Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro yang diampu oleh:
Ibu Primasa Minerva Nagari, S. Pd., M.Pd
S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MARET 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas izin, rahmat,
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang
diharapkan. Makalah dengan judul “Pertumbuhan Jangka Panjang” ini disusun dengan
tujuan untuk memenuhi tugas makalah semester dua mata kuliah Pengantar Ekonomi
Makro. Makalah ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami miliki dan
berdasarkan sumber-sumber dari buku serta internet. Makalah ini kami susun untuk
memudahkan dan membantu dalam memahami materi tentang pertumbuhan jangka
panjang.
Demikian, makalah ini kami susun dengan masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini kami
harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan
untuk kita semua. Akhir kata, selamat membaca dan selalu berdo’a kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Pertumbuhan Robert Solow........................................................................2
2.2 Proses Pertumbuhan dari Pertanian ke Industri ..................................................4
2.3 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan ............................................6
2.4 Sumber Pertumbuhan Ekonomi
2.4.1 Peningkatan Penawaran Tenaga Kerja .......................................................7
2.4.2 Peningkatan Modal Fisik ............................................................................7
2.4.3 Peningkatan Modal Sumber Daya Manusia ...............................................8
2.4.4 Peningkatan produktivitas ..........................................................................8
2.5 Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Publik ....................................................9
2.7 Hambatan Pertumbuhan ......................................................................................10
DAFTAR RUJUKAN................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Teori Pertumbuhan Solow
2. Untuk mengetahui proses pertumbuhan dari pertanian ke industri
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
4. Mengetahui sumber dari pertumbuhan ekonomi
5. Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dan kebijakan publik
6. Mengetahui hambatan dalam pertumbuhan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Teori tentang pertumbuhan ekonomi ini dilakukan dengan asumsi dasar dengan
fungsi produksi neoklasikal dengan decreasing returns to capital. Dimana rates of
saving dan pertumbuhan populasi adalah faktor yang eksogenous. Kedua variabel
tersebut yang menentukan kondisi steady-state level of income. Karena setiap negara
memiliki kondisi saving rate dan pertumbuhan populasi yang berbeda, maka
tingkat steady state di setiap negara juga berbeda. Semakin tinggi tingkat savingnya,
maka akan semakin kayan negara tersebut. Dan jika semakin tinggi tingkat population
growthnya, maka akan semakin miskin negara tersebut.
2
a) Tingkat pertumbuhan angkatan kerja dengan metode eksogen
b) Fungsi produksi adalah fungsi yang berasal dari Tenaga Kerja dan Modal.
Asumsi pertama model neoklasik adalah berasumsi angkatan kerja dan teknologi
tidak berubah saat pengakumulasian modal pada ekonomi di suatu negara. Proses
akumulasi modal hanya akan ditentukan oleh penawaran dan permintaan barang.
Sehingga pada asumsi ini persediaan modal dan tenaga kerja akan menentukan output.
Sederhananya, fungsi modal per tenaga kerja adalah seluruh variabel per tenaga kerja
akan menunjukkan tingkat ouput per tenaga kerja.
3
Dengan demikian semakin tinggi persediaan modal, maka semakin besar jumlah
output dan investasi, dan akan semakin tinggi pula jumlah depresiasinya. Ketika
perekonomian berada di dalam kondisi dimana pada saat jumlah investasi sama dengan
jumlah depresiasi, persediaan modal dalam perekonomian dinyatakan dalam
keseimbangan. Kondisi ini disebut steady state level of capital, dimana persediaan
modal dan output berada dalam kondisi tetap sepanjang waktu (tidak akan bertumbuh
ataupun menyusut). Dari sini juga kita dapat mengetahui berapa tingkat modal per
pekerja pada kondisi steady state, dengan kata lain, menunjukkan ekuilibrium
perekonomian di jangka panjang.
4
ekonomi makro produktivitas tenaga kerja yang rendah dapat diukur dengan
membandingkan antara penyerapan tenaga kerja dan penyumbangan. Sejak sektor
pertanian digantikan oleh sektor industri produktivitas sektor pertanian terus mengalami
penurunan. Menurut teori yang ada jika kita ingin membangun sektor industri yang baik
harus diimbangi dengan sektor pertanian yang baik.
5
serta makanan dan minuman sebagai prioritas awal. Meskipun demikian, tidak menutup
kemungkinan untuk sektor pembangunan yang lain dapat menerapkan teknologi industri
4.0. Salah satunya yaitu pada sektor pertanian.
2.3 FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Dalam pertumbuhan ekonomi terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya,
yaitu :
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia berperan penting pada pertumbuhan ekonomi dalam
suatu negara. Pertumbuhan ekonomi di suatu negara dapat dilihat dari kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia dapat berupa ilmu
keterampilan, kemampuan dan pendidikan yang sudah dimilikinya. Sedangkan
kuantitas sumber daya manusia dilihat dari berapa jumlah sumber daya manusia.
Jika kuantitas dan kualitas sumber daya manusia seimbang maka akan
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang baik tetapi jika kualitas dari sumber
daya manusia tidak seimbang dengan kuantitas sumber dan manusia maka akan
terjadi kondisi yang sebaliknya.
Sumber daya alam juga memiliki peranan dalam pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Sumber daya alam yaitu segala sesuatu yang terdapat di alam baik yang ada
di darat ataupun di laut. Sumber daya alam dapat menambah penghasilan output
sehingga GDP akan naik yang membuktikan bahwa terjadi pertumbuhan ekonomi.
Misalnya negara yang sumber daya alamnya banyak, pertumbuhan ekonominya
akan lebih baik dibanding negara-negara yang sumber daya alamnya lebih sedikit.
3. Pembentukan Modal
4. Pengembangan Teknologi
Teknologi juga merupakan faktor dari pertumbuhan ekonomi karena dengan
teknologi maka akan terjadi peningkatan produktivitas walaupun sumber dayanya
terbatas. Dengan peningkatan produktivitas tersebut, maka output yang
dihasilkanpun akan bertambah yang menyebabkan meningkatnya pertumbuhan
ekonomi.
6
Faktor sosial dan politik dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam
suatu negara. Misalnya ketika terjadi kondisi sosial maupun politik yang stabil
maka produktivitasnya pun akan stabil karena kenyamanan masyarakat juga
mendukung peningkatan kinerja produksi. Dan jika terjadi kondisi sosial dan politik
yang tidak stabil maka masyarakat pun merasa tidak nyaman sehingga
menghasilkan produktivitas yang kurang baik. Hal tersebut akan berdampak negatif
pada pertumbuhan ekonomi.
7
(Gambar diambil dari buku Case Fair Jilid 2 hal-316)
2.4.3 Peningkatan Modal Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia menjadi modal yang dapat diproduksi dengan
berbagai cara. Seseorang dapat berinvestasi dalam mengasah keahlian dengan
masuk perguruan tinggi atau program pelatihan kerja. Pemerintah berinvestasi
dalam model sumber daya manusia dengan program-program untuk
memperbaiki kesehatan dan menyediakan pendidikan formal serta pelatihan
kerja.
8
2.5 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Penurunan produktivitas menimbulkan kekhawatiran yang memicu diskusi
nasional mengenai peran pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Beberapa stategi untuk menaikkan tingkat pertumbuhan dengan menerapkan
kebijakan yang disarankan seperti :
1. Kebijakan Untuk Memperbaiki Kualitas Pendidikan
Pendidikan memberikan kontribsi besar dalam pembangunan ekonomi,
karena pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pengetahuan
dan keterampilan, serta menguasai teknologi. Selain itu, dapat menciptakan iklim
bisnis yang kondusif dan sehat untuk pertumbuhan ekonomi.
2. Kebijakan Untuk Meningkatkan Tingkat Tabungan
Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan bagian variabel dalam
ekonomi makro, yaitu pendapatn nasional pendekatan pengeluaran. Pengeluaran
konsumsi merupakan bagian dari pendapatan yang dibelanjakan, sedangkan
pendapatan sisa konsumsi disebut tabungan. Secara agregat, pengeluaran konsumsi
dan pendapatan nasional berbanding lurus. Semakin besar pendapatan, semakin
besar pengeluaran konsumsi dan tabungannya. Sehingga, apabila pendapatan
bertambah maka konsumsi maupun tabungannya akan sam-sama bertambah.
Semakin banyak tabungan dalam perekonomian semakin banyak pula dana yang
dapat digunakan untuk investasi.
3. Kebijakan Untuk Mendorong Investasi
Dalam ekonomi makro, investasi berperan sebagai salah satu komponen dari
pendapatan nasional. Pengaruh investasi dari perekonomian suatu negara tercermin
dari pendapatan nasioal. Apabila investasi naik makan GDP anak naik dan juga
berlaku sebaliknya. Para ahli ekonomi memandang bahwa investasi merupakan
faktor penting dalam memainkan peran strategis terhadap pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Ketika pengusaha, pemerintah, atau individu melakukan investasi
maka akan ada modal untuk membeli barang yang bukan sebagai konsumsi tetapi
barang tersebut dapat digunakan sebagai produksi, sehingga di masa mendatang
dapat menghasilkan barang dan jasa. Agar tingkat pertumbuhan naik, tabungan
juga perlu digunakan untuk mendanai investasi baru.
4. Kebijakan Untuk Meningkatkan Penelitian dan Pengembangan
Investasi di bidang penelitian dan pengembangan, baik yang dilakukan
pemerintah maupun pihak swasta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan
mendukung inovasi dan produktivitas. Investasi di bidang penelitian juga
berpengaruh dalam meningkatkan efektivitas untuk pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah dapat memberikan dana abadi riset dalam upaya peningkatan ekosistem
riset dan dalam proses untuk penyusunan kebijakan publik pemerintah dapat
mendukung pemanfaatan dari hasil riset tersebut.
9
5. Pengurangan Regulasi
Regulasi ekonomi merupakan kebijakan yang perlu untuk membatasi
wewenang yang memiliki eksternalitas seperti penyalahgunaan oleh perusahaan,
memonopoli, mempekerjakan buruh masih dibawah umur, dan pencemaran polusi.
Sehingga regulasi tersebut dianggap membebani ekonomi dan banyak politikus
yang mendukung neoliberalisme. Kritikus kebijakan ini berpendapat bahwa banyak
regulasi di atas kertas yang melayani tujuan ekonomi yang sah. Contohnya, regulasi
lingkungan jika diatur dengan baik akan memperbaiki efisiensi. Penggunaan
undang-undang antitrust yang dirancang untuk mendorong persaingan, dapat
memperbaiki alokasi sumber daya dan mendorong investasi serta produksi.
6. Kebijakan Industri
Peran pemerintah dalam mengalokasikan modal di seluruh sektor manufaktur
dengan mensubsidi khusus dan investasi cepat untuk menghindari kehilangan posisi
di persaingan global. Misalnya Kementrian Perdagangan dan Industri Jepang yang
menangani industri otomotif sejak dini dan memutuskan memperluas peran industri
otomotif di pasar dunia. Stategi tersebut berhasil dilakukan sehingga industri
otomotif Jepang sukses luar biasa. Namun, kritikus kebijakan publik berpendapat
bahwa pemerintah yang terlalu jauh terlibat dalam alokasi modal akan
membahayakan karena investasi selalu melibatkan risiko. Orang yang melakukan
investasi dan orang yang benar-benar terlibat dalam industri adalah orang terbaik
untuk menilai tingkat kelayakan risiko itu.
10
4. Neraca Pembayaran International
Hal itu menjadi sorotan di neraca pembayaran internasional yaitu neraca
transaksi berjalan yang terdiri atas gabungan antara neraca perdagangan (ekspor -
impor) dan neraca jasa yang meliputi jasa faktor produksi dan bukan faktor
produksi. Neraca pembayaran dapat defisit apabila ekspor lebih kecil dari impor.
Apabila impor lebih kecil dari ekspor maka neraca pembayarannya akan surplus.
5. Kurs
Kestabilan kurs sangat penting. Apabila kurs mengalami ketidakstabilan
maka akan mengganggu roda perekonomian suatu negara, hal itu terjadi karena
pelaku ekonomi akan kesulitas dalam mengambil keputusan ekonominya.
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR RUJUKAN
https://www.academia.edu/8412416/Perkembangan_pembangunan_sektor_pertanian_da
n_industri
http://prantikoairlanggasakti.blogspot.com/2014/05/teori-pertumbuhan-ekonomi-
neoklasik.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Deregulasi
https://www.slideshare.net/mobile/NurAnisaRachmawati/peran-tabungan-dan-investasi-
dalam-mempercepat-pertumbuhan-dan-pembangunan-ekonomi-di-indonesia
https://syitn.wordpress.com/tugas-kuliah-5/ekonomi-pembangunan/peran-pendidikan-
bagi-pembangunan-ekonomi/
http://rodlial.blogspot.com/2014/02/makalah-hambatan-pertumbuhan-ekonomi-di.html?
m=1
https://www.slideshare.net/mobile/khairanluthfi/hubungan-antara-pengangguran-serta-
kemiskinan-terhadap-perekonomian-makro-di-indonesia
http://tugasleoespadamenejemen13unsri.blogspot.com/2015/01/makalah-pertumbuhan-
ekonomi.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
https://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/pertumbuhan-ekonomi-definisi-sumber.html?
m=1
https://klc.kemenkeu.go.id/seri-ekonomi-makro-teori-pertumbuhan-ekonomi/
http://cerpenbasit.blogspot.com/2018/06/pertumbuhan-ekonomi-jangka-panjang-
dan.html?m=1
https://www.kompasiana.com/dzulfiansyafrian/5500d6b0a3331130725122a6/model-
pertumbuhan-ekonomi-harrod-domar-dan-solow-sebuah-perbandingan-dan-studi-
empiris
http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2014/10/teori-pertumbuhan-neo-klasik-
robert.html?m=1
13