Aneu Lutfiana
R. Deni Muhammad Danial
Dicky Jhoansyah
Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
aneulutfiana11@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to determine the fair price of shares and investment decisions fundamentally
by using the Price Earning Ratio approach seen from the development of the company’s
financial condition. The fundamental variables used are ROE, EPS, DPS, PER, DPR. The type
of research used is quantitative descriptive. This study analyzed six companies as a sample,
namely PT Delta Djakarta Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT
Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Jamu and Pharmaceutical Industry Sido Muncul Tbk and PT
Tempo Scan Pacific Tbk. The sample was obtained using purposive sampling technique. The
results of this study indicate that PT. Delta Djakarta Tbk is in an overvalued position so that
the investment decision that can be taken is by selling the shares. While PT Indofood Sukses
Makmur Tbk, PT Kalbe Farma Tbk and PT Jamu and Pharmaceutical Industry Sido Muncul Tbk
are in a correctly valued position so that the investment decision that can be taken is by holding
the shares. While PT Multi Bintang Indonesia Tbk and PT. Tempo Scan Pacific Tbk is in an
undervalued position so that the investment decision that can be taken is by buying the shares.
Keywords: Stock Valuation, Fundamental Analysis, Price Earning Ratio, Intrinsic Value,
Investment Decision
Analisis Penilaian Harga Wajar ………. (Aneu Lutfiana, R. Deni MD, Dicky J) 1
karakteristik high risk-high return saham Adapun pendekatan untuk menentukan
memiliki peluang keuntungan yang tinggi nilai intrinsik suatu saham dalam analisis
namun juga memiliki risiko yang tinggi pula. fundamental dapat menggunakan
Maka dari itu, untuk meminimalkan risiko pendekatan harga terhadap rasio earning
dan mengotipmalkan return, informasi, (PER). Digunakannya pendekatan Price
analisis dan perhitungan sangat diperlukan Earning Ratio (PER) dalam melakukan
oleh investor sebelum melakukan keputusan penilaian saham karena kemudahan dan
investasi di pasar modal. Salah satu cara kesederhanaan dalam penerapannya.
yang dapat dilakukan investor yaitu investor Dengan menggunakan PER investor
harus mampu menganalisis laporan dapat menghitung berapa kali nilai earning
keuangan perusahaan apabila investor ingin yang tercermin dalam harga suatu saham.
memaksimalkan pengambilan keputusan Dengan kata lain PER menunjukan
investasinya. Analisis mengenai laporan rasio perbandingan antara harga saham
keuangan perlu dilakukan karena merupakan dengan earning perusahaan. Setelah nilai
bagian utama dalam analisis fundamental intrinsiknya diketahui maka selanjutnya
yang digunakan dalam melakukan evaluasi investor dapat membandingkan nilai
untuk menilai kewajaran investasi saham intrinsik dengan nilai pasarnya kemudian
perusahaan. hasil dari perbandingan tersebut investor
Analisis fundamental berasumsi bahwa dapat melakukan pengambilan keputusan
harga saham yang ada di pasar tidak investasi.
pernah menunjukan nilai yang sebenarnya. Jika nilai intrinsiknya lebih tinggi daripada
Maka dari itu, nilai intrinsik atau nilai yang harga saham dipasar maka saham tersebut
sebenarnya selalu dijadikan sebagai bahan berada pada posisi undervalued dimana
pertimbangan dalam menentukan keputusan sebaiknya saham tersebut layak untuk dibeli.
investasi dengan cara membandingkannya Namun jika nilai intrinsiknya lebih rendah
dengan harga saham perusahaan tersebut daripada harga saham dipasar maka saham
di pasar. Nilai intrinsik adalah nilai saham tersebut berada pada posisi overvalued
yang sesungguhnya. Sedangkan nilai pasar dimana sebaiknya saham tersebut dijual
adalah nilai saham atau harga saham di apabila sudah memilikinya dan tidak layak
pasar. untuk dibeli. Dan jika nilai intrinsik saham
Gambar 1. Grafik Perkembangan Indeks Harga Saham Sektoral BEI Tahun 2015-
2017
Sumber : www.yahoofinance.com
Analisis Penilaian Harga Wajar ………. (Aneu Lutfiana, R. Deni MD, Dicky J) 3
perusahaan penerbit saham (emiten)”. “Nilai Pendekatan nilai sekarang (present
pasar adalah nilai saham di pasar, yang value approach)
ditunjukan oleh harga saham tersebut di Menurut Tandelilin (2010) menyatakan
pasar”. bahwa “Pendekatan nilai sekarang
Sedangkan “Nilai intrinsik atau dikenal dilakukan dengan menghitung seluruh
sebagai nilai teoritis adalah nilai saham aliran kas yang akan diterima pemegang
yang sebenarnya atau seharusnya saham dari suatu saham dimasa datang,
terjadi”. Sebelum melakukan keputusan dan kemudian didiskontokan dengan tingkat
investasi para pemodal harus memiliki bunga diskonto (biasanya sebesar tingkat
kemampuan dalam menganalisis saham return yang di isyaratkan)”.
dengan tujuan dapat mengurangi risiko dan
mengoptimalkan return yang dharapkan. Pendekatan rasio harga terhadap
Karena dengan bekal analisis yang baik earning (Price Earning Ratio)
investor dapat memilih saham yang layak “Pendekatan PER dalam penentuan nilai
dijadikan sebagai sarana investasi. Menurut suatu saham dilakukan dengan menghitung
Gumanti (2011:293) menyatakan setidaknya berapa rupiah uang yang diinvestasikan
ada dua analisis investasi atas saham kedalam suatu saham untuk memperoleh
yang paling umum diketahui, yaitu analisis satu rupiah pendapatan (earning) dari saham
Teknikal (technical analysis) dan analisis tersebut” (Tandelilin, 2010:303). Selain
Fundamental (fundamental analysis). komponen PER nilai EPS juga menjadi
komponen penting dalam melakukan
Analisis Teknikal penilaian saham. Semakin tinggi nilai
Menurut Jones (2007) dalam Gumanti EPS maka akan tinggi pula tingkat return
(2011) mendefinisikan analisis teknikal “the yang diharapkan dan akan meningkatkan
use of spesific market-generated data for kesejahteraan pemegang saham. Menurut
the technical analysis of both aggregate Dewi putu, I.G.N.A suryana, 2013, dalam
stock prices (market indices or industry (khairani, 2016) menyatakan bahwa “Tingkat
average) and individual stocks”. Yang keuntungan yang dihasilkan per lembar
artinya “Analisis teknikal merupakan analisis saham yang dimiliki oleh investor akan
yang didasarkan pada informasi berbasis mempengaruhi penilaian investor terhadap
pasar dalam memprediksi pergerakan suatu kinerja perusahan emiten”.
harga saham individual atau pasar secara Untuk menghitung PER dapat digunakan
keseluruhan”. rumus sebagai berikut:
Analisis Penilaian Harga Wajar ………. (Aneu Lutfiana, R. Deni MD, Dicky J) 5
Menghitung tingkat pertumbuhan dividen (DPS), Menghitug estimasi tingkat return
yang diharapkan (g), yang diharapkan (k), Menghitung estimasi
Price Earning Ratio (PER), Menghitung
g = ROE X (1-DPR) Nilai Intrinsik Saham. Hasil perhitungan nilai
Sumber: Tandelilin (2010) intrinsik saham dapat dilihat pada tabel 7.
ROE (%) 64.83 119.68 124.15 ROE (%) 12.20 11.77 10.97
EPS (RP) 236.00 466.00 627.34 EPS (RP) 116.00 119.17 121.00
DPS (RP) 344.00 371.00 627.00 DPS (RP) 50.00 50.00 40.00
DPR (%) 145.92 100.00 99.95 DPR (%) 43.11 41.96 33.10
Tabel 7.
Hasil perhitungan nilai intrinsik
DLTA INDF KLBF MLBI SIDO TSPC
Pertumbuhan
0,09439 0,04887 0,09668 0,00038 0.07456 0,14211
dividen (g)
Estimasi EPS 382,314 498,213 56,237 627, 578 38,576 138,195
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai Intrinsik Rp
4.587 7.625 1.690 13.689 545
1.806
Analisis Penilaian Harga Wajar ………. (Aneu Lutfiana, R. Deni MD, Dicky J) 7
Tabel 8. Tabel 10.
Perbandingan nilai intrinsk dan haga Keputusan Investasi
pasar
Harga Kondisi Keputusan
Keterangan
Nilai Pasar/ Kondisi Saham Investasi
Keterangan
Intrinsik close Saham
price PT. Delta Menjual
Overvalued
Djakarta Tbk Saham
PT Delta Rp Rp
overvalued
Djakarta Tbk 4.587 4.590
PT. Indofood
correctly Menahan
PT Indofood Sukses
Rp Rp correctly valued Saham
Sukses Makmur Makmur Tbk
7.625 7.625 valued
Tbk
PT. Kalbe correctly Menahan
PT Kalbe Farma Rp Rp correctly Farma Tbk valued Saham
Tbk 1.690 1.690 valued
PT. Multi
Bintang Membeli
PT Multi Bintang Rp Rp Undervalued
undervalued Indonesia Saham
indonesia Tbk 13.689 13.657 Tbk
PT. Industri
PT Industri Jamu Jamu dan correctly Menahan
Rp Rp corretly
dan Farmasi Farmasi Sido valued Saham
545 545 valued
Sido Muncul Tbk Muncul Tbk
PT. Tempo
PT Tempo Scan Rp RP Membeli
undervalued Scan Pasific Undervalued
Pacific Tbk 1.806 1.800 Saham
Tbk
Tabel 9.
Keputusan investasi dengan membeli saham tersebut. Sedangkan untuk
menggunakan analisis fundamental sampel perusahaan PT. Delta Djakarta
dengan pendekatan price earning ratio Tbk berada pada posisi overvalued yaitu
(PER) harga pasar lebih besar daripada nilai
intrinsiknya. Maka keputusan investasi yang
Kondisi Keputusan
Keterangan dapat diambil yaitu dengan menjual saham
Saham Investasi
tersebut.
Harga pasar < Membeli
Undervalued
Nilai Intrinsik Saham SIMPULAN DAN SARAN
Harga pasar = correctly Menahan Berdasarkan penilaian harga wajar
Nilai intrinsik valued Saham saham dan keputusan investasi secara
fundamental dengan menggunakan metode
Harga pasar > Menjual
Overvalued price earning ratio (PER) pada perusahaan
Nilai intrinsiknya Saham
sektor industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Keputusan investasi yang dapat diambil selama periode 2015-2017, maka diperoleh
yaitu dengan menahan saham tersebut. hasil bahwa saham pada enam perusahaan
Kemudian dua sampel perusahaan yang yang dijadikan sebagai sampel penelitian
diteliti yaitu, PT. Multi Bintang Indonesia Tbk, dimana tiga perusahaan yaitu PT. Indofood
dan PT. Tempo Scan Pasific Tbk berada Sukses Makmur Tbk, PT. Kalbe Farma
pada posisi undervalued yaitu harga pasar Tbk, dan PT. Industri Jamu dan Farmasi
lebih kecil dari nilai intrinsiknya. Keputusan Sido Muncul Tbk. Sebaiknya menahan
investasi yang dapat diambil yaitu dengan saham tersebut karena berada pada
DAFTAR PUSTAKA
Fudan. (2017). does investor sentiment affect price-earnings ratio? Economics and Finance.
Gottwald, R. (2012). The use of the P/E ratio to stock valuation. Grant journal.
Gumanti, T. A. (2011). Manajemen Investasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Hery. (2017). Kajian Riset Akuntansi. Jakarta: PT Gramedia. Retrieved from https://books.
google.co.id/books?isbn=6023759025
Analisis Penilaian Harga Wajar ………. (Aneu Lutfiana, R. Deni MD, Dicky J) 9
H, I. K., Hidayat, R. R., & P, M. G. (2016). Analisis Fundamental Dalam Menilai Kewajaran
Harga Saham Dengan Dividend Discount Model (DDM) Dan Price Earning Ratio (PER)
Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan. Administrasi Bisnis, 33.
Jitmaneeroj, B. (2017). The impact of dividend policy on price-earnings ratio: the role of
conditional and nonlinear relationship. Accounting and Finance, 16.
jones, P. C. (2009). Invesment Analysis and Management. New York: John.
kariyoto. (2018). Manajemen Keuangan Konsep dan Implementasi. Malang: UB Press.
Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
khairani, i. (2016). Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Deviden Per Share terhadap
harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Manajemen dan keuangan, 5.
Noor, M. S., & Satyawan, M. D. (2014). Analisis Penilaian Harga Wajar Saham. Ilmu Manajemen,
2.
Riduwan. (2011). belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula. Bandung
: Alfabeta.
Soedibjo, B. S. (2005). Pengantar Metode Penelitian. Bandung: STIE-STMIK PASIM.
Sudana, I. M. (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan (2nd ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga.