suatu perekonomian pada setiap tingkat harga. Seperti yang digambarkan
pada figur di atas, yaitu kurva agregat miring ke bawah. Hal ini mengimplikasikan bahwa jika hal
lain tetap sama, penurunan tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian (misalkan dari P1 ke P2)
cenderung meningkatkan jumlah barang dan jasa yang diminta (dari Y1 ke Y2).
Lalu mengapa kurva agregat miring kebawah?
untuk menjelaskan mengapa kurva permintaan agregat miring ke bawah, terlebih
dahulu harus memecah komponennya terlebih dahulu. Kemudian, menjelaskan hubungan
masing-masing komponen terhadap tingkat harga.
Permintaan agregat terdiri dari permintaan dari empat sektor utama, yakni:
Konsumsi rumah tangga
Investasi bisnis
Pengeluaran pemerintah
Ekspor neto
Efek perubahan tingkat harga terhadap konsumsi rumah tangga melalui kekayaan riil ini kita
sebut sebagai efek kekayaan (wealth effect).
Efek tingkat harga terhadap investasi bisnis
Tingkat harga yang lebih rendah menurunkan permintaan uang. Untuk membeli sejumlah
barang dengan kuantitas yang sama daripada sebelumnya, pelaku ekonomi membutuhkan
lebih sedikit uang.Di pasar keuangan, penurunan permintaan uang akan mendong harga uang
turun. Dan, dalam ekonomi, harga dari sebuah uang adalah suku bunga. Jadi, tingkat harga
yang lebih rendah akan menurunkan suku bunga.Suku bunga yang lebih rendah menurunkan
biaya investasi modal, mendorong bisnis untuk meningkatkan investasi mereka.
Tidak hanya itu. Suku bunga rendah juga mendorong rumah tangga untuk mengajukan
pinjaman baru. Untuk beberapa item seperti rumah dan mobil, rumah tangga membeli tidak
secara tunai melainkan dibiayai melalui pinjaman. Oleh karena itu, ketika suku bunga rendah,
rumah tangga juga akan cenderung meningkatkan belanja beberapa barang.
Efek sebaliknya juga berlaku ketika tingkat harga naik. Itu mendorong suku bunga naik dan
melemahkan investasi bisnis dan konsumsi rumah tangga.
Konsumen lebih optimis. Konsumen merasa lebih percaya diri tentang pendapatan dan
keamanan kerja mereka di masa depan. Itu mendorong mereka menghabiskan proporsi yang
lebih tinggi dari pendapatan untuk konsumsi barang dan jasa.
Bisnis lebih optimis. Jika perusahan melihat keuntungan masa depan membaik, mereka
kemungkinan besar akan berinvestasi lebih banyak dalam proyek modal.
Depresiasi nilai tukar. Depresiasi membuat barang domestik lebih murah bagi pembeli asing
dan mendorong mereka meningkatkan permintaan. Sebagai hasilnya, ekspor meningkat. Di
sisi lain, depresiasi membuat harga barang impor lebih mahal. Pembeli domestik akan
mengurangi permintaan terhadap mereka (impor turun). Jadi, secara keseluruhan, depresiasi
meningkatkan ekspor neto dan permintaan agregat.
Kurva penawaran agregat jangka panjang (LRAS) tidak elastis (garis vertikal). Tingkat
harga tidak berpengaruh pada output agregat karena perusahaan dapat menyesuaikan harga
input secara proporsional. Jadi, tidak seperti [[pasokan agregat jangka pendek]], biaya
produksi tidak mempengaruhi output agregat jangka panjang. Juga, peningkatan penawaran
agregat jangka panjang tidak menghasilkan tekanan inflasi.
Selanjutnya, pergeseran kurva ke kanan atau kiri terjadi ketika faktor penentu lain
berubah. Faktor tersebut mungkin mempengaruhi biaya produksi atau mempengaruhi
ketersediaan dan kualitas persediaan modal atau tenaga kerja (faktor jangka panjang). Berikut
ini adalah beberapa faktor yang menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek:
Harga input turun. Upah yang lebih rendah, misalnya, menurunkan biaya produksi,
meningkatkan keuntungan dan mendorong bisnis untuk meningkatkan output.
Ekspektasi harga di masa depan naik. Ekspektasi bisnis menunjukkan ke anda tentang
optimisme (pesimisme) perusahaan dalam menghasilkan laba di masa depan. Jika bisnis
mengekspektasikan harga produk mereka naik di masa depan, relatif terhadap tingkat harga
umum, mereka melihat margin laba yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan margin laba yang
lebih baik, perusahaan akan membangun persediaan dengan meningkatkan output. Karena
semakin banyak perusahaan menjadi optimis, itu akan menaikkan output agregat.
Penurunan pajak bisnis. Pajak yang lebih rendah mengurangi biaya produksi per unit.
Keuntungan bisnis meningkat dan mendorong mereka meningkatkan output.
Peningkatan subsidi produksi. Subsidi bekerja secara terbalik dengan pajak. Kenaikan
subsidi membantu perusahaan mengurangi biaya. Itu akan mendorong mereka untuk
meningkatkan output.
2.2.4 Perbedaan Penawaran Agregat Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
\ dalam jangka pendek, dapat mengasumsikan upah dan beberapa harga input konstan.
Oleh karena itu, kenaikan tingkat harga meningkatkan margin keuntungan perusahaan. Situasi
ini mendorong mereka untuk meningkatkan output demi memperoleh keuntungan yang lebih
tinggi.
Sebaliknya, ketika tingkat harga turun, perusahaan juga tidak bisa menyesuaikan upah
dan harga input ke bawah. Akibatnya, margin keuntungan menurun. Mereka kemudian
memangkas output.
Penawaran agregat jangka panjang. Di sini, di gasumsikan upah dan harga input
lainnya variabel. Itu berarti mereka akan naik dan turun engikuti tren dari tingkat harga. Jika
tingkat harga naik, mereka akan naik secara proporsional. Begitu juga, jika tingkat harga
turun, mereka juga akan turun secara proporsional.
Sebagai sebuah catatan, dalam jangka panjang, kita mengasumsikan faktor produksi
seperti modal, tenaga kerja dan teknologi adalah tetap. Sehingga, satu-satunya cara untuk
menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang adalah dengan meningkatkan kuantitas
dan memperbaiki kualitas modal dan tenaga kerja (diukur dari angkatan kerja). Faktor penting
untuk memperbaiki kualitas keduanya adalah teknologi.
2.3 Komsumsi
2.Kekayaan
Orang kaya yang punya banya aset riil biasanya memiliki pengeluaran konsumsi
yangbesar. Contonya seperti seseorang yang memiliki banyak rumah kontrakan dan rumah
kostbiasanya akan memiliki banyak uang tanpa harus banyak bekerja. Dengan demikian
orangtersebut dapat membeli banyak barang dan jasa karena punya banyak pemasukan
darihartanya.
3.Tingkat Bunga
Bunga bank yang tinggi akan mengurangi tingkat konsumsi yang tinggi karena orang
lebihtertarik menabung di bank dengan bunga tetap tabungan atau deposito yang
tinggi dibandingdengan membelanjakan banyak uang.
5.Komposisi Penduduk
Dalam suatu wilayah jika jumlah orang yang usia kerja produktif banyak
makakonsumsinya akan tinggi. Bila yang tinggal di kota ada banyak maka konsumsi suatu
daerahakan tinggi juga. Bila tingkat pendidikan sumber daya manusia di wilayah itu tinggi-
tinggimaka biasanya pengeluaran wilayah tersebut menjadi tinggi.
6.JumlahPenduduk
Jika suatu daerah jumlah orangnya sedikit sekali maka biasanya konsumsinya sedikit.
Jikaorangnya ada sangat banyak maka konsumsinya sangat banyak pula.
2.4.1 Pengertian
Tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak digunakan
untukkonsumsi.Tabungan biasanya disimpan dibank dalam bentuk
saving(tabungan ),demanddeposit (giro), dan deposit (deposito). Ada pula tabungan yang
digunakan untukmendapatkan aktiva-aktiva keuangan atau fisik, misalnya saham, sebagai
balas jasanyamendapatkan deviden, bunga, dan penerimaan sewa.
2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi
Pendapatan Masyarakat
Pendapatan sangat berpengaruh terhadap tingkat tabungan. Semakin besar
pendapatansemakin besar dorongan untuk menabung sebagian dari pendapatan.
Tinggi rendahnya suku bunga
Tingkat suku bunga juga sangat berpengaruh terhadap tingkat tabungan karena
semakintinggi tingkat suku bunga maka masyarakat akan semakin bersemangat untuk
menabung.
Kepercayaan terhadap bank
Apabila suatu bank tidak dipercaya maka tingkat tabungan akan menurun.
2.5 Investasi
2.5.1 Pengertian
Investasi adalah kegiatan penanaman modal untuk memperluas dan
meningkatkanproduksi barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam
pelaksanaannyainvestasi dapat dibedakan menjadi investasi bruto dan investasi neto.
a.Investasi Bruto
Investasi untuk meningkatkan kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa
sertainvestasi pembelian benda-benda modal mengalami penyusutan. Adapun yang
termasukinvestasi bruto adalah pembelian barang-barang modal, seperti tanah, mesin-mesin
industri,kendaraan membangun pabrik, kantor, perumahan, dan pembelian bahan-bahan
sertabarang-barang persediaan.
b.Investasi Neto
Investasi bruto dikurangi penyusutan selama satu tahun. Dilihat dari sudut
apakahinvestasi itu dipengaruhi oleh pendapatan nasional atau tidak, maka investasi dibagi
dua yaitu :
Autonomous Investment adalah investasi mandiri yang tidak dipengaruhi
olehpendapatan nasional. Pada umumnya investasi ini dilakukan oleh pengusaha.
Induced Investment adalah investasi yang dipengaruhi adanya penanaman
modalyang yang dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Makin tinggi pendapatan
nasionalmekin besar jumlah investasi.