PENDAHULUAN
Dunia bisnis di era modern saat ini perkembangan aktivitias ekonomi dan
perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan dalam jangka
panjang. Untuk menghadapi persaingan yang ketat, perusahaan harus berbenah diri
Melalui kinerja yang baik, perusahaan akan mampu menjaga dan meningkatkan
Penting bagi investor dalam berinverstasi untuk memiliki pertimbangan yang matang
melalui analisa yang mantap dalam mengukur dan menguji sejauh mana bobot
ketangguhan kinerja saham perusahaan yang dia akan curahkan kucuran dananya
tujuannya berinvestasi, dengan melihat dari kisaran lama jangka waktunya sampai
mengantisipasi risiko yang mungkin dapat terjadi seminimal mungkin. Sehingga hal
yang paling penting bagi investor adalah memahami instrumen investasi apa yang
cocok dan akan dipilih untuk digunakannya dalam berinvestasi, dan guna menggapai
tujuan dari investasi itu sendiri, yaitu perolehan keuntungan dimasa depan.
Dilihat dari sudut pandang investor, disarankan agar memiliki pengetahuan dan
tersebut. Para ahli mengaitkan beberapa faktor internal dan faktor eksternal sebagai
faktor yang mempengaruhi harga saham. Faktor internal utama adalah kinerja
perusahaan, tata kelola, aset dan posisi likuiditas, dividen dan pendapatan. Faktor
eksternal meliputi peraturan pemerintah, siklus bisnis, sikap investor, kondisi pasar,
bencana alam dan ketidakpastian politik seperti pemogokan, blokade, dan lain
(Venkata, 2020).
Terdapat beberapa jenis atau bentuk dalam melakukan investasi. Namun, secara
umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Dapat dilihat dari jenis aset yang
diinvestasikan, yaitu investasi pada aset riil dan investasi pada aset finansial. Aset riil
merupakan aset yang memiliki wujud (misalnya: investasi pada tanah, emas, rumah,
dan logam mulia). Sedangkan aset finansial yaitu aset yang wujudnya tidak terlihat,
tetapi tetap memiliki nilai yang tinggi (misalnya: instrumen pasar uang, saham,
Pasar modal di Indonesia yaitu ada Bursa Efek Indonesia sebagai wadah untuk
menariknya saham begitu digandrungi oleh penanam modal tentu saja dalam
melakukan investasi (Amaliana, 2022). Pasar modal tidak hanya berhubungan antara
perusahaan-perusahaan dengan para pengusaha saja, akan tetapi pasar modal juga
Bagi investor muslim, sangat didorong untuk memilih emiten yang terdaftar
investasi yang berbasis syariah. Salah satu produk investasi syariah yang mulai
menarik perhatian para investor yaitu saham syariah. Ada beberapa saham syariah
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti Indeks Saham Syariah Indonesia
dan Jakarta Islamic Index (JII). Pada tanggal 17 Mei 2018 BEI meluncurkan Indeks
saham terbaru dari JII yaitu JII 70. JII 70 merupakan indeks atas 70 saham syariah
yang memiliki kapitalisasi pasar dan likuiditas transaksi yang tinggi (Indonesia,
2019).
yang masuk dalam daftar indeks tersebut mendapatkan respon positif dari investor
karena sejumlah sentimen. Dari sektor pertambangan ada sejumlah emiten yang
mencatatkan kinerja positif beriringan dengan kenaikan komoditas dunia seperti
ADRO dan UNTR. Sektor agribisnis terdapat emiten seperti AALI yang mendaptkan
respon positif. Di sisi lain, emiten infrastruktur seperti TLKM juga dinilai prospektif
oleh investor (Andriani, 2018). Adapun perbandingan nilai JII 70 dapat dilihat pada
Gambar 1.1
Perbandingan Nilai Indeks JII 70
Sumber : (Finance.yahoo, 2019)
Pada bulan November 2018 nilai JII 70 sebesar 216,55 dan mengalami
peningkatan yang cukup signifikan yaitu pada bulan Maret 2019 sebesar 234,80 atau
sebesar 8,43%. Salah satu faktor yang memotivasi investor dalam berinvestasi saham
adalah return. Besarnya tingkat return saham yang diperoleh investor ditentukan oleh
fluktuasi dari harga saham di pasar. Fluktuasi harga saham dipengaruhi oleh beberapa
faktor salah satunya adalah faktor fundamental atau faktor yang berasal dari dalam
wajib melihat dan melakukan analisa terlebih dahulu terhadap kondisi keuangan pada
keuntungan pembelian saham berasal dari pembagian dividen yang dilakukan oleh
perusahaan dan keuntungan perbedaan harga jual dan harga beli suatu saham. Saham
mempunyai karakteristik yaitu high risk-high return yang memiliki arti semakin
tinggi keuntungan yang didapatkan maka semakin tinggi pula kerugian yang
didapakan oleh investor (Darmawan 2018). Investor yang ingin meminimalkan risiko
harus dapat menganalisis dengan tepat dan cermat perusahaan mana yang menarik
Seperti yang telah kita ketahui adanya wabah virus corona (Covid-19), penyakit
yang berasal pertama kalinya dari Wuhan China ini terjadi tanggal 31 Desember 2019
dengan secara perlahan penyebaran virus ini mulai meluas ke berbagai negara yang
lain termasuk Indonesia (Kemenkes, 2020). Penyakit ini disebabkan oleh korona
virus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2 (Alexander, 2020). Pandemi
Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020, ketika dua orang
terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang (Rebeca, 2020). Pada tanggal
9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan DKI Jakarta, Jawa Timur
dan Jawa Tengah sebagai provinsi paling terpapar virus corona di Indonesia.
Kejadian luar biasa ini berdampak pada perekonomian Indonesia. Tidak hanya
kesehatan, sektor bisnis mengalami dampak yang serius akibat pandemik Covid-19.
pasar yang pada akhirnya membawa pasar ke arah cenderung negative (Nasution,
Erlina dan Muda, 2020). Pandemik ini juga berdampak pada pasar modal dan
indeks saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh kondisi
internal dan eksternal. Secara internal, kondisi pandemi Covid-19 dan kebijakan
social distancing (WFH dan PSBB) di dalam negeri telah mempengaruhi dinamika
pasar saham (ditunjukkan dengan pergerakan indeks IHSG di Bursa Efek Indoensia)
(Junaedi dan Salistia, 2020). Adanya Pandemik Covid-19 membuat investor menarik
modalnya atau melakukan aksi jual saham yang menyebabkan IHSG mengalami
penurunan. Investor mengalami kepanikan dengan kejadian luar biasa ini sehingga
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwasanya harga saham pada tahun 2019
tidak terlalu mengalami banyak penurunan ataupun kenaikan yang terlalu jauh
seperti bulan-bulan yang lainnya. Akan tetapi sampai pada tahun 2020 dimulai pada
bulan januari grafik harga saham tersebutpun mengalami pergerakan ke bawah atau
menunjukkan penurunan harga saham. Dan pada bulan Maret 2020 grafik harga
saham tersebutpun turun sampai level sangat jauh, akan tetapi grafik tersebutpun
Desember 2020. Pergerakan IHSG yang turun sampai level bawah pada bulan Maret
2020 hal tersebut karena dipengaruhi dari menyebarnya virus covid-19 di Indonesia.
Dari kasus tersebut, dalam melakukan investasi seorang investor harus
memiliki informasi berkaitan dengan dinamika harga saham agar dapat mengambil
keputusan tentang saham perusahaan yang layak untuk dipilih. Informasi yang tepat
akan kewajaran harga saham dapat membuat para investor terhindar dari kerugian
Kinerja keuangan perusahaan perlu untuk dianilisi terlebih dahulu agar investor tidak
salah dalam memilih saham dan terjebak dengan saham dalam kondisi keuangannya
yang sangat buruk. Semakin baik kinerja sebuah perusahaan maka semakin besar
tolak ukur seberapa besar risiko yang akan ditanggung oleh investor (Rahmania,
2016).
Berikut adalah kondisi harga saham beberapa perusahaan yang terdaftar di
Tabel 1.1
Kondisi Harga Saham JII 70 2018-2021
N Harga Saham (Rp)
Nama Perusahaan
o 2018 2019 2020 2021
Sumber: www.idx.co.id
mengalami fluktuasi. Ada banyak faktor yang menyebabkan harga saham pada
perusahaa tersebut tidak stabil, baik itu dari faktor internal perusahaan ataupun faktor
peningkatan maka perusahaan dapat dikatakan baik karena mampu menjaga stabilitas
harga sahamnya, sehingga keadaan ini dapat menyebabkan investor semakin tertarik
untuk menginvestasikan dananya dan membeli saham perusahaan tersebut. Namu
dapat dikatakan juga berdampak negatif apabila harga mengalami penurunan, maka
usaha, industri bahkan ekonomi-mikro makro, serta informasi pasar (Octasylva &
Fachroji, 2020).
memperkirakan saham wajar pasar dan untuk memprediksi nilai masa depan (Zulfita,
keuangan dan nilai perusahaan. Tujuan dari analisis tidak hanya untuk menemukan
yang bernilai lebih dari yang perkiraan investor. Analisis fundamental bukan jaminan
bahwa investor akan merealisasikan keuntungan tinggi atas saham, tetapi pasti
modal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fundamental internal dan eksternal.
Variabel eksternal (makro ekonomi) berasal dari luar perusahaan yang ikut
bunga, nilai tukar, gross domestic product (GDP) dan defisit anggaran. Sedangkan
variabel fundamental internal berasal dari dalam perusahaan, yaitu variabel yang
mencerminkan kondisi dan prestasi kinerja keuangan. Salah satu alat dalam analisis
fundamental adalah analisa laporan keuangan. Rasio yang digunakan untuk mengukur
kinerja keuangan perusahaan dapat dikelompokkan dalam lima kelompok, yaitu: rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio pasar, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas (Arifin,
2018).
Dalam penelitian kali ini penulis mengunakan yang paling umum digunakan para
antara lain Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR),
Quick Ratio (QR), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), rasio
pasar /nilai perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini yang dapat dikaitkan
dengan harga saham adalah Book Value per share (PBV), Price Earning Ratio (PER),
satu dampak terjadinya covid-19 ialah pada umumnya mampu menurunkan nilai
harga saham IHSG dan pada semua sektor pasar modal. Atas dasar uraian latar
Perbandingan fundamental Saham Sebelum dan Saat Pandemic Covid 19 (studi kasus
sebagai berikut:
b. Pasar modal Indonesia turut serta mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19 ini.
syariah mencapai pertumbuhan negative dan penurunan diawal pandemi dan menurun
1. Apakah terdapat perbedaan signifikan terhadap ROA sebelum dan saat pandemic
2. Apakah terdapat perbedaan signifikan terhadap ROE sebelum dan saat pandemic
5. Apakah terdapat perbedaan signifikan terhadap DAR sebelum dan saat pandemic
6. Apakah terdapat perbedaan signifikan terhadap DER sebelum dan saat pandemic
7. Apakah terdapat perbedaan signifikan terhadap PER sebelum dan saat pandemic
9. Apakah terdapat perbedaan signifikan terhadap PBV sebelum dan saat pandemic
1. Untuk Mengetahui perbedaan signifikan terhadap antara ROA sebelum dan saat
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat memberi
tentang analisis fundamental perusahaan kepada para pelaku investasi yang akan
melakukan kegiatan pemberian modal kepada perusahaan pada saat masa pandemi
Covid-19.
Kinerja Keuangan 2018 dan 2019 Kinerja Keuangan 2020 dan 2021
(Sebelum Pnademic Covid 19) (Saat Pnademic Covid 19)
- ROA - ROA
- ROE - ROE
- CR - CR
- QR - QR
- DAR - DAR
- DER - DER
- PER - PER
- Tobin’s Q - Tobin’s Q
- PBV - PBV
Uji Beda
(Uji Paired Sampel T-test)
Tinjauan teori merupakan pendekatan teori yang digunakan oleh peneliti untuk
menjelaskan permasalahan dalam penelitian. Teori yang ada berasal dari rujukan dan
penelitian ini, teori dasar yang digunakan adalah signaling theory (teori sinyal).
memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan (Maryana & Ikhsan, 2019).
Sinyal ini dapat berbentuk informasi tentang apa yang telah dilakukan manajemen
Menurut teori sinyal, organisasi yang berkualitas baik akan dengan sengaja
perusahaan yang berkualitas baik dan buruk (Kartolo & Sugiyanto, 2019).
Informasi biasanya terjadi dikarenakan adanya perbedaan penerimaan
informasi yang dimiliki oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan (Spence,
1973) Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan laporan keuangan untuk
isyarat merupakan hal yang penting dalam melihat prospek perusahaan (Muhammad,
yang dilakukan oleh internal yang tidak dapat diamati secara langsung oleh pihak
luar.
laporan keuangan kepada pihak di luar perusahaan yang berkaitan dengan adanya
Teori ini menjelaskan bahwa laporan keuangan yang baik merupakan sinyal
atau tanda bahwa perusahaan telah beroperasi dengan baik. Sinyal yang baik akan
direspon dengan baik oleh pihak lain. Menurut Zainudin dan Hartono (2010)
Signaling Theory ini digagas dalam ilmu ekonomi dan keuangan yang
karena manajemen lebih mengetahui tentang prospek perusahaan dan peluang masa
depan dibandingkan pihak luar atau investor. Manajemen akan berusaha selalu untuk
oleh calon investor dan pemegang saham khususnya jika informasi tersebut
tiap instrumen investasi memiliki landasan yang kuat yakni nilai intrinsik yang bisa
ditentukan melalui sesuatu analisis yang sangat hati- hati terhadap keadaan pada saat
kini serta prospeknya pada waktu yang akan tiba. Dapat disimpulkan bahwa analisis
fundamental, yaitu:
a. Analisis ekonomi, yaitu bertujuan untuk mengetahui bisnis serta prospek
bersifat makro antara lain pendapatan nasional, kebijakan moneter dan fisikal,
kinerja perusahaan dimasa lalu dan ekspektasi dimasa yang akan datang.
angka yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka
analisis terhadap instrumen keuangan perusahaan dalam hal ini adalah laporan
keuangan perusahan dalam periode yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk
perusahaan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis rasio
keuangan merupakan suatu alat yang digunakan membandingkan antara dua angka
kinerja perusahaan dan tolak ukur dalam evaluasi perkembangan bisnis. Pihak
investor menggunakan rasio keuangan untuk mengukur nilai investasi yang dilakukan
sehingga dapat diprediksi untung atau rugi ketika berinvestasi pada perusahaan
tersebut, Jika dilihat pada perbandingan rasio antara investasi dan bisnis maka
rasio keuangan dapat digunakan oleh beberapa pihak antara lain pihak manajemen,
1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik
aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa
periode.
perusahaan.
lainnya.
Selain itu, analisis ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi
dan menilai prestasi manajemen, keuangan, operasi, dan lainnya. Penilaian ini juga
ditujukan untuk melihat kinerja karyawan dan melakukan perbaikan atas hal yang
dirasa kurang
berikut:
1. Rasio merupakan agka-angka atau ikhtisar statistik yang mudah unuk dibaca.
prediksi.
1. Data keuangan disusun dari fata akuntansi dan ditafsirkan dalam berbagai macam
cara.
4. Bagi para kreditor digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan
1) Rasio Likuiditas
perusahaan yang berkaitan dengan kemampuan mengubah aktiva lancar menjadi uang
1. Rasio lancar (current ratio), rasio yang menunjukkan perbandingan antara aktiva
lancar dan kewajiban lancar yang merupakan ukuran paling umum untuk mengetahui
3. Rasio kas (cash ratio), yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang
lancar. Rasio ini menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen
(current ratio) dan rasio cepat (quick ratio) sebagai proksi dari rasio likuiditas, dalam
hasil pengukuran rasio. Menurut (Budiman, 2017) apabila semakin kecil rasio maka
belum tentu kondisi perusahaan dapat dikatakan baik, hal ini terjadi karena terdapat
Rasio lancar (current ratio) menurut Kasmir (2016:135) dapat dihitung dengan
rumus:
Aset lancar
Current ratio= x 100
Huang lancar
Rasio cepat (quick ratio) menurut Kasmir (2016:138) dapat dihitung dengan
rumus:
Aset lancar−Persediaan
Quick ratio= x 100
Huang lancar
2) Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana aktivitas
perusahaan dibiayai dengan hutang (Kasmir, 2015). Menurut (Herlina dan Iryani,
maupun jangka panjang, serta dapat dikatakan solvable jika mempunyai aset yang
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya yaitu
aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk
(2020), yaitu:
(kreditor).
7. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat sekian
Sementara itu, menurut Firdaus (2020) manfaat rasio solvabilitas adalah sebagai
berikut, yaitu:
pihak lainnya.
dengan modal
5. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri
pengelolaan aktiva
7. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapat
sebagai berikut:
1. Debt to Assets Ratio (DAR), rasio yang digunakan mengukur seberapa besar
aktiva dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang berpengaruh dalam
pengelolaan aktiva.
2. Long Term Debt to Equity Ratio, rasio yang digunakan untuk mengukur modal
3. Debt to Equity Ratio (DER), rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan
ekuitas. Rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang
ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR) sebagai proksi dari rasio solvabilitas.
Semakin besar rasio ini, artinya semakin tidak menguntungkan karena semakin beasar
resiko yang ditanggung atas kegagalan yang terjadi, kesempatan untuk memperoleh
Rasio Debt to Assets Ratio (DAR) menurut Kasmir (2016:156) dapat dihitung
dengan rumus:
Total hutang
DAR= x 100
Total aset
Rasio Debt to equity ratio (DER) menurut Kasmir (2016:158) dapat dihitung
dengan rumus:
3) Rasio Prifitabilitas
(Hery, 2015). Salah satu Tujuan penggunaan rasio profitabilitas menurut (Kasmir,
2016) yaitu mengukur atau menghitung laba perusahaan dalam periode tertentu dan
menilai posisi laba perusahaan dari tahun sebelumnya ke tahun yang sekarang.
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar
1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu.
2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
6) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal sendiri.
1) Margin Laba Bersih atau Net Profit Margin Margin merupakan ukuran keuntungan
dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan
2) Return On Asset (ROA) Suatu perusahaan dikatakan memiliki kinerja yang baik
keuangannya. Jika seuatu perusahaan memiliki rasio keuangan yang baik, maka
(ROA).
3) Return on equity (ROE) Rasio ini digunakan mengukur laba bersih setelah pajak
dengan modal sendiri. Rasio ini juga menunjukkan efisiensi penggunaan modal
sendiri. Adapun semakin tinggi rasio ini maka semakin baik, yang artinya posisi
pemilik perusahaan semakin kuat, begitu sebaliknya. Rasio ini digunakan untuk
Pada penelitian ini fokus dengan menggunakan Return on equity (ROE) dan
Return On Assets (ROA). Rasio Return on equity (ROE) dan Return On Assets
Lababersih
ROE= x 100
Total ekuitas
2.4. Nilai Perusahaan
Menurut Utari, dkk (2014, hal. 315) nilai ialah suatu yang dihargai, dijunjung
tinggi, dan diperjuangkan. Nilai perusahaan adalah hasil kerja perpaduan capital dan
tenaga kerja. Setiap kegiatan operasi perusahaan mengharapkan hasil. Dibalik hasil
itu terdapat resiko, jika hasil yang diharapkan itu tidak dapat diwujudkan.
terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dan sering dikaitkan dengan harga saham.
Bila semakin tinggi sebuah harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.
“Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu
setealh melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu mulai dari
Berdasarkan kedua pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
nilai perusahaan adalah sebuah gambaran bahwa perusahaan dengan kondisi dimana,
perusahaan tersebut telah mencapai target yang diinginkan oleh seorang manajer yang
telah dikelola yang nantinya dijadikan gambaran bagi masyarakat maupun investor
Dalam arti luas nilai perusahaan merupakan alat ukur yang digunakan para
investor untuk menanamkan modalnya keperusahaan yang dituju. Dalam hal ini
perusahaan harus memiliki tujuan yang baik bagi perusahaan, sehingga bisa menjadi
memaksimalkan nilai pasar perusahaan (market value of firm). Bagi perusahaan yang
harga pasar saham. Memaksimalkan nilai perusahaan dinilai lebih tepat sebagai
semua keuntungan yang akan diterima oleh pemegang sham dimasa yang akan
Nilai perusahaan dapat diukur dengan suatu rasio yang disebut rasio penilaian.
(Sutrisno, 2010) mendefinisikan rasio penilaian adalah suatu rasio untuk mengukur
(Brigham & Daves, 2019). Dengan demikian, semakin tinggi nilai perusahaan,
Menurut Titman et al. (2018), metode ini menunjukkan besar keinginan investor
untuk membayar setiap 1 satuan mata uang, misal Rp1, atas earnings yang
dilaporkan. Menurut Sofyan (2010, hal. 311) menyatakan rasio ini menunjukkan
perbandingan antara harga saham dipasar atau harga perdana yang ditawarkan
ekspetasi investor tentang prestasi perusahaan di masa yang akan datang cukup
tinggi. Lewat rasio ini, harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih
yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun. Dengan mengetahui besaran
PER tersebut, calon investor potensial dapat mengetahui apakah harga sebuah saham
tergolong wajar atau tidak sesuai kondisi saat ini dan bukannya berdasarkan pada
perkiraan di masa mendatang (Rully, 2022). PER dapat diperoleh melalui perhitungan
berikut.
Keterangan :
Menurut (Margaretha, 2011) Price Book Value (PBV) adalah sebagai berikut:
“Price Book Value menggambarkan seberapa besar menghargai nilai buku saham
suatu perusahaan”. Sedangkan (Fahmi, 2014) Price Book Value (PBV) adalah
sebagai berikut: “Price Book Value (PBV) merupakan rasio untuk mengukur
seberapa besar harga saham yang ada dipasar dibandingkan dengan nilai buku
sahamnya. Semakin rendah nilai PBV suatu saham maka saham tersebut
dikategorikan undervalued, dimana sangat baik untuk investasi jangka panjang
(Rully, 2022). Namun, rendahnya nilai PBV juga dapat mengindikasikan menurunnya
kualitas dan kinerja fundamental emiten. Oleh sebab itu, nilai PBV juga harus
dibandingkan dengan PBV saham emiten lain dalam industri yang saham. kapitalisasi
Rasio ini berfungsi untuk melengkapi analisis book value. Jika pada analisis book
value, investor hanya dapat mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, pada
rasio PBV investor juga dapat mengetahui langsung sudah berapa kali market value
suatu saham dihargai dari book valuenya. Metode ini dikenal juga sebagai market-to-
book ratio dengan formula perhitungan yang dijabarkan oleh Brealey et al. (2018)
sebagai berikut:
3. Tobin’s Q
persepsi tersebut dapat terlihat dari nilai rasio Tobin’s Q (Ermad et al, 2020). Tobin’s
Q merupakan salah satu indikator guna mengukur kinerja perusahaan, terutama pada
2010). Tobin’s Q digunakan pada berbagai penelitian pada bidang ekonomi, terutama
perusahaan, yang didasarkan pada margin laba (Sudiyatno dan Puspitasari, 2010).
Melalui rasio Tobin’s Q akan diketahui nilai perusahaan Bank Syariah yang sudah
kontribusi Bank Syariah dalam memakmurkan para pemegang saham. pendek dan
hutang jangka panjang) yang dibagi dengan total asset (nilai buku ekuitas ditambah
' MVE+ D
Tobin n s q=
TA
Catatan :
D = Debt (total hutang), terdiri dari hutang lancar + hutang jangka panjang
TA = Total Asset
Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks saham syariah yang pertama kali
diluncurkan di pasar modal indonesia pada tanggal 3 juli 2000. Konstituen JII hanya
terdiri dari 30 saham syariah paling likuid yang tercatat di BEI. Sama seperti ISSI,
review saham syariah yang menjadi konstituen JII dilakukan sebanyak dua kali dalam
setahun, Mei dan November mengikuti jadwal DES oleh OJK. BEI menentukan dan
melakukan seleksi saham syariah yang menjadi konstituen JII. Adapun kriteria
1. Saham syariah yang masuk dalam konstituen indeks saham syariah (ISSI) telah
tahun terakhir.
3. Dari 60 saham tersebut, kemudian dipilih 30 saham berdasarkan rata-rata nilai
1. Saham syariah yang masuk dalam konstituen indeks saham syariah (ISSI) telah
2. Dipilih 150 saham berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar tertinggi selama
1 tahun terakhir.
3. Dari 150 saham tersebut, kemudian dipilih 70 saham berdasarkan rata-rata nilai
4. 70 saham yang tersisa merupakan saham terpilih. Adapun daftar saham JII yang
Vatiabel yang
No Nama Peneliti Topik Hasil
di gunakan
1 Anik Malikah Comparison of rasio terdapat perbedaan rasio
(2021) Financial likuiditas, profitabilitas
Performance solvabilitas, perusahaan. Namun, itu
Before and rasio aktivitas, tidak memiliki efek yang
During rasio signifikan sebelum dan
COVID-19: profitabilitas selama COVID-19. Hal
Case Study of ini terlihat dari analisis
Hospitality rasio solvabilitas yang
Business, menunjukkan bahwa
Indonesia ketiga rasio yang
digunakan memiliki tren
yang menurun.
2 Hadi Comparisonal ROE, ROA, 1. dalam penelitian ini
Machbudiansyah, Analysis of CR, Rasio menunjukkan bahwa
Ardi Paminto, Financial Kas, kinerja keuangan
Yana Ulfah Performance perputaran selama periode
( 2021) before and investasi, Covid 19 lebih
During the periode rendah dibandingkan
Covid-19 penagihan, sebelum Covid 19.
Pandemic at the Biaya subsidi, 2. terdapat perbedaan
Blud of the perputaran kinerja
Atma Husada aaset keuangan yang
Mahakam tetap,BOPO diukur dengan
Regional menggunakan rasio
Mental Hospital berdasarkan
in Samarinda Peraturan Dirjen
Perbendaharaan
Nomor
PER-36/PB/2016
sebelum Pandemi
Covid 19 dan selama
Pandemi Covid
19.
akan memodifikasi penelitian yang sudah ada dan melakukan penelitian di tempat
pertayaan sementara tentang hubugan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis
merupakan dugaan sementara dari jawaban rumusan masalah penelitian. Berdasarkan
dan sesudah masa pandemic covid 19 dilihat dari Rasio likuiditas, Rasio
penelitian ex post facto yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah
terjadinya suatu fakta atau peristiwa (Isworo, 2022). Analisis komparatif merupakan
fakta-fakta serta sifat-sifat objek yang diteliti bersumber pada kerangka berfikir
(Martono, 2010). Tujuan dari analisis komperatif ini adalah untuk mengetahui apakah
pandemic covid 19 terjadi, yang nantinya akan diukur dengan menggunakan rasio-
rasio keuangan.
mengenai apa yang ingin diketahui. Menurut Bryman (Sujarweni, 2021:39) penelitian
kuantitatif adalah dimulai dari teori, hipotesis, desain penelitian, menganalisis data,
dan menuliskan kesimpulan. Menurut Sujarweni (2021:49) penelitian deskriptif
adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran
atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Jadi, dalam penelitian deskriptif
diolah dan dianalisis untuk mendapat suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka
tersebut.
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu dengan mengamati
perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index 70 (JII) periode 2018-2021.
dari objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditentukan peneliti
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tergabung dalam Jakarta
Islamic Indeks 70 (JII 70) periode 2018-2021 sebanyak 120 perusahaan. Penelitian ini
dilakukan terhadap perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks 70 (JII
70) karena merupakan tolok ukur perusahaan yang menerbitkan saham syariah.
Sampel adalah bagian dari jumlah karakeristik yang dimiliki oleh populasi
Bertolak dari pernyataan diatas, maka dari 120 perusahaan didapati sampel sebanyak
1. Perusahaan yang terdaftar di BEI dan tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks 70
pengamatan sama.
Tabel 3.1
Proses Purposive Sampling Penelitian
Jumlah Sampel 30
Berdasarkan data kualifikasi diatas maka sampel yang diambil dalam penelitian
ini adalah sebanyak 30 Perusahaan. Adapun sampel dalam penelitian ini dapat dilihat
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini di lakukan dengan dua tahap
yaitu :
1. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka yaitu dengan pengumpulan data
digunakan adalah Quick Ratio dan cash Ratio, rasio solvabilitas yang digunakan
adalah DER dan DER , rasio profitabilitas yang digunakan adalah ROA dan ROE,
dapat menyimpulkan bahwa data laporan keuangan perusahaan harus jelas dan
akurat. Untuk bisa membandingkan fundamental saham pada sebelum dan sesaat
pandemi pada perusahaan Jakarta Islamic Index (JII) yang terdaftar di BEI dan
perusahaan.
Agar penelitian ini dapat terlaksana sesuai yang diinginkan penulis, maka
penting untuk memahami beberapa faktor yang terdapat dalam operasional variabel
penelitian ini. Definisi opersional variable pada penelitian ini adalah analisis
Analisis rasio merupakan suatu alat analisis keuangan yang sangat populer dan
terhadap kondisi yang mendasar, dalam hal ini adalah kondisi financial perusahaan.
terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dan sering dikaitkan dengan harga saham.
Bila semakin tinggi sebuah harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.
Variabel penelitian merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut , dan kemudian ditarik kesimpulan. Berikut dijelaskan operasional variabel
penelitian yaitu :
Tabel 3.3
Operasional Variabel
Variabel
No Definisi Variabel Indikator
Penelitian
Rasio untuk mengukur keefektifan
manajemen perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan aset EAT
1 ROA x 100 %
yang tersedia. ROA di ukur dengan Total Aktiva
menggunakan rasio (Syamsidar,
2022)
Rasio untuk mengukur kemampuan
Laba bersih
perusahaan dalam menciptakan laba x 100
yang tersedia bagi pemegang saham Total ekuitas
2
ROE (Syamsidar, 2022)
Rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan
Aset Lancar
dalam memenuhi kewajiban jangka x 100
pendeknya yang segera jatuh tempo Hutang Lancar
dengan menggunakan total asset
3
CR lancar yang tersedia (Rully, 2022).
4 QR Menilai kesanggupan perusahaan
dalam membayar utang lancar
Aset Lancar − persesiaan
dengan aktiva yang lebih likuid
Hutang Lancar
(Syamsuddin, 2016). Rasio ini
menunjukkan kemampuan x 100
perusahaan daalam memenuhi
kewajiban jangka pendek,
pengukuran quick ratio
mengurangkan aktiva lancar dengan
persediaan.
Menilai total aset perusahaan yang Total Hutang
5 DAR dibiayai oleh total utang x 100
Total Aset
(Syamsuddin, 2016)
Rasio hutang untuk mengukur
tingkat pinjaman dari keuangan
perusahaan dan dikalkulasi Total Hutang
6 DER x 100
berdasarkan perbandingan jumlah Total Ekuitas
total liabilitas dibanding dengan
jumlah total ekuitas (Rully, 2022).
Rasio yang menunjukkan hasil
perbandingan antara harga pasar Price Per Share
7 PER EPS
perlembar saham dengan laba per
lembar saham (Rully, 2022).
Merupakan rasio yang
menunjukkan hasil perbandingan
antara harga pasar per lembar
saham dengan nilai buku per lembar Price Per Share
8 PBV Nilai buku per share
saham. Rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat harga saham
apakah overvalued atau
undervalued (Rully, 2022).
Pada bidang ekonomi menggunakan
Q sebagai pengukur nilai tambah
“Marginal Q” guna menjelaskan MVE+ D
9 Tobin’s q TA
keputusan investasi perusahaan,
yang didasarkan pada margin laba
(Sudiyatno dan Puspitasari, 2010).
dalam penelitian ini adalah tekni analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif
mengguanakan teknik statistik yang berupa uji Paired sample t-test. Tujuan dari
pengujian ini untuk menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat. Dimana uji
paired sample t-test ini dapat digunakan pada dua data berpasangan. Uji ini dilakukan
untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata antara dua sampel yang saling
sesudah pandemi Covid-19. Teknik analisis didalam penelitian ini mencangkup tiga
langkah yaitu statistik deskriptif, uji normalitas, uji Hipotesis. Data penelitian ini
diolah menggunakan Statistical Package For Social Science (SPSS) 24. Agar
mempermudah dalam mengolah data dan menganalisis data. Adapun uji yang
atau gambaran atas variabel penelitian yang digunakan.. penyajian statistik deskriptif
dalam penelitian ini dalam perhitungan minimum, maksimum, rata-rata, dan standar
deviasi (Hidayat, 2021). Dalam analisi ini, peneliti ingin mengetahui rata-rata nilai
saham dan jumlah saham yang diperjual belikan, nilai saham terendah dan jumlah
saham yang diperjual belikan terendah, nilai saham tinggi dan jumlah jumlah saham
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan sebagai persyaratan untuk melakukan
analisis data, untuk mengetahui apakah yang akan dilakukan setelahnya. Tujuan dari
uji normalitas adalah untuk mendeteksi distribusi data dalam satu variable. Data dapat
dikatakan baik apabila data tersebut berdistribusi normal. Ujinormal yang dilakukan
signifikan lebih besar 0,05 pada (P>0,05). Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih
kecil dari 0,05 pada (P<0,05) maka dikatakan tidak normal. Jika data normal
selanjutnya akan dilakukan uji paired sample t-test, jika data tidak normal akan
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda. Apabila data
berdistribusi normal akan dilakukan uji paired sample t-test, jika data tidak normal
membandingkan selisih dua mean dari dua sampel yang berpasangan dengan asumsi
data berdistribusi normal. Sampel berpasangan berasal dari subjek yang sama, setiap
X 1− X 2
t=
√ ( )( √Sn22 )
2 2
S1 S2 S1
+ −2 r
n1 n2 √n 1
Keterangan :
X1 = Rata-rata sempel 1
X2 = Rata-rata sempel 2
signifikan (homogen)
atau menggunakan, pengambilan keputusan juga dapat dilihat dari taraf signifikan p
(Sig(2-tailed)) :
Pengujian wilcoxon signed rank test dilakukan apabila data penelitian tidak
berdistribusi normal. Sama halnya dengan paired sample t-test, pengujian ini juga
untuk mengetahui perbedaan pada suatu penelitian yang berbeda perlakuan atau
keadaan.
Rumus :
Z=
T−
( 1
4 N (N +1) )
√ 1
24 N (N +1)(2 N + 1)
Keterangan :
T = Jumlah ranking dari nilai selisih yang negative (apabila banyaknya selisih
yang positif lebih banyak dari banyaknya selisih negative ) sama dengan jumlah
ranking dari nilai selisih yang positif (apabila banyaknya selisih ang negative >
Menurut Utama dikutip oleh Retnani, 2017, hal. 10) kriteria pengujian
2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka terdapat perbedaan.
3. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka tidak terdapat
perbedaan.