Anda di halaman 1dari 20

TUGAS BESAR II

BEHAVIORAL CORPORATE FINANCE

(Dosen Pengampu Mata Kuliah : Sudjono, Dr., M.Acc)

PENGARUH LITERASI KEUANGAN, PERILAKU KEUANGAN DAN


PENDAPATAN TERHADAP KEPUTUSAN BERINVESTASI GENERASI Z

Disusun Oleh:

Mochammad Yusril Huda

NIM. 43120010280

UNIVERSITAS MERCU BUANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Pengaruh Literasi Keuangan, Perilaku Keuangan dan Pendapatan Terhadap Keputusan
Berinvestasi Generasi Z”. Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi Tugas
Besar II Mata Kuliah Behavioral Corporate Finance. Penyusunan makalah ini tidak lepas
dari bantuan, bimbingan dan dukungan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena
itu dengan segenap hati penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan,
bimbingan dan dukungan yang telah diberikan sehingga proposal skripsi ini dapat
terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
segala bentuk saran, masukan dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga
makalah ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan khususnya bagi penulis dan
pembaca pada umumnya. Dengan segala ketulusan dan kerendahan diri, penulis mohon maaf
apabila ada kesalahan dan kelemahan dalam makalah ini.

Jakarta, 24 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah...............................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.4 Tujuan...............................................................................................................................2
1.5 Manfaat.............................................................................................................................3
2.1 Grand Theory, Middle Theory dan Operational Theory..................................................4
2.2. Studi dan Penelitian Terdahulu.......................................................................................6
2.3. Hipotesis..........................................................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................9
3.1 Penerapan.........................................................................................................................9
3.2 Pebandingan antara Teori/Penelitian Terdahulu dan Praktek........................................11
3.3 Pembahasan....................................................................................................................12
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13
4.2 Saran...............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan Era Industri 4.0 di Indonesia saat ini menantang untuk mengubah
berbagai model bisnis konvensional. Dalam era modern ini, terdapat banyak
aplikasi yang dapat digunakan sebagai sarana investasi, baik dalam jangka
panjang maupun jangka pendek, dengan tingkat risiko yang bervariasi dari minim
hingga tinggi. Dengan merencanakan investasi sejak dini, generasi milenial dapat
mengurangi potensi risiko keuangan di masa depan, seperti krisis finansial,
kebutuhan mendesak dana dalam waktu singkat, masalah kesehatan, dan
sebagainya.

Devi (2019) menyatakan bahwa sebagai penanam modal untuk aktivitas riil
maupun finansial, keputusan perusahaan dalam mengelola aset merupakan bagian
dari keputusan investasi. Investasi, menurut jangka waktunya, dapat dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu menengah, pendek, dan panjang. Dalam konteks ini,
investasi dianggap sebagai bentuk kompensasi untuk masa depan dengan potensi
keuntungan berupa pendapatan.

Dalam konteks proses mental dan pematangan, setiap individu memiliki


perbedaan dalam mengambil keputusan atau membuat pilihan. Individu dengan
latar belakang budaya yang berbeda akan mengorganisir, mentransformasi, dan
bertindak terhadap informasi dengan cara yang berbeda, termasuk dalam hal
keuangan dan investasi. Keputusan investasi seseorang dapat bervariasi karena
perbedaan persepsi tentang keuangan, yang mendorong orang untuk memilih
investasi yang sesuai dengan keyakinan dan kebutuhan mereka.

Meskipun generasi Z belum memiliki penghasilan tetap, menunjukkan minat


investasi yang tinggi. Alasan di balik minat ini adalah dominasi kaum muda
dalam pasar modal negara maju seperti Amerika Serikat, yang berkontribusi pada
stabilitas ekonomi negara tersebut (Fadillah et al., 2022). Generasi Z diharapkan
dapat memanfaatkan kemajuan internet dan sumber pembelajaran, seperti buku,

1
untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam mengambil keputusan investasi.
Dengan demikian, diharapkan bahwa mereka tidak akan merasa khawatir saat
membuat keputusan investasi. Selain itu, generasi Z diharapkan dapat
mengembangkan sikap ketahanan diri (Self Efficacy) terhadap kerugian dalam
investasi, mengingat bahwa dalam dunia investasi, situasi seringkali tidak dapat
diprediksi, dan hasilnya bisa bervariasi antara keuntungan dan kerugian
(Kartawinata dan Wijayangka, 2021).

1.2 Batasan Masalah

Pada dasarnya penting untuk melakukan pembatasan atau menetapkan ruang


lingkup penelitian agar penelitian memiliki arah yang jelas dan tidak menyimpang
dari inti permasalahan. Beberapa pembatasan atau ruang lingkup penelitian yang
dipilih mencakup:

- Penelitian ini hanya memprediksi pengaruh literasi keuangan, perilaku


keuangan dan pendapatan terhadap keputusan berinvestasi generasi Z
- Penelitian ini hanya membahas tingkat akurasi yang dihasilkan dari
pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini di antaranya:


- Apakah literasi keuangan berpengaruh terhadap keputusan investasi
generasi Z?
- Apakah perilaku keuangan berpengaruh terhadap keputusan investasi
generasi Z?
- Apakah pendapatan berpengaruh terhadap keputusan investasi generasi Z?

1.4 Tujuan

Tujuan diadakannya penelitian ini di antaranya untuk:


- Menganalisis pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi
generasi Z
- Menganalisis pengaruh perilaku keuangan terhadap keputusan investasi
generasi Z

2
- Menganalisis pengaruh pendapatan terhadap keputusan investasi generasi
Z

1.5 Manfaat

Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berhadap hasil penelitian dapat


memberikan manfaat baik secara praktis maupun teoritis bagi peneliti di masa
yang akan datang, para pembaca, dan pihak-pihak yang memiliki keterkaitan
dengan penelitian ini. Adapan kontribusi penelitian ini Dengan adanya penelitian
ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat dan menjadikan penelitian ini
sebuah indikasi melalui variabel dan hasil pengukuran rasio keuangan yang
digunakan untuk menganalisis keputusan investasi generasi Z. Selain itu, penulis
berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber ilmu pengetahuan yang
mampu memberikan wawasan baru bagi penulis terkait dengan teori beserta
komponen-komponen di dalamnya terkait literasi keuangan, perilaku keuangan,
pendapatan dan keputusan berinvestasi.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Grand Theory, Middle Theory dan Operational Theory

Signalling Theory

Pada 1973, Spence memperkenalkan teori Sinyal atau Signalling Theory, di mana
perusahaan memiliki pemilik informasi yang bertanggung jawab memberikan
gambaran bisnis kepada investor. Teori ini melibatkan langkah-langkah
perusahaan untuk memberikan petunjuk kepada investor mengenai pandangan
manajemen terhadap prospek perusahaan, yang dapat memengaruhi keputusan
investasi. Menurut Brigham dan Houston (2018), sinyal ini berupa informasi
tentang tindakan manajemen untuk memenuhi harapan pemilik, yang penting bagi
investor untuk membentuk pemahaman tentang kondisi masa lalu, saat ini, dan
masa depan perusahaan serta dampaknya.

Literasi Keuangan

Literasi keuangan, menurut Silaya dan Joseph (2021), adalah pemahaman yang
sadar terhadap pengetahuan pribadi tentang keuangan dan konsep keuangan secara
umum. Individu yang memiliki pengetahuan yang baik mampu mengelola
keuangan dengan bijaksana, memprioritaskan kebutuhan, dan mengalokasikan
dana untuk masa depan. Chen dan Volpe (1998) menggambarkan literasi
keuangan sebagai pengetahuan untuk mengelola keuangan pribadi demi mencapai
kesejahteraan di masa mendatang. Kesulitan keuangan dapat muncul jika
pengelolaan keuangan tidak dilakukan dengan baik, terlepas dari tingkat
pendapatan seseorang (Yushita, 2017).

Liebowitz (2016) menyatakan bahwa literasi keuangan mencakup pemahaman


konsep dan risiko keuangan, keterampilan, motivasi, dan kepercayaan diri untuk
membuat keputusan yang tepat dalam konteks keuangan. Literasi keuangan
memiliki dampak signifikan pada perilaku keuangan, memungkinkan individu
dengan pemahaman keuangan yang baik untuk mencapai tujuan finansial mereka
(Hidajat, 2018). Secara keseluruhan, literasi keuangan melibatkan pengelolaan

4
keuangan dan pengambilan keputusan cerdas, dengan pengetahuan, pemahaman,
dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah keuangan dan
mencapai kesejahteraan di masa depan. Tanpa literasi keuangan, risiko kesalahan
dalam pengelolaan keuangan dapat menghambat pencapaian kesejahteraan
finansial.

Perilaku Keuangan

Behavioral finance, menurut Risman, Prowanta, dan Siswanti (2021), adalah studi
mengenai perilaku aktual individu dalam membuat keputusan keuangan, dengan
fokus pada bagaimana psikologi memengaruhi keputusan investasi investor.
Pendekatan ini menitikberatkan pada analisis pengaruh psikologis yang dapat
memengaruhi keputusan investasi, kadang-kadang di luar logika rasional. Faktor-
faktor psikologis dapat dominan dalam pengambilan keputusan, menyebabkan
hasil yang kurang optimal. Investor yang rasional cenderung menghindari
ketidakpastian dan risiko, yang dikenal sebagai risk-averse investors, dan mereka
enggan mengambil risiko jika ekspektasi pengembalian investasi tidak sebanding
dengan risiko yang diambil (Tandelilin, 2010).

Ricciardi dan Simon (2000) mendefinisikan behavioral finance sebagai upaya


untuk menjelaskan dan meningkatkan pemahaman pola penalaran investor,
termasuk proses emosional yang terlibat dan sejauh mana emosi tersebut
memengaruhi proses pengambilan keputusan. Secara khusus, behavioral finance
berusaha menjelaskan apa, mengapa, dan bagaimana keuangan dan investasi
dilihat dari perspektif manusia.

Pendapatan

Pendapatan merujuk pada jumlah dana yang diperoleh oleh seseorang sebagai
hasil dari aktivitas kerja selama suatu periode waktu tertentu (Lestari, Pangestuti,
& Fadila, 2022). Biasanya, pendapatan ini berupa bahan atau uang yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan individu. Besarnya jumlah uang yang
diperoleh dapat menjadi indikator penting untuk menilai kesejahteraan masyarakat
dan mencerminkan tingkat kemajuan ekonomi mereka. Semakin tinggi
pendapatan, semakin besar kemungkinan individu tersebut menunjukkan perilaku

5
manajemen keuangan yang baik dan bertanggung jawab. Sikap tanggung jawab
ini kemudian dapat memengaruhi keputusan seseorang dalam melakukan investasi
(Arianti, 2020). Dengan mengalokasikan sebagian dari pendapatannya untuk
berinvestasi, seseorang memiliki opsi untuk memilih dari berbagai jenis investasi,
termasuk di antaranya investasi saham.

Keputusan Investasi

Menurut Christanti & Mahastanti (2011), keputusan investasi seorang individu


saat ini dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu sejauh mana keputusan tersebut
dapat mengoptimalkan kekayaan secara ekonomis, dan motivasi perilaku
(keputusan investasi berdasarkan aspek psikologis investor). Tandellin,
sebagaimana dikutip dalam Marsis (2013), menjelaskan bahwa indikator
keputusan investasi melibatkan Return (tingkat pengembalian), Risiko, dan The
Time Factor (faktor waktu). Pengertian keputusan investasi adalah kebijakan
manajemen yang mengatur penggunaan dana perusahaan pada suatu aset dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.

2.2. Studi dan Penelitian Terdahulu

Menurut Rosdiana (2021), literasi keuangan yang positif berhubungan dengan


keputusan investasi. Di sisi lain, Pradhana (2018) menyatakan bahwa bias
perilaku, yang merupakan kecenderungan membuat prediksi yang salah, dapat
menjadi faktor kognitif dalam pembentukan keputusan investasi. Penelitian oleh
Pradhana (2018) mengeksplorasi literasi keuangan, bias kognitif, dan bias
emosional dalam konteks keputusan investasi di Surabaya, dan menemukan
bahwa bias kognitif tidak memiliki pengaruh signifikan pada keputusan investasi.
Namun, penelitian yang dilakukan oleh Pridakasari & Isbanah (2018) mengenai
pengaruh literasi keuangan, ilusi kontrol, overconfidence, dan persepsi risiko
terhadap keputusan investasi, dengan sampel sebanyak 220 orang mahasiswa di
Galeri Investasi di Surabaya, menunjukkan bahwa variabel ilusi kontrol tidak
memiliki pengaruh signifikan pada keputusan investasi.

Soleha dan Hartati (2021) dalam penelitian mereka menunjukkan bahwa perilaku
keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan investasi.

6
Temuan serupa diperoleh oleh Mahendra dan Prasetyo (2021) dalam
penelitiannya, yang juga membuktikan bahwa perilaku keuangan memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan investasi. Namun, Aisya
(2022) dalam penelitiannya menunjukkan hasil yang berbeda, yaitu bahwa
perilaku keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan investasi.

Berdasarkan temuan dari penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Iga Mertha &
Ida Bagus (2018), Ade Hesti dan rekan-rekan (2019), Syulhasbiulah (2021),
Rosalia Dalima Landang (2021), Sri Ratna Sari dan rekan-rekan (2020), serta
Lemiyana (2021) menunjukkan bahwa pendapatan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap perilaku keuangan dan keputusan investasi. Penelitian Safitri
(2021) dan Siska Atmaningrum, Dwi Sunu Kanto, Zainul Kisman (2021), di sisi
lain, menyatakan bahwa pendapatan tidak berpengaruh terhadap keputusan
investasi.

2.3. Hipotesis

Hubungan Literasi Keuangan terhadap Keputusan Investasi Generasi Z

Berdasarkan studi sebelumnya yang dilakukan oleh Riska Rosdiana (2021),


ditemukan bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh signifikan dan kuat
terhadap keputusan investasi. Hal ini tercermin dalam peningkatan pengetahuan
dasar mengenai investasi keuangan, simpan pinjam, dan asuransi. Temuan serupa
diungkapkan dalam penelitian sebelumnya oleh Fitri Hanifah (2022), yang fokus
pada hubungan antara literasi keuangan dan keputusan investasi di kalangan
mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa literasi keuangan memiliki dampak positif dan signifikan terhadap
keputusan investasi, karena keterampilan tersebut dianggap penting dalam proses
pengambilan keputusan investasi melalui perilaku keuangan.

H1: Variabel Literasi Keuangan memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan


Investasi pada generasi Z.

Hubungan Perilaku Keuangan terhadap Keputusan Investasi Generasi Z

7
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasanudin, Andini Nurwulandari,
dan Iqbal Caesariawan (2022), ditemukan bahwa Sikap Keuangan yang tercermin
melalui Perilaku Keuangan memiliki dampak positif dan signifikan terhadap
Keputusan Investasi. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa semakin baik
Perilaku Keuangan maka semakin tepat pula Keputusan Investasi yang diambil.

H2: Variabel Sikap Keuangan memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan


Investasi pada generasi Z.

Hubungan Pendapatan terhadap Keputusan Investasi Generasi Z

Berdasarkan temuan dari penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Iga Mertha &
Ida Bagus (2018), Ade Hesti dan rekan-rekan (2019), Syulhasbiulah (2021),
Rosalia Dalima Landang (2021), Sri Ratna Sari dan rekan-rekan (2020), serta
Lemiyana (2021) menunjukkan bahwa pendapatan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan investasi. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa
semakin besar Pendapatan yang dimiliki akan berdampak kepada besar minat
investasi yang dimiliki.

H3: Variabel Pendapatan memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan Investasi


pada generasi Z.

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penerapan

Analisis Liniear Berganda

Berdasarkan hasil jawaban dari 20 responden, maka dapat disajikan analisis


liniear berganda sebagai berikut:

Analisis Regresi Berganda

Unstandarized Standarized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 4.601 2.511 3.260 .03
Literasi Keuangan (X1) .236 .028 .122 2.578 .011
Perilaku Keuangan (X2) .107 .047 .296 2.122 .003
Pendapatan (X3) .332 .089 .243 1.532 .000
F Hitung 16.532
Signifikansi F 0.003
R 0.512
R-Squared 0.320
Adjusted R-Square 0.242
Sumber : SPSS (Data diolah)

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan regresi linear berganda berikut: Y


= 4.601 + 0.236X1 + 0.107X2 + 0.332X3. Interpretasi dari persamaan tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut:

B1 = 0.236, yang berarti jika terjadi peningkatan satu satuan pada variabel Literasi
Keuangan (X1), maka Keputusan Berinvestasi akan meningkat, dengan asumsi
variabel bebas lainnya konstan. Hal ini mengindikasikan bahwa Literasi
Keuangan memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan Berinvestasi.

B2 = 0.107, yang berarti jika terjadi peningkatan satu satuan pada variabel
Perilaku Keuangan (X2), maka akan diikuti dengan peningkatan Keputusan

9
Berinvestasi, dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Hal ini menunjukkan
bahwa Perilaku Keuangan memiliki pengaruh terhadap Keputusan Berinvestasi.

B3 = 0.332, yang berarti jika terjadi peningkatan satu satuan pada variabel
Pendapatan (X3), maka akan diikuti dengan peningkatan Keputusan Berinvestasi,
dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Ini menunjukkan bahwa
Pendapatan berpengaruh positif terhadap Keputusan Berinvestasi.

Uji-t

Uji t digunakan untuk menentukan apakah variabel independen memiliki


pengaruh parsial yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai
signifikansi kurang dari 0,05 (sig. < 0,05), dapat disimpulkan bahwa variabel
independen secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen, dan ini diuji berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian.

Hasil uji t untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

a) Literasi Keuangan (X1): Berdasarkan tabel, literasi keuangan berpengaruh


signifikan terhadap Keputusan Berinvestasi (Y) dengan nilai signifikansi =
0,011, lebih kecil dari 0,05.
b) Perilaku Keuangan (X2): Berdasarkan tabel, perilaku keuangan
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Berinvestasi (Y) dengan nilai
signifikansi = 0,003, lebih kecil dari 0.05.
c) Pendapatan (X3): Berdasarkan tabel, pendapatan berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Berinvestasi (Y) dengan nilai signifikansi = 0,000,
lebih kecil dari 0,05.

Uji-F

Selanjutnya, hasil Uji F digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi


secara simultan. Nilai uji F sebesar 16.532 dengan nilai signifikansi 0.003, lebih
kecil dari 0,05, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh simultan antara variabel
independen terhadap variabel dependen.

10
3.2 Pebandingan antara Teori/Penelitian Terdahulu dan Praktek

Literasi Keuangan (X1) Berpengaruh Positif Terhadap Keputusan


Berinvestasi Generasi Z

Berdasarkan hasil perhitungan didapat bahwa H1 diterima. Artinya literasi


keuangan berpengaruh positif terhadap keputusan berinvestasi generasi Z. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riska Rosdiana (2021) dan Fitri
Hanifah (2022) yang menunjukkan bahwa literasi keuangan memiliki dampak
positif dan signifikan terhadap keputusan investasi, karena keterampilan tersebut
dianggap penting dalam proses pengambilan keputusan investasi.

Perilaku Keuangan (X2) Berpengaruh Positif Terhadap Keputusan


Berinvestasi Generasi Z

Berdasarkan hasil perhitungan didapat bahwa H2 diterima. Artinya perilaku


keuangan berpengaruh positif terhadap keputusan berinvestasi generasi Z. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasanudin, Andini Nurwulandari,
dan Iqbal Caesariawan (2022) yang menunjukkan bahwa perilaku keuangan
memiliki dampak positif dan signifikan terhadap keputusan investasi, karena
keterampilan tersebut dianggap penting dalam proses pengambilan keputusan
investasi melalui perilaku keuangan.

Pendapatan (X3) Berpengaruh Positif Terhadap keputusan Berinvestasi


Generasi Z

Berdasarkan hasil perhitungan didapat bahwa H1 diterima. Artinya literasi


keuangan berpengaruh positif terhadap keputusan berinvestasi generasi Z. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iga Mertha & Ida Bagus (2018),
Ade Hesti dan rekan-rekan (2019), Syulhasbiulah (2021), Rosalia Dalima
Landang (2021), Sri Ratna Sari dan rekan-rekan (2020), serta Lemiyana (2021)
yang menunjukkan bahwa literasi keuangan memiliki dampak positif dan
signifikan terhadap keputusan investasi, karena keterampilan tersebut dianggap
penting dalam proses pengambilan keputusan investasi.

11
3.3 Pembahasan

Pengaruh Literasi Keuangan, Perilaku Keuangan, dan Pendapatan


Terhadap Keputusan Berinvestasi Generasi Z

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai uji F sebesar 16.532 dengan nilai
signifikansi 0.003 (< 0.05), yang menyatakan bahwa seluruh variabel independen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap dependen. Dengan demikian,
literasi keuangan, perilaku keuangan, dan pendapatan memiliki pengaruh pada
tingkat Keputusan Berinvestasi, mencerminkan bahwa keuangan yang
dipengaruhi oleh sikap individu dan pendapatan memainkan peran penting dalam
penentuan keputusan berinvestasi.

Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Keputusan Berinvestasi Generasi Z

Literasi Keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan


Berinvestasi. Hal ini diperlihatkan oleh koefisien regresi yang bernilai positif
sebesar 0.236, dengan t-statistik = 2.578 dan signifikansi = 0.011(< 0.05). Oleh
karena itu, hipotesis-1 (H1) diterima. Artinya, semakin tinggi tingkat Literasi
Keuangan pada generasi Z, maka diikuti oleh peningkatan Keputusan
Berinvestasi.

Pengaruh Perilaku Keuangan terhadap Keputusan Berinvestasi Generasi Z

Perilaku Keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan


Berinvestasi. Koefisien regresi bernilai positif sebesar 0.107, dengan t-statistik =
2.122 dan signifikansi = 0.003 (< 0.05). Oleh karena itu, hipotesis-2 (H2)
diterima. Ini menandakan bahwa semakin tinggi tingkat Perilaku Keuangan yang
dimiliki oleh generasi Z, maka akan diikuti oleh peningkatan Keputusan
Berinvestasi.

Pengaruh Pendapatan terhadap Keputusan Berinvestasi Generasi Z

Pendapatan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan


Berinvestasi. Koefisien regresi positif sebesar 0.332, dengan t-statistik = 1.532
dan signifikansi = 0.000 (< 0.05). Oleh karena itu, hipotesis-3 (H3) diterima. Hasil

12
ini menunjukkan bahwa semakin baik Pendapatan Mahasiswa, maka akan diikuti
oleh peningkatan Keputusan Berinvestasi.

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Secara simultan, Literasi Keuangan, Perilaku Keuangan, dan Pendapatan secara


bersama-sama memberikan pengaruh signifikan terhadap Keputusan Berinvestasi
generasi Z. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Literasi Keuangan, Perilaku
Keuangan, dan Pendapatan memiliki dampak pada tingkat Keputusan
Berinvestasi.Literasi Keuangan (X1) memberikan pengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Berinvestasi (Y), menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
Literasi Keuangan pada generasi Z, maka akan diikuti oleh peningkatan
Keputusan Berinvestasi. Perilaku Keuangan (X2) juga memberikan pengaruh
positif dan signifikan terhadap Keputusan Berinvestasi (Y). Hasil ini
mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat Perilaku Keuangan yang dimiliki
oleh generasi Z, akan diikuti oleh peningkatan Keputusan Berinvestasi.
Pendapatan (X3) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Berinvestasi (Y). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik Pendapatan generasi
Z, maka akan diikuti oleh peningkatan Keputusan Berinvestasi.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran dapat disampaikan:

1. Generasi Z disarankan untuk lebih aktif dalam meningkatkan pengetahuan


mengenai keuangan dan mengikuti perkembangan ekonomi nasional. Hal
ini dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan keuangan yang
dapat memengaruhi kesejahteraan finansial.

2. Penelitian menunjukkan bahwa Perilaku Keuangan memiliki pengaruh


positif dan signifikan terhadap Keputusan Berinvestasi. Disarankan agar
generasi Z mulai membiasakan diri menabung atau menyisihkan uang
untuk kebutuhan mendatang yang tidak terduga.

14
3. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Pendapatan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Keputusan Berinvestasi. Disarankan generasi Z
mempertimbangkan untuk menginvestasikan harta warisan guna menjamin
kehidupan di masa depan.

4. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan


responden yang lebih luas agar dapat mengukur seberapa besar tingkat
literasi keuangan masyarakat seiring berjalannya waktu.

15
DAFTAR PUSTAKA

DM, Rustan. (2021). Financial Literacy, Financial Behavior and Financial


Attitudes Towards Investment Decisions and Firm Bankruptcy.
ATESTASI : Jurnal Ilmiah Akuntansi, 4(1), 79–87.
Hani, F., Rosdiana, R., & Hudaya, A. (2021). Analysis of the Impact of Financial
Literacy and Financial Behavior on Millennials’Investment Decisions.
Journal of Management and Business Innovations, 3(2), 20–27.
Landang, R.D., Widnyana, I.W., & Sukadana, I.W. (2021). Pengaruh Literasi
Keuangan, Perilaku Keuangan dan Pendapatan Terhadap Keputusan
Berinvestasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati
Denpasar. Jurnal EMAS, 2(2), 51–70.
Lestari, M., Pangestuti, D. C., & Fadila, A. (2022). Analisis Literasi Keuangan,
Pendapatan dan Persepsi Risiko Terhadap Keputusan Investasi serta
Perilaku Keuangan Sebagai Variabel Intervening. AKURASI: Jurnal Riset
Akuntansi dan Keuangan, 4(1), 33-35.
Lindananty, L. (2021). Pengaruh Pengaruh Literasi Keuangan, Perilaku Keuangan
dan Pendapatan terhadap Keputusan Investasi Saham. Buana Akuntansi,
6(1), 27-39.
Nadila, D., Silfia, Hidayaty, D. E., & Mulyadi, D. (2023). Pengaruh Pendapatan
dan Perilaku Keuangan terhadap Literasi Keuangan Melalui Keputusan
Berinvestasi Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Pijar Studi Manajemen
dan Bisnis. 1(2), 104-109.
Putri, L., Christiana, I., Kalsum, U., & Justianti, M. (2021). The Influence of
Financial Literacy on Investment Decisions during The Pandemic. Journal
of International Conference Proceedings (JICP), 4(2), 301–308.
Ratna Sari M. (2021). Millenials Investing Decision: Perspective of Financial
Knowledge, Financial Behaviour, and Financial Attitude. Jurnal Ultima
Accounting, 13(2), 173–186.
Upadana, I.W.Y.A., & Herawati, N.T. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan dan
Perilaku Keuangan terhadap Keputusan Investasi Mahasiswa. Jurnal Ilmiah
Akuntansi Dan Humanika, 10(2), 126-135.

16
Wildan, A., & Aminah, I. (2023, October). Pengaruh Literasi Keuangan dan
Alokasi Pendapatan Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Saham
Generasi Z di DKI Jakarta. In Seminar Nasional Akuntansi dan Manajemen
PNJ, 4(1).

17

Anda mungkin juga menyukai