2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
Abstrak- Penelitian ini dilakukan untuk melihat dan mempelajari faktor faktor perilaku investor yang dapat
mempengaruhi keputusan investasi seseorang dalam bentuk saham di Bursa Efek Indonesia. Data untuk penelitian
diambil dari hasil survei kepada 422 investor ritel di Bursa Efek Indonesia yang disebar melalui media online.
Analisa penelitan menggunakan analisa kuantitatif dan berlandaskan teori-teori perilaku keuangan yang terdiri dari
perilaku sentimen investor, perilaku terlalu percaya diri, perilaku reaksi over/under, perilaku herd dan persepsi
risiko. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa keputusan investasi dari seorang investor dipasar saham sangat
dipengaruhi oleh perilaku-perilaku yang diteliti diatas kecuali perilaku terlalu percaya diri yang tidak terlalu
berpengaruh terhadap keputusan investasi. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para
pelaku pasar memahami perilaku investor saham ritel di Bursa Efek Indonesia. Penulis juga berharap agar hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan penunjang dalam upaya mengembangkan pasar saham
di Indonesia.
Abstract- This research was conducted to see and study the factors of investor behavior that can influence
individual investment decisions in stock market on the Indonesia Stock Exchange. The data for the study was taken
from the results of a survey of 422 retail investors on the Indonesia Stock Exchange which were distributed through
online media. Research analysis uses quantitative analysis based on financial behavior theories consisting of
investor sentiment behavior, overconfidence behavior, over/under reaction behavior, herd behavior and risk
perception. Research results shown that the investment decision of an investor in the stock market is strongly
influenced by the above behaviors except overconfidence behavior that does not significantly affect to the
investment decisions. Based on the results of this study are expected to help market understand the behavior of
retail stock investors on the Indonesia Stock Exchange. The authors also hopes that the results of this study can
be used as reference and support material in efforts to develop the Indonesia stock market.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 170
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7, No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
saham Indonesia tersebut diproyeksikan akan terus Suatu Investasi membutuhkan kemampuan yang
meningkat. tinggi bagi para pelakunya, khususnya kemampuan
dalam aspek afeksi, konasi dan kognitif seperti:
Pertumbuhan yang berhasil dicapai oleh Bursa Efek kemampuan untuk mengolah data dan informasi baik
Indonesia berupa pertumbuhan perusahaan tercatat, keuangan maupun non keuangan, pengetahuan dan
transaksi dan kapitalisasi pasar, berdampak juga pada pengalaman dalm menganalisa informasi
pertumbuhan signifikan terhadap jumlah investor fundamental dan teknikal dalam investasi, preferensi
saham di Bursa Efek Indonesia. Menurut data investasi, persepsi atas risiko investasi dan juga
Kustodian Sentral Efek Indonesia (2019), total keuntunganya, serta kemampuan mengambil
investor saham di Bursa Efek Indonesia mencapai pelajaran dari proses investasi (Nofsinger, 2016). Hal
2,47 juta investor dan dari jumlah tersebut ini sangat terkait dengan tujuan investasi dan strategi
diperkirakan sekitar 98,97% merupakan investor investasi yang diambil para pelaku pasar terhadap
lokal dan didominasi oleh investor ritel. keuntungan yang diharapkan di masa yang akan
datang. Proses kognitif antara pelaku pasar akan
Data dan paparan diatas bahwa partisipasi masyarakat bervariasi. Variasi tersebut terjadi karena adanya
Indonesia di pasar saham masih sangat kecil yaitu preferensi yang berbeda antara pelaku pasar
hanya 0.9%. Indonesia masih tertinggal jauh jika berdasarkan tingkat atas keuntungan yang didapat
dibandingkan dengan negara tetangga seperti maupun tingkat risiko yang akan dihadapi.
Malaysia dan Singapura. Untuk meningkatkan Implikasinya adalah pelaku pasar memiliki pilihan
partisipasi masyarakat Indonesia di pasar saham, berupa keuntungan berupa capital gain, dividen atau
perlu ditemukan latar belakang penyebabnya, baik keduanya.
dari faktor internal maupun eksternal investor. Dari
faktor internal akan terlihat bahwa perilaku investor Dalam membuat keputusan investasi dibutuhkan
dalam merespon kondisi pasar saham adalah yang suatu pengetahuan khusus berupa analisis untuk
sangat berpengaruh dalam keputusan investasi. Atas meyakini atas kinerja suatu saham yang akan dipilih
dasar pertimbangan tersebut diatas, maka salah satu sebagai target investasi secara keseluruhan (Farid
faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah Harianto; Siswanto Sudomo, 1998; Nofsinger, 2016).
pengaruh perilaku-perilaku investor saham di Pengetahuan analisis khusus dimaksud meliputi
Indonesia dalam membuat keputusan investasi. beberapa tahapan analisis, seperti: 1. Analisis
fundamental dan industry yaitu suatu analisa terhadap
1. Landasan Teori kinerja emiten. 2. Analisis teknikal merupakan
analisa yang dilakukan terhadap pergerakan saham
Investasi merupakan suatu aktivitas yang emiten yang dipilih. Adapun tujuan dari analisa ini
mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan adalah untuk mendapatkan suatu perkiraan atas
finansial di masa yang akan datang atas penempatan keuntungan dan risiko dari investasi saham yang akan
sejumlah dana pada saat ini (Abdul Halim, 2005). dipilih. Hasil analisa akan berupa keputusan untuk
Oleh karenanya data dan informasi yang merupakan memilih saham tertentu dengan tingkat keuntungan
faktor penting sebagai dasar analisa dalam yang paling tinggi dari keuntungan atas aset yang
menentukan suatu keputusan investasi seorang bebas risiko. 3. Analisis portofolio yaitu suatu sikap
investor. Dari hasil analisa data dan informasi yang terhadap preferensi untuk mengetahui penerimaan
ada akan dihasilkan suatu model dalam pengambilan atas suatu risiko.
keputusan. Model tersebut berupa kriteria-kriteria
penilaian investasi yang memungkinkan investor 1.2 Sentimen Investor
untuk memilih investasi terbaik dari alternative-
alternatif investasi yang tersedia. Sentimen investor adalah sutau kecenderungan dari
para investor untuk berspekulasi. Sentimen ini akan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi dari memicu tindakan spekulasi dalam membuat
suatu portofolio cenderung menjadi perhatian keputusan investasi. Tingkah laku untuk berspekulasi
investor karena hal tersebut akan mempengaruhi tersebut sering dikaitkan dengan sisi psikologi dari
beberapa hal seperti pendapatan investor dalam para investor (Gopal et al., 2014). Dalam kondisi
jangka panjang, hasil keuntungan/laba yang didapat pasar yang normal, para investor akan menggunakan
dari portofolio investasi sebelumnya, saran/berita strategi investasi yang sudah biasa mereka terapkan,
yang ada di media cetak terkait investasi, dan sedangkan dalam kondisi sebaliknya yaitu kondisi
pertimbangan akan kondisi makro ekonomi serta yang cenderung tidak normal atau negatif maka
variable-variabel yang digunakan dalam investor akan mengambil keputusan berdasarkan
memproyeksikan aliran dana di masa depan adalah pertimbangan dan analisa yang lebih banyak.
yang paling penting (Kumar, 2007). Apabila tingkat Sementara, penelitian lain memaparkan bahwa
kemakmuran seorang investor meningkat maka dapat sentimen adalah suatu ekspektasi investor terhadap
dikatakan suatu investasi itu menguntungkan. suatu norma (Brown & Cliff, 2004).
1.1 Keputusan Investasi
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 171
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7, No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
H1: Sentimen investor berpengaruh positif terhadap Reaksi under/over adalah peristiwa yang dianggap
keputusan investasi. dramatis yang dapat mempengaruhi investor bereaksi
berlebihan. Reaksi yang berlebihan atas suatu
Penelitian terdahulu diperoleh bahwa sentiment informasi akan berpengaruh terhadap pasar saham
investor berpengaruh sangat kuat terhadap keputusan dan menyebabkan pasar akan bereaksi secara
investasi seseorang terlepas dari latar belakang berlebihan pula. Salah satu ciri-ciri adanya reaksi
demografinya (Metawa et al., 2019) berlebihan oleh investor di pasar saham adalah
terdapatnya transaksi dengan volume yang cukup
1.3 Terlalu Percaya Diri besar disertai dengan perubahan harga saham yang
cukup signifikan (De Bondt & Thaler, 1985).
Terlalu percaya diri atau overconfidence adalah suatu Penelitian ini juga diperoleh bahwa saham yang
kecenderungan dari seseorang untuk merasa yakin sebelumnya memiliki kinerja buruk dapat berubah
secara berlebihan atas kemampuannya dan prediksi menjadi lebih baik dan sebaliknya saham yang
atas keberhasilan. Pengalaman yang dimiliki oleh awalnya memiliki kinerja baik terlihat memburuk
seseorang berupa keberhasilan memperoleh setelah adanya informasi yang masuk ke pasar saham.
keuntungan dengan menjual suatu investasi dengan Hal ini terjadi disebabkan oleh adanya reaksi
harga yang tinggi akan membuat seseorang memiliki berlebihan yang dilakukan seorang investor. Yang
tingkat keyakinan berlebihan. Suatu perilaku terlalu membuat investor bereaksi secara berlebihan adalah
percaya diri terjadi karena orang cenderung adanya koreksi atas informasi yang direspon secara
mempunyai bias atribusi atas dirinya yang berlebihan pada periode berikutnya, signifikan dan
menyebabkan suatu informasi ditafsirkan secara terjadi secara berulang. Dari penelitian dan survei
berlebihan (Weinstein Neil D, 1980). Seseorang yang yang dilakukan, hampir semua menyatakan bahwa
pernah mengalami pengalaman mendapatkan bereaksi secara berlebihan memberikan pengaruh
keuntungan dari suatu investasi saham maka hal terhadap pengambilan keputusan investasi di pasar
tersebut akan meningkatkan kepercayaan dirinya saham.
(Van den Steen, 2004). Mayoritas masyarakat pada
saat ini yang berinvestasi di pasar saham, dalam H3: Reaksi Under/Over berpengaruh positif terhadap
menentukan keputusan investasi melakukan analisa keputusan investasi
fundamental, referensi, pengalaman dan spekulasi.
Perilaku terlalu percaya diri dianggap menjadi Bagaiman reaksi under/over dari seorang investor
sesuatu yang negatif dalam berinvestasi. sangat berpengaruh terhadap keputusan investasi, hal
ini telah dianalisa dalam penelitian sebelumnya
Pengambilan keputusan investasi merupakan suatu (Metawa et al., 2019)
aktivitas yang tidak mudah untuk dilakukan (Farooq
& Sajid, 2015). Hal tersebut terjadi karena untuk 1.5 Perilaku Herd
mengambil keputusan investasi yang tepat maka
investor harus memiliki kemampuan analisa yang Perilaku herd adalah suatu perilaku untuk mengikuti
baik. Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa tindakan dari kebanyakan orang meskipun informasi
terdapat dua tipe perilaku investor yaitu rasional dan yang diterima adalah informasi untuk sesuatu yang
irasional dalam pengambilan keputusan investasi di berbeda dari yang dilakukan kebanyakan orang
pasar saham. Perilaku rasional adalah sutau perilaku (Banerjee, 1992). Penelitian juga dilakukan atas
investor yang mengedepankan akal sehat dalam pengaruh perilaku herd dan umpan balik positif dalam
pengambilan keputusan investasi, sedangkan perilaku mendestabilisasi harga saham (Chan et al., 1990).
irasional adalah perilaku berpikir investor yang Menurut mereka, perilaku herd mengacu pada
cenderung kurang didasari akal sehat dalam aktivitas yang dilakukan oleh para manajer investasi,
pengambilan keputusan investasinya (Putra et al., pada kenyataannya, dalam perdagangan saham, suatu
2016). umpan balik positif itu mengacu pada aktivitas
investor yang memperoleh keuntungan dari
H2: Perilaku terlalu percaya diri berpengaruh positif pembelian saham dan investor yang mengalami
terhadap keputusan investasi kerugian dari penjualan saham. Pada penelitian yang
sama mereka menyatakan bahwa perilaku herd
Dalam penelitian terdahulu, diperoleh hubungan yang berengaruh terhadap pengambilan keputusan
sangat kuat antara perilaku terlalu percaya diri investasi di pasar saham. Peneliti juga telah
terhadap keputusan investasi seseorang (Metawa et menganalisa bahwa perkiraan laba emiten, risiko dan
al., 2019) keuntungan dari investasi saham adalah implikasi
dari adanya perilaku herd (Olsen, 1998).
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 172
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7, No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
Pada penelitian terdahuu diperoleh bahwa perilaku Penelitian ini diharapkan dapat melihat tingkat
herd berengaruh terhadap pengambilan keputusan pengaruh perilaku-perilaku masyarakat terhadap
investasi di pasar saham (Metawa et al., 2019). keputusan investasi.
Persepsi risiko adalah suatu ketidakpastian atas H1: Sentimen investor berpengaruh positif terhadap
pencapaian sutau keuntungan yang di harapkan di keputusan investasi.
masa yang akan datang (Weston J. Fred & Copeland H2: Terlalu percaya diri berpengaruh positif terhadap
Thomas E, 1995). Cho dan Lee dalam penelitannya keputusan investasi
menunjukkan bahwa apabila porsi yang H3: Bereaksi over/under berpengaruh positif
diinvestasikan rendah maka jumlah pencarian terhadap keputusan investasi
terhadap suatu informasi dan frekuensi transaksi akan H4: Perilaku herd berpengaruh positif terhadap
meningkat karena adanya persepsi risiko (Cho & Lee, keputusan investasi
2006). Pada sisi lain, kecenderungan risiko H5: Persepsi risiko berpengaruh positif terhadap
berpengaruh terhadap meningkatnya kemungkinan keputusan investasi
untuk mempertimbangkan saran dari para konsultan,
yang mana hal tersebut sejalan dengan meningkatnya
aset yang diinvestasikan di pasar saham. METODE PENELITIAN
Penelitian menunjukkan bahwa variabel demografi Penelitian ini mengacu pada penelitian yang
dan kepribadian adalah faktor penting dari persepsi terdahulu bahwa keputusan investasi dipengaruhi
risiko dalam proses pengambilan keputusan secara signifikan oleh perilaku sentimen investor,
keuangan (Gärling et al., 2009). Demografi adalah terlalu percaya diri, reaksi under/over dan perilaku
faktor paling mendasar dari suatu persepsi risiko. herd (Metawa et al., 2019). Selain perilaku diatas,
Barber dan Odean mengidentifikasi bahwa faktor demografi responden yang juga memiliki
dibandingkan wanita, laki-laki cenderung untuk pengaruh positif terhadap suatu keputusan investasi
mengambil risiko yang lebih besar dan dibandingkan seperti faktor usia, jenis kelamin dan tingkat
mereka yang telah menikah, pria lajang juga pendidikan dari investor. Hasil yang lain juga
cenderung mengambil risiko lebih besar (Barber & diperoleh bahwa pengalaman tidak mempengaruhi
Odean, 2001). Penelitian lain juga mengungkapkan investor dalam pengambilan keputusan investasi
bahwa preferensi investasi individu dipengaruhi oleh karena investor yang memiliki pengalaman memiliki
persepsi risiko dan tingkat literasi keuangan (Aren & kecenderungan untuk mengabaikan faktor emosional.
Zengin, 2016).
Penelitian lain juga diperoleh bahwa keputusan atas
Persepsi risiko dalam setiap investor didasarkan suatu investasi dipengaruhi secara signifikan oleh
bahwa investor cenderung untuk bersikap hati-hati perilaku investor berupa perilaku terlalu percaya diri,
dalam proses pengambilan keputusan. Investor perilaku ketakutan akan kehilangan, perilaku persepsi
mempunyai keberanian untuk memilih jenis investasi risiko dan perilaku herd (Areiqat et al., 2019).
yang memiliki risiko lebih tinggi dalam pengambilan Pengetahuan dan keterampilan dalam pasar saham
keputusan investasinya apabila memiliki tingkat sangat mendukung dari semua perilaku diatas untuk
toleransi atas risiko yang tinggi (Putra et al., 2016). mendapatkan hasil investasi yang lebih baik.
Sebaliknya, investor akan lebih berhati-hati dan
memilih produk investasi berisiko rendah seperti Berdasarkan rujukan dari penelitan diatas, maka
produk-produk perbankan apabila tingkat toleransi penulis juga meneliti perilaku-perilaku apa saja yang
atas suatu risikonya rendah. Toleransi yang berbeda- dapat mempengaruhi investor dalam menentukan
beda terhadap risiko disebabkan oleh faktor-faktor keputusan investasi di Bursa Efek Indonesia.
berikut: perbedaan usia, karir, jenis kelamin, latar Penelitian ini menggunakan variabel-variabel yang
belakang pendidikan, sosial ekonomi, pendapatan, telah diteliti sebelumnya dan dijadikan sebagai dasar
dan kekayaan. untuk menyusun hipotesis penelitian untuk kasus
pasar saham Indonesia. Sebagai dasar penelitian ini
H5: Persepsi Risiko berpengaruh positif terhadap adalah menghubungkan antara teori, konsep, hasil
keputusan investasi penelitian yang telah ada, dan logika atau penalaran.
Penelitian sebelumnya telah melihat bawh pengaruh Hipotesis hipotesis tersebut dapat dikatakan diterima
persepsi resiko mempunyai dampak yang signifikan atau ditolak berdasarkan hasil dari hasil regresi
terhadap keputusan investasi (Areiqat et al., 2019) dengan nilai sigma tertentu.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 173
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7, No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
mempengaruhi investor dalam menentukan dilakukan pada semua data untuk melihat dan
keputusan investasi: menguji hipotesis penelitian ini.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 174
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7, No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 175
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7, No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
Perilaku 0.05 0.0266 2.065 0.0395 Reaksi over / under H-3 Diterima
herd
Perilaku herd H-4 Diterima
Persepsi 0.23 0.0542 4.153 0.0000
risiko Persepsi risiko H-5 Diterima
Sumber: Data Diolah
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan data diatas, adjusted R2 sebesar 0.64
mengindikasikan bahwa variabel-variabel yang
dianalisa pada penelitian ini mampu mewakili 64%
Hipotesis H1, H2, H4 dan H5 menunjukkan bahwa
dari ruang lingkup objek yang diteliti.
sentimen investor, reaksi over/under, perilaku herd
Dari hasil diatas juga dapat diperoleh persamaan dan persepsi risiko masing-masing memiliki
liniernya sebagai berikut. pengaruh positif terhadap keputusan investasi para
investor saham di Bursa Efek Indonesia sehingga
Y = B1.X1 + B2.X2 + B3.X3 + B4.X4 + B5.X5 + hipotesis dapat diterima, sedangkan hipotesis H2 dari
Intercept …………………. (1) hasil perhitungan ditolak, yang artinya bahwa
hipotesis H2 tidak menunjukkan pengaruh yang
Y = 0,34 X1 + 0,05 X2 + 0,24 X3 + 0,05 X4 + 0,23 signifikan terhadap keputusan investasi saham para
X5 + 0,32 investor di Bursa Efek Indonesia.
Keterangan: PEMBAHASAN
Y = Keputusan Investasi
Dari data regresi dalam Tabel 3 menunjukkan bahwa
Βn = Koefesien masing masing variabel
H1, H3, H4 dan H5 merupakan faktor faktor yang
independent
secara signifikan memberikan pengaruh dalam
X1 = Sentimen Investor
keputusan investasi di Bursa Efek Indonesia dan
X2 = Terlalu Percaya diri
membuktikan bahwa hipotesis terhadap variabel-
X3 = Reaksi over / under
variabel ini dapat diterima. Faktor H4 memberikan
X4 = Perilaku herd
hasil signifikansi yang positif terhadap keputusan
X5 = Persepsi risiko
investasi, namun tidak memberikan angka kontribusi
yang cukup tinggi dibandingkan dengan H1, H3 dan
Namun jika dianalisa dari nilai signifikansinya,
H5. Berdasarkan penelitian diatas juga meberikan
diperoleh untuk X2 (terlalu percaya diri) mempunyai
indikasi bahwa faktor H2 (perilaku terlalu percaya
nilai signifikan yang lebih besar dari 5%, hal ini dapat
diri) tidak berdampak signifikan terhadap keputusan
diartikan bahwa variabel ini tidak mempunyai
investasi di Bursa Efek Indonesia
pengaruh yang siginifikan terhadap keputusan
investasi. H1 adalah faktor perilaku sentimen investor. Kondisi
pasar saham yang berfluktuasi memberikan peranan
2. Pengujian Hipotesis
sentimen investor untuk menentukan keputusan
Pengujian hipotesis dapat dilihat dari hasil regresi selanjutnya. Kling dan Gao menyebutkan bahwa saat
linier yang telah didapatkan sesuai tabel 3. Ringkasan pasar saham menunjukkan market return yang positif
hasil pengujian hipotesis ditampilkan pada tabel di investor cenderung akan lebih optimis (Kling & Gao,
bawah ini 2008). Berdasarkan hasil survei juga menunjukkan
hal yang sama, bahwa optimisme pasar saham
Hasil regresi dengan nilai significant lebih besar dari berdampak positif terhadap keputusan investor yang
4% dapat disumpullan bawah variabel independent ada di Indonesia. Optimisme ini juga dipengarahui
yang diteliti tidak memberikan pengaruh atau dampak oleh mood yang dialami oleh investor. Mood dalam
yang signifikan terhadap variabel dependent sehingga hal ini adalah kondisi sosial ekonomi yang terjadi di
dapat disimpulkan bawha hipotesa ditolak. Namun dalam masyrakat, kondisi sosial ekonomi akan
sebaliknya hipotesa dapat diterima jika nilai berdampak terhadap optimisme pasar saham di
significant lebih kecil dari 4%. Indonesia. Market mood secara tidak langsung
memberikan efek positif terhadap mood investor
untuk membuat keputusan investasi. Hasil penelitian
ini sesuai denga penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya oleh Noura Metawa dan kawan kawan
pada pasar saham di Mesir (Metawa et al., 2019).
Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis
H2 (perilaku terlalu percaya diri) terlihat tidak
Variabel Hipotesis Kesimpulan
berdampak signifikan terhadap keputusan investasi di
Sentimen Investor H-1 Diterima Bursa Efek Indonesia. Perilaku terlalu percaya diri ini
Terlalu Percaya diri H-2 Ditolak tidak tampak pada responden karena pengaruh
demografi investor Indonesia yaitu usia yang relatif
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 176
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7, No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
muda dan pengalaman yang kurang. Hal ini dilakukan sebelumnya (Areiqat et al., 2019; Metawa
menyebabkan investor di Indonesia tidak memiliki et al., 2019)
pengalaman dan pengetahuan yang cukup baik untuk
membuat keputusan investasi di Bursa Efek H5 adalah faktor perilaku persepsi resiko.
Indonesia. Faktor terlalu pecaya diri adalah terlalu Berdasarkan hasil survei menunjukkan bahwa faktor
berlebihannya estimasi seorang investor terhadap ini berpengaruh secara signifikan terhadap investor
kemampuan dirinya (Nevins, 2004). Sikap terlalu Indonesia dalam membuat keputusan investasi.
percaya diri yang berlebihan bagi investor yang Dalam menghadapi kondisi yang tidak pasti, sikap
memiliki pengetahuan lebih baik dan lebih investor akan terkait dengan perilaku persepsi
berpengalaman akan berdampak kepada keputusan risikonya (Areiqat et al., 2019). Dalam menghadapi
yang kurang baik. Pada dasarnya, sikap terlalu kondisi yang tidak pasti dan tidak bisa diprediksi,
percaya diri adalah menganggap dirinya memiliki investor di Indonesia cenderung untuk melakukan
kemampuan, pengetahuan dan ketepatan. investasi di pasar saham yang memiliki reputasi yang
baik. Selain itu data masih menjadi pegangan investor
Jika dilihat dari investor di Indonesia yang relatif Indonesia untuk menentukan sikap menghadapi
masih berusia muda dan pengalaman yang tidak lebih kondisi yang tidak pasti di pasar saham. Penelitian ini
dari 5 tahun, banyak investor di Indonesia yang tidak memberikan hasil yang sejalan dengan penelitian
mempunyai kepercayaan diri yang cukup bagus sebelumnya di pasar saham Jordania (Areiqat et al.,
sehingga mereka lebih hati-hati untuk membuat 2019)
keputusan investasi. Kesalahan dalam pengambilan
keputusan investasi akan terjadi apabila perilaku Penelitian ini mempunyai limitasi terhadap perilaku
terlalu percaya diri dimiliki oleh investor saham para investor terhadap demografinya sehingga tidak
kurang berpengalaman. Hasil penelitian ini tidak terlihat perbedaan perilaku investor untuk membuat
sejalan atau bertentangan dengan hasil penelitian keputusan investasi. Penelitian lebih lanjut dapat
sebelumnya yang dilakukan di pasar saham di Kairo, melihat perbedaan kemampuan, keterampilan dan
Mesir (Metawa et al., 2019). pengetahuan investor di pasar saham, usia investor
serta jumlah investasi yang disediakan oleh masing
H3 adalah faktor reaksi under atau over dari para masing investor dalam membuat keputusan investasi
investor saham. Reaksi under dan over ini di pasar saham Indonesia. Untuk kedepannya,
dipengaruhi oleh kondisi pasar saham yang terjadi penelitian juga dapat melihat analisa korelasi antara
saat itu. Dari survei yang didapatkan menunjukkan masing-masing faktor perilaku yang mempengaruhi
bahwa investor pasar saham akan memberikan reaksi keputusan investasi. Diharapkan dapat dianalisa lebih
terhadap perubahan yang terjadi di pasar saham. Dari rinci perilaku mana saja yang mempunyai kolerasi
hasil survei di dapatkan fakta bahwa investor yang cukup tinggi atau tidak mempunyai kolerasi
cenderung bereaksi dengan hati-hati, sumber data dan sama sekali terhadap prilaku yang lain.
informasi yang akurat tetap diandalkan untuk
mengambil keputusan. Sikap keberhati-hatian KESIMPULAN
investor dalam bereaksi terhadap perubahan pasar
saham ini seiring dengan tren demografi usia para Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian
investor di Indonesia yang masih relatif muda dan besar investor di Bursa Efek Indonesia memiliki
juga belum memiliki pengalaman yang cukup. Hasil pengalaman berinvestasi saham tidak lebih dari 5
penelitian yang diperoleh sejalan dengan hasil tahun dengan usia investor yang masih relatif muda
penelitian terdahulu yang dilakukan Noura Metawa yaitu berusia antara 25 – 40 tahun. Penelitian juga
dan kawan kawan pada pasar saham di Mesir telah membuktikan bahwa kecenderungan perilaku
(Metawa et al., 2019) investasi para investor di Bursa Efek Indonesia secara
signifikan dipengaruhi oleh sentimen investor, reaksi
H4 adalah faktor perilaku herd dalam keputusan over/under, perilaku herd dan juga persepsi risiko.
investasi. Menurut Areiqat et al (2019), perilaku herd Meskipun demikian, perilaku herd menjadi salah satu
ini dilakukan oleh investor saham karena adanya faktor yang yang tidak terlalu kuat mempengaruhi
ketidakpastian, oleh karenanya kecenderungan yang sikap investor di Indonesia jika dibandingkan denga
akan terjadi adalah investor akan bertindak mengikuti tiga perilaku lainnya, karena perilaku ini didukung
apa yang dilakukan oleh kebanyakan investor oleh kemampuan investor mengumpulkan informasi
lainnya. Hasil survei menunjukkan bahwa investor di dan data yang akurat. Dalam penelitan ini juga dapat
Indonesia rata-rata masih berusia relatif muda yaitu disimpulkan bahwa perilaku terlalu percaya diri
antara 25 - 40 tahun dan memiliki pengalaman yang terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap
kurang atau sama dengan 5 tahun, dimana kedua hal investor dalam membuat keputusan investasi di Bursa
tersebut dapat menjadi pemicu perilaku herd. Oleh Efek Indonesia. Dalam penelitian selanjutnya dapat
karenanya, dari hasil analisa dan hipotesis didapatkan dilakukan pengamatan terhadap perbedaan
bahwa keputusan investasi investor saham di kemampuan, keterampilan dan pengetahuan investor
Indonesia sangat dipengaruhi oleh perilaku herd. di pasar saham, usia investor serta jumlah investasi
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah yang disediakan oleh masing masing investor dalam
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 177
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7, No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 178
Moneter: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7, No. 2 Oktober 2020
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter 179