e-mail: anabadriah87@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor ekonomi yang mempengaruhi IHSG di BEI
tahun 2012-2014 dan faktor yang paling dominan mempengaruhi IHSG di BEI tahun 2012-2014. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan faktorial. Data dikumpulkan dengan metode
dokumentasi dan di analisis menggunakan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor
yang mempengaruhi IHSG itu adalah faktor pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) memiliki nilai
variance sebesar 65,01%, faktor pertumbuhan produk industri memiliki nilai variance sebesar 17,14%,
faktor inflasi memiliki nilai variance sebesar 9,19%, faktor tingkat suku bunga memiliki nilai variance
sebesar 6,74%, faktor kurs rupiah memiliki nilai variance sebesar 1,030%, faktor pengangguran memiliki
nilai variance sebesar 0,62%, dan faktor anggaran defisit memiliki nilai variance sebesar 0,27%. Faktor
yang paling dominan adalah faktor pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) dengan nilai varance
rotation 65,01 %.
ABSTRACT
This study was amed to determine the economic factors affecting the Jakarta Composite
Index,(JCI)) on the Stock Exchange in 2012-2014 and the most dominant factor influencing Jakarta
Composite Index,(JCI) on the Stock Exchange in 2012-2014 . This type of research is a quantitative by
factorial design . Data collected by the methods of documentation and analyzed by factor analysis .
Results of this study indicate that factors affecting the Jakarta Composite Index,(JCI) is the growth of
Gross Domestic Product (GDP) at variance 65,01 % , the growth of industrial products with a value of
17,14 % variance , variance inflation by 9,19 % , with the interest rate of 6,74 % variance value , the
exchange rate with the variance 1,03 % , the unemployment factor has a value of variance equal to
0.62%, and the budget deficit with a value of 0.271 % variance . The most dominant factor is the Gross
Domestic Product (GDP) growth factor with a value varance rotation 65,01 %.
industri, inflasi, tingkat bunga, kurs rupiah, kestabilan kurs menjadi hal penting. Sebab
penganJJXUDQ GDQ DQJJDUDQ GHILVLW´ ketika nilai kurs terepresiasi dengan dollar
Perkembangan pertumbuhan Amerika Serikat, hal ini akan
industri mempengaruhi indeks harga mengakibatkan barang-barang impor akan
saham. Adanya kenaikan dari pertumbuhan menjadi mahal. Apabila sebagian
produksi industri mengidikasikan adanya perusahaan menggunakan barang impor
suatu kekuatan, sehingga memberikan maka hal ini bisa meningkatkan biaya
pengaruh positif terhadap pasar modal produksi dan menurunnya tingkat
khususnya bursa efek. Hal ini mendorong keuntungan perusahaan. Hal ini
investor untuk menanamkan modalnya mempengaruhi minat beli investor pada
pada perusahaan yang terdaftar pada IHSG perusahaan tersebut. Secara umum, hal ini
di bursa efek. mendorong pelemahan IHSG di pasar
Perkembangan inflasi juga dapat modal.
mendorong atau mengurungkan niat Suku bunga yang tinggi bisa
investor untuk menanamkan modalnya berdampak pada investasi dan sektor riil.
pada perusahaan yang terdaftar pada Dengan kondisi yang seperti itu akan
IHSG, karena trend inflasi yang berfluktuasi membuat perkembangan perekonomian
menunjukkan adanya ketidakstabilan yang tercermin pada pertumbuhan Gross
tingkat inflasi di Indonesia. Kenaikan inflasi Domestic Product (GDP) menjadi menurun
terakhir tahun 2014 mencapai 7,75%. Inflasi atau tidak stabil. Dengan kondisi
akan cenderung meningkatkan biaya pertumbuhan Gross Domestic Product
produksi dari perusahaan, sehingga (GDP) yang tidak baik dapat mengurungkan
keuntungan dari perusahaan akan lebih niat investor menanamkan modalnya pada
rendah, hal ini mengakibatkan para investor perusahaan yang terdapat di bursa efek.
enggan menanamkan dananya di Hasil ini akan berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan tersebut sehingga menjadikan IHSG.
harga saham di bursa menjadi turun. Kinerja IHSG juga dapat dipengaruhi
Meningkatnya tingkat bunga secara oleh anggaran defisit dan pengangguran.
langsung bisa meningkatkan beban bunga Anggaran defisit dapat mendorong
tahun 2013 kenaikan tingkat suku bunga konsumsi dan investasi pemerintah
membuat IHSG menurun. Pada saat suku sehingga dapat meningkatkan permintaan
bunga stabil sebesar 5,75%, IHSG terhadap produk suatu perusahaan. Jika
mengalami kenaikan, saat tingkat suku penjualan perusahaan meningkat akan
bunga mengalami kenaikan 6,00% sampai menarik investor untuk menanamkan
7,50% IHSG mengalami penurun yang tidak modalnya dan IHSG akan meningkat. Beda
stabil. Perusahaan yang mempunyai hal nya dengan pengangguran,
leverage yang tinggi bisa mendapatkan meningkatnya pengangguran berarti bisnis
dampak yang sangat berat terhadap mulai melemah. Dunia usaha mejadi kurang
kenaikan tingkat bunga. Harga bahan baku menarik bagi investor, sehingga memberi
juga akan meningkat. Jika kenaikan biaya dampak yang negatif terhadap harga
ini tidak dapat diserap oleh harga jual saham.
kepada konsumen, maka profabilitas Berdasarkan uraian di atas maka
perusahaan bias menurun. Menurunya penulis berkeinginan untuk melakukan
profabilitas ini, bisa mengakibatkan dampak penelitian yang berkaitan dengan
yang signifikan terhadap pendapatan fenomena-fenomena yang terjadi di pasar
dividen yang harus diterima investor, yang modal khususnya bursa efek pada IHSG
mengakibatkan invetasi saham di pasar yang berfluktuasi. Oleh karena itu penulis
modal kurang menarik. Pada akhirnya PHQHWDSNDQ MXGXO SHQHOLWLDQ LQL ³$nalisis
investor akan berpindah ke investasi yang Faktor-Faktor Ekonomi yang
lain dan bisa berpengaruh terhadap harga Mempengaruhi IHSG di Bursa Efek
saham di bursa menjadi turun. Indonesia (BEI) tahun 2012- ´
Begitu juga dengan kenaikan kurs
rupiah. Bagi perusahaan yang aktif
melakukan kegiatan ekspor dan impor
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015
tetapi dalam faktor-faktor tersebut terdapat Component Analisis (PCA) yaitu dengan
banyak variabel yang berkorelasi sehingga melihat jumlah resudial antara korelasi yang
sulit diinterpretasikan. Dengan diamati dengan korelasi yang direproduksi.
menggunakan rotasi faktor matrik, matrik Dalam penelitian ini, untuk mempermudah
faktor ditranspormasikan ke dalam matrik proses perhitungan dan untuk
yang lebih sederhana sehingga mudah mendapatkan hasil perhitungan yang akurat
untuk diinterpretasikan. Dalam perilaku ini dalam analisis data, peneliti menggunakan
digunakan rotasi varimax. bantuan alat hitung berupa program SPSS
4) Interpretasi faktor 16.0 for Windows.
Interpretasi faktor dilakukan dengan
mengelompokkan variabel yang HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
mempunyai faktor loading tinggi ke dalam HASIL PENELITIAN
faktor tersebut. Untuk menginterpretasikan 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
hasil penelitian ini, faktor loading minimal IHSG di Bursa Efek Indonesia Tahun
0,5. Variabel yang mempunyai faktor 2012-2014
loading kurang dari 0,5 dikeluarkan dari Berdasarkan hasil penelitian yang
model. diperoleh dari Tahun 2012-2014 dengan
5) Menentukan ketepatan model dianalisis menggunakan analisis faktor,
Tahap terakhir dari analisis faktor didapat data Koefisien Kaiser-Mayer-Okin
adalah mengetahui apakah model mampu (KMO) yang digunakan untuk mengukur
menjelaskan dengan baik. Fenomena yang kecukupan sampel dalam penelitian ini,
ada perlu diuji dengan teknik Principal dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Dari hasil penguji KMO pada tabel 1, nilai analisis faktor dapat dilihat dari hasil output
KMO sebesar 0.743 lebih besar dari 0,50, Statistical Program Social Scene (SPSS)
ini berarti data yang diperoleh dapat 16.0 for Windows. Pada output SPSS
dianalisis. Dilihat dari hasil uji %DUOHWW¶V 7HVW dalam Anti-image Matrices, terdapat kode
of Sphecricity yang menunjukkan hasil sig ³D´ \DQJ EHUDUWL WDQGD XQWXN Measure of
sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05, ini berarti Sampling Adequacy (MSA). Apabila faktor
matrik korelasi memiliki korelasi yang atau variabel yang memiliki nilai MSA >
signifikan dengan sejumlah variabel. 0,50, ini berarti layak digunakan dalam
Adapun faktor-faktor atau variabel- analisis. Nilai MSA masing-masing variabel
variabel yang layak digunakan dalam dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.