Dosen Pengampu:
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan berkat-Nya
Kami bisa menyelesaikan Mini Riset Matakuliah Pengantar Ekonomi Makro ini dengan sebaik
mungkin dan tepat waktu. Tujuan Kami dalam membuat Mini Riset ini adalah untuk memenuhi
salah satu Tugas KKNI yang telah diberikan Bapak Dosen. Dalam Mini Riset ini Kami
menganalisi data yang berkaitan dengan Pengaruh Investasi dan Pertumbuhan di Indonesia
Kami juga berterimakasih kepada Bapak Dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Ekonomi Makro yang telah memberikan tugas Mini Riset, dimana tujuannya adalah untuk
menambah pengetahuan dan pemahaman kami terhadap materi yang sudah diajarkan,
khususnya Ekonomi Makro Pengaruh Investasi dan Pertumbuhan di Indonesia
Kami sebagai penulis dan penyusun tugas, menyadari jika penulisan atau isi dari Mini
Riset ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu saya memohon arahan dan bimbingan serta
kritik dan saran yang dapat mengembangkan tugas ini untuk membuat Tugas Mini Riset ini
lebih baik lagi dan bisa membangun saya dan pembaca Mini Riset ini agar dapat memahami
dan bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 5
Mini Riset merupakan salah satu tugas yang terdapat dalam enam tugas Pokok KKNI.
Dengan tugas Mini Riset Mahasiswa diharapkan mampu untuk mengetahui situasi serta
data secara real dan jelas langsung dari tempat atau lokasi dimana data tersebut di himpun.
Namun untuk tugas Mini Riset kami kali ini kami menggunakan data sekunder yang kami
kutip dari beberapa artikel dan jurnal di Internet.
Pada dasarnya, tujuan kami dalam membuat dan menyelesaikan Mini Riset ini adalah
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Pengampu Matakuliah Pengantar
Ekonomi Makro. Dalam penelitian ini, Kami menganalisa Pengaruh Investasi dan
Pertumbuhan di Indonesia. Dimana kegiatan investasi dianggap salah satu faktor penting
dan memiliki dua peran sekaligus untuk membawa pengaruh terhadap perekonomian.
Pertama, investasi memiliki hubungan positif dengan pendapatan negara. Oleh karena itu,
semakin mudah proses investasi, maka semakin banyak kegiatan investasi yang dilakukan
dan semakin tinggi pula pendapatan yang dihasilkan oleh negara.
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal
barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang
produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu
komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (XM). Fungsi investasi pada aspek
tersebut dibagi pada investasi nonresidential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi
residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga,
dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong
investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat
untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan
meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan
dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari
investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Dalam ekonomi makro, investasi merupakan salah satu komponen dari pendapatan nasional,
Produk Domestik Bruto (PDB). Sehingga, pengaruh investasi terhadap perekonomian suatu
negara dapat ditinjau dari pendapatan nasional negara tersebut. Cara investasi mempengaruhi
tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara, simpelnya jika kita analogikan dari pedesaan.
Dimana seorang petani yang menginvestasikan hartanya untuk membeli peralatan untuk
menjalankan aktivitasnya sebagai petani dan bisa menghasilkan pendapatan. Begitu juga
tentang cara investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan nasional. Yaitu dimana ketika suatu
negara bisa mengadakan suatu proyek investasi yang bisa menghasilkan pendapatan maka
pertumbuhan ekonomi akan meningkat lalu perlu diketahui bahwa bila adanya kenaikan tingkat
suku bunga bisa mengakibatkan turunnya investasi dan menurunnya GDP (Gross Domestic
Product) riil yang ada domestik sepenuhnya terserap. Sebaliknya, jika ekstra permintaan
konsumsi tersebut adalah dalam bentuk peningkatan impor, maka efeknya nihil.
Bahkan jika pertumbuhan impor lebih pesat daripada pertumbuhan ekspor yang
disebabkan oleh adanya PMA, maka terjadi defisit neraca perdagangan. Ini berarti kehadiran
PMA memberi lebih banyak dampak negatif daripada dampak positif terhadap negara tuan
rumah. Implikasi kebijakan dari adanya hubungan timbal balik antara tingkat investasi dan
tingkat pendapatan tersebut adalah pada pembuatan proyeksi/per-kiraan kebutuhan investasi
tahunan dan target pertumbuhan ekonomi. Dengan memegang asumsi bahwa hubungan timbal
balik tersebut terjadi, maka dalam membuat proyeksi investasi harus mem-perhitungkan
variabel pertumbuhan ekonomi; dan sebaliknya dalam memproyeksikan angka pertumbuhan
ekonomi, variabel investasi harus dijadikan salah satu faktor penentu. Pertumbuhan ekonomi
suatu negara seringkali dilihat dari perkembangan.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan Pembahsan Dari Bab Sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal berikut :
1. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi faktor penting dalam pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan. Investasi merupakan salah satu sumber pembiayaan yang sangat
dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Terdapat hubungan timbal balik antara pertumbuhan ekonomi dan investasi. Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi akan mendorong peningkatan investasi, sedangkan investasi yang
tinggi juga dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara.
3. Penanaman modal asing (PMA) memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi
negara tuan rumah melalui berbagai jalur, seperti pembangunan pabrik baru, peningkatan
output atau produk domestik bruto (PDB), ekspor, kesempatan kerja, dan peningkatan
permintaan di pasar dalam negeri.
4. Investasi merupakan salah satu komponen penting dari pendapatan nasional atau Produk
Domestik Bruto (PDB) suatu negara. Cara investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan
ekonomi dapat diilustrasikan dengan analogi petani yang menginvestasikan hartanya untuk
membeli peralatan dan meningkatkan hasil panen yang pada gilirannya meningkatkan
pendapatan.
5. Faktor-faktor seperti kenaikan suku bunga dapat mempengaruhi tingkat investasi dan
pertumbuhan ekonomi. Kenaikan suku bunga dapat mengurangi minat investor untuk
berinvestasi, yang dapat berdampak pada penurunan Gross Domestic Product (GDP) riil.
Selain itu, jika peningkatan permintaan konsumsi terkait dengan investasi berupa
peningkatan impor, dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi akan nihil.
6. Implikasi kebijakan dari hubungan timbal balik antara investasi dan pendapatan nasional
adalah pentingnya memperhitungkan variabel pertumbuhan ekonomi dalam membuat
proyeksi investasi dan target pertumbuhan ekonomi. Investasi yang direncanakan dengan
mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Sukirno, Sadono. 2008 "Makro Ekonorni Teori Pengantar”, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Todaro, Michael, P. dan Stephen C. Smith. 2003 . Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga,
edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga.