widiarto97@gmail.com
Dosen Pembimbing
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari BI Rate, tingkat
inflasi, nilai tukar rupiah terhadap USD, dan Indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah BI Rate, tingkat inflasi,
nilai tukar rupiah terhadap USD, dan Indeks Dow Jones (IDJ). Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan bahwa secara parsial BI Rate berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap IHSG. Tingkat inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap IHSG.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap IHSG.
Indeks Dow Jones berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG. Hasil dari penelitian
ini dapat menjadi sumber informasi bagi investor serta pemerintah untuk memperhatikan
BI Rate, tingkat inflasi, nilai tukar, dan Indeks Dow Jones.
Kata kunci: BI Rate, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD, Indeks Dow Jones,
Indeks Harga Saham Gabungan
Abstracts : This study aims to determine the effect of the BI Rate, inflation rate,
rupiah exchange rate on USD, and Dow Jones Index on the Composite Stock Price Index.
The independent variables in this study are The BI Rate, inflation rate, rupiah exchange
rate on USD, and Dow Jones Index (IDJ). The dependent variable in this study is the
Composite Stock Price Index (CSPI). The analysis technique in this study uses multiple
linear regression analysis. The results of the research conducted show that partially the BI
Rate has a negative and significant effect on the JCI. The inflation rate has a negative and
no significant effect on JCI. Rupiah exchange rate on USD has a negative and no significant
effect on the CSPI. The Dow Jones Index has a positive and significant effect on the JCI.
The results of this study can be a source of information for investors and the government
to pay attention to the BI Rate, inflation rate, exchange rate, and Dow Jones Index.
Keywords: BI Rate, Inflation, Exchange Rate, Exchange Rate, Dow Jones Index,
Composite Stock Price Index
1. PENDAHULUAN dan lain-lain. Dibalik semua manfaat
Dalam menjalankan berbagai kegiatan tersebut tentu ada resiko yang harus
internal maupun external. Jika internal penurunan laba, dan lain-lain. Pasar
salah satunya adalah dengan modal juga sangat cepat dalam berubah
menggunakan laba ditahan dan external dan perubahan tersebut dapat disebabkan
maka perusahaan akan meminjam pada bidang yang lain seperti pada
sejumlah modal kepada lembaga lain bidang sosial serta politik baik yang
kegiatan ekonominya telah mendunia secara umum yang tercatat di bursa efek
A. Jenis Penelitian
Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksplanatori
IHSG menggambarkan suatu rangkaian
B. Lokasi dan Periode Penelitian
informasi historis mengenai pergerakan
Penelitian ini dilakukan di Galeri
harga saham gabungan, sampai pada
Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Berdasarkan Tabel 4.6 menggambarkan
Universitas Brawijaya yang berlokasi di bahwa nilai dari Sig. yang diperoleh
Jalan MT. Haryono 189 Malang. Periode adalah 0,200 yang berarti lebih besar dari
penelitiannya selama 6 tahun yaitu 2013- 0,05 sehingga asumsi normalitas dapat
2018. diterima karena sesuai dengan kriteria uji
Kolomogorov-Smirnov.
D. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi
kuantitatif.
Model Summaryb
b. Sumber Data Adjusted Std. Error
R R of the Durbin-
Sumber data yang digunakan adalah data
Model R Square Square Estimate Watson
sekunder. 1 .655a .429 .394 153.58420 1.883
Sumber: Data diolah, 2019.
4. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat
10 dan nilai Tolerance lebih dari 0,10 Tingkat_Inflasi - 69.938 3040.363 -.002 -0.23 .982
1.290
multikolineartias dan tidak ada
IDJ .117 .024 .530 4.886 .000
hubungan antar variabel.kejadian yang Sumber: Data diolah, 2019.
dapat berupa perubahan harga saham dari
Berdasarkan Tabel 4.9, maka model
dari waktu ke waktu.
regresi yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.1 Hasil Uji
Heterokedastisitas
Y = 1021.235 – 189165.780 X1 – 69.938
– 0,082 X3 + 0,117 X4 + e
data yang digunakan dalam penelitian independen (BI Rate, Tingkat Inflasi,
Nilai Tukar, dan Indeks Dow jones) Hasil Uji t
mengalami kenaikan, maka variabel
Berdasarkan tabel 4.9 maka dapat
IHSG akan mengalami kenaikan.
dijelaskan pengaruh variabel
2. Nilai koefisien regresi variabel BI Rate independen secara parsial sebagai
(X1) adalah – 189165.780 menunjukkan berikut:
bahwa terdapat pengaruh negatif antara
a. BI Rate
BI Rate dengan IHSG sehingga jika BI
Rate mengalami kenaikan maka IHSG Berdasarkan hasil uji t, BI Rate
akan mengalami penurunan. memperoleh nilai koefisien regresi
adalah - 189165.780 dengan nilai
3. Nilai koefisien regresi variabel Tingkat signifikansi sebesar 0,017. Nilai
Inflasi (X2) adalah – 69.938 signifikansi tersebut lebih besar dari
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh 0,05 yang berarti bahwa tidak ada
negatif antara Tingkat Inflasi dengan pengaruh signifikan antara variabel BI
IHSG sehingga jika Tingkat Inflasi Rate terhadap IHSG.
mengalami kenaikan maka IHSG akan
b. Tingkat Inflasi
mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil uji t, Tingkat Inflasi
4. Nilai koefisien regresi variabel Nilai memperoleh nilai koefisien regresi
Tukar (X3) adalah – 0,082 menunjukkan adalah - 69.938 dengan nilai signifikansi
bahwa terdapat pengaruh negatif antara sebesar 0,982. Nilai signifikansi tersebut
Nilai Tukar dengan IHSG sehingga jika lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa
Nilai Tukar mengalami kenaikan maka variabel Tingkat Inflasi memiliki
IHSG akan mengalami penurunan. pengaruh negatif signifikan terhadap
IHSG.
5. Nilai koefisien regresi variabel
Indeks Dow jones (X4) adalah + 0,117 c. Nilai Tukar
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Berdasarkan hasil uji t, Nilai Tukar
positif antara Indeks Dow jones dengan
memperoleh nilai koefisien regresi
IHSG sehingga jika Indeks Dow jones
adalah -0.082 dengan nilai signifikansi
mengalami kenaikan maka IHSG akan
sebesar 0,202. Nilai signifikansi tersebut
mengalami kenaikan.
lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa
tidak ada pengaruh signifikan antara Uji Koefisien Determinasi
variabel Nilai Tukar terhadap IHSG.
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien
d. Indeks Dow jones
Determinasi
Berdasarkan hasil uji t, Indeks Dow Model Summaryb
jones memperoleh nilai koefisien regresi R Adjusted Std. Error of
adalah 0.117 dengan nilai signifikansi Model R Square R Square the Estimate
a
sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut 1 .655 .429 .394 153.58420
Sumber: Data diolah, 2019.
lebih besar dari 0,050 yang berarti
bahwa tidak ada pengaruh signifikan
antara variabel BI Rate terhadap IHSG. Berdasarkan tabel 4.12 dapat diperoleh
bahwa nilai R Square sebesar 0,429 yang
tentu tidak bisa disebut Inflasi terkecuali
berarti bahwa 42,9% variasi variabel
jika dampaknya melebar dan barang yang
independen Indeks Harga Saham
lain juga mengalami kenaikan.
Gabungan dijelaskan oleh empat variabel
Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit) independen yaitu BI Rate, Tingkat
Inflasi, Nilai Tukar, Indeks Dow jones.
Tabel 4.10 Hasil Uji F
ANOVAa
Pembahasan Hasil Penelitian
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1. Pengaruh BI Rate terhadap IHSG
1 Regression 1151805.129 4 287951.282 12.207 .000b
Residual 1533227.013 67 23588.108
BI Rate berpengaruh negatif terhadap
Total 2685032.141 71
Sumber: Data diolah, 2019. IHSG dapat disebabkan oleh beberapa
hal seperti adanya peningkatan nilai dari
Berdasarkan tabel 4.10 maka nilai F yang BI Rate cenderung direspon cepat oleh
diperoleh sebesar 12,207 dan nilai pihak perbankan dengan cara menaikkan
signifikansi sebesar 0,000. Nilai dari
suku bunga kredit, sehingga suku bunga
signifikansi tersebut berada di bawah
kredit yang telah mengalami peningkatan
0,000 yang berarti menunjukkan bahwa akan berdampak buruk bagi seluruh
model regresi layak untuk menjelaskan perusahaan terutama perusahaan yang
variabel BI Rate, Tingkat Inflasi, Nilai
mempunyai hutang kepada bank dengan
Tukar, dan Indeks Dow jones. jumlah besar karena akan meningkatkan
beban bunga kredit dan laba bersih
perusahaan akan mengalami penurunan.
Laba bersih yang mengalami penurunan mengakibatkan harga saham tersebut
akan mengakibatkan laba per saham menjadi turun dan berdampak pada
menurun sehingga harga saham juga indeks harga saham.
akan ikut turun.
Pengaruh Nilai Tukar terhadap IHSG
BI Rate juga menggambarkan
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan Sesuai dengan uji hipotesis yang telah
untuk meminjam uang dan hal ini dilakukan hubungan antara kurs rupiah
tentunya akan mempengaruhi kinerja dari dan indeks harga saham berlawanan arah
perusahaan. BI Rate akan menentukan yang berarti semakin tinggi kurs rupiah
seberapa besar harga yang harus dibayar terhadap US$ (rupiah terapresiasi) maka
oleh perusahaan atas pinjaman yang telah akan meningkatkan indeks harga saham
diterima. Jika asumsi cateris paribus (hal- dan ketika kurs rupiah terhadap US$
hal lain dianggap konstan) diterapkan menurun maka indeks harga saham akan
maka suku bunga yang rendah berarti meningkat. Hal ini sesuai dengan teori
biaya berkurang dan keuntungan ketika kurs rupiah terhadap US$
mengalami kenaikan meningkat maka sinyal positif bagi
perekonomian yang mengalami inflasi.
2. Pengaruh Inflasi terhadap IHSG Kurs rupiah terhadap US$ yang
meningkat dapat menurunkan biaya dari
Inflasi adalah kenaikan harga yang
produksi terutama biaya dari impor
terjadi secara umum serta secara terus
bahan baku untuk produk dari
menerus. Jika terjadi kenaikan inflasi
perusahaan serta penurunan dari tingkat
maka biaya produksi barang dan jasa
bunga yang berlaku juga akan
akan mengalami kenaikan juga sehingga
mempengaruhi biaya tersebut, hal ini
dapat menyebabkan profit yang
akan berdampak positif kepada laba
dihasilkan dari penyedia barang dan jasa
perusahaan dikarenakan perusahaan akan
tersebut menurun. Profit yang menurun
menaikkan pendapatan per lembar
akan menyebabkan penurunan pada
saham.
deviden dan juga return. Ketika deviden
dan return menurun maka dapat Pengaruh Indeks Dow Jones terhadap
menurunkan expected return sehingga IHSG
permintaan dari saham suatu perusahaan
Indeks Dow jones berpengaruh positif
akan ikut menurun. Penurunan dari
dan signifikan terhadap Indeks Harga
permintaan saham perusahaan akan
Saham Gabungan mengindikasikan
bahwa adanya integrasi pasar modal data dan pembahasan maka dapat ditarik
Indonesia dengan pasar modal Amerika beberapa kesimpulan, yaitu:
Serikat.
1. BI Rate memiliki pengaruh negatif
Krisis yang dialami oleh Amerika Serikat signifikan terhadap Indeks Harga Saham
mengakibatkan penurunan pada Indeks Gabungan. Hal ini menunjukkan bahwa
Dow jones serta membuat sentimen jika BI Rate meningkat maka IHSG akan
negatif kepada para investor terhadap menurun. Semakin tinggi BI Rate maka
IHSG yang saat itu juga mengalami akan mengakibatkan kenaikan pada
penurunan. Beberapa bulan setelah the bunga deposito, tabungan, dll. Investor
FED mengeluarkan kebijakan maka yang konservatif akan lebih memilih
membuat Indeks Dow jones mengalami investasi yang memiliki risiko lebih
kenaikan yang diikuti beberapa indeks kecil. Kenaikan pada BI Rate dapat
pasar modal di dunia salah satunya membuat investor lebih memilih
adalah Indeks Harga Saham Gabungan. berinvestasi pada instrumen lain seperti
Hal tersebut terjadi karena adanya deposito dan mengakibatkan penurunan
sentimen positif dari para investor pada harga saham.
terhadap kondisi ekonomi yang ada di
2. Tingkat inflasi memiliki pengaruh
dunia terutama pada Amerika Serikat.
negatif tidak signifikan terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan. Hal ini
5. KESIMPULAN DAN SARAN
menunjukkan bahwa jika inflasi
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh meningkat maka IHSG akan menurun.
BI Rate, tingkat inflasi, nilai tukar, dan Semakin tinggi tingkat inflasi maka akan
Indeks Dow jones terhadap Indeks Harga mengakibatkan kenaikan pada bahan
Saham Gabungan di Bursa Efek pokok perusahaan dan menambah beban
Indonesia periode 2013-2018 dengan perusahaan serta akan membuat sentimen
menggunakan data secara bulanan negatif kepada investor dan membuat
sebanyak 72 data. Variabel independen investor akan menarik dana pada
dalam penelitian ini adalah BI Rate, perusahaan tersebut serta mengakibatkan
tingkat inflasi, nilai tukar, dan Indeks penurunan harga saham.
Dow jones.Variabel dependen dalam
3. Nilai tukar memiliki pengaruh negatif
penelitian ini adalah Indeks Harga Saham
tidak signifikan terhadap Indeks Harga
Gabungan. Berdasarkan hasil analisis
Saham Gabungan. Hal ini menunjukkan
bahwa jika nilai tukar meningkat maka meningkatkan profitabilitas perusahaan.
IHSG akan menurun. Semakin tinggi Ketika profitabilitas perusahaan naik
nilai tukar US Dolar ke rupiah maka akan maka banyak investor yang akan
membuat kenaikan pada bahan pokok menamkan modalnya di bursa saham
yang diimpor dan menambah beban Indonesia.
perusahaan serta akan membuat sentimen
2. Bagi calon investor sebaiknya
negatif kepada investor dan membuat
mempelajari dan memperhatikan faktor
investor akan menarik dana pada
dalam negeri (internal) serta luar negeri
perusahaan tersebut serta mengakibatkan
(eksternal) yang mempengaruhi
penurunan harga saham.
pergerakan Indeks Harga Saham
4. Indeks Dow jones memiliki pengaruh Gabungan.
positif signifikan terhadap Indeks Harga
3. Peneliti menyarankan kepada peneliti
Saham Gabungan. Hal ini menunjukkan
selanjutnya yang meneliti terkait
bahwa jika Indeks Dow jones meningkat
pergerakan Indeks Harga Saham
maka IHSG akan meningkat. Semakin
Gabungan di Indonesia untuk
tinggi Indeks Dow Jones maka
menambahkan faktor – faktor lain yang
mengindikasikan bahwa kondisi
mempengaruhi pergerakan Indeks Harga
ekonomi pada Amerika Serikat sebagai
Saham Gabungan seperti GDP, harga
salah satu negara dengan ekonomi
minya dunia, maupun indeks saham
terbesar di dunia sedang baik dan
negara lain.
memberikan sentimen positif kepada
investor untuk berinvestasi pada pasar DAFTAR PUSTAKA
modal yang mengakibatkan kenaikan
Abimanyu, Yoopi. 2004. Memahami
pada IHSG. Kurs Valuta Asing. Jakarta :
LPFE UI.
Saran
Agung, Anak Agung Putu. 2012.
Berdasarkan hasil penelitian yang Metodologi Penelitian Bisnis.
diperoleh, maka saran yang dapat Universitas Brawijaya Press :
Malang.
diberikan adalah sebagai berikut:
Agung Nugroho, 2005. Strategi Jitu
1. Pemerintah sebaiknya mengatur angka
Memilih Metode Statistic
BI Rate dengan kebijakan- kebijakan Penelitian Dengan SPSS,
yang sesuai dengan keadaan ekonomi Andi Yogyakarta,
Yogyakarta.
yang terjadi. Karena dampaknya dapat
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti, Behavior of Sectoral Indices
Pengantar Pasar Modal, cet. in Indonesian Stock
III, Jakarta: Rineka Cipta, Exchange. City University
2008. Research Journal. Malaysia.
PP 276-282.
Ardelia Rezeki Harsono dan Saparila
Worokinasih. 2018. Pengaruh Dahlan, Siamat. 2010. Manajemen
Inflasi, Suku Bunga, Dan Lembaga Keuangan, Edisi
Nilai Tukar terhadap Indeks Keempat. Lembaga Penerbit
Harga Saham Gabungan FE Universitas Indonesia,
(Studi Pada Bursa Efek Jakarta.
Indonesia Periode 2013-
2017). Jurnal Administrasi Dedy Pratikno. 2009. Pengaruh Nilai
Bisnis. Vol. 60, No. 2 Juli Tukar Rupiah, Inflasi, SBI,
2018. dan Indeks Dow Jones
terhadap Pergerakan Indeks
Arikunto, S. (2002). Prosedur Harga Saham Gabungan
Penelitian. Jakarta: Rineka (IHSG) di BEI. Tesis Pasca
Cipta. Astiyah, Siti dan Sarjana Universitas Sumatra
Suseno 2006, Inflasi, Utara Medan.
Jakarta: PPSK.
Dhira Dwijayanti Yogaswari,
Berlianta, Heli Charisma. 2004. Anggoro Budi Nugroho dan
Mengenal Valuta Asing. Novika Candra Astuti.2012.
Gadjah Mada University The Effect of Macroeconomic
Press, Yogyakarta. Variables on Stock Price
Brigham dan Houston. 2010. Volatility: Evidence from
Dasar-dasar Manajemen Jakarta Composite Index,
Keuangan Buku 1. Agriculture, and Basic
(Edisi 11). Jakarta : Salemba Industry Sector. IPEDR. Vol.
Empat. 46. No. 18.