Anda di halaman 1dari 18

METODOLOGI PENELITIAN

“Pengaruh Informasi Keuangan dan Non-Keuangan


Terhadap Keputusan Investasi yang Dimediasi oleh
Reputasi Perusahaan di Danareksa Cabang Mangga Dua”

Disusun oleh:

Rachmawinda Alfioni Azra


NIM : 022001801101

Program Kelas Unggulan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Trisakti

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar investasi saham dianggap menjadi salah satu tolak ukur kekuatan ekonomi
dan perkembangan suatu negara (Nursalam & Fallis 2016). Banyak investor yang
melakukan investasi baik secara institusi maupun perorangan, namun menariknya
pengambilan keputusan untuk berinvestasi tidak sesederhana itu karena terdapat faktor
yang dapat mempengaruhi keputusan investasi tersebut. Informasi menjadi faktor utama
yang berpengaruh penting dalam pembuatan keputusan untuk melakukan investasi. Bagi
investor, pengambilan keputusan untuk berinvestasi sangat dipengaruhi oleh informasi
yang didapat dan juga pengetahuan investor terkait informasi dari perusahaan yang akan
diinvestasikan. Untuk berinvestasi para investor membutuhkan informasi mengenai data
perusahaan terkait seberapa efektif dan efisiensi organisasi tersebut sehingga investor dapat
memperkirakan seberapa besar tingkat keuntungan atau kekayaan yang mungkin dapat
diperoleh jika investasi dilakukan dan investor mempunyai jaminan yang jelas dalam
berinvestasi di suatu institusi/organisasi.
Informasi yang dibutuhkan investor sebagai pertimbangan keputusan
dikelompokkan kedalam dua jenis, informasi keuangan dan informasi non-keuangan. Hasil
dari informasi keuangan dan non-keuangan yang diungkapkan akan menyiratkan kondisi
reputasi perusahaan yang dapat mempengaruhi keputusan investasi. Biasanya investor
yang akan melakukan investasi akan melakukan riset terlebih dahulu dengan mempelajari
keadaan perekonomian yang sedang terjadi melalui media publikasi, laporan keuangan,
portofolio perusahaan, kinerja perusahaan, reputasi perusahaan, dll. Namun tidak menutup
kemungkinan adanya keterbatasan informasi yang beredar, sehingga muncul
ketidaksesuaian informasi antara pihak yang memegang informasi dan pihak yang
membutuhkan informasi tersebut untuk membuat keputusan investasi yang baik
(Hillenbrand, Saraeva, Money, & Brooks, 2019), sehingga masih banyak investor yang
membuat keputusan berdasarkan informasi yang hanya beredar di publik dan memicu
adanya kesenjangan informasi atau yang disebut dengan informasi asimetris. Informasi
asimetris, juga dikenal sebagai kegagalan informasi, hampir berlaku di semua tempat
transaksi ekonomi (Blankespoor, Dehaan, Wertz, & Zhu, 2019).
Sekarang ini dunia tengah dihadapkan dengan penyebaran virus Covid-19 yang
menjadi pandemi di seluruh dunia. Banyak sektor industri yang terdampak dari adanya
penyebaran pandemi ini, dampak negatif yang paling dirasakan bagi para pebisnis sektor
industri salah satunya adalah terganggunya operasional perusahaan yang dapat
mengakibatkan kerugian besar dan ini dapat menganggu keuangan serta kinerja
perusahaan. Penyebaran pandemi ini juga memberikan dampak negatif terhadap investasi
pasar modal di Indonesia, dimana investasi pada triwulan II tahun 2020 mengalami
perlambatan. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data
realisasi investasi di Indonesia pada April hingga Juni atau triwulan II 2020, mengalami
perlambatan sebesar 4,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Investasi pada
triwulan II tahun 2020 sebesar Rp 191,9 triliun, sedangkan triwulan II tahun 2019 sebesar
Rp 200,5 triliun. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia
menyatakan pandemi COVID-19 mengakibatkan dampak yang sistemik, masif dan
terstruktur terhadap perekonomian global, termasuk perekonomian Indonesia sehingga
terjadi perlambatan kinerja investasi sepanjang 2020 ini. Meskipun demikian, BKPM
optimis dalam tahun 2020 realisasi investasi akan mencapai setidaknya Rp 817,2 triliun
atau sekitar 92,2% dari target awal sebesar Rp 886,0 triliun (https://www.bkpm.go.id/).
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti bermaksud untuk melakukan kajian
dengan judul “Pengaruh Informasi Keuangan dan Non-Keuangan Terhadap Keputusan
Investasi yang Dimediasi oleh Reputasi Perusahaan di Danareksa Cabang manga Dua”.
Tujuan penelitian ini dibuat untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh informasi
keuangan dan non-keuangan terhadap keputusan investasi, serta apakah terdapat pengaruh
variabel mediasi seperti reputasi perusahaan terhadap keputusan investasi.
1.2 Rumusan Masalah

Secara umum rumusan untuk penelitian ini yaitu, apakah terdapat pengaruh informasi
terhadap keputusan investasi. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan
masalah yang terdapat didalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh informasi keuangan terhadap keputusan investasi?


2. Apakah terdapat pengaruh informasi non-keuangan terhadap keputusan investasi?
3. Apakah terdapat pengaruh informasi keuangan terhadap keputusan investasi yang
dimediasi oleh reputasi perusahaan?
4. Apakah terdapat pengaruh informasi non-keuangan terhadap keputusan investasi yang
dimediasi oleh reputasi perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dilakukannya


penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh informasi keuangan terhadap keputusan investasi.


2. Untuk menganalisis pengaruh informasi non-keuangan terhadap keputusan investasi.
3. Untuk menganalisis pengaruh informasi keuangan terhadap keputusan investasi yang
dimediasi oleh reputasi perusahaan.
4. Untuk menganalisis pengaruh informasi non-keuangan terhadap keputusan investasi
yang dimediasi oleh reputasi perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

Dengan hasil penelitian ini, peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai
acuan informasi untuk penelitian berikutnya yang berkaitan dengan pengaruh informasi
baik dalam hal keuangan maupun non-keuangan yang menjadi pertimbangan para investor
dalam keputusan investasi.
1.4.2 Manajerial

Dengan hasil penelitian ini, peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan
gambaran kepada manajemen perusahaan untuk dijadikan salah satu masukan dalam
mempelajari hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi investor dalam berinvestasi dan
seberapa signifikan pengaruh tersebut mempengaruhi keputusan investor.

1.5 Sistematika Penulisan

Proposal ini terdiri dari tiga bab, yang ditulis dalam sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari tinjauan literatur, rerangka konseptual, dan perumusan
hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari rancangan penelitian, variabel penelitian dan pengukuran,
sampel dan teknik pengumpulan data (pengambilan sampel, dan teknik
pengumpulan data), uji instrumen penelitian (uji validitas, dan uji
reliabilitas), metode analisis data (structural, uji kesesuaian model, dan
kriteria pengujian hipotesis).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Literatur

2.1.1 Keputusan Investasi


Investasi adalah tindakan atau proses menanamkan modal pada suatu
institusi/lembaga dengan harapan mendapat keuntungan di masa depan. Saat melalui
tahap pencarian informasi dimana investor tetap berpikiran jernih akan membawa
kesuksesan dalam berinvestasi, dimana setiap investor ingin mendapatkan keuntungan
maksimal dari investasinya (Rasheed, Rafique, Zahid, & Akhtar, 2018). Keputusan
investasi mengacu pada aset di mana dana akan diinvestasikan oleh investor. Seorang
investor didefinisikan sebagai seorang individu yang menggunakan uang untuk produk
investasi untuk mencari pengembalian yang diharapkan, dan perhatian utama seorang
investor adalah untuk memaksimalkan keuntungan sambil meminimalkan risiko (Rahman
& Gan, 2020). Investor terkadang membuat keputusan tanpa mempertimbangkan
informasi yang benar dan relevan, oleh sebab itu dalam membuat keputusan investor
dituntut untuk berpikir secara rasional terhadap informasi yang beredar baik dari pihak
resmi perusahaan terkait maupun dari informasi yang beredar secara bebas di internet.
Menurut Christanti & Ariyani (2011) perilaku investor dalam pengambilan keputusan
investasi yang didasarkan oleh utility theory yang dikembangkan oleh Von Neumann dan
Morgenstern, mengatakan bahwa:

1. Investor sangat rasional dalam mempertimbangkan keputusan investasi.


2. Investor setuju dengan pilihan yang kompleks.
3. Investor tidak terlalu suka dengan risiko yang terlalu tinggi.
4. Tujuan investor ingin memaksimalkan kekayaan dengan memperoleh
pengembalian yang tinggi dari hasil investasi.
2.1.2 Informasi Keuangan
Informasi keuangan dalam keputusan investasi menjadi hal yang sangat penting
untuk diketahui oleh para investor, pasalnya informasi keuangan akan menggambarkan
kondisi perusahaan dimana laporan keuangan yang baik akan mencerminkan nilai
perusahaan yang baik pula. Laporan keuangan berisi tentang segala aktivitas ekonomi
yang dilakukan oleh perusahaan selama periode tertentu dalam konteks akuntansi
keuangan sebagai informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan tersebut (Prasetyo, Zahroh, & Azizah, 2020). Oleh karena itu, dengan
menggunakan laporan keuangan sebagai informasi keuangan suatu perusahaan
diharapkan dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan.

2.1.3 Informasi Non-Keuangan


Informasi Non-keuangan digunakan untuk melihat kinerja dari suatu perusahaan
dan informasi keuangan yang dapat menggambarkan apakah perusahaan telah dikelola
dengan baik atau tidak, sehingga informasi keuangan mampu untuk membentuk nilai
perusahaan dalam jangka panjang. Informasi non-keuangan meliputi semua data
kuantitatif dan kualitatif pada kebijakan yang diikuti, operasi bisnis dan hasil kebijakan,
tanpa hubungan langsung dengan sistem registrasi keuangan. Informasi non-keuangan
mengacu pada informasi yang berada di luar ruang lingkup laporan keuangan arus utama
dan tidak memiliki dampak keuangan langsung (Cantika, Suryadi, Adi Prawira, & Nasim,
2019).

2.1.4 Reputasi Perusahaan


Reputasi perusahaan merupakan nilai yang tercermin dari suatu perusahaan yang
didukung dengan pengelolaan yang baik sehingga melahirkan pandangan yang baik dari
masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Kualitas perusahaan yang baik akan
memotivasi reaksi investor untuk menanamkan modalnya pada saham dan harga saham
pun akan meningkat. Harga saham yang meningkat akan diikuti dengan meningkatnya
return saham. Reputasi perusahaan yang terbentuk dari persepsi efektivitas perusahaan
selanjutnya menjadi sinyal baik bagi investor (Jao, Hamzah, Laba, & Mediaty, 2020).
Bagi investor reputasi perusahaan dianggap menjadi salah satu faktor penting yang
menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi. Reputasi
perusahaan yang baik dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan,
apabila suatu perusahaan mengalami penurunan reputasi maka ini akan menyebabkan
investor enggan untuk berinvestasi pada perusahaan. Oleh karena itu, untuk menarik
banyak investor perusahaan yang terdaftar di pasar saham harus tetap memperhatikan
reputasinya sebab reputasi perusahaan memainkan peran penting dalam memengaruhi
keputusan investor individu.

2.2 Rerangka Konseptual

Perilaku keputusan investasi cenderung memilih portofolio perusahaan yang baik


untuk memaksimalkan pengembalian dan meminimalkan risiko. Besarnya kondisi
ketidakpastian dalam pasar saham membuat perilaku investor sangat berhati-hati dalam
pengambilan keputusan investasi. Informasi dan reputasi suatu perusahaan dianggap
mempengaruhi perilaku investor dalam memutuskan apakah akan berinvestasi atau tidak.
Informasi yang dibutuhkan investor terbagi menjadi dua yaitu informasi keuangan yang
terkait dengan keadaan ekonomi yang berlangsung di dalam perusahaan dan informasi non-
keuangan terkait dengan kinerja dari perusahaan tersebut. Penelitian ini meneliti pengaruh
informasi keuangan dan non-keuangan terhadap keputusan investasi, serta pengaruh
mediasi reputasi perusahaan terhadap keputusan investasi yang menyatakan bahwa ada
pengaruh positif karena reputasi perusahaan yang baik akan memperkuat keputusan
investasi investor. Berdasarkan penjelasan tersebut, rerangka konseptual dalam penelitian
ini digambarkan sebagai berikut.

Informasi
Keuangan

Reputasi Keputusan
Perusahaan Invetasi

Informasi Non-
Keuangan
2.3 Perumusan Hipotesis

2.3.1 Pengaruh informasi keuangan terhadap keputusan investasi

Tingginya tingkat ketidakpastian yang terlibat dalam pasar saham membuat


investor semakin berhati-hati dalam menanamkan modalnya. Untuk mengurangi
ketidakpastian tersebut investor lebih memilih peluang investasi dari perusahaan yang
sehat secara finansial. Dengan adanya informasi keuangan dapat menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan sehingga dapat memperkirakan prospek bisnis untuk jangka panjang,
mencerminkan posisi keuangan dan menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan untuk
mengelola sumber dayanya secara efektif. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis
pertama dapat dirumuskan sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh informasi keuangan terhadap keputusan investasi.

H1 : Terdapat pengaruh informasi keuangan terhadap keputusan investasi.

2.3.2 Pengaruh informasi non-keuangan terhadap keputusan investasi

Dalam pasar saham, lingkungan investasi terus mengalami transformasi yang


disebabkan oleh perubahan ekonomi dan peraturan yang tidak dapat diprediksi, maka dari
itu diperlukan informasi non-keuangan yang dapat menggambarkan kinerja suatu
perusahaan dan menggambarkan apakah perusahaan telah dikelola dengan baik atau tidak,
sehingga informasi keuangan mampu untuk membentuk nilai perusahaan dalam jangka
panjang. Oleh karena itu investor perlu mengetahui kinerja suatu perusahaan yang akan
mencerminkan nilai perusahaan di masa depan, dan pertumbuhan perusahaan. Berdasarkan
hal tersebut, maka hipotesis kedua dapat dirumuskan sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh informasi non-keuangan terhadap keputusan investasi.

H2 : Terdapat pengaruh signifikan informasi non-keuangan terhadap keputusan


investasi.
2.3.3 Pengaruh informasi keuangan terhadap keputusan investasi yang dimediasi
oleh reputasi perusahaan

Informasi keuangan akan menggambarkan kondisi keuangan apakah perusahaan


dalam keadaan sehat atau tidak dimana perusahaan yang sehat mampu melaksanakan
kewajibannya, tidak memiliki banyak hutang, dan laba yang diperoleh perusahaan pada
setiap tahun memiliki nilai yang bagus dalam prospek bisnis untuk jangka panjang,
sehingga dapat membangun reputasi perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis
ketiga dapat dirumuskan sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh informasi keuangan terhadap keputusan investasi


yang dimediasi oleh reputasi perusahaan.

H3 : Terdapat pengaruh signifikan informasi keuangan terhadap keputusan investasi


yang dimediasi oleh reputasi perusahaan.

2.3.4 Pengaruh informasi non-keuangan terhadap keputusan investasi yang


dimediasi oleh reputasi perusahaan

Informasi Non-keuangan digunakan untuk melihat kinerja dari suatu perusahaan


yang dapat mencerminkan nilai perusahaan di masa depan dan juga berfungsi sebagai
proxy untuk menentukan reputasi perusahaan. Kinerja perusahaan yang efektif dan efisien
akan membangun reputasi perusahaan yang menguntungkan sehingga dapat menarik
investor untuk berinvestasi. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis keempat dapat
dirumuskan sebagai berikut:

H0 : tidak terdapat pengaruh informasi non-keuangan terhadap keputusan investasi


yang dimediasi oleh reputasi perusahaan.

H4 : terdapat pengaruh signifikan informasi non-keuangan terhadap keputusan


investasi yang dimediasi oleh reputasi perusahaan.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dalam proposal ini adalah pengujian hipotesis karena pada
proposal penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel independen
(informasi keuangan dan informasi non-keuangan) terhadap variabel dependen (keputusan
investasi) yang dipengaruhi oleh faktor mediasi, seperti reputasi perusahaan. Proposal ini
menggunakan metode analisis Structural Equation Modeling (SEM). Proposal ini akan
menganalisis daftar investor yang ada di Danareksa cabang mangga dua sejak awal tahun
2020. Data diambil berdasarkan kuesioner online dengan skala likert 1-5 yang dibagikan
kepada investor yang terdaftar di Danareksa cabang mangga dua.

3.2 Variabel penelitian dan pengukuran

Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel dependen (keputusan investasi) yang
memiliki 4 indikator dalam pengukuran (Overconfidence, Herding, Growth Oriented, Value
Oriented,). Variabel independen (informasi keuangan) yang memiliki 4 indikator dalam
pengukuran (Dividend, Yield, Management, Industry Sector), dan (informasi non-keuangan)
yang memiliki 4 indikator dalam pengukuran (Corporate Action, Corporate social
Responsibility, Economic Performance, Corporate Governance). Variabel mediasi
(reputasi perusahaan) yang memiliki 4 indikator dalam pengukuran (Quality of Product,
Qualification Management, Commitment to protecting the environment, Corporate
success). Dengan variabel dependen yaitu keputusan investasi. Variabel independen yaitu
informasi keuangan dan informasi non keuangan. Dan variabel mediasi yaitu kinerja
perusahaan. berikut adalah pengukuran untuk variabel-variabel yang akan diteliti:

Jenis Nama Definisi Operasional


Proxy Skala Referensi
Variabel Variabel Variabel
Perasaan percaya diri secara
Variabel Keputusan berlebihan akan kemampuan Nyamute, W.I,
Overconfidence Interval
Dependen Investasi dan pengetahuan yang dimiliki 2016
dalam melakukan investasi
Mengikuti tindakan orang lain
dan mengabaikan analisis
fundamental, investor percaya Nyamute, W.I,
Herding Interval
orang lain memiliki 2016
pengetahuan yang lebih
daripada dirinya

Berinvestasi dengan
Growth mengharapkan pengembalian Nyamute, W.I,
Interval
Oriented dividen dan keuntungan yang 2016
tinggi

Berinvestasi pada saat harga


saham di pasar perdana lebih Nyamute, W.I,
Value Oriented Interval
rendah dari harga saham di 2016
pasar sekunder
Laba bersih yang dibagikan Clark-Murphy,
Dividend Interval
kepada pemegang saham 2004
Yield digunakan untuk
mengetahui seberapa besar
keinginan investor dalam Clark-Murphy,
Yield Interval
keuntungan investasi 2004
(High yield, average yield, or
low yield.)
Informasi
Keuangan Rekam jejak dalam industri
Clark-Murphy,
Management suatu perusahaan yang Interval
2004
berguna bagi para investor.

Variabel Sektor Industri dapat menjadi


Independen gambaran dari pertumbuhan
ekonomi. Dengan itu, saham Clark-Murphy,
Industry Sector Interval
akan tumbuh dengan baik di 2004
sektor industri yang sedang
berkembang.

Aksi perusahaan merupakan


tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan dan diumumkan
Informasi Non- Corporate kepada publik. Hal ini Achjari, D,
Interval
Keuangan Action merupakan cerminan dari (2012)
tertib administrasi dan
transparansi dari sisi non
keuangan.
Corporate Merupakan kegiatan amal dan
Social sosial yang dilakukan Interval Ikbal, M., 2018
Responsibility perusahaan

Kinerja ekonomi menjelaskan


Economic
posisi perusahaan saat ini dan Interval Ikbal, M., 2018
Performance
masa yang akan datan

Tata kelola perusahaan tyang


baik secara substansial akan
Corporate
meningkatkan akses informasi Interval Ikbal, M., 2018
Governance
terhadap struktur perusahaan
dan proses tata kerjanya

Kualitas produk menjadi salah


satu faktor pendorong
kepuasan pelanggan yang
Quality of
akan berdampak pada reputasi Interval Helm, S., 2007
Product
perusahaan yang pada
gilirannya akan meningkatkan
profitabilitas

Kualifikasi manajemen adalah


keahlian yang diperlukan
untuk melakukan sesuatu di
bidangnya. Dengan
Variabel Reputasi Qualification
mengetahui kualifikasi Interval Helm, S., 2007
Mediasi Perusahaan Management
manajemen yang ada akan
membuat investor lebih
percaya dalam melakukan
keputusan investasi

Commitment to Tindakan yang dilakukan


protecting the perusahaan terhadap Interval Helm, S., 2007
environment lingkungan sekitar

Kemampuan suatu perusahaan


Corporate
dalam bersaing dan Interval Helm, S., 2007
success
mempertahankan pasarnya
3.3 Sampel dan teknik pengumpulan data

3.3.1 Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang dilakukan adalah pengambilan data primer, yaitu
data yang diperoleh secara langsung dimana peneliti melakukan kegiatan untuk memperoleh
informasi langsung dari sampel dan peneliti mengolah data sendiri. Dalam penelitian ini
data diambil secara langsung dengan membagikan kuesioner online dengan skala likert 1-5
kepada para investor yang terdaftar di Danareksa cabang mangga dua. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 370 investor individu dengan populasi sebanyak 10.000
investor individu yang terdaftar di Danareksa cabang Mangga Dua.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan teknik purposive


sampling dengan kriteria rentang usia 35 – 50 tahun. Waktu pengumpulan data atau time
horizon yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dimana data
dikumpulkan dalam satu waktu. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan
kepada para investor yang terdaftar di Danareksa cabang Mangga Dua dan dikelola sendiri.
Responden akan diundang melalui link yang sudah disediakan untuk mengisi kuesioner
secara online, dan data hasil kuesioner akan otomatis tersimpan setelah responden
mensubmit jawaban. Unit Analisis dari penelitian ini adalah investor individu yang tercatat
dalam Danareksa Sekuritas cabang mangga dua sejak tahun 2020.

3.4 Uji instrumen penelitian

3.4.1 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seorang responden terhadap


pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas adalah tingkat
kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Dalam penelitian ini,
untuk menunjukkan keandalan reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha nilai dapat
dikatakan reliabel jika >0.6.
3.4.2 Uji Validitas

Dalam penelitian ini, uji validitas akan menggunakan varians rata-rata yang
diekstraksi (AVE) digunakan untuk menjelaskan validitas konvergen. Aturan praktisnya
adalah AVE harus <0,5 untuk menunjukkan validitas diskriminan dari model pengukuran.

3.5 Metode analisis data

3.5.1 Structural Equation Model (SEM)

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang diukur dengan
skala likert akan diuji dengan metode analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan
menggunakan software AMOS. Structural equation modeling (SEM) digunakan untuk
menganalisis pengaruh bias ketersediaan dan bias perwakilan pada pengambilan keputusan
yang menggunakan metode kemungkinan maksimum untuk memperkirakan regresi bobot
variabel independen terhadap variabel dependen (Rasheed et al., 2018).

3.5.2 Uji Kesesuaian Model

Goodness of fit (GFI) dari SEM telah diverifikasi menggunakan kemahiran berbeda
seperti yang dihitung oleh AMOS. Indeks GFI 0,926 dan indeks kesesuaian komparatif
0,920, dengan nilai maksimum dari 1 untuk indeks: nilainya harus sedekat mungkin dengan
1, dan nilai di atas 0,90 dianggap baik, sedangkan yang di atas 0,80 dapat diterima (Tsai
dan Ghoshal, 1998), Nilai CMIN / DF 1,491: ini adalah rasio χ 2 dan derajat kebebasan,
yang seharusnya berada di bawah 2 dan juga dapat diterima pada nilai di bawah 3 (Koufaris
dan Hampton-Sosa, 2002). Itu nilai akar kuadrat rata-rata kesalahan nilai aproksimasi juga
di bawah 0,5; karenanya, semuanya kriteria memenuhi prasyarat model statistik fit.

3.5.3 Kriteria Pengujian Hipotesis

3.5.3.1 Chi-Square

Semakin kecil nilai yang dihasilkan, maka Chi-Square akan semakin baik atau
semakin goodness of fit.
3.5.3.2 RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation)

Model dapat dikatakan goodness of fit apabila RMSEA yang diperoleh lebih kecil
dari 0,10 (<0,10).

3.5.3.3 NFI (Normed Fit Index)

Nilai NFI dengan rentang 0-1 diturunkan dari perbandingan antara model yang
dihipotesiskan dengan suatu model independen tertentu. Model NFI mempunyai
kecocokan tinggi jika nilai mendekati 1 (Sarwono, 2010).

3.5.3.4 RFI (Relative Fit Index)

Merupakan turunan dari NFI dengan nilai 0-1. Index RFI akan semakin mempunyai
kecocokan yang ideal jika nilai yang dihasilkan sebesar 0.95 (Sarwono, 2010).

3.5.3.5 TLI (Index Tucker Lewis)

Besaran index TLI akan semakin baik jika nilai yang dihasilkan lebih dari sama
dengan 0.95 (≥ 0.95). Jika nilai mendekati 1 maka model tersebut memiliki kecocokan yang
sangat tinggi (Sarwono, 2010).

3.5.3.6 CFI (Comparative Fit Index)

Besaran index CFI dengan nilai antara 0 - 1 dengan ketentuan jika nilai mendekati
angka 1 maka model yang dibuat mempunyai kecocokan yang sangat tinggi, sedangkan
jika nilai mendekati 0 maka model tidak mempunyai kecocokan yang baik (Sarwono,
2010).
DAFTAR PUSTAKA

Achjari, D. (2012). Pengaruh Indikator Non Keuangan Dan Keuangan Terhadap Kinerja
Perusahaan, Jurnal Ekonomi & Bisnis, 10, 1–17.

Blankespoor, E., Dehaan, E., Wertz, J. and Zhu, C. (2019). Why do individual investors
disregard accounting information? The roles of information awareness and
acquisition costs, Journal of Accounting Research, Vol. 57 No. 1, pp. 53-84.

Cantika, R., Suryadi, R., Adi Prawira, I. F., & Nasim, A. (2019). Relevansi Nilai Informasi
Non Keuangan. Image : Jurnal Riset Manajemen, 8(2), 60–67.
https://doi.org/10.17509/image.v7i2.22006

Christanti, N., Ariany Mahastanti, L., & Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya
Wacana, F. (2011). Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Investor Dalam
Melakukan Investasi. Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan | Tahun, 4(3), 37–51.

Hillenbrand, C., Saraeva, A., Money, K. and Brooks, C. (2019). To invest or not to invest?:
the roles of product information, attitudes towards finance and life variables in
retail investor propensity to engage with financial products, British Journal of
Management, doi: 10.1111/1467-8551.12348.

Ikbal, M. (2018). Apakah Informasi non-Keuangan berguna bagi Investor: Survei Persepsi
bagi Investor Retail di Indonesia. Akuntabel, 14(2), 180.
https://doi.org/10.29264/jakt.v14i2.1906

Jao, R., Hamzah, D., Laba, A. R., & Mediaty, M. (2020). Reputasi Perusahaan Dan Reaksi
Investor (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). SEIKO
: Journal of Management & Business, 3(2), 124–133.
https://doi.org/10.37531/sejaman.v3i2.597

Nursalam, 2016, metode penelitian, & Fallis, A. . (2013). Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Prasetyo, D., A, Zahroh. Z., Azizah, D. F. (2020). Pengaruh Keputusan Investasi Dan
Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan. JURNAL EKOMAKS : Jurnal
Ilmu Ekonomi, Manajemen, Dan Akuntansi, 9(1), 30–38.
https://doi.org/10.33319/jeko.v9i1.51
Rahman, M., & Gan, S. S. (2020). Generation Y investment decision: an analysis using
behavioural factors. Managerial Finance, 46(8), 1023–1041.
https://doi.org/10.1108/MF-10-2018-0534

Rasheed, M. H., Rafique, A., Zahid, T., & Akhtar, M. W. (2018). Factors influencing
investor’s decision making in Pakistan: Moderating the role of locus of control.
Review of Behavioral Finance, 10(1), 70–87. https://doi.org/10.1108/RBF-05-2016-
0028

Sarwono, J. (n.d.) (2010). Pengertian Dasar Structural Equation Modeling (SEM),


Perusahaan Suatu Perusahaan/ Industri/ Lembag, 1–18.

https://www.bkpm.go.id/id/publikasi/siaran-pers/readmore/2403401/61401

Anda mungkin juga menyukai